Indikator Bursa: Tuntunan Anda dalam Berinvestasi

Tue, 12/15/2009 - 06:23
autogebet's picture

Sebuah Artikel Oleh Passion4U & Dunkz

He who knows when he can fight and when he cannot, will be victorious.
Sun Tzu

Tidak terasa ternyata sudah 3 tahun Portal Reksadana menjadi teman kita untuk saling berbagi tentang pengalaman, tips dan trick dalam berinvestasi reksadana. Sebuah perjalanan yang cukup panjang dan mendebarkan bagi PortalReksadana.com. Perjalanan yang panjang, karena biasanya portal yang idealis nan gratis jarang yang panjang umurnya. Mendebarkan karena beberapa kali portal ini nyaris mati suri, dan hanya karena bantuan para membernya maka portal ini kembali hidup dan bernafas.

Kali ini Passion4U & Dunkz mau bercerita tentang sebuah indicator sederhana, namun powerful (sekaligus sedikit berbahaya) bernama indicator bursa (tadinya indicator ini mau dikasi nama My Swing, tapi entah kenapa enggak jadi hehehe). Indicator ini bisa anda akses di http://www.portalreksadana.com/rdbursa . Indikator ini diharapkan akan menjadi salah satu tools kita untuk sukses berinvestasi di reksadana (khususnya reksadana saham). Kenapa indicator ini dibuat dan apa istimewanya indicator ini, mari kita simak ceritanya dibawah ini.

Alkisah, di sebuah kota besar, hiduplah sebuah keluarga muda. Setelah beberapa tahun berumah tangga dan melahirkan anak yang lucu, mereka tersadar bahwa untuk dapat menjamin kebahagiaan rumah tangga dan kehidupan anak mereka kelak, mau tidak mau mereka harus mulai meninggalkan kebiasaan yang hanya menabung menjadi berinvestasi. Untunglah dari hasil browsing di internet, mereka berhasil menemukan situs PortalReksadana.com yang banyak membantu mereka dalam merencanakan investasi.

Dengan semangat 45, keluarga muda ini mulai menyusun rencana investasi dengan menggunakan feature My Plan. Sayangnya langkah untuk berinvestasi mereka agak terhambat, Cerita dari tetangga sebelah tentang investasi reksadana sahamnya yang mengalami kerugian besar saat kejatuhan bursa tahun 2008, cukup membuat keluarga muda ini berfikir ulang untuk mulai berinvestasi. Keluarga muda ini tidak ingin dana investasi yang dikumpulkan dengan susah payah juga ikutan nyungsep seperti pengalaman tetangganya, mereka mulai bertanya-tanya apakah ada indicator yang cukup sederhana dan mudah dimengerti bagi keluarga muda ini yang bisa memastikan investasi mereka terus berkembang mengikuti perkembangan pasar? apakah ada early warning signal yang memberikan petunjuk pada pasangan ini jika market jatuh lagi suatu saat nanti?

Kalo anda punya cerita yang kurang lebih sama dengan cerita keluarga muda di atas, maka anda sungguh beruntung bro adityo yang baik hati telah mau bersusah payah membuatkan tools untuk anda. Tools ini didasarkan atas article “Optimalisasi penggunaan periode moving average (2)” postingan bro dunkz (lihat di http://www.portalreksadana.com/node/396) yang memuat hasil back testing atas pergerakan bursa sejak jaman jebot sampe sekarang.
Goal yang ingin dicapai dari indicator bursa ini adalah menunjukkan kepada investor trend yang sedang berlangsung. Diharapkan dengan mengetahui trend bursa, investor reksadana dapat melakukan rebalancing terhadap portfolio investasinya sesuai dengan kondisi market.

Ok, bro Passion4U & bro Dunkz, udahan dong pengantarnya, tunjukin kita-kita cara makenya dong ….

Ok dech, kita mulai ya … secara umum indicator ini terdiri atas 2 bagian. Bagian yang atas merupakan grafik harga IHSG yang telah dioverlay dengan Moving Average 6 dan 37. Sementara bagian bawah merupakan grafik volume IHSG dengan overlay Moving Average 50.

Waduh apaan tuch … tenang kali ini kita tidak akan membahas secara detail dasar teori pembuatan indicator yang njelimet itu. Tapi kita akan membahas cara menggunakan indicatornya. Ibarat untuk naik mobil, kita nggak perlu tahu detail tentang cara bikin mobil toch, cukup tahu cara nyetirnya aja dulu. Nanti seiring berjalannya waktu dan meningkatnya awareness kita, akan tiba saatnya kita belajar cara menservice mobil hehehe

Dalam tataran praktis bagian atas dari indicator (grafik harga IHSG) ini akan merekomendasikan anda untuk:

  • Memiliki reksadana saham saat trend bursa sedang naik yang ditunjukkan oleh Moving Average 6 (garis biru muda) yang berada di atas Moving Average 37 (garis merah).
    Pokoknya selama MA 6 di atas MA 37 … pegang aja RD Saham terus …
    Trigger untuk memiliki ditandai oleh tanda centang hijau.
  • Keluar dari reksadana saham saat trend bursa sedang turun yang ditunjukkan oleh Moving Average 37 (garis merah) yang berada di atas Moving Average 6 (garis biru muda). Trigger untuk melepas ditandai oleh tanda silang warna merah
  • Jadi mulailah memiliki reksadana saham saat centang hijau muncul dan keluarlah saat tanda silang merah keluar.

Sementara sisi kedua dari indicator (volume dari IHSG) memberikan early warning terhadap kekuatan dari sebuah trend (baik naik atau turun). Intinya trend akan cenderung tetap berlangsung selama masih ada bahan bakar yaitu volume, kalo bahan bakarnya mulai habis (volume mulai menipis) trend cenderung akan berakhir.

Jadi kalo trend sedang naik seharusnya volume juga tinggi (volume di atas MA 50 volume), kalo volume turun artinya trend naik cenderung mulai melemah.

Begitu pula dengan trend turun, saat trend turun dan volume tinggi itu artinya semua orang dalam kondisi panic mode yang artinya harga akan cenderung makin turun. Tapi kalo trend turun tapi volume mulai melemah, artinya banyak investor yang mulai rasional dan memandang harga yang terbentuk sudah sesuai dengan kondisi fundamental, sehingga trend turun cenderung mereda.

Hubungan antara harga dan volume bisa dilihat dalam table di bawah ini:

Jadi gimana? apakah Anda sudah mulai bergairah dan tidak ragu lagi untuk berinvestasi? Semoga tools ini bermanfaat dan menjadi pemompa semangat anda untuk terus berinvestasi.

WARNING & DISCLAIMER:

  • Indicator bursa ini merupakan tools yang disediakan oleh Portal Reksadana untuk membantu investor dalam memahami trend IHSG. Dalam melakukan keputusan untuk membeli atau menjual reksadana investor telah melakukan kajian independen.
  • Tools moving average merupakan tools yang bersifat lagging (bereaksi lambat atas pergerakan bursa). Tools moving average cukup baik dipergunakan saat bursa sedang trending (baik trend naik maupun trend turun). Namun sering menampilkan false signal saat bursa sedang sideways (mendatar). Please be aware.
  • Tools indicator bursa ini didasarkan atas kajian historis atas kinerja IHSG, yang seiring berjalannya waktu harus dilakukan adjustment secara berkala untuk mengikuti perkembangan IHSG terkini.
 

Comments

Silang Merah muncul, tapi kita sudah tidak panik kan ^_^

autogebet's picture

info sisipan, jumat kmrn sudah muncul Silang Merah, tapi kita sudah tidak panik kan ^_^

Sebenarnya penasaran ingin tahu kinerja RDS saat minggu lalu bursa jatuh, tapi koneksi ke Bloomberg sedang trobel, data kinerja terhenti sampai 22 Maret 2019. Semoga bs sgr recover koneksinya.

Kinerja Reksadana sudah Updated dari Bloomberg

autogebet's picture

Kinerja Reksadana sudah Updated dari Bloomberg, sudah tersedia data hingga 2 April 2019. Silakan langsung pilih-pilih reksa dana, cek grafiknya di My Reksadana. Mumpung pas awal bulan, saat yang tepat untuk menabung ^_^

Sebentar saja sudah Centang Hijau

autogebet's picture

nah, ternyata penutupan market kemarin sudah memunculkan Centang Hijau haha

Centang Hijau sudah muncul!

autogebet's picture

Centang hijau sudah muncul per penutupan bursa sore ini. Ini menjadi kemunculan centang hijau ketiga semenjak bursa memulai penurunannya di 2018.

Sejak rekor tertingginya di 19 Februari 2018, bursa sudah jatuh -15,7%. Bursa kemudian rebound +4,8% yang kemudian memicu munculnya centang hijau terkini.

Apakah centang hijau sekarang ini saatnya untuk entry? well, tidak ada yg bisa memastikan apakah ini sudah paling bottom (sehingga berbalik), atau nantinya masih akan turun lagi. Yang jelas, bagi investor jangka panjang, setiap momentum koreksi merupakan saat yang baik untuk entry. Entry sekarang saat centang hijau, berarti entry di kala market sudah memberikan diskon 11% ^_^

Secara kondisi ekonomi makro, belum sepenuhnya melegakan. Kondisi ekonomi kita masih rentan terpengaruh perang dagang dan kenaikan suku bunga The Fed. Proyeksi pertumbuhan ekonomi 2019 jg turun, more details ada disini.

https://economy.okezone.com/read/2018/07/02/20/1916570/kepala-bkf-ekonom...

Tetap Semangat!

moving average

mine_hudson's picture

halo bro gebet, dah lama ane ga komen hehe,,
Mau tanya, terkait "centang hijau" apakah indikator Moving Average yang dipake masih sama yaitu MA 6 dan MA 37? mengingat optimalisasi yang dilakukan atau nilai tsb sudah beberapa tahun yang lalu.

Pertanyaan lain, untuk data Reksadana yang dari bloomberg sepertinya data terakhir tahun 2017 ya, apakah bisa diupdate sampai 2018 ? hehe,,
Atau mungkin ada cara untuk mendownload langsung dari bloomberg nya, kebetulan lagi punya akses ke akun berbayarnya mereka. Baru ketemu cara donwload satu-satu, blm bisa sekaligus.

@mine_hudson: welcome back

autogebet's picture

Hai bro mine_hudson, welcome back!

amatan yg cermat sekali, betul moving average nya masih seperti saat itu. belum ada update lagi dari bro Dunkz selaku yg dulu melakukan optimasi itu :)

data Bloomberg sebenarnya sudah mengalir terus sampai akhir Juni 2018. berkat mention dari bro mine_hudson, ternyata saya baru sadar kalau macet hanya sampai saat itu. akses datanya sebenarnya masih bisa, tapi sepertinya ada semacam "pembatasan" di sisi Bloomberg nya, jadinya tidak bisa sedot data massal. masih saya cari workaround nya nih.

Mantap bro sampai punya akun berbayar Bloomberg, istimewa sekali, saya sama sekali belum pernah merasakan terminalnya Bloomberg yang terkenal itu :)

data yang ada untuk

mine_hudson's picture

data yang ada untuk pengukuran kinerja ya bro?
"Pembatasan" itu untuk download data ya, sy lihat kembali opsi download hanya sampai 2017, itu pun saya coba download keluar pesan: "Maximum file size, 7087104, exceeded."

Tadinya dengan data reksadana sy ingin coba lihat kinerja reksadana apabila menggunakan strategi optimalisasi moving average pakai software amibroker (dulu sempet otak-atik untuk saham)

Hehe,, akun berbayar punya kantor bro, ga sanggup klo bayar sendiri.

@mine_hudson: nnt sy siapkan datanya ya

autogebet's picture

bro mine_hudson, sptnya data 2017 "terlalu besar" dibandingkan kapasitas RAM server yg tersedia haha.

mantap ilmu optimalisasinya bro, kalau ingin coba analisa data di amibroker, bisa sy siapkan datanya. mau data saham atau RDS bro hehe... nanti sy japri yaa..

Data kinerja sudah up-to-date

autogebet's picture

bro mine_hudson, sekarang data kinerja dari Bloomberg sudah tersaji dg tanggal terkini, semoga sudah bisa stabil. kalau mencermati ada yang anomali mohon tidak ragu mengabari lagi yaa ^_^

RDS yang identik namun tak sama

autogebet's picture

Tanggal 25 Mei kemarin, saya belanja RDS berdasarkan insight dari Indikator Bursa versi gebetSaham. Garis kuning yg terus menanjak naik sementara harga turun saya beranikan untuk belanja RDS.

Saat itu, ada 2 RDS Syariah yang kinerjanya muncul teratas, nomer satu Simas Syariah Unggulan ("RDS1"), dan berikutnya Sucorinvest Sharia Equity Fund ("RDS2"). RDS1 ini kinerjanya lebih unggul, tapi karakteristik AUM nya terus menurun. Sementara RDS2 karakteristik AUM nya datar dan melonjak. Karena saya bingung, saya masuk di keduanya.

Waktu berlalu, awal mulanya cukup menyenangkan, kedua produk ini sama2 naik. Namun beberapa hari ini di imel Portfolio Summary (dari IPOTFUND) kok RDS1 mulai minus, dan semakin kesini semakin minus. Lebih kurang hari ini sudah sebulan berselang sejak pembelian, saya evaluasi kinerjanya lebih dalam. Kalau secara kinerja YTD, nampak di gambar di bawah ini kalau RDS1 masih unggul.

Saya perhatikan lagi, disana kok ada pentung merah dan kuning. Pentung merah berarti "kinerja 3 bln berturut2 tidak sejalan dengan IHSG". Pentung kuning berarti "kinerja 3 bln berturut2 tidak sejalan dengan IHSG, tapi terjadi reversal dalam sebulan terakhir". Cermati perbedaan kedua grafik berikut:

Jadi, sebenarnya sih bagus, pentung ini muncul karena RDS ini berlawanan kinerjanya dengan IHSG, sementara IHSG sedang terjun bebas, sehingga kedua RDS ini bagus. Tetapi, kinerja bagus hanya pada 2 bulan pertama. Selama sebulan kemarin, RDS1 gagal mempertahankan kinerjanya, sementara RDS2 mampu bertahan.

So, penting untuk kita selalu review berkala kinerja investasi kita. Dalam case ini, today saya jual RDS1, akan sy pindahkan ke RDS2. Keputusan ini murni untuk saya pribadi ya, tidak untuk ajak2 publik yaa, murni untuk berbagi kisah saja :)

Centang hijau!

autogebet's picture

Sesudah sekian lama IHSG turun dan bbrp waktu ini mulai naik, ternyata kemarin sore sudah muncul Centang Hijau.

Kalau kita tengok perjalanan kemunculan Centang Hijau sampai 3 tahun ke belakang, sepertinya boleh kita menaruh harapan bahwa ini tetap dalam koridor trend IHSG yang semakin naik.

Tetap cermati "guncangan2" yang mungkin masih akan kita hadapi (rupiah melemah, BI rate naik, suku bunga The Fed baik), cermati sebagai momentum opportunity untuk entry.

Tetap Semangat!

Minggu lalu, IHSG sudah naik +3,2%

autogebet's picture

Selama seminggu kemarin (tanggal 8 - 11 Mei 2018), IHSG sudah naik +3,2%. Tidak ada yang tahu apakah sesudah ini IHSG masih akan naik, tapi ini merupakan kesempatan bagi yang ingin top up selagi IHSG masih banyak diskon.

Ada 134 reksa dana saham dan campuran yang yang kinerjanya lebih dari +3,2%. Selengkapnya sebagai berikut:

Premier ETF LQ 45 RDS 7.2%
Premier ETF Sri Kehati RDS 6.7%
Emco Growth RDS 6.4%
Premier ETF Indonesia Financial RDS 6.3%
Reksa Dana SAM Beta Plus Equity Fund RDS 5.4%
Premier ETF IDX30 RDS 5.4%
Mega Dana Capital Growth RDS 5.2%
Pinnacle Strategic Equity Fund RDS 5.1%
Mandiri Investa Ekuitas Dinamis RDS 5.1%
Nikko Indonesia Equity Fund RDS 4.9%
Bahana ICon Syariah RDS 4.8%
Bahana Stellar Equity Fund RDS 4.8%
Insight Wealth RDS 4.7%
Mandiri Investa Equity Dynamo Factor RDS 4.7%
First State IndoEquity High Conviction Fund RDS 4.6%
Kresna IDX 30 Tracker RDS 4.6%
Kresna IDX 30 RDS 4.6%
CIMB-Principal Index IDX30 RDS 4.6%
Reksa Dana Indeks Avrist IDX30 RDS 4.6%
Dana Ekuitas Andalan RDS 4.6%
Reksa Dana Avrist Ada Saham Blue Safir RDS 4.6%
Simas Saham Maksima RDS 4.5%
First State IndoEquity Opportunities Fund - USD RDS 4.5%
First State IndoEquity Value Select Fund RDS 4.5%
AXA MaestroSaham RDS 4.5%
Mandiri Saham Atraktif RDS 4.5%
Bahana Primavera 99 RDS 4.5%
Batavia Enhanced Equity Strategy RDS 4.5%
Simas Saham Bertumbuh RDS 4.4%
AXA Citradinamis RDS 4.4%
Batavia LQ45 Plus RDS 4.4%
Ashmore Dana USD Equity Nusantara RDS 4.4%
Kresna Indeks 45 RDS 4.4%
Mandiri Investa Cerdas Bangsa RDS 4.4%
First State IndoEquity PEKA Fund RDS 4.4%
Dana Ekuitas Prima RDS 4.3%
Manulife Saham SMC Plus RDS 4.3%
Avrist Equity-Cross Sectoral RDS 4.3%
First State IndoEquity Sectoral Fund RDS 4.3%
Bahana TCW Dana Prima RDS 4.3%
Premier Ekuitas Makro Plus RDS 4.2%
Ashmore Dana Ekuitas Nusantara RDS 4.2%
Mandiri Investa Atraktif RDS 4.2%
Manulife Dana Saham RDS 4.2%
Mandiri Dynamic Equity RDS 4.2%
Sequis Equity Maxima RDS 4.2%
Mandiri Investa Equity Movement RDS 4.2%
Danareksa Mawar RDS 4.2%
Mandiri Saham Utama RDS 4.1%
Manulife Dana Saham Utama RDS 4.1%
MNC Dana Syariah Kombinasi RDC 4.1%
Semesta Dana Saham RDS 4.1%
Pratama Saham RDS 4.1%
Syailendra Dana Ekuitas Sejahtera RDS 4.1%
Pratama Equity RDS 4.1%
Ashmore Dana Progresif Nusantara RDS 4.1%
Pratama Ekuitas RDS 4.1%
Lautandhana Saham Mahadi RDS 4.1%
Batavia Saham Cemerlang RDS 4.1%
SAM Indonesian Equity Fund RDS 4.1%
BNP Paribas Ekuitas RDS 4.1%
Prospera BUMN Growth Fund RDS 4.0%
Lautandhana Saham Inti RDS 4.0%
Batavia Saham Sejahtera RDS 4.0%
BNI Berkembang RDS 4.0%
Trimegah Bhakti Bangsa RDS 4.0%
BNP Paribas STAR RDS 4.0%
Manulife Saham Strategi Unggulan RDS 4.0%
Lautandhana Growth Fund RDS 4.0%
Manulife Dana Stabil Berimbang RDC 3.9%
BNP Paribas Maxi Saham RDS 3.9%
PRUlink Rupiah Equity Fund Plus RDS 3.9%
BNI-AM Inspiring Equity RDS 3.9%
Eastspring Investments Alpha Navigator RDS 3.9%
Danareksa Mawar Ekuitas Plus RDS 3.9%
SAM Dana Cerdas RDS 3.9%
RHB TM Indo-Asia Equity Fund RDS 3.8%
Prulink Rupiah Equity Fund RDS 3.8%
SAM Dana Berkembang RDC 3.8%
Trimegah Saham Nusantara RDS 3.8%
Lautandhana Equity Progresif RDS 3.8%
PNM Saham Agresif RDS 3.8%
Mega Asset Greater Infrastructure RDS 3.8%
Lautandhana Saham Prima RDS 3.8%
Prospera Bijak RDS 3.8%
Nikko BUMN Plus RDC 3.8%
Mandiri Investa Equity ASEAN5 Plus RDS 3.8%
BNP Paribas Infrastruktur Plus RDS 3.8%
Premier ETF Indonesia State-Owned Companies RDS 3.8%
BNI-AM Dana Saham Pasopati RDS 3.7%
Sequis Equity Indonesia RDS 3.7%
First State IndoEquity Dividend Yield Fund RDS 3.7%
BNP Paribas Pesona RDS 3.7%
Majoris Saham Alokasi Dinamik Indonesia RDS 3.7%
CIMB-Principal SMART Equity Fund RDS 3.7%
Rencana Cerdas RDS 3.6%
Maybank Syariah Equity Fund RDS 3.6%
BNP Paribas Astro RDS 3.6%
Cipta GTWS Equity RDS 3.6%
TRAM Consumption Plus Fund RDS 3.6%
Mega Asset Maxima RDS 3.6%
Bahana Trailblazer Fund RDS 3.6%
Danareksa Mawar Komoditas 10 RDS 3.6%
Simas Dana Saham RDS 3.5%
Majoris Saham Syariah Indonesia RDS 3.5%
Manulife Institutional Equity Fund MIEF RDS 3.5%
Schroder Indo Equity Fund RDS 3.5%
BNP Paribas Solaris Fund RDS 3.5%
PRUlink Rupiah Indonesia Greater China Equity Fund RDS 3.5%
Eastspring Investments Value Discovery Fund RDS 3.5%
Lautandhana Saham Lestari RDS 3.4%
CIMB-Principal Indo Domestic Equity Fund RDS 3.4%
Premier Campuran Fleksibel RDC 3.4%
BNP Paribas Integra RDC 3.4%
Maybank Dana Ekuitas RDS 3.4%
Pratama Berimbang RDC 3.4%
SAM Dana Bersama RDC 3.4%
CIMB-Principal Balanced Strategic Plus RDC 3.4%
Batavia Dana Saham RDS 3.4%
RHB Alpha Sector Rotation RDS 3.4%
Lautandhana Saham Syariah RDS 3.4%
Schroder Dana Prestasi Prima RDS 3.4%
Batavia Dana Saham Syariah RDS 3.4%
TRAM Infrastructure Plus RDS 3.4%
Reksa Dana Syariah BNP Paribas Pesona Syariah RDS 3.3%
Panin Dana Infrastrucktur Bertumbuh RDS 3.3%
Manulife Saham Andalan RDS 3.3%
PRUlink Infrastructure & Consumer Equity Fund RDS 3.3%
Panin Beta One RDS 3.3%
Simas Saham Unggulan RDS 3.3%
Simas Syariah Unggulan RDS 3.3%
Schroder Dana Istimewa RDS 3.2%
BNI-AM Dana Saham Syariah Musahamah RDS 3.2%
Batavia Dana Saham Optimal RDS 3.2%

6 Besar RDS Minggu Lalu adalah ETF

autogebet's picture

Menariknya, dari 6 RDS dengan kinerja terbaik selama periode seminggu kemarin, empat diantaranya merupakan ETF. Bagi yang belum familiar dengan produk ETF, bisa berkenalan lebih lanjut disini:

Kenapa Harus Exchange Traded Fund (ETF)?
http://www.portalreksadana.com/node/605

Exchange Traded Fund vs Reksadana Saham
http://www.portalreksadana.com/node/59

ETF vs Reksa Dana Indeks
http://www.portalreksadana.com/node/252

Mesin Waktu sudah datang... Manfaatkan!

autogebet's picture

Semenjak kemunculan dua silang merah terakhir, saya sangat-sangat berharap apakah ini mesin waktu yang dinanti-nanti... mesin waktu siklus 10 tahunan yang membawa ke kondisi dimana market jatuh agar saya berkesempatan belanja dengan harga lebih murah... tiada lain tujuannya supaya potensi return yang akan sy terima di masa mendatang bisa lebih baik...

Saya beberapa kali posting ttg "mesin waktu" ini di PortalReksadana, salah satu yang menarik ada saya posting disini. Walaupun diposting tahun 2013, disana ada tips menarik bagi para investor, saya kutip lagi disini ya:

3. The single best three-year period to own stocks was during the Great Depression. Not far behind was the three year period starting in 2009, when the economy struggled in utter ruin. The biggest returns begin when most people think the biggest losses are inevitable.

20. Take the highest level the S&P 500 traded at in every decade going back to 1880. At some point during the subsequent 10 years, stocks fell at least 10% every single time, with an average decline of 39%. Market crashes are perfectly normal.

IHSG mencapai titik tertingginya pada 19 Februari 2018. Sejak itu hingga sekarang, IHSG sudah minus 13%. Sejak itu saya banyak aktif di saham, mengambil kesempatan diantara saham2 yang berguguran, reksadana masih full di RDPU. Tidak ada yang tahu apakah ini sudah bottom IHSG, bisa jadi menuju pilpres nanti masih akan ada kejutan-kejutan, yang jelas ini adalah momentum langka yang tidak ingin sy lewatkan, saya melihat ini salah satu opportunity yang baik untuk masuk reksadana indeks. Sambil saya coba analisa RDS mana yang potensial untuk dimasuki juga.

Stay tuned! Tetap Semangat!

Berita yang sangat sejalan...

autogebet's picture

"Sarapan berita" pagi ini memberikan kabar yang sangat sejalan dengan yang sebelum-sebelumnya sudah diposting disini. RDS selama sebulan lalu kinerjanya positif. Sejalan dengan postingan sebelumnya pada tanggal 2 dan 9 Mei, bahwa sinyal IHSG sudah berbalik, kesempatan untuk top up dengan harga diskon. RDS yang menjadi jawara juga sama.


Tidak ada yang tahu apakah IHSG sudah betul2 berbalik ke arah naik, bahkan masih ada kemungkinan IHSG kembali berbalik turun karena sentimen pelemahan rupiah, kenaikan BI Rate dan kenaikan suku bunga The Fed dlm bbrp bulan kedepan.

Pesan penting disini, momentum koreksi bursa bagi investor jangka panjang selalu merupakan kesempatan untuk top up dengan harga diskon yang atraktif. Selagi mesin waktu sudah datang, manfaatkanlah...

RD yang naik lebih tinggi dari IHSG

autogebet's picture

Tanggal 9 Mei kemarin IHSG naik cukup nendang, sampai +2,3%. Khusus JII naiknya +1,5%.

Saya penasaran sekali, RDS mana yang naiknya bisa melebihi IHSG, atau melebihi JII untuk RDS syariah. Saya cek sore ini di Bloomberg, memang belum semua reksa dana terupdate data tanggal 9 Mei, baru 74% data yang tersedia, lumayann... Besok kalau sudah lengkap datanya, akan saya update lagi.

Saya sudah olah data yang ada, membandingkan kinerja tanggal 9 Mei dg 8 Mei. Hasilnya saya sajikan disini. Khusus RDC, RDPT, RDPU hanya saya tampilkan 5 besar saja. Untuk RDS saya sajikan semua yang mampu naik lebih dari +1,5%.

Semoga dapat membantu untuk menentukan pilihan top up :)

RDC
Premier Campuran Fleksibel 2.86%
Nikko BUMN Plus 2.69%
SAM Dana Berkembang 2.58%
BNP Paribas Integra 2.58%
Pratama Berimbang 2.52%

RDPT
Prulink Rupiah Managed Fund 0.53%
Nikko Indah Nusantara Dua 0.49%
Mega Dana Obligasi Syariah 0.23%
Schroder Dana Andalan II 0.19%
Prospera Obligasi Plus 0.11%

RDPU
Manulife USD Aggressive Balance 1.06%
Nikko Kas Manajemen 0.15%
Nikko Indonesia Money Market Fund 0.14%
Aberdeen Indonesia Money Market Fund 0.12%
Schroder Dana Likuid 0.11%

RDS
Insight Wealth 4.07%
Premier ETF IDX30 4.06%
Reksa Dana SAM Beta Plus Equity Fund 4.03%
Kresna IDX 30 Tracker 3.91%
Kresna IDX 30 3.90%
Reksa Dana Indeks Avrist IDX30 3.89%
CIMB-Principal Index IDX30 3.88%
Simas Saham Maksima 3.82%
Dana Ekuitas Prima 3.72%
First State IndoEquity High Conviction Fund 3.70%
Emco Growth 3.66%
Reksa Dana Avrist Ada Saham Blue Safir 3.62%
Kresna Indeks 45 3.61%
AXA MaestroSaham 3.60%
Batavia LQ45 Plus 3.59%
Simas Saham Bertumbuh 3.59%
Mandiri Saham Atraktif 3.58%
AXA Citradinamis 3.56%
Nikko Indonesia Equity Fund 3.55%
Avrist Equity-Cross Sectoral 3.54%
Bahana Primavera 99 3.52%
Bahana Stellar Equity Fund 3.50%
Mega Dana Capital Growth 3.49%
Mandiri Investa Cerdas Bangsa 3.49%
Premier Ekuitas Makro Plus 3.41%
First State IndoEquity Opportunities Fund - USD 3.41%
Pinnacle Strategic Equity Fund 3.39%
Mandiri Saham Utama 3.37%
Batavia Saham Cemerlang 3.34%
First State IndoEquity PEKA Fund 3.29%
Dana Ekuitas Andalan 3.28%
First State IndoEquity Sectoral Fund 3.28%
Bahana TCW Dana Prima 3.27%
Manulife Dana Saham 3.26%
Batavia Saham Sejahtera 3.26%
Batavia Enhanced Equity Strategy 3.25%
Prospera Bijak 3.24%
Prospera BUMN Growth Fund 3.23%
PNM Saham Agresif 3.22%
Syailendra Dana Ekuitas Sejahtera 3.18%
Mandiri Investa Atraktif 3.14%
Lautandhana Saham Inti 3.10%
Lautandhana Saham Mahadi 3.07%
Mandiri Investa Equity Movement 3.06%
RHB TM Indo-Asia Equity Fund 3.04%
Lautandhana Saham Prima 3.04%
Trimegah Bhakti Bangsa 3.03%
Lautandhana Growth Fund 3.02%
Trimegah Saham Nusantara 3.02%
Manulife Dana Saham Utama 2.99%
Danareksa Mawar Ekuitas Plus 2.99%
Prulink Rupiah Equity Fund 2.97%
BNP Paribas Ekuitas 2.96%
First State IndoEquity Dividend Yield Fund 2.96%
Sequis Equity Maxima 2.95%
PRUlink Rupiah Equity Fund Plus 2.95%
BNI Berkembang 2.93%
Mega Asset Greater Infrastructure 2.91%
Danareksa Mawar 2.91%
Pratama Saham 2.91%
Schroder Indo Equity Fund 2.90%
Semesta Dana Saham 2.90%
Cipta GTWS Equity 2.90%
Mega Asset Maxima 2.89%
Rencana Cerdas 2.89%
Mandiri Investa Equity Dynamo Factor 2.89%
BNI-AM Inspiring Equity 2.89%
Pratama Equity 2.89%
Eastspring Investments Alpha Navigator 2.88%
Lautandhana Equity Progresif 2.86%
Pratama Ekuitas 2.85%
SAM Indonesian Equity Fund 2.85%
BNP Paribas Infrastruktur Plus 2.85%
BNP Paribas STAR 2.83%
Schroder Dana Prestasi Prima 2.78%
RHB Alpha Sector Rotation 2.76%
Schroder 90 Plus Equity Fund 2.76%
Bahana ICon Syariah 2.73%
Mandiri Investa Equity ASEAN5 Plus 2.73%
Sequis Equity Indonesia 2.73%
BNP Paribas Maxi Saham 2.73%
Batavia Dana Saham 2.73%
Danareksa Mawar Komoditas 10 2.72%
SAM Dana Cerdas 2.71%
TRAM Consumption Plus Fund 2.69%
Schroder Dana Prestasi Plus 2.68%
PRUlink Rupiah Indonesia Greater China Equity Fund 2.67%
CIMB-Principal SMART Equity Fund 2.66%
BNI-AM Dana Saham Pasopati 2.64%
CIMB-Principal Indo Domestic Equity Fund 2.64%
Schroder Dana Prestasi 2.63%
Eastspring Investments Value Discovery Fund 2.62%
Lautandhana Saham Lestari 2.62%
PNM Saham Unggulan 2.61%
Maybank Dana Ekuitas 2.57%
Bahana Trailblazer Fund 2.55%
BNP Paribas Pesona 2.54%
GAP Equity Fund 2.49%
Premier ETF Indonesia Financial 2.47%
Simas Dana Saham 2.47%
PRUlink Infrastructure & Consumer Equity Fund 2.46%
Sucorinvest Equity Fund 2.44%
Panin Beta One 2.42%
BNP Paribas Astro 2.41%
Batavia Dana Saham Syariah 2.40%
Manulife Institutional Equity Fund MIEF 2.40%
Danareksa Indeks Syariah 2.38%
Batavia Dana Saham Optimal 2.37%
Majoris Saham Alokasi Dinamik Indonesia 2.36%
Avrist Equity Amar Syariah 2.34%
Manulife Saham Andalan 2.34%
Lautandhana Saham Syariah 2.32%
Prulink Syariah Rupiah Equity Fund 2.31%
Syailendra Equity Opportunity Fund 2.30%
Schroder Dana Istimewa 2.29%
Cipta Syariah Equity 2.27%
Trimegah Syariah Saham 2.26%
Reksa Dana Prospera Saham SMC 2.26%
SAM Sharia Equity Fund 2.21%
TRIM Kapital 2.19%
Panin Dana Infrastrucktur Bertumbuh 2.18%
BNI-AM Dana Saham Syariah Musahamah 2.16%
TRAM Infrastructure Plus 2.15%
Panin Dana Prima 2.14%
MNC Dana Syariah Ekuitas 2.12%
Panin Dana Teladan 2.08%
First State IndoEquity Value Select Fund 2.08%
PNM Ekuitas Syariah 2.05%
Ashmore Dana Progresif Nusantara 2.03%
Mandiri Investa Ekuitas Dinamis 2.02%
Manulife Saham Strategi Unggulan 2.02%
Premier ETF LQ 45 2.00%
PRUlink Syariah Rupiah Infrastructure & Consumer Equity Fund 1.99%
MNC Dana Ekuitas 1.95%
Mandiri Investa Ekuitas Syariah 1.93%
Mandiri Investa Atraktif Syariah 1.92%
Simas Saham Unggulan 1.91%
Manulife Greater Indonesia Fund 1.90%
TRIM Kapital Plus 1.88%
BNP Paribas Solaris Fund 1.85%
Sucorinvest Sharia Equity Fund 1.83%
Manulife Syariah Sektoral Amanah 1.77%
Aberdeen Indonesia Equity Fund 1.76%
Ashmore Dana USD Equity Nusantara 1.75%
Sucorinvest Maxi Fund 1.75%
Maybank Syariah Equity Fund 1.75%
Premier ETF Indonesia State-Owned Companies 1.73%
Panin Dana Ultima 1.71%
CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah 1.69%
Reksa Dana Syariah BNP Paribas Pesona Syariah 1.63%
OSO Sustainability Fund 1.59%
Pratama Syariah 1.56%
Prulink Rupiah Managed Fund Plus 1.54%
Danareksa Syariah Saham 1.53%

window dressing dan reksadana saham

zieyukishiro's picture

kelihatannya reksadana saham sedang menanjak semua ya, bisa jadi karena efek window dressing pergantian tahun. Saya tergoda untuk nambah koleksi lagi, tapi kuatir efek window dressing hilang dalam waktu dekat dan harga reksadana saham akan kembali turun mengikuti IHSG. Mohon masukannya para master, efek berakhirnya window dressing terhadap harga reksadana saham kira-kira akan terjadi kapan ya?

window dressing, pilkada dan pilpres

autogebet's picture

bro zie, betul sekali godaan itu begitu kuatnya, saya juga merasakan godaannya. baru saja berita koran Bisnis kemarin (17/01/2018) headline nya memberitakan banyak emiten berencana gelar right issue karena momentum bulllish skrg ini. Tapi di akhir berita ada ulasan2 dari analis diperkirakan bullish hanya sampai semester pertama 2018 karena diperkirakan musim pilkada dan pilpres akan banyak yang hold keputusan investasi.

kekuatiran kita sama, dan saya sekarang ini juga sedang cemas2nya (karena IHSG sedang tinggi). mari kita nantikan episode berikutnya.

O oww... silang merah muncul

autogebet's picture

O oww... silang merah muncul per penutupan bursa sore ini... lets see.

false centang ijo or true?

nidibi's picture

centang hijau udah muncul, true or false Om...

Hampir muncul silang merah?

autogebet's picture

kalau dicoba zoom di Indikator Bursa, sepertinya garis garisnya sudah mulai saling berdekatan ya... akankah muncul silang merah dalam waktu dekat? *stay tuned

Silang Merah muncul Senin kemarin

autogebet's picture

ternyata oh ternyata, silang merah sudah muncul Senin kmrn. apakah ini false alarm dan centang hijau akan muncul? cermati terus IHSG kita..

Tanda False Alarm?

zieyukishiro's picture

Wah saya juga baru sadar ini kalau muncul silang merah... Untuk memastikan ini false alarm atau bukan, apa yang harus kita amati/berapa lama kita harus mengamatinya ya pak? Biar langsung beraksi menghindari kerugian hehe... Makasih sebelumnya

Confirmed False Alarm

autogebet's picture

nah kan, benar today sudah muncul centang hijau... yaa memang perlu kita cermati terus, bisa dicoba dicermati pola2 kemunculan silang merah dan centang hijau, dan apa yg terjadi dengan pergerakan grafik sesudahnya... belum terlalu ada pola yang paten sih, tapi kita perlu tetap waspada dlm kondisi spt ini.

Periode False Alarm

zieyukishiro's picture

Wah iya betul juga pak sudah hijau lagi... Cuma saya jadi penasaran, apa ada periode maksimal bagi kita untuk menentukan bahwa sinyal yang muncul adalah false alarm? Misal, ditunggu setelah seminggu dulu, atau dua minggu dulu apakah sinyal berganti sebelum memutuskan ambil tindakan?

update berhenti?

zieyukishiro's picture

wah telat nyadar kalo tanda silang merah udah nongol, kemaren beberapa kali gagal akses portal juga soalnya... Oh iya nih bro, untuk update grafiknya berhanti di tanggal 9 tuh pas tanda silang muncul. Sedang muncul error algoritma atau ada hubungan terkait web yang kemarin beberapa kali down ya?

Tidak ada update karena libur

autogebet's picture

hai bro, grafik Indikator Bursa memang tidak ada update karena senin nya libur :)

beberapa kali kmrn web sempat down, karena servernya down :(
sekarang yang cukup pusing gmn cari sumber data baru utk My Reksadana :(

iya nih, ternyata udah jalan

zieyukishiro's picture

iya nih, ternyata udah jalan lagi updatenya bro hehe... sumber data baru setelah punya bloomberg nggak bisa diakses ya? semangat terus bro :)

centang hijau lagi

veteranguard's picture

eh centang hijau nongol lagi.. bikin galau aja.. :))

seminggu lewat, eh merah lagi

zieyukishiro's picture

seminggu lewat, eh merah lagi :( lagi labil banget

setelah lima pekan akhirnya

zieyukishiro's picture

setelah lima pekan akhirnya centang hijau berganti silang merah lagi... padahal sebelumnya nunggu setahun lebih dari silang merah buat berubah jadi centang hijau. semoga abis ini ga lama-lama banget deh gantinya amiiin

Centang hijau di indikator

veteranguard's picture

Centang hijau di indikator bursa kayaknya udah mau nongol.. Semoga..

Wah iya ya hampir centang hijau

autogebet's picture

Wah iya ya hampir centang hijau... untung dikabari, bbrp hari ini full dinas luar kota terus, ndak merhatikan bursa... semoga centang hijau dan lanjut naik terus *amunisi... mana amunisi.. :p

indikator bursa

rezuzovka's picture

permisi para suhu..
1. kenapa indikator bursa tidak bisa dilihat kinerjanya selama 15 tahun ke belakang?
2. Jika tujuan inves di RD emank untuk jangka panjang, apakah sinyal jual itu dibutuhkan, bagaimana dengan yang namanya average down tpi dengan peluru yang kecil2 saja?
3. Saya pernah baca artikel ttg switch ato jual reksadana maka, returnnya tidak akan maksimal ato managemennya menjadi tidak teratur. Bagaimana pendapat para suhu?

Ngomong2 pada indikator bursa sinyal beli belum muncul ya.. untung saja saya belinya pada saat harga di bottom soalnya saya menggunakan Fibonacci Retracment hehehee...

Info menarik

nova_aeriol's picture

Terima kasih pak,

infonya menarik. jarang-jarang saya baca seperti ini lg di forum ini.
Karena setiap kali buka isinya ttg Ipot Fund.
Padahal di website Ipot Fund itu jelas banget informasi bagaimana cara mendaftar, no telpon Supportnya juga ada.

Bursa today jatuh 3,49%

autogebet's picture

Saya sudah lama tidak memperhatikan bursa, tiba2 dikabari kawan kalau sore ini bursa jatuh dalem banget, minus 3,49%

Saya cari2 referensi, jadinya lebih tenang tidak panik sesudah membaca info ini:
http://rencanatrading.com/2015/04/27/15-45-1213/

Coba kita lihat posisi besok mana2 saja RDS yang diskon. Stay rasional.

Fibonnaci Retracement

DewAsmara's picture

Berdasarkan perhitungan fibonnaci retracement, support ada pada angka 4800 pas, namun beberapa analis memperkirakan bottom ada pada range 4500an.

Kemarin bursa berhasil ditutup menguat karena pengaruh technical rebound, akan tetapi saya menyarankan, dalam kondisi seperti ini kecuali punya cadangan super jumbo, masuk saja secara bertahap partial per partial setiap penurunan 300 - 500 point.

Kondisi

DewAsmara's picture

Saat ini kondisi bursa masih belum stabil masih penuh gejolak naik turun, adjustment dan wait and see dari para pelaku pasar.

Momen yang ditunggu adalah apakah kenaikan suku bunga The Fed akan segera terjadi dan jika terjadi kapan, dan berapa besar. Dari Amerika sendiri, pemerintah sudah memastikan akan dinaikan, namun belum beri kepastian, serta berapa besar.

Dari dalam negeri, investor terombang-ambing oleh sikap tidak tegas kepala negara dalam reshuffle kabinetnya (sami mawon dengan presiden yang lama). Serta lambannya tindakan tegas pemerintah dalam mengambil langkah-langkah stabilisasi rupiah dan gejolak pasar. Ditambah rencana kenaikan tarif PLN per 1 Juni 2015 serta, kenaikan Pertamax yang walaupun dikatakan hanya menyumbang inflasi secara kecil, namun efeknya luar biasa dalam melemahkan daya beli masyarakat.

Ditambah lagi statement dari analis Singapore yang meramalkan rupiah bisa kolaps hingga Rp 25 ribu per dollar. Semakin menambah kegalauan pasar. Namun demikian, masih ada peluang untuk masuk, mengingat sektor perbankan baru saja merevisi target pertumbuhan, sehingga dengan luruhnya bursa saat kenaikan suku bunga The Fed, ada peluang mengumpulkan saham-saham sektor finance sebagai motor penggerak bursa, untuk long investment. Karena nantinya dengan koreksi target, saham sektor finance akan mencapai nilai wajarnya saat bursa luruh lebih dalam.

Bagaimana menyikapi kondisi spt ini?

afif's picture

Sis bagaimana cara menyikapi kondisi spt ini utk investasi reksadana? saya jadi agak galau juga melihat beberapa hari terakhir portofolio saya sudah minus hampir 2 persen utk reksadana saham (syariah). Kemarin saya pikir sudah membaik ketika IHSG kembali naik setelah ambruk terlalu dalam. Namun,hari-hari belakangan ini makin suram saja.Apakah portofolio tetap dipertahankan, mengingat ini kan investasi jangka panjang atau dilepas dulu utk sementara sampai menunggu pasar membaik?

Re : Menyikapi Kondisi Saat Ini

riri.sulinantri's picture

Dear Bapak/Ibu Afif,

Meskipun pasar saham sedang fluktuatif bahkan cenderung turun, reksa dana masih memberikan peluang yang menarik, jadi tidak perlu khawatir, karena fluktuasi di pasar finansial dalam jangka pendek merupakan hal yang wajar terjadi.
Untuk jangka panjang kondisi fundamental perekonomian dan pasar finansial kita masih menarik dan terus tumbuh.

Saat berinvestasi dalam produk reksadana, sebaiknya dilakukan dalam jangka panjang atau lebih dari satu tahun, agar supaya investor dapat memaksimalkan potensi imbal hasil. Selain itu, dengan berinvestasi jangka panjang dapat memungkinkan investor dalam meminimalkan volatilitas imbal hasil.
Kondisi pasar seperti ini merupakan kesempatan yang baik untuk masuk di reksadana, mengingat underlying asset dari reksadana saat ini sedang mengalami penurunan harga.
Langkah yang bisa investor lakukan antara lain cost averaging, yakni dengan menginvestasikan dana secara berkala dengan jumlah yang tetap (di www.ipotfund.com terdapat tools Auto Investment yang memudahkan investor dalam melakukan investasi secara berkala sesuai tanggal yang diinginkan).
Strategi ini cukup efektif untuk mensiasati kenaikan dan penurunan NAV reksadana akibat fluktuasi pasar, sehingga para investor dapat memperoleh hasil yang optimal.

Salam,

Riri
www.ipotfund.com

RDS dengan kinerja YTD terbaik

autogebet's picture

Saya mau mulai pilih2 reksadana, ternyata sore ini IHSG masih memberikan kejutan ya, masih turun lagi, sempat menyentuh minus 3% tadi..

PortalReksadana (dan My Reksadana) hari ini menyajikan data kinerja per tanggal 27 April 2015, saat itu bursa jatuh 3,49%. Silakan klik disini untuk melihat kinerja RDS pada periode YTD (tahun berjalan, sejak awal tahun 2015 hingga skrg). *Saya personally mengabaikan produk unitlink teratas :p

Saya amati, ternyata RDS yang muncul sebagai juara adalah Lautandhana Equity Progresif - Equity Progresif. Tidak hanya peraih YTD tertinggi, namun juga konsisten peraih ranking tertinggi pada periode 1YR dan 6MO. Saya masih ingin analisa produk ini lebih lanjut *Kalau PortalReksadana Matrix sudah sembuh.

Lanjut ke koleksi reksadana yg masuk radar saya (di My Reksadana), SEMUA RDS inceran saya pada periode YTD negatif semua, KECUALI Pratama Saham dan Pratama Syariah. Kinerja YTD Pratama Syariah termasuk berkinerja sangat cemerlang mencapai 3,62%.

Today bursa masih negatif, saya masih ingin amati 2 hari lagi apakah produk2 ini masih memberikan performa yang wow.

Top Ten Kinerja YTD: RDPT Mengalahkan RDS

autogebet's picture

Berdasarkan posisi kinerja per 30 April 2015, inilah daftar 10 produk reksadana peraih kinerja YTD terbaik. Ada yang saya ambil 11 produk agar produk syariah terwakili masuk dalam daftar :)

RDS
1 Lautandhana Equity Progresif - Equity Progresif 5,26
2 PRUlink Rupiah Indonesia Greater China Equity Fund 1,48
3 Pacific Equity Fund 1,06
4 Manulife Link Dana Ekuitas Indonesia - China 1,01
5 Schroder Dana Prestasi Plus 1
6 GreatLink Equity Fund 0,9
7 GreatLink Dynamic Fund 0,82
8 Pratama Syariah 0,57
9 Grow 2 Prosper 0,28
10 Schroder Dana Istimewa 0,26

RDC
1 Pacific Balance Fund 12,99
2 AAA Balanced Fund II 9
3 MNC Dana Kombinasi 3,96
4 Schroder Dana Kombinasi 3,39
5 Avrist Link Rupiah Growth Fund 3,16
6 Aberdeen Indonesia Balanced Growth Fund 2,95
7 Avrist Link Rupiah Moderate Fund 2,35
8 Danamas Fleksi 2,29
9 Panin Dana Prioritas 2,14
10 Bahana TCW Kombinasi Arjuna 2,07
11 Pratama Syariah Imbang 2,05

RDPT
1 ABF Indonesia Bond Index Fund 14,22
2 CIMB-Principal Bond 10,58
3 Batavia Dana Obligasi Cemerlang 7,64
4 Reksa Dana Makara Prima 6,62
5 Aberdeen Indonesia Government Bond Fund 5,62
6 Mega Dana Pendapatan Tetap 5,12
7 Mega Dana RIDO TIGA 5,12
8 Prulink US Dollar Fixed Income Fund 4,63
9 PNM Dana Bertumbuh 4,51
10 CIMB-Principal CPF CB XIV 4,23

Ternyata dalam masa kejatuhan bursa skrg ini, justru kinerja Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT) dapat mengalahkan RD Saham maupun RD Campuran. Dari list top ten tersebut, rerata kinerja RDPT 6,8%, RD Campuran 4,2% dan RD Saham 1,2%

Saya masih akan menganalisa lebih lanjut, seperti apa RDPT yang cemerlang.

RDPT Terbaik per 8 Mei 2015

autogebet's picture

Dalam postingan saya sebelumnya, saya penasaran RDPT seperti apa yang mampu mengalahkan RD Saham dan RD Campuran. Malam ini saya coba analisa pilihan2 RDPT yang ada, hasilnya saya sajikan dalam infografis berikut.

RDPT yang dijual di IpotFund, produk yang selalu konsisten meraih kinerja ranking 1 pada periode YTD, 1YR maupun 3YR adalah MNC Dana Likuid. Grafiknya juga lurus stabil, tidak fluktuatif.

Untuk produk yang tidak dijual di IpotFund, ternyata ada RDPT yang lebih bersinar lagi, yaitu CIMB-Principal Bond. Kinerja produk ini konsisten di ranking 1 atau 2, pada periode YTD, 1YR maupun 3YR.

Saya sangat terpesona dengan produk ini. Kinerjanya bisa mencapai 9,5% (YTD) dan 15% (1YR). Grafik produknya agak fluktuatif, tapi secara overall sangat menggoda dibandingkan seluruh RDPT yang masuk radar My Reksadana saya.

Anehnya, produk CIMB ini kok tidak muncul di web resmi CIMB-Principal, padahal produk ini terdaftar di Bloomberg. Saya sudah coba kontak pihak CIMB, kalau ada balasan saya kabari lagi disini.

Semoga bermanfaat.

CIMB Principal Bond tidak dijual untuk umum

autogebet's picture

Wahh hampir terlupa mengabari, sejak 2 minggu lalu sebenarnya sudah dapat reply dari kawan di CIMB. Ternyata produk CIMB Principal Bond tidak dijual untuk umum, hanya eksklusif untuk 1 perusahaan asuransi... dan apa asuransinya tidak boleh disebutkan... rahasiaaa...

sayang oh seribu sayangg...

saya juga dapat FFS produk ini per April 2015, ternyata jeroannya berisi:
FR0031
FR0034
FR0035
FR0036
FR0043

So bisa jadi ini "petunjuk" untuk melihat apakah RDPT dengan jeroan serupa bisa punya kinerja yang bersinar.

Sharing yg sangat mantap.

veteranguard's picture

Sharing yg sangat mantap. Thanks bro. Sekalian dong kasih bocoran reksadana saham apa saja yg ada dlm pantauan bro autogebet..

:)

Jatuh pada sektor AGRI, FINANCE, MISC-IND

autogebet's picture

Sesuai imel laporan portfolio harian dari ipotfund, rincian sektor emiten di bursa yang jatuh adalah sbb:

Sector Tran %Chg NetForeign
AGRI 131 B -6.1 % +9 B
BASIC-IND 143 B -2.9 % +33 B
CONSUMER 216 B -2.7 % -33 B
FINANCE 1,680 B -4.9 % -1,081 B
INFRASTRUC 375 B -2.9 % -29 B
MANUFACTUR 654 B -3.3 % -46 B
MINING 101 B -3.2 % -5 B
MISC-IND 296 B -4.8 % -45 B
PROPERTY 493 B -2.7 % +14 B
TRADE 427 B -1.8 % +43 B

Sektor emiten yang paling dalam jatuhnya adalah AGRI, FINANCE, MISC-IND (miscellaneous industry). Penjualan terbesar terjadi di sektor FINANCE, tembus 1T. Demikian RDS yg jatuh adalah yang memiliki jeroan emiten tsb.

Contoh emiten FINANCE yang jatuh terdalam adalah BBRI (-7,14%), BBNI (-6,47%), BBTN (-6%) dan BBCA (-4,69%). RDS Syariah yang didalamnya tidak ada saham bank seharusnya lebih terlindungi dari kejatuhan ini.

Mari kita cermati lagi di koran esok.

RDS Syariah lebih sedikit jatuhnya

autogebet's picture

sesuai dengan data di infovesta today (kinerja 1 hari lalu), ternyata memang jatuhnya RDS Syariah lebih kecil dari RDS konvensional. Tapi ya tetap saja longsornya lumayannn :)

Inilah top 10 RDS konvensional yang jatuhnya paling dalam:
1 Indosurya Equity Fund -4,3
2 BNP Paribas Infrastruktur Plus -4,22
3 Syailendra Dana Ekuitas Plus -4,2
4 Sam Indonesian Equity Fund -4,16
5 OSO Sustainability Fund -4,15
6 CIMB-Principal Indo Domestic Equity Fund -4,05
7 Lautandhana Saham Inti -4,01
8 Mandiri Saham Prima -3,96
9 Lautandhana Equity -3,96
10 Lautandhana Saham Likuid -3,95

Inilah top 10 RDS syariah yang jatuhnya paling dalam:
1 SAM Sharia Equity Fund -3,42
2 Sucorinvest Sharia Equity Fund -3,38
3 Infovesta Equity Fund Index -3,37
4 Simas syariah unggulan -3,34
5 MNC Dana Syariah Kombinasi -3,29
6 BNP Paribas Pesona Syariah -3,17
7 OSO Syariah Equity Fund -3,14
8 Avrist Equity - Amar Syariah -3,13
9 Premier ETF Syariah JII -3,12
10 Danareksa Indeks Syariah -3,1

@bro autogebet, grafikny

dragon135's picture

@bro autogebet, grafikny nyundul lagi di 5500 an nih. Jgn2 ihsg ga bisa2 nembus 5600 gara2 grafiknya nyundul hehe.
Dibikin 7000 coba biar ihsg bisa terbang :P

@dragon135: grafik bursa sudah sembuh

autogebet's picture

bro dragon135, amatan yang cermat sekali.. terima kasih infonya, saya malah tidak mengamati sudah meroket sampai kesundul hehe.. sudah saya perbaiki ya ^_^

silang merah

ochep's picture

saatnya jual n beli beli

Your are currently browsing this site with Internet Explorer 6 (IE6).

Your current web browser must be updated to version 7 of Internet Explorer (IE7) to take advantage of all of template's capabilities.

Why should I upgrade to Internet Explorer 7? Microsoft has redesigned Internet Explorer from the ground up, with better security, new capabilities, and a whole new interface. Many changes resulted from the feedback of millions of users who tested prerelease versions of the new browser. The most compelling reason to upgrade is the improved security. The Internet of today is not the Internet of five years ago. There are dangers that simply didn't exist back in 2001, when Internet Explorer 6 was released to the world. Internet Explorer 7 makes surfing the web fundamentally safer by offering greater protection against viruses, spyware, and other online risks.

Get free downloads for Internet Explorer 7, including recommended updates as they become available. To download Internet Explorer 7 in the language of your choice, please visit the Internet Explorer 7 worldwide page.