Sekedar tips praktis, mungkin berguna bagi investor pemula dengan dana terbatas.
Ada baiknya kita mulai mencermati biaya-biaya investasi yang menjadi beban investor diantaranya adalah:
- Biaya pembelian dan penjualan : umum diterapkan oleh MI
- Biaya transfer
- Biaya fax bukti setoran dan form pembelian/penjualan
Point 1 sudah umum diterapkan sehingga yang perlu dicermati adalah biaya no 2 dan 3, apalagi bila kemampuan investasi kita antara 100 rb s/d 1 jt/bln. Apabila dihitung biaya transfer dan fax terhadap total investasi akan sangat besar.
Ingin mulai investasi reksadana? Lihat dulu rekening bank yang anda miliki... Berikut tips-tips cara investasi murah berdasarkan pengalaman dan survey pribadi:
1. Punya rekening Niaga
- Efisien bila akan investasi di produk dari Manajer Investasi TRIM, Prospera, Jisawi, BNI Sekuritas dimana bank kustodian produk RD tsb diatas adalah bank Niaga. Sehingga bisa transfer via ATM (biaya = 0, krn antar rekening Niaga) dan diterima real time, sehingga keinginan market timing bisa diakomodasi.
- Biaya transfer saat redeemption juga = 0
- Terutama untuk TRIM dan BNI Sekuritas, dimana mempunyai kantor-kantor cabang di banyak kota maka biaya fax juga bisa 0. Caranya struk bukti transfer ATM tsb diserahkan ke cabang ybs dan proses selanjutnya (fax ke kantor pusat) akan dikerjakan oleh kantor cabang tsb.
- Untuk Jisawi dan Prospera terpaksa harus mengeluarkan biaya fax.
- Khusus produk TRIM Syariah dan Kombinasi 2, karena mempunyai bank kustodian bank asing maka bisa diakali dengan buka 2 rekening: TRIM Kas 2 dan TRIM Syariah/Kombinasi 2. Transfer pertama ke rekening TRIM Kas 2 (dimana bank kustodian Niaga shg biaya = 0) kemudian dialihkan ke TRIM Syariah/Kombinasi 2. Tetapi kerugiannya adalah market timing tidak bisa dipastikan karena pengalihan dari TRIM Kas 2 ke TRIM Syariah/Kombinasi 2 membutuhkan waktu H+3.
2. Punya rekening BCA
- Efisien bila investasi di produk dari MAMI, karena meskipun bank kustodian-nya asing namun punya rekening sekunder BCA. Transfer via ATM akan diterima secara real time sehingga keperluan market timing bisa diakomodir.
- Kantor Asuransi Manulife juga relatif banyak dibuka di berbagai kota sehingga biaya fax bisa diakali.
- Kendalanya: harus tahan malu (berkeras bahwa minimum pembelian produk MAMI adalah 100 rb) dan tahan godaan dari agen penjual, karena biasanya condong menawarkan produk asuransi.
- Kekurangan: ada biaya administrasi penutupan, jd kalo kita menutup redeemption all unit maka akan dipotong 20 rb.
3. Punya rekening Mandiri
- Bank ini menjadi agen penjual dari 9 MI yaitu Danareksa, Manulife, Nikko (non RDS), Mandiri Investasi, Batavia Prosperindo, ABN Amro, Schroder dan Bahana (non RDS).
- Efisien karena bebas biaya transfer, cukup mengisi aplikasi pembelian dan market timing dijamin. Artinya, aplikasi diajukan sebelum pk. 13.00 WIB maka akan mendapatkan NAB hari itu.
- Ada program menarik, yaitu pembelian reguler tiap bulan dengan cara debet rekening.
- Namun perlu dikonfirmasi lagi apakah ada bea transfer dari bank kustodian ke rekening investor saat melakukan redeemption.
Dengan alternatif 3 cara tsb, maka beban biaya yang ditanggung adalah administrasi rekening tabungan tiap bulan yaitu 7500 rb s/d 12500 rb. Ada alternatif lain yang menarik, yaitu mempunyai rekening Commonwealth Bank dengan keuntungan sbb:
- Supermarket reksadana termasuk dari MI asing ( Fortis, First State, Schroder) dengan minimal pembelian terjangkau tergantung dengan jenis reksadana yang dipilih.
- Biaya bulanan cuma 6 rb
- Bisa transaksi online
Tapi ada beberapa hal yg perlu dicermati yaitu:
- Kantor cabang di kota besar saja, sehingga agak menyulitkan saat buka rekening.
