Apakah Investasi Anda Menguntungkan? coba cek lebih cermat

dunkz's picture

Pada dasarnya investasi itu sederhana. Sesederhana kita melihat perbedaan antara angka 0 dengan angka 1. Jika suatu investasi berpotensi memberikan keuntungan dengan risiko yang dapat ditoleransi serta mampu mengalahkan inflasi, secara umum dapat dikatakan investasi tersebut cukup layak. Sayangnya, dengan semakin kecilnya dunia, selain kriteria tersebut terkadang kita harus melihat bagaimana perilaku investasi kita dari sudut pandang lain.

Melihat IHSG dengan ”polos”

Grafik IHSG yang biasa kita lihat mungkin adalah seperti ini. Berikut adalah chart IHSG dari tahun 1984 s.d 2008.
 

Apabila kita menginvestasikan uang kita pada tahun 1984, maka saat ini investasi kita akan tumbuh menjadi 40 kali lipat pada akhir tahun 2007 dan masih memberikan hasil 20 kali lipat walaupun terimbas krisis global tahun 2008. Hal tersebut terlihat menggiurkan dan menjanjikan jalan menuju kekayaan. Untuk memperindah gambaran tersebut, mari kita perhatikan grafik berikut.

 

 

 

 

 
Dow Jones Industrial Average selama kurun waktu yang sama “hanya” tumbuh menjadi 7 kali lipat. Sepertinya berinvestasi di Indonesia lebih menjanjikan dibandingkan di Amerika Serikat.

Momok Inflasi

Sayangnya, seperti yang telah saya katakan di awal tulisan ini, kita harus menggali lebih dalam agar dapat “melihat” dengan lebih jelas. Bukannya saya meragukan potensi investasi di Indonesia, akan tetapi globalisasi telah mengubah wajah investasi. Sekali lagi kita perhatikan grafik berikut. Kita masih mencoba membandingkan IHSG dengan DJIA. Namun kali ini supaya tidak terlalu ”polos”, kita sesuaikan dahulu dengan inflasi (inflation adjusted). Langkah ini cukup logis mengingat pertumbuhan nilai investasi kita yang sesungguhnya dapat diketahui setelah dikurangi dengan inflasi.

Tampak bahwa setelah disesuaikan terhadap inflasi, DJIA masih tumbuh sekitar hampir 4 kali lipat. Hal yang cukup menyesakkan terjadi pada IHSG. Krisis global yang menghantamnya membawa nilai riilnya ke level sekitar tahun 1984 padahal nilai tersebut sempat menyentuh 3 kali lipat pada akhir tahun 2007. IHSG sendiri sebenarnya telah mampu mengalahkan inflasi pada sebagian besar periode pengamatan. Nilai riil IHSG terendah terjadi pada kurun waktu 2000 – 2003 di mana setelah disesuaikan dengan inflasi, nilai riilnya lebih rendah daripada tahun 2004. Kemerosotan ini mulai terjadi pada saat krisis moneter (1997) dan menembus level terendah pada tahun 2002 akibat adanya gonjang-ganjing politik. Lepas tahun 2003 nilai riil IHSG terus meningkat hingga akhir tahun 2007.


Akankah Kita Bertahan Mengkonsumsi Barang Impor?

Cara lain memandang IHSG adalah dengan menyatakannya dalam US Dollar. Mengapa dalam US Dollar? Sampai dengan saat ini US Dollar adalah mata uang yang umum untuk perdagangan internasional. Mari kita telaah lebih lanjut.

Sekali lagi kita dipaksa untuk terhenyak. Perubahan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar selama 24 tahun terakhir ternyata efeknya sangat besar terhadap nilai sesungguhnya dari IHSG. Dalam US Dollar, IHSG hanya naik sebesar dua kali lipat jika dibandingkan dengan tahun 1984. Perlu diketahui bahwa pada tahun 1984, nilai 1 USD adalah sekitar Rp 600. Bandingkan dengan tahun 1998 di mana nilainya sempat berkisar Rp 15.000/USD dan Rp 9.500/USD pada tahun 2009.
Grafik tersebut juga menginformasikan pada kita bahwa tampaknya tidak cukup menguntungkan jika kita membelanjakan keuntungan investasi kita untuk membeli barang-barang yang harganya bergantung pada nilai US Dollar yang notabene umumnya adalah barang impor. Jika kita dapat sebanyak mungkin mengkonsumsi barang lokal yang harganya tidak terpengaruh pergerakan US Dollar, tentu kita akan mendapatkan nilai yang lebih dari uang yang kita belanjakan tersebut.

