Hampir sebagian besar agen asuransi yang menjual unitlink sering
mengatakan "dana ini nantinya bisa digunakan untuk naik haji, pensiun,
anak masuk sekolah, dan sebagainya". Pokoknya all in one. Tapi
sebenarnya, apakah dengan hal tersebut kita sudah terbebas dari Musibah Financial ? Ya, mungkin kita semua baru mendengar hal ini, Musibah Financial.
Pak Amir, karena ingin praktis maka beberapa tahun lalu beliau
mengambil sebuah account unitlink dengan harapan dapat digunakan untuk
masa depannya. Ya, Pak Amir sudah tahu bahwa ada biaya akuisisi dan
biaya lain2nya dalam unitlink, dan beliaupun tidak keberatan.
Hitung-hitung nilai ekonomis Pak Amir (http://qmfinancial.com/content/view/176/69/)
Pak Amir seorang pegawai dengan penghasilan 4.500.000 perbulan. Dengan
suku bunga deposito sekarang sebesar 8% kita bisa tahu nilai ekonomis
Pak Amir Rp. 675,000,000.00.
Dengan mantap (baca : nekat) pak Amir membeli sebuah produk unitlink dengan detail seperti dibawah ini :
Premi Dasar : 10.000.000
Top Up : 2.000.000
Total Premi : 12.000.000 pertahun
Uang Pertanggungan : 675.000.000
Penyakit Kritis : 95.000.000
Payor : Yes, 12.000.000 s/d usia 65thn
Diakhir tahun ke 3 Pak Amir mempunyai sebuah Musibah Financial.
Dia dipecat dari pekerjaanya. Pada saat yang bersamaan, dia harus
membiayai anaknya masuk sekolah dasar. Dikampung halamannya, sang ayah
tercinta sakit keras sehingga membutuhkan biaya. Bagaimana Pak Amir
menghadapi permasalahan ini ?
Harta Pak Amir,
Deposito : 20.000.000
Emas dan perhiasan : 5.000.000
Lainnya : Mobil, cicilan, Rumah, 220.000.000
Kebutuhan Pak Amir,
Kebutuhan Bulanan : 4.500.000 x 3 bulan = 13.500.000(mengapa 3 bulan, dibutuhkan waktu untuk mencari pekerjaan)
Biaya masuk sekolah : 15.000.000
Biaya RS orang tua : 30.000.000
Total Biaya yang harus disiapkan : 58.500.000
Dari sini Pak Amir memutuskan untuk mencairkan deposito sebesar 20.000.000 dan menjual simpanan emasnya sebesar 5.000.000.
Untuk mobil tidak dapat dicairkan, karena masih belum lunas. sementara
untuk rumah, Pak Amir masih ragu2 untuk memasukkan rumahnya untuk
dijadikan pinjaman.
Note :
- mengapa kebutuhan bulanan sama dengan gaji ? ya, ini adalah
perhitungan maksimal. anda bisa menyesuaikan dengan bujet anda. tetapi
perhitungan maksimal adalah cara paling aman.
- mengapa saya katakan pak amir nekat, bujet untuk insurance sebaiknya
tidak lebih dari 10% penghasilan bulanan. Melihat kondisi pak amir
sebaiknya Pak Amir hanya mengeluarkan maksimal Rp 450.000 perbulan
untuk biaya asuransi atau 5.400.000 pertahun.
Akhirnya Pak Amir teringat akan dana pada account unitlinknya. Dengan
mantab beliau menelpon agennya untuk bertanya berapa kenaikan rata2
dananya. Ternyata 15% pertahun, mantap, pikir Pak Amir.
Pak Amir memutuskan untuk mengambil dananya. Lumayan kaget, ketika dana
yang tersedia hanya sebesar 14.479.000. Dana yang dapat pak Amir ambil
hanya 13.479.000. Pak Amir memutuskan untuk mengambil 13.000.000 saja,
agar proteksi unitlinknya tetap berjalan. Sehingga total dana yang Pak
Amir pegang saat ini adalah
Dari Unitlink : 13.000.000
Deposito : 20.000.000
Emas : 5.000.000
Total dana tersedia : 38.000.000
Kekurangan dana : 58.500.000 - 38.000.000 = 20.500.000
Ada yang dapat membantu Pak Amir untuk dananya ?
Coba kita lihat dari kacamata sedikit berbeda,
Jika Pak Amir memilih memisahkan Asuransinya dengan instrumen investasi yang lain.
Jika Pak Amir memutuskan membeli termlife10 dengan UP : 675.000.000 dan
UP Penyakit Kritis 337.500.000, maka premi Pak Amir adalah Rp. 2.629.200. Selisih dari 12.000.000 dana Pak Amir adalah Rp. 9.370.800
Jika Pak Amir memutuskan dimasukkan kedalam instrumen reksadana dengan
pertumbuhan 15%, maka dana yang tersedia di akhir tahun ke 3 adalah Rp
37.421.118. Pak Amir memutuskan hanya mengambil Rp. 37.000.000
Sehingga dana yang didapat Pak Amir saat ini seharusnya adalah
Dari Reksadana : 37.000.000
Deposito : 20.000.000
Emas : 5.000.000
Total dana tersedia : 62.000.000, lebih dari yang di perlukan.
Sampai disini rekan2 mungkin dapat memutuskan mana yang terbaik untuk
rekan2. Saya tidak menyarankan ataupun mendiskreditkan sebuah produk
tertentu. Saya hanya memberikan gambaran bagaimana sebuah produk
bekerja untuk memastikan Rencana Keuangan anda bekerja.
Bagi saya, asuransi adalah sebuah produk yang harus dapat melindungi
saya saat ini juga. Sementara syarat investasi adalah liquid dan dapat
dicairkan sewaktu-waktu, serta reasonable.
Jika apa yang dilakukan Pak Amir membeli unitlink masuk kategori anda, silahkan saja. Hanya yang namanya Musibah Financial tidak akan menunggu anda untuk BEP ditahun ke 6 dan seterusnya.
Selamat berasuransi dan berinvestasi.
Comments
Mohon Pencerahannya Asuransi unit Link Versus Asuransi Murni
Mohon bantuannya,apakah untuk Asuransi UL ini yang diambil cuma Jiwa sedangkan untuk Asuransi Murni diambil untuk mengcover Kesehatan?
Mohon diinfo lebih lanjut positif >< Negatifnya anatara Asuransi Unit Link versus asuransi Murni?
mohon masukannya juga nama Perusahaan Asuransi Murni yang kredibel dan besar klaim pertanggungan cover kesehatannya lebih lanjut(Mohon masukannya dari Pak Piter Hermawan dan Ibu RDL shell's).Infonya bisa dikirimkan ke eamil saya: agus_jatmikafmi [dot] com
Thanks
UL vs asuransi murni
Bro Agus
tulisan tentang ini sudah ada buka aja http://www.portalreksadana.com/node/381. Kalau mau ambil asuransi kesehatan tanpa campur dengan jiwa, itu bagus, tetapi skrg ada juga yg bercampur dengan jiwa tapi sistemnya dengan kartu, jadi masuk rumah sakit, keluar gk bayar kalau sesuai dengan limit.
SOLUSI
*dari awal memang Pak Amir salah dalam memporsikan dana asuransinya, seharusnya hanya 10% dari pendapatan ( 450rb per bulan). Namun yang saya tidak mengerti, mengapa Anda menawarkan untuk mengambil asuransi murni ketimbang unit link?? Secara ekonomis, unit link lebih baik ketimbang asuransi murni. Seharusnya jika anda berfikir bahwa berinvestasi di produk investasi lebih menguntungkan, saya yakin anda pasti lebih memilih unit link ketimbang asuransi murni. Kenapa???
1.Asuransi murni tidak akan memberikan nilai keuntungan investasi sedikit pun bahkan nilai uang yg telah di setorkan hanya akan diberikan sebesar 70% dari total dana yang telah disetorkan ( itupun jika tidak terjadi klaim selama masa kontrak) atau malah tidak akan kembali sedikitpun.
Sementara
Unit link mampu mengembangkan nilai premi yang disetorkan meskipun memang ada nilai akuisisinya. Namun jika sebelumnya anda yakin bahwa investasi itu menguntungkan seharusnya unit link menjadi pilihan bukan asuransi murni.
Memang benar investasi murni lebih menguntungkan ketimbang unit link, namun jika ditinjau kembali,
a.Misal seorang pegawai hanya memiliki dana tersisa untuk investasi saja atau asuransi. Sementara ia sendiri belum memiliki asuransi dirinya. Apakah anda masih memilih berinvestasi ketimbang asuransi??? Disinilah unit link berguna.
b.Misal seorang pengusaha memiliki dana yang lebih untuk berinvestasi maupun asuransi. Apa anda masih memilih asuransi murni?? Tentu jika berfikir ekonomis unit link jauh lebih baik ketimbang asuransi murni. Bisa mendapat proteksi sekaligus nilai investasinya berkembang.
*** jadi bullshit jika orang bilang jangan mencampurkan asuransi dengan investasi. Memang ada yang salah dengan unit link??
2.Asuransi murni hanya mencakup satu jenis proteksi ( missal: jiwa saja, atau kesehatan saja) tidak seperti unit link yang mencakup beberapa proteksi.
SOLUSI:
Pak Amir seharusnya mengurangi porsi dana asuransinya pada posisi 10% dari pendapatan. Baru setelahnya sisa dari pengurangan porsi itu digunakan untuk investasi. Namun sekali lagi tidak ada salahnya membeli unit link.
Pengelompokan dana:
50% biaya hidup
30% cicilan hutang
10% asuransi
10% investasi
** Jika memang sudah terjadi hal yang demikian, maka tidak ada salahnya meminjam dana kekurangan dari teman atau saudara. Lalu pinjaman itu dicicil dan masuk ke dalam cicilan hutang. Ajukan penurunan premi asuransi pada agen bersangkutan. Dan masukan sisanya pada instrument investasi atau untuk bayar cicilan hutang. Disini kita melihat dengan jelas betapa pentingnya asuransi, melihat keadaan orang tua yang membutuhkan dana rumah sakit yang cukup besar. Lalu tinggal dari kita sendiri lah memilih asuransi mana yang baik, dan tidak ada salahnya memilih UNIT LINK. Apalagi unit link menggunakan system Dollar cost Averaging sehingga cara bermain investasinya pun terbilang aman, mengurangi risiko loss jika pasar sedang bullish.
Apa iya?
Sebenarnya, pantaskah kita membeli apa yang dikatakan dengan reksadana atau unit link?
Jika anda memilih asuransi, belilah asuransi tradisional. Tanpa proses investasi segala.. yang tidak lain disebutkan sebagai unit link.
kemudian saran untuk pembelian reksadana.. Pantaskah saat2 seperti ini masih menyarankan untuk pembelian reksadana.
Bila kita memang memilih hidup di Quadrant investor, hiduplah disana dengan berbekal ilmunya terlebih dahulu. Bagi para junior yang mencoba masuk ke kuadrant KAMI, saya sarankan belajar lah lebih dahulu.
Beberapa investor besar malah tidak menyarankan reksadana. Kenapa? Apa iya pasti return dengan angka positif kedepannya? hehehe.. hanya sebuah spekulasi.. bagi yang berada di Quadran investor, hindari bermain spekulasi. Apakah anda seorang George Soros? dengan dana kapitalisme besar.. Silahkan kalau begitu, berspekulasi..
Kita yang hanya bermodal kecil, apakah pantas ikut terombang ambing dengan teknik spekulasi ini..
Jika anda ingin tetap berada di Quadrant ini.. belajarlah. Beli Emiten dengan Prospek ke depan bisa dipelajari..
Usahakan sebisa mungkin untuk tidak berspekulasi. Bagaimana? Belajarlah..
Belajar dari kejatuhan bursa kali ini? Apa iya benar sekarang pantas untuk Beli..? Kata siapa? Emang market Amerika akan berhenti jatuh.. heh.. Nikmatilah.. Biar bisa Mengerti akan hidup di Quadrant ini.. Thanks.
Premi terlalu besar
Premi di UL terlalu besar, tidak disesuaikan dengan UP. masih banyak dana idle di premi asuransinya. Setuju investasi dipisah dari UL. Ambil UL sebagai asuransi jiwa.
Rina DL
Mohon Maaf Lahir Bathin
senangnya ...
senangnya banyak bermunculan para pakar di sini ... salam hormat dari ane untuk bro peter ... sering bagi ilmu ya bro, biar bisa mencerahkan newbie seperti ane ...
Seorang Newbie - P a s s i o n 4 U
Don't walk in front of me, I may not follow. Don't walk behind me, I may not lead. Walk beside me and be my friend.
bukan pakar
bukan pakar bro. cuma manusia biasa yang menggunakan common sensenya saja. Finance Should be Practical kata situs sebelah :D
he3x sok filsuf
he3x sok filsuf neh...
asuransi? koq sepertinya mendahului kehendak-Nya..biarlah jiwa kita aman bersamanya.
yg ditinggal? pasti ada jalan keluarlah, ibaratnya burung aja dipelihara rejekinya koq.
burung gak perlu sekolah
burung gak ada kewajiban meyekolahkan anaknya, burung gak bingung kalau sakit. mati ya mati aja, anaknya kalo mati kelaparan gak menyusahkan burung lainnya. burung gak ada kewajiban menyediakan kebutuhan yang layak bagi keluarga burungnya.
maaf, saya kok kurang setuju manusia disamakan dengan burung :D
saya kok lebih percaya sama ...
"Sesungguhnya Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri"
just my 2 cents
Kok sama ya...
Bener bung Ito..pendapat kita sama....
Tapi juga ga ada salahnya prepare for anything even the worst...
Mantap
Ini ilustrasi atau emang kejadian ya
Semoga semua bisa memisahkan antara asuransi dan investasi
Pencerahan dari bro Peter.Hermawan
menyambung comment dari bro peter.hermawan barusan, bro peter akhirnya menyumbangkan artikel yang memberikan ilustrasi lebih jelas bagaimana untuk menghadapi Musibah Keuangan.
terima kasih berat bro peter, saya pribadi tercerahkan, semoga bermanfaat juga untuk rekan lainnya.
Emergency Fund ?
Menurut analisa saya, kejadian tersebut dipicu karena tidak tersedianya emergency fund dan kurangnya perencanaan tujuan keuangan sehingga saat terjadi musibah financial.
Adanya emergency fund akan mengcover expense sehari-hari sampai suatu waktu tertentu sampai didapatnya sumber penghasilan baru.
Belum tersedianya e-fund memaksa kita untuk melikuidasi aset kita yang lain, seperti emas, unit link, reksa dana, dll.
Lebih baik lagi kalau sudah direncanakan penyisihan dana untuk mencapai tujuan investasi pendidikan anak.
Salam.
Bemper Kudu Bener Dulu
yang terjadi bukannya seperti itu pak ? banyak dari kita yang namanya emergency fund hampir gak ada. malah terjun langsung ke investasi ?
menurut saya, secara ideal memang sebelum masuk ke investasi bemper depannya kudu bener dulu.
1 bulan gaji tersedia di ATM, 6-12 bulan gaji di deposito. minimal kalau ini terpenuhi baru maju ke investasi.
tapi dengan agresifnya orang jualan asuransi+investasi, akhirnya orang mikirnya langsung loncat ke investasi :)
First thing first
Menurut saya, kita mulai dulu dari definisi emergency fund :
Dana yang dialokasikan secara terpisah yang tujuannya untuk digunakan dalam keadaan darurat.
Darurat dalam hal ini misalnya : sakit, rumah bocor, mobil rusak, kehilangan pekerjaan (PHK), dll.
Catatan : Dana Darurat berbeda dengan alokasi dana untuk expense sehari-hari.
Sifat instrumentnya adalah : mudah, cepat, aman baru bila memungkinkan imbal hasilnya lumayan.
Besaran dari Emergency fund bervariasi tergantung dari kondisi dan profil resiko investor, secara umum besarnya adalah 1 - 12 bulan penghasilan / pengeluaran.
Setelah ini barulah kita memikirkan mengenai asuransi dan investasi.
Ini adalah idealnya, secara realistisnya bisa dilakukan secara paralel. Penuhi dulu sekitar 1 - 3 bulan untuk EF baru diangsur EF dan pengalokasian tujuan keuangan lainnya.
Salam, Indrawan
Musibah dalam perjalanan ke E-Fund
menarik pak. setelah kita mencapai tujuan emergency fund, baru berpikir asuransi. jika dalam perjalanan menuju kesana, sang kepala keluarga meninggal, bagaimana dengan tujuan menuju emergency fund ?
asuransi itu mengcover apa yang terjadi hari ini, bukan besok dan bukan lusa. sorry ... gak jualan asuransi kok :D
sorry double posting, so I delete it
- delete message -