- Bila kota domisili tidak ada kantor cabang akan lebih mahal karena harus buka rekening bank lain (termudah adalah BCA). Sehingga biaya makin bengkak, yaitu biaya bulanan dan transfer saat mengisi rekening CommBank.
:)D terkesan itungan banget ya? Tp coba dihitung, apabila kemampuan investasi kita adalah 500 rb/bln maka biaya transfer adalah 1% dari total investasi, bila digabung dengan biaya pembelian bisa lebih besar lagi.
|
Comments
Kecewa dgn Agen Penjual RD
Sy mau tanya, apakah sy bisa membeli RD dgn account yg sama di 2 agen penjual. Saya kecewa dgn pelayanan di agen penjual tempat sy beli, sy ingin pindah agen penjual tanpa mengganti RD yang saya sdh pilih. Bisa gak yaaa? Jadi RD tetap yg mengakumulasi ke RD yang sudah sy beli di agen penjual pertama tapi beli RD nya di agen penjual yang lain.Tks.
saran untuk Niyna
Hallo Niyna... eh pas baca jadi pengen kasi saran.. gk usah tergantung dengan agen penjual, kan ada customer service, jadi hubungilah cust serv nya...mereka akan sangat senang membantu.
Danareksa Online....
Rekan-rekan...
Memilih Reksadana sebagai bentuk investasi tergantung keinginan kita...untuk apa dana itu digunakan....
Nah...terkadang kita ingin praktis dalam berinvestasi yakni tidak perlu harus transfer atau mengirimkan fax....oleh sebab itu pilihan Reksadana Online sungguh tepat...
1. Tentang Biaya Pembelian...
Bebarapa reksadana tidak memungut biaya pembelian seperti program IMD (Investasiku Masa Depanku)secara online..selain itu dikenakan biaya sebesar 1 %....Investasi ini dilakukan rutin setiap bulannya sesuai dengan tanggal yang kita inginkan...
2. Tentang Biaya Transfer
Cara mengantisipasinya adalah rekening kita sama dengan bank Kustodian, dengan perintah transfer setiap bulan sesuai tanggal yang kita inginkan...Insya Allah tidak terkena biaya transfer...Juga tidak perlu kuatir....Reksadana Online membuatkan rekening atas nama kita di bank Kustodian...sehingga apabila transfer melalui ATM Bersama tidak akan tertukar...
3. Biaya FAX...
Beberapa Reksadana tidak mengharuskan mengirimkan fax...seperti Danareksa Online...transaksi kita langsung diproses sesuai dengan posisi NAB saat itu..dan akan dikirim melalui email kita maksimal 3 hari kerja...
4. Tentang Kinerja Danareksa....
Pilihan memiliki reksadana yang praktis dan tidak ribet menjadi kebutuhan orang saat ini....Yang paling penting lagi adalah tujuan kita dalam berinvestasi...untuk jangka pendek, menengah atau panjang....Disamping itu tingkat kepercayaan untuk dapat menjual kembali reksadana menjadi acuan masyarakat saat ini....
Danareksa sebagai BUMN, lebih dipercaya masyarakat saat ini dikarenakan ia adalah BUMN, walaupun bukan seperti bank yang dijamin oleh LPS tetapi rasa aman atas investasi masyarakat sangat penting saat ini untuk dipertimbangkan....
Semoga Bermanfaat
^_^ jualan to? sebenarnya
^_^ jualan to? sebenarnya kalo kinerja OD outperformed, pasti reksadananya akan dicari.. karena sebenarnya konsep produknya unik, sayangnya kinerja historis kurang OK (menurut sy sih, tp kalo ada yg memang yakin ya monggo: go ahead)
cuma yg perlu diluruskan sedikit:
1. Setiap investor yg membeli reksadana otomatis dia mempunyai "rekening investasi" di bank kustodian reksadana tsb, shg kita mempunyai nomor nasabah.. yg jadi masalah, rekening asal dana milik investor kerap kali berbeda dgn rekening bank kustodian : sehingga menimbulkan biaya transfer.
Transfer dari ATM Bersama cukup praktis, relatif real time asal transfer sebelum jam 10.00 WIB cm ada biaya transfer (+/- Rp 5.000,-/transaksi)
2. Prinsip pembelian reksadana adalah in good fund and in good basis. Jadi kalau nasabah transfer ke bank kustodian, kalo tidak ada konfirmasi lanjutan nasabah ke MI tidak akan diproses sebagai pembelian.
Konfirmasi pada zaman dahulu pakai fax, tp skg zaman sdh maju.. ada inet banking shg konfirmasi transfer bisa diemailkan ke MI utk difollow up sbg pembelian reksadana.
Jadi pertimbangan biaya fax bisa diabaikan di zaman sekarang.
3. Perkecualian pada reksadana yang menggunakan konsep virtual account, sehingga langsung diketahui nama nasabah yang transfer shg bisa langsung dicatat sebagai pembelian.
Mungkin RDO sdh menggunakan konsep ini, sehingga konfirmasi dr nasabah tidak diperlukan
4. Reksadana adalah produk KIK dimana asset tersimpan aman di bank kustodian, sehingga argumen OD sebagai MI BUMN akan memberikan keamanan sptnya kurang relevan.
(Terlepas dr kasus Falcon, krn memang ada unsur politis yg bermain)
5. Sampai saat ini, apabila investor menginginkan Transaksi Reksadana Online cara yang paling efisien dgn estimasi kinerja yg outperformed adalah melalui Commbank.
Hanya diperlukan biaya bulanan maks Rp 6rb/bln (itupun msh bisa diakali he3x)
Ragam produk bervariatif, termasuk produk dari OD.. tinggal pintar2 investor untuk mempelajari kinerja historis dan estimasi kinerja masa depan.
Mungkin 1-3 th kedepan akan ada metode investasi yg lebih efisien lagi.. dan memang harus secara rutin di-update (krn sy ada dugaan, biaya di Commbank akan naik signifikan sejalan dgn keberhasilannya menggalang segmen middle class yg sdh terbiasa oleh kemudahan transaksi di bank ini, yg awalnya free biasanya akan dicharge)
motif jualan yg nyata :p
Halo Bro ito, apakabar.. Lama tdk lihat postingannya :) kalau kondisi skrg sdh bnyk perubahan, boleh jg artikelnya diupdate, nanti sy bantu publish gpp.
Motif jualan memang nyata, tp gpp, smg danareksa dan Panin berkenan turut support KDR 2012. Pasti bnyk yg setuju kaaan.... :)
Danareksaonline Pakai Rekening Apa Saja Bisa
Produk Danareksa...bisa memakai rekening apapun...Seperti saya yang mempunyai rekening BNI Syariah...
Saya bisa membeli produk Danareksa Syariah Berimbang secara Online melalui jaringan ATM Bersama...sangat mudah dan cepat....
Disamping itu...Danareksa tidak memungut biaya pembelian....Transaksi kita seluruhnya digunakan untuk investasi
Kemudian...keuntungan yang diberikan adalah...saya bisa melihat perkembangan NAB yang telah saya beli kapan pun bahkan mereka sering memberikan informasi perkembangan pergerakan reksadana setiap minggunya sehingga kita dapat melakukan buy or sell
Semoga Bermanfaat
RDO emang praktis, tp perlu
RDO emang praktis, tp perlu diingat transfer via ATM Bersama ada fee.. dan utamanya (sorry to say..) kinerja historis produk OD kurang OK.
Sempat berharap ke Mawar Fokus 10, tapi ternyata gak jauh2 dari sodaranya Mawar dan Mawar Agresif.
Yg menonjol saat ini Mawar Konsumer 10, tp masih dipantau deh.. takutnya, kalo bursa sdh normal kinerja jd memble lagi..
Pakai rekening TabunganKu
Saya juga berpikir seperti itu, mau investasi malah tekor dengan biaya-biaya. Saya bilang saja ke CS girl bank Mandiri, saya mau buka rekening untuk "nimbun" aset saja bukan fasilitas2 sebuah produk tabungan, harus bebas biaya rekening bulanan, ada gak? Ternyata ada, produk TabunganKu, bebas biaya, namun layanan terbatas dan bunga kecil. Tapi tidak apa-apa buat saya, karena tujuan mau ngumpulin aset. Sekarang berjalan autodebet via TabunganKu bank Mandiri untuk beli reksadana rutin tiap bulan. Thanks Mandiri...
Re: pakai rekening TabunganKu
yakin nih nama rek nya jenis TabunganKu??? Soalnya saya punya rek tabunganku yang memeang khusus buat nabung 'uang receh' saya . Kamren waktu saya niat mau beneran bikin tu rekening jadi tabungan beneran, saya tanya fasilitas auto debet/ stnding instruction nya untuk transfer biaya bulanan adek saya, CS nya bilang klu rek tabunganKu tidak ada fasilitas apa2 selain menabung dan menarik uang yang disimpan..Karna itu gak ada biaya admnya..
Autodebet Mandiri vs Commbank
autodebet via Mandiri cucok utk reksadana yg fee-nya 0% misalnya Manulife atau Schroder Dana Istimewa (kalo sdh dijual) kecuali kalo "legowo" utk kena fee yg mahal.
Krn konsep Installment menurut pihak Mandiri adalah memudahkan pembelian (gak usah antri, gak usah timing, gak usah ke bank) shg bank layak untuk charge fee yg lebih mahal.
Kalo ada Commbank di kota domisilimu dan punya akses internet, coba aja buka rekening.. utk saat ini, proses investasi melalui bank ini paling mudah dan efisien dgn ragam produk yg bisa dipilih sesuai keyakinan.
^_^
tdk terasa, posting sdh berumur 3th.. sdh banyak perubahan.
saat ini, commbank termasuk "the best" : pilihan reksadana banyak, proses pembelian mudah (online buying), biaya relatif murah.
kalo ada kantor cabang TRAM (dgn catatan punya rek Niaga atau BCA - krn skg reksadana TRAM mempunyai sub rekening kustodian di BCA) bisa dipikirkan untuk pilihan RD, karena fee in-out = 0% dan return OK utk saat ini, hanya kalah dari PDM
PDM jg OK utk dilirik (dgn catatan punya rek BCA - krn skg mempunyai sub rekening kustodial di BCA) krn return stabil di quartil atas, sayangnya ada fee dan proses administrasi relatif ribet.
happy investing..
tram
itu trimeg*h ya? masa sih fee in out 0%? krn di brosur aja in 2% dan out 3%..utk tr*m kapit*l plus..saya aj mikir mau beli..hehe..
klo pdm enak udh ada bca..jd gampang belinya...
saya kemarin tanya sama di
saya kemarin tanya sama di cabang trimegah, emang betul subscr. fee 0% kalo kita autodebet dari BCA. Tapi tetep ada potongan biaya Rp 3000,- dari BCA-nya berapapun kita beli (minimal 300rb).
jgn autodebet, transfer saja
jgn autodebet, transfer saja kemudian bukti transfer diemail atau diserahkan ke kantor TRAM.. no cost :)
TRAM
apa maksdunya untuk RD yang bank kustodiannya BCA gitu? kalau bank lain apa transfernya kena biaya RTGS?
@masut : oh iya saya baru
@masut : oh iya saya baru inget kalo autodebet maka gratis fee tapi jadi ga bebas milih donk :)tapi kalo dca terus ke trim sih no prob..hehe
@ito : masa sih pak? produk trim apa yg 0%?
produk edisi lama: trim
produk edisi lama: trim kapital, trim kapital plus, trim syariah berimbang, trim syariah saham.
kalo ikut autodebet, semua fee in reksadana jadi 0% cm ada biaya sebesar 3000rp.
beli yg trim kapital/kapital plus saja via transfer atm/inet banking Niaga atau BCA, email bukti transfer ke marketingnya sblm jam 12, nambah deh unitnya :)
Penjelasan
iya kalau di TRAM sekarang bisa pake 2 makanisme
mau manual ato auto debet
kalau manual ya tinggal setor ke bank yang ditunjuk sama TRAM lalu bukti setor tinggal di email atau di fax ke kantor TRAM. itu bagi yang uda punya no rekening investor ya. kalau belum punya harap hubungi kantor terdekat dulu atau hubungi kantor cabang terdekat atau hubungi saya untuk pembukaan rekening baru setelah itu lakukan penyetoran dana.
kalau untuk mekanisme autodebet nasabah tidak akan terkena fee in namun hanya terkena biaya transfer yang diambil oleh BCA sebesar Rp 3000 (autodebet hanya khusus untuk pemilik no rekening BCA, kalau tidak punya rekening BCA bisa minta surat pengantar ke pihak TRAM agar diberikan rekomendasi untuk pembukaan rekening dengan saldo awal hanya 50rb rupiah).
saat ini TRAM sudah mengenakan Fee In, Fee Out dan Fee Switching (kecuali menggunakan sistem autodebet). hal ini ditujukan agar AUM reksadana TRAM tidak bumping yang tentunya akan mempengaruhi kinerja reksadana TRAM. untuk besaran masing2 fee bisa didiskusikan dengan relationship officer di cabang.
semoga bisa mencerahkan
bantu jawab punyaku aja
bro p4u,sampean daripada binging or keblinger!!! bantu jawab punyaku aja hehehe....
nilai nominal
mau tanya ama bro dan sis senior prd neh,mohon bantuannya ya!td aku iseng buka atm bca dan cari produk investasi trus ktemu produk trimegah,yang ingin saya tanyakan diatm ada pertanyaan apakah anda sdh baca propektus dan mengerti dan saya klik kluar nominal yang ingin dimasukkan,nah itu yang aku ragu2 brapa ya seharusnya nominal benarnya yg harus dimasukkan kalo aku masukin 100rb aja ntar salah lgi hehe..,tolong dibantu jawab dunk seniorku yang baik hati dan produk sahamnya or rdnya bagus tidak ya?.thx,regards.
dibantuin deh
Hai Bro Mihiro..rupanya yang lain lagi sibuk liburan... bantuin deh jawab. Sepengetahuan saya , kalau mau beli reksadana, kita musti buka account dulu. Nah pada waktu buka account, agen penjual akan memberikan beberapa prosedur, seperti membaca prospektus, mengisi form risk profile, trus ada data-data lainnya. setelah buka account baru setor tuh uangnya. Kalau pembelian diatas 100 juta, nanti kudu ngisi lagi...form KYC atau know your customer. nah kalo semua udah beres, mau top up, bisa lewat atm...
financial planner
Kalo ngejawab pertanyaan sis kayaknya butuh diskusi yang mendalam dech ... saya sarankan sis mengunjungi salah satu financial planner dan diskusi bersama mereka ... salam hangat sis ...
Bro P4U
bro..ini jawab yg mana ? kok gk nyambung diatasnya bro..dijawab sis... atau bisa berubah? hehheh
Lagi mabok
hehehe ... ane sebenarnya mo ngejawab pertanyaan jeng Icangta yang judulnya "BINGUNG dan mohon penjelasan" tapi kok malah nyasar ya ...
apa kabar sis rdl ?
Ada Iya Ada Tidak
untuk hal diatas ada benarnya, dan ada yang agak kurang sreg(bagi saya).
hari ini saya keliling ke 3 bank lokasi Duri-Riau,yaitu Bank Mandiri, BNI, dan BCA.
untuk bank mandiri memang simple karena CS-nya sangat membantu, tetapi agak kurang sreg coz disamain dengan orang yang modal gede(agak minder si sy, karena disamain untuk buka min 50-100jeti ough,,,wow bagi saya, maklum duri adalah lingkungan oil & Gas)tetapi lumayan dapat info untuk buka pertama hrs 500rb, dan jika mau nambah lagi di bulan ke dua misalnya harus 500rb juga, kata CS-nya.
kalau di BCA, agak kurang karena menurut CS-nya untuk reksadana hanya bagi nasabah tertentu atau apalah gitu, jd kl yang bagi saya untuk daftar recehan kayaknya belum ada, walaupun di kota besar pekanbaru, katanya.
sementara BNI, di daerah seperti kecamatan ( duri adalah Kecamatan) belum bisa harus ke pusat di pekanbaru dan langsung ke bagian apa gitu lupa, oh bagian securities maklum masih belajar.
mohon untuk diclarifikasi oleh para senior/seniorita, apakah memang seperti itu?
dan perstanyaan terakhir, apakah di reksadana campuran dengan hasil penghasilan tetap harus dicairkan tiap bulan? dan bila tidak dicairkan tiap bulan dan setiap bulannya kita tambah terus itu bagai mana?( investasi aman jangka 3-5 th) dan jika dana reksa saham harus juga di cairkan tiap bulan? bila kedua-duanya tidak dicairkan tiap bulan bagaimana?
terimkasih, mohon pencerahannya, dengan kejadian tadi siang walau kurang sreg di ati jadi tambah gereget aja, terutama bagi bank yang agak diskriminasi,,, yang pengkhususan begitu. terimakasih banyak, maaf panjang,,,,
BINGUNG & mohon pencerahan
halo Bro&Sist,
saya masih pemula di investasi RD ini, hanya denger dari temen satu kantor saja, ada hasrat mau ikutan investasi cuma blm berani gede dan mau mulai yg recehan aja dulu, kira-kira tipe RD apa yg baiknya saya ambil untuk rencana:anak pertama masuk SMP (4thn lg); anak kedua masuk SD (1.5thn lg), nah yg saya baca sepertinya RDS sangat baik untuk investasi jangka panjang seperti 10tahunan gt, apakah lebih baik saya fokus untuk tujuaan investasi jangka pangjang untuk anak masuk Universitas (artinya anak pertama 10 thn lg) atau fokus untuk masuk SMP dulu sambil melihat perkembangan RD selanjutnya;sebenarnya saya sdh memiliki tabungan receh jg di bank tp bulanan yg tetap untuk rencana anak masuk SMP dlm waktu 4thn nanti hanya mengingat inflasi tinggi bisa sj tabungan tsb kurang, maka sy tertarik investasi RD dan ada rencana jg mau buka rek tabungan yg sama dibank untuk adiknya, kira2 apakah lebih baik ikut RDPT? mohon pencerahannya dong?? saya lagi bingung.
Sis Icha
Hai sis...coba pake my plan disini...mayan ngebantu.... walau lagi di update untuk lebih mendekati kearah prediksi ...dan coba baca2 lagi diartikel disini..untuk investasi 1-3 th dst
Kurang sumber daya manusia
Di BCA itu, memang hanya nasabah prioritas dan terdaftar di layanan Wealth Management yang bisa main reksadana. SDM nya kemungkinan nggak siap.
Ya nanganin reksadana gitu kan CS nya harus lulus CWMA (Certified Wealth Management Agent), dan itu sekolahnya mahal bro, BCA kalo harus sekolahin semua CS nya buat ambil CWMA sebagai syarat dari BI, bisa jebol juga kas nya. Kalau bank lain sih banyak yang nekad, CS nya punya CWMA atau tidak, dipaksain jualan reksadana.
Bank asing, relatif lebih mudah, seperti Stanchart dan CommonWealth, mereka main di ritel, kalo Stanchart minimum 1 juta rupiah tapi harus rutin auto debet tiap bulan. Kalo CommonWealth bisa lebih kecil lagi (100 ribuan) dan tidak harus auto debet. Ini karena hampir semua Relationship Manager di Bank Asing berlisensi CWMA, bahkan untuk CS bagian ritel juga banyak yang CWMA.
Reksadana Campuran dan Pendapatan Tetap hasilnya investasinya ditambahkan secara otomatis ke dalam unit penyertaan, jadi NAB nya yang naik terus.
Kecuali RD Terproteksi ataupun RD Pendapatan Tetap tertentu yang memang di awal penawaran sudah diberitahukan bahwa akan ada pembagian keuntungan tiap jangka waktu tertentu.
Misalnya seperti RD Terproteksi CIMB Principal VI, itu dividennya dibagikan tiap bulan, jadi mirip2 kayak deposito saja.
Oh Begitu ya,,,
Oh begitu ya, jadi peraturannya untuk CS-nya itu harus bersertificate. nasabah Prioritas itu seerti apa ya? hehehe.
Cuman bank asing didaerah seperti ini gak ada mas, ada solusi?
Jadi, kira-kira menurut mas, yang cocok bagi saya reksadana campuran atau pendapatan tetap?, mengingat kondisi pekerjaan saya yang lebih banyak diluar lapangan, artinya tidak bisa selalu mencheck kondisi perubahan nilai investasi,
jujur aja mas, saya gak bisa nabung selalu gatel jadi abis mulu duitnya, mending kalo gede ini mah sisa dikit "abis". tetapi kalo nabung biasa agak malez, coz perubahannya dikit banget so jadi gak semanget. hanya ada niat tiap bulan akan saya tambah terus unitnya, insyaallah...
harapannya pingin main inves yang aman, tetapi insyaallah pengen main yang saham yang lain juga, mudah2an amin....
tetapi terimakasih banyak atas infonya, sangat membantu... buat nambah keyakinan hati untuk lebih maju...
Ada banyak cara
Yth Bpk Tedidifo,
Ada banyak cara misalkan kondisi di daerah seperti bapak. Apakah melalui bank Mandiri, BII, Bank Danamon, BRI, bank lainnya, atau melalui perwakilan sekuritas dan manajer investasi di daerah.
Tapi seperti yang sudah saya utarakan, kebanyakan untuk bank-bank pemerintah, CS nya kurang mengerti soal ini, dan biasanya dilempar ke pusat, seperti kasus BNI itu.
Nasabah Prioritas (Prime Customer) biasanya orang yang memiliki dana simpanan di bank tersebut di atas 500 juta rupiah hingga 2 milyar rupiah. Sedangkan nasabah Private Banking untuk yang memiliki simpanan di atas 10 Milyar rupiah (dulu sih 7 Milyar juga bisa jadi nasabah private banking).
Kalau bapak lebih mengutamakan keamanan investasi, dan ingin reksadana jenis secure sambil ditambah sedikit-sedikit setiap bulan secara teratur, lebih baik invest di reksadana campuran yang sangat konvensional, seperti RD BNP Paribas Equitra (Fortis Equitra). Dia naiknya memang lambat dan perlahan-lahan, tapi sangat tahan gejolak krisis finansial, termasuk krisis 2008 kemarin.
Jika bapak ingin sedikit agresif namun risiko tetap terjaga, bisa memilih Reksadana Campuran Semesta Dana Maksima (sayangnya produk ini tidak dijual melalui bank melainkan harus membeli langsung di kantor mereka di Jakarta). Produk ini saat krisis 2008 kemarin tahan terhadap gejolak dan hanya turun sedikit di bawah BNP Paribas Equitra yang sangat konvensional itu.
Reksadana Pendapatan Tetap cocok untuk mereka yang ingin untung secara moderat dengan risiko yang juga moderat, namun setahu saya RD Pendapatan Tetap tidak kebal gejolak pasar, karena jika krisis harga obligasi juga jatuh. Sementara ada beberapa RD Campuran yang lebih tahan terhadap guncangan pasar ketimbang RD Pendapatan Tetap.
Terimakasih
Terimakasi Bu, atas pencerahannya. saya jadi banyak masukan berkenaan dengan investasi. tetapi mohon gak bosan untuk sharing seaandainya ada banyak yang ditanyakan. terimakasih
salam,
tedi
beli reksadana melalui Bank Cimb Niaga
jika membeli reksadana di Cimb Niaga, apa saja syarat2nya? dan apa saja yang harus diisi ketika membeli reksadana ?
NAB saat beli atau redempt di Agen Penjual
Untuk Beli/Redempt lewat Agen Penjual RD, NAB yang di dapat itu saat terjadi transaksi nya atau NAB saat T+? tergantung Agen Penjualnya.
terima kasih
Mohon penjelasannya..
Apa ada bukti pembelian dari commbank?
Ini postingan pertama watashi. Setelah ngubek-ngubek isinya dan watashi rasa knowledge watashi udach cukup. watashi kemaren (18 sept 2008) beranikan diri untuk invest di RDS lewat agen bank.
Pertanyan pertama apakah watashi mendapat bukti kepemilikan NAB bila membeli lewat agen bank (Commbank) ? Berapa lama biasanya watashi dapat surat konfirmasi kepemilikan tersebut ?
Kedua, Ada MI yang ngeluarin produk dari jenis yang sama, misalnya Trimegah, punya trim kapital dan trim kapital plus, kemudian manulife ada Manulife Dana saham dan Manulife saham Andalan. Tapi kalo di lihat kinerja 2 rds dari MI yang sama tersebut kinerjanya beda jauh. Ini Watashi lihat dari selisih NAB kedua RDS tersebut cukup jauh.
Begitu aja bro pertanyaannya. Mohon penjelasan senpai -senpai yang senior,
Arigatou,
NAB Tinggi = mahal?
NAB per unit tidak mencerminkan kinerja ataupun menggambarkan RDS tsb mahal atau murah. Kinerja paling gampang dilihat dari % return per periode tertentu.. kalo punya waktu senggang bisa dikomplemen dengan variable sharpe ratio utk mengetahui tingkat resiko RDS tsb.
Pilih mana? it's depend on your profile.. Trim Kapital dan Manulife Dana Saham punya bobot lebih besar di blue chips sedangkan portfolio Kapital Plus sebagian di saham second liner sedangkan portfolio Saham Andalan relatif cukup besar di sektor" tertentu.
NAB Tinggi = mahal?
NAB per unit tidak mencerminkan kinerja ataupun menggambarkan RDS tsb mahal atau murah. Kinerja paling gampang dilihat dari % return per periode tertentu.. kalo punya waktu senggang bisa dikomplemen dengan variable sharpe ratio utk mengetahui tingkat resiko RDS tsb.
Pilih mana? it's depend on your profile.. Trim Kapital dan Manulife Dana Saham punya bobot lebih besar di blue chips sedangkan portfolio Kapital Plus sebagian di saham second liner sedangkan portfolio Saham Andalan relatif cukup besar di sektor" tertentu.
sharpe ration
Bro ito....boleh donk dijelasin sharpe ratio... yang sejelas2nya... wkt ujian investment aq gk bisa jawab.... heheh tolong ya bro...
Rina DL
Peserta CFP batch 3
sharpe ratio
Sori sis rdlshell, pemahaman saya ttg pengukuran risk & return RD adalah sbb:
Return Risk Ratio pada dasarnya membagi kinerja (return) dengan resiko. Kinerja RD biasanya dihitung dari selisih return RD tsb dengan return investasi bebas resiko (biasanya digunakan tingkat bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia).
Sedangkan resiko tergantung definisi:
1. Bila menggunakan metode Sharpe maka resiko yg diukur adalah fluktuasi dari portfolio RD itu sendiri, yang dinyatakan sebagai standar deviasi dari return yang dihasilkan oleh RD tsb.
2. Bila menggunakan metode Treynor maka resiko yg diukur adalah fluktuasi relatif terhadap pasar, yang dinyatakan sebagai beta. Beta merupakan slope dari persamaan garis hasil regresi linier antara return RD thd return pasar (biasanya digunakan IHSG).
makasi lagi
Makasi Bro Ito
Wah emang keren deh disini.... besok saya mo ngerjain soal2nya.... rumus2nya saya punya...cuma gk bisa ngejainnya... besok ada yg ngajarin...analisanya udah dapet dari bro Ito.... makasi banget...
Rina DL
Peserta CFP batch 3
@peribunga - ATC
mo bantu jawab pertanyaan pertama ya,
saya jg beli RDS di Commbank, biasanya saya terima account trade confirmation (ATC) dari MInya sekitar 2 minggu dari hari transaksi, mungkin karena posisi saya di Banjarmasin, jadi deliverynya telat :( dari commbank tiap awal bulan kita juga terima summary rekening comminvest ..
Tolong dibahas tentang penjualan
Bro Ito selama ini dibahas tentang pembelian. Kalau penjualan lebih mudah lewat bank yang mana? Saya baca-baca brosur di bank niaga bisa beli, jual dan switch melalui ATM Non-Tunai nya. Apakah sudah ada yang punya pengalaman beli, jual melalui ATM, khususnya Niaga? Kemaren saya coba2 ATM BCA saya ternyata bisa beli reksadana nikko dan Trimegah.
@hdedy
kalo penjualan tergantung cara pembeliannya, jd kalo beli lewat MI langsung ya redeempt-nya via MI ybs. kalo beli lewat bank agen penjual, redeempt jg lewat bank tsb.
transaksi reksadana via ATM sebenarnya praktis sekali krn benar" scriptless. namun terbatas utk MI tertentu yg sudah ada kerjasama, utk Niaga bisa transaksi utk produk dari TRIM, BNI Sekuritas dan Jisawi. Menu lumayan lengkap yaitu beli, jual dan inquiry (cek saldo) dengan fee beli = 1% cuma koq gak up to date yaitu reksadana baru tidak tersedia. Utk BCA memang yg tersedia Nikko dan Trim.
sy pertama kali berkenalan reksadana ya via ATM (praktis, gak usah isi" form segala), tp setelah ada kantor cabang MI-nya dimana fee bisa nol ya skg pindah apalg jenis produknya lengkap jd bisa pilih sesuai selera :)D
Coba MI lain ada fitur transaksi via ATM...wah bisa booming industri reksadana Indo. Krn sangat praktis (scriptless) shg dgn fee 1% rasanya sebanding dengan manfaat yg diperoleh dan bisa diakses dari mana saja asal ada jaringan ATM-nya. Mimpi kali...
@hdedi and bro ito
nambahin nih,
kalau melalui MI yang ada layanan registrasi online, transaksi pembelian/penjualan/perubahan data/mantau hasil investasi, dapat dilakukan melalui email. atau untuk pembelian/penjualan/perubahan data bisa melalui fax kok.
so, dimana dan kapanpun, kita masih dapat melakukan transaksi.
regards,
newbie
he he he, masih kalah
he he he, masih kalah praktis kalo via ATM : gak usah repot isi form aplikasi pembukaan, form pembelian dan form penjualan.
menurut sy, kalo semua MI bisa menjalin kerjasama dgn bank utk menjual produknya via ATM... wah beneran bisa meledak (dgn catatan perform-nya harus baik). Fee 1-2% gak masalah, krn krn sebanding dgn nilai kepraktisan yg diperoleh. Mengapa? gak semua konsumen bisa tahan dgn biaya fax atau modal scanner shg bisa mengubah form aplikasi, KTP, dll menjadi format digital. Sewa? bisa sh, cuma kan perlu dipertimbangkan cost & benefitnya..
sy cuma heran dgn sikon di Indonesia ini, byk pengarang buku yg menyatakan produk reksadana cocok utk investor kecil, berpotensi utk menghimpun dana secara swadaya shg mendukung pembangunan Nasional, bla bla bla... lah, pengarangnya dari salah satu MI terbesar dimana prospektusnya disebutkan min pembelian < 1 jt. Gw konfirm via email, and guess what the response : pls contact our agent, dimana pembeliannya bisa puluhan juta!! Ada sh agen spt Commbank tp gak bisa menjangkau seluruh wilayah Indo yg katanya berpotensi sangat besar.
it's so hipokrit, mengharapkan reksadana tumbuh dengan basis investor ritel tp sistemnya gak mendukung : cara beli saja msh sangat merepotkan (utk sebagian besar kons. di Indo), min pembelian yg tidak sesuai antara prospektus dgn di lