Sekedar review dan update mengenai perpajakan reksa dana...

Beban pajak reksa dana dibayar secara kolektif melalui reksa dana, mewakili seluruh pemilik unit penyertaannya.

Adapun jenis dan besaran pajaknya adalah sbb:

• Dividen saham: PPh tarif umum
• Transaksi saham pada saat jual: PPh final 0.1%
• Commercial paper dan surat utang lainnya: PPh tarif umum
• Bunga deposito/SBI: PPh final 20%
• Bunga dan capital gain obligasi: tidak kena pajak selama lima tahun
  sejak pernyataan pendaftaran reksa dana dinyatakan efektif oleh
  Bapepam-LK.

Rincian jenis dan besaran pajak di atas tercantum dalam prospektus
reksa dana sebagai informasi material yang harus dikemukakan kepada investor atau calon investor reksa dana. Biasanya perpajakan dimuat sebagai suatu bab terpisah dalam prospektus sehingga bisa segera dicari lewat daftar isi prospektus.

Yang sering tidak diketahui oleh investor adalah bahwa hasil investasi
yang diperolehnya dari reksa dana sudah bukan merupakan pajak. Mengapa demikian? Karena beban pajak investor sudah ditanggung oleh reksa dana, sehingga pengenaan pajak kepada investor akan menyebabkan pajak berganda.

Perkembangan terakhir menyebutkan bahwa Bapepam-LK berencana
membebankan pajak terhadap komponen obligasi yang ada di reksa dana. Meskipun hal ini sedianya akan diterapkan sejak 1 Januari 2009
mendatang, namun sayangnya sampai saat ini Bapepam-LK belum menetapkan berapa besarannya serta apakah pajak itu akan dibebankan terhadap bunga kupon atau capital gain atau kedua-duanya. Sampai saat ini baru ditentukan bahwa hanya reksa dana yang pernyataan pendaftarannya dinyatakan efektif sejak 1 Januari 2009 yang akan terkena perlakuan pajak ini, sementara reksa dana yang sudah beredar di pasar maupun yang pernyataan pendaftarannya sudah efektif sebelum 1 Jan 2009 dikecualikan.