Obat Penenang Itu Bernama Dividen

Meskipun gambaran pada penjelasan sebelumnya cukup ”membuka” mata kita, ada satu hal yang tampaknya terlewat. Obat penenang tersebut adalah adanya dividen atas saham yang kita miliki. Dengan adanya gambaran tersebut, dividen yang kita dapatkan akan mengangkat nilai investasi kita. Jika seandainya kita mendapatkan dividen payout ratio 5% per tahun, maka jika diakumulasikan hasilnya akan dapat melawan gerusan inflasi dan perubahan kurs. Oleh karena itulah, ada baiknya kita mempertimbangkan saham-saham yang memberikan dividen yang cukup tinggi asalkan masih dalam tingkatan yang wajar.

Comments

reksadana saham

bejohope's picture

mau nanya pak, saya neubie di reksadana. berapa tahun ya sebaiknya kita menanamkan investasi di reksadana saham ? terimakasih atas jawabannya

Reksadana TIDAK Dijamin LPS ?

I Gede Suarnaya's picture

Met siang semuanya...numpang lewat mas bro Dunkz's

Mengutip pernyataan Aviliani Sek Komite Ekonomi Nasional di media online siang ini...

"Dalam menjawab kebutuhan kelompok pendapatan menengah tersebut, jelas Aviliani, OJK dan LPS diharapkan bisa berkolaborasi untuk mengupayakan penjaminan pada produk reksa dana.

"Kalau reksa dana tidak terproteksi, tentu hanya sedikit masyarakat kelas menengah yang mau berinvestasi di produk itu. Jadi, reksa dana sudah harus diproteksi juga," tutur dia."

Pertanyaan saya :
- Apakah benar Rekasadana tidak dijamin LPS?
- Mengutip bbrp prospektus RD saham yg saya beli : jika dana kelolaan dibawah nilai tertentu selama waktu tertentu, RD dilikuidasi dan hasilnya dibagi secara Proporsional berdasarkan NAB saat pembubaran namun tidak boleh LEBIH KECIL dari NAB awal/par (Rp. 1.000 ?)sedangkan jika bubar atas perintah OJK/kesepakatan MI dengan Bank Kustodian, hasil Likuidasi dibagi berdasarkan NAB pada saat Likuidasi SELESAI dilakukan...(bisa diatur dong?)
- Apakah Kontrak Investasi Kolektif model Reksadana itu cukup aman bagi investor Reksadana ?

Mohon pencerahannya para suhu...terima kasih sebelumnya

https://www.ipotnews.com/index.php?jdl=Gairahkan_Minat_Investasi__LPS_Me...

Penting untuk dibaca : another doom scenario ...

Passion4U's picture

again ... hari ini ane membaca lagi another prediction on the doom scenario. Semakin banyak yang berpendapat semakin menguatkan ane untuk percaya bahwa scenario ini akan terjadi cepat atau lambat.
Please be aware and prepare yourself ... adjust portfolio kita, jangan taruh semuanya di paper asset, mulailah sedikit banyak shifting ke real sector dan gold sebagai alternatif investasi.
Target saya pribadi dalam jangka pendek ... at least 10% dalam bentuk gold, 30% dalam bentuk real sector / property, 60% tetap paper asset hehehe ...

artikel yg lagi-lagi membuat ane tertegun itu bisa dibaca di :
http://nicoomer.blog.kontan.co.id/2011/02/14/apakah-amerika-serikat-bang...

Be a smart investor !

emas itu alat investasi atau mekanisme safe heaven????

the net punch's picture

jadi emas itu safe heaven/alat hedging nilai kekayaan kita yg defensif mirip2 obligasi pemerintah amerika (yg sudah pasti gak mungkin kebeli ama rakyat kecil macam saya) atau alat investasi yg fluktuatif seperti saham??? terutama bila horizon investasinya 10tahun.... mohon pencerahannya para suhu....

menurutku emas dlm jangka panjang

NewBeginning's picture

menurutku emas dlm jangka panjang kenaikkannya adalah hanya sebagai penyeimbang kenaikkan inflasi saja. (kurang lebih sama dengan kenaikkan inflasi) jadi bukan alat investasi. kl ga salah pernah dibahas juga di portaleksadana (ada bagannya perbandingan kenaikkan emas dan ihsg) tp lupa dimananya

Memang demikian adanya

DewAsmara's picture

Sebenarnya saya sudah pernah tulis jauh hari sebelumnya (tahun 2010an) di Kompasiana dan Blog Managecon saya. Tapi waktu itu banyak yang tidak setuju dan bahkan ada yang menghina + mencaci maki saya. Mungkin karena saya bukan siapa-siapa juga. Bisa lihat di sini untuk lebih luas pemahamannya:
http://thecomingdepression.blogspot.com/
http://abcnews.go.com/Business/economists-warn-financial-us-economy/stor...
http://www.safehaven.com/article/14073/do-not-be-fooled-another-major-ec...

Re:another doom scenario ...

sbastian's picture

ane juga suka ama blognya om nico omer..
bro passion, utk property gimana strategy yg bro jalankan?

Passion4U on Property ...

Passion4U's picture

ane baru mencoba bro tentang property ...
teorinya sich banyak ya ... tapi yang ane jalankan baru 1 ...
balik ke strategi jaman kuda ... own the asset dan sewakan ...

Tinggal menerapkan detail strateginya (ilmu dari berbagai sumber) :
* Lokasi : Daerahnya punya captive market (due to geographical condition or certain other condition)
* Lokasi memang worth it untuk disewakan ... ratio untuk beli rumah sendiri dibandingkan dengan sewa sangat jomplang ... jadi orang akan selalu pilih sewa ketimbang beli ...
* Penyewanya Type B (bukan type A & type C)...
* Tersedia exit policy ... kalo keputusan kita salah akan ada orang yang mau menampung property kita (due to it scarity)
* Invest only on positive cash flow projection not capital gain

Ttg strategy beli properti tanpa uang ala cipto junaedi ... strategynya menarik tapi cukup susah mencarinya (atau ane aja yang kurang gigih mencari ?) ... so sementara kita jalani dulu aja yang ada hehehe

Target ke depan ... pengen jadi developer ... sekarang ane lagi belajar sama temen ane yg sudah jadi praktisi developer ...

Udah cukup dulu ya ... nantinya jadi portal property nich bukan portal reksadana

Dimana ambil datanya?

nambongo's picture

Bagus banget artikelnya bro dunkz's.
Boleh dong saya minta datanya?
Terima kasih sebelumnya kalo di perbolehkan

kok di emas?

villain's picture

bro, kok tulisan ini di bagian emas? padahal ga ada bahasan tentang emas sama sekali?
ta pikir bakalan ada perbandingannya dengan emas. kalo ternyata setelah puluhan tahun IHSG naek cuma 2x emas paling ga bisa naek 3x. gitu ta pikir.. hehhehehe

maap masi novice

Sumpe

rdlshell's picture

Sumpe..tulisannya keren abizzzz.... kalo sy punya di RD hasil keren luar biasa..yg di bursa saham udah brenti..tujuannya wkt itu buat belajar

gambar nya tidak muncul?

sbastian's picture

sori bro..gambar pendukungnya kok gak muncul? juga di bbrp artikel bro lainnya...

Iya nih, sedih jadinya.

dunkz's picture

Iya nih, sedih jadinya.

HORE! Artikel bro Dunkz sdh pulih!

autogebet's picture

barusan ublek2 seantero server, ternyata image2 artikel bro Dunkz ketemu di arsip backup server. monggo2 menikmati artikelnya.

@dunkz: ngga sedih lagi kan sekarang :D
sementara editor artikel msh kuperbaiki, kl ada artikel baru nanti bs kubantu upload. dlm artikel baru nanti jg perlu penyesuaian ukuran image (biar ngga nabrak sidebar kanan gitu).

Tetap Semangat!™

@autogebet

dunkz's picture

Wah terima kasih bro.
Siap bro, silakan diedit, tks a lot :)

grafik IHSG

2N5's picture

Saya anggota baru,sangat terbantu dengan artikel2 yang ada. HAnya grafik IHSG tidak muncul. Apa ada cara tertentu untuk melihat grafik tsb.Tk.

Bravo lagi untuk bro dunkz ...

Passion4U's picture

Seperti biasa kalo bro dunkz lagi nulis artikel, kita akan disodori oleh data-data yang valid dan kesimpulan yang membuat kita terhenyak dari lamunan.

Melengkapi dari tulisan bro dunkz, ekspektasi dari target return dari investasi itu sebenarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti :

  • Inflasi ... ini yang dikupas tuntas oleh bro dunkz dari artikel di atas ... walaupun growth IHSG kita gede tapi inflasi kita gede, sama juga boong ... alhasil end goalnya yaitu "Purchasing Power" juga nggak akan tumbuh dengan significant
  • Tujuan investasi kita ... ingat lho tujuan investasi kita menuntut return investasi yang berbeda-beda. Untuk biaya pendidikan misalnya kalo ane melihat biaya pendidikan itu meningkat kurang lebih 20% setahun ... so kalo kita invest untuk pendidikan anak dengan growth 20% tapi investasi kita cuma memberikan return 15 % ya itu namanya minus growth
  • Style hidup kita ... dulu saat kuliah makan indomie rebus pake keju kornet udah ok banget. Sekarang kalo seminggu sekali nggak makan sushi di sushi tei kok kayaknya ada yang kurang ... hehehe ... watch out style hidup kita udah berubah. Dan itu menuntut perubahan return dari investasi kita lho ...
  • Berapa lama kita menyiapkan investasi ... kalo makin lama makin ok ... kita bisa pake return yang biasa-biasa aja ... tapi kalo kesadaran financial datangnya telat ... ya gaswat .... ini artinya amount investasinya harus membengkak
  • Last but not least adalah risk appetite kita, walaupun bro dunkz dan ane ngomong ttg reksadana saham , kalo risk appetitenya nggak kesitu yach mo gimana lagi ... kita harus menyiapkan investasi yang sesuai dengan risk appetite kita ... karena itu akan membuat kita tidur nyenyak ...

so bottomlinenya apapun style investasi anda ... mo fundamentalist or technicalist ... mo pake properti, saham, reksadana or emas ... mo buy and hold or trend following ... semuanya boleh aja asal tujuan investasi kita tercapai.

salam investasi

Seorang Newbie - P a s s i o n 4 U

Don't walk in front of me, I may not follow. Don't walk behind me, I may not lead. Walk beside me and be my friend.

 Akhirnya ada lg'artikel'

mine_hudson's picture

 Akhirnya ada lg'artikel' dari bro dunkz, yg pastinya disertai data2 yg bs membuka mata kita :) thx bro for the knowledge

sis amsi, coba dibuat statistiknya sis seperti tulisannya bro dunkz dan bisa di share di portalreksana smoga bs bermanfaat utk teman2 disini :)

 bro aditya, klo diliat dari tulisan bro dunkz investasi (buy n hold) masih tetep menguntungkan secara jangka panjang ko. tp ya klo dilihat melalui penyesuaian data2 karena inflasi dan dollar keuntungan yg didapat tidak sebesar nilai saham secara telanjang. mungkin ada baiknya di trading kan (hihihi... biar bro passion muncul) :)

 Best Regards,
Yoga
selalu teringat kata2 "invest your time before invest your money"

terima kasih ya

aditya.suprayitno's picture

terima kasih ya bro :)..untuk trading saya pisahkan sama yang untuk investasi..hihi..bro passion dah lama ga nongol ya,artikelnya yang part 2 juga belum muncul ^^

emas sebagai alternatif

amsi_82's picture

membaca postingan di atas, saya sungguh terkejut ketika melihat grafik IHSG dalam USD, ternyata ga fantastis2 amat ya..

untuk itu akhir2 ini saya sedang mencoba mempelajari investasi di emas, sebab dalam beberapa dekade terakhir harganya terus naik dalam longterm, dan bisa mengalahkan atau mnimal tahan akan inflasi. bagaimana menurut bro?

salam

http://mangamsi.blogspot.com/

@amsi_82

dunkz's picture

Kalau saya lihat memang emas untuk jangka panjang cenderung naik harganya. Tetapi perlu diperhatikan bahwa jangka panjangnya emas itu bisa puluhan bahkan ratusan tahun. Mungkin nanti saya bikin di post tersendiri.

"invest your time before invest your money"

visit my blog at http://warung-reksadana.blogspot.com

dan http://parahita.wordpress.com

@bro dunkz: makasih dah

amsi_82's picture

@bro dunkz:

makasih dah reply ...

belakangan ini memang emas terus bullish, minggu ini harganya tembus new high..apakah saat ini sudah overpriced atau justru baru mulai uptrend seiring melemahnya dollar AS sebagai mata uang utama dunia?

salam

mangamsi 

newbie bertanya

aditya.suprayitno's picture

Pembahasan yang sangat menarik bro..kalau boleh saya bertanya,apakah tindakan yang saya lakukan ini benar..saya memiliki reksadana saham untuk pensiun ( sekarang masih 22 tahun ) dan beberapa lot saham unilever yang tidak akan saya jual..dulu waktu pertama beli pas bursa ancur-ancuran..dan niat saya kalau ada dana nganggur akan dibelikan saham tersebut,apakah tindakan ini benar??saya jadi sedikit was-was setelah melihat data IHSG yang diolah ini >,<!

perlukah dilakukan valuasi terhadap nilai saham secara fundamental atau cukup dengan beli ketika ada uang,karena takut uangnya terpakai buat hal-hal lain?

terima kasih sebelumnya atas nasihatnya

@bro Aditya

dunkz's picture

 Mungkin saya cuma bisa jawab gini:

IHSG tidak menggambarkan kucuran balik dividen kepada investor. Artinya, jika kita memiliki reksadana saham, return yang diberikan seharusnya lebih besar daripada kenaikan IHSG (karena NAB nya sudah memasukkan dividen yg didapatkan).

Pandangan pribadi saya mengenai UNVR ok2 aja. UNVR adalah perusahaan mature dg market share yg stabil. Setiap tahunnya perusahaan ini membagikan dividen yang cukup besar.

mungkin bisa dicek di sini:

http://parahita.wordpress.com/2008/11/15/bagaimana-cara-menentukan-harga-wajar-saham/ 

setiap tahunnya UNVR kira2 memberikan dividen sekitar 60% dari laba bersihnya.

Ada baiknya bro Aditya memperhatikan kondisi fundamental suatu perusahaan sebelum membeli sahamnya. Apalagi jika dihold untuk jangka panjang. 

"invest your time before invest your money"

visit my blog at http://warung-reksadana.blogspot.com

dan http://parahita.wordpress.com

terima kasih ya :)

aditya.suprayitno's picture

terima kasih atas masukan ya,bro dunkz :) saya menuju blognya dulu

Your are currently browsing this site with Internet Explorer 6 (IE6).

Your current web browser must be updated to version 7 of Internet Explorer (IE7) to take advantage of all of template's capabilities.

Why should I upgrade to Internet Explorer 7? Microsoft has redesigned Internet Explorer from the ground up, with better security, new capabilities, and a whole new interface. Many changes resulted from the feedback of millions of users who tested prerelease versions of the new browser. The most compelling reason to upgrade is the improved security. The Internet of today is not the Internet of five years ago. There are dangers that simply didn't exist back in 2001, when Internet Explorer 6 was released to the world. Internet Explorer 7 makes surfing the web fundamentally safer by offering greater protection against viruses, spyware, and other online risks.

Get free downloads for Internet Explorer 7, including recommended updates as they become available. To download Internet Explorer 7 in the language of your choice, please visit the Internet Explorer 7 worldwide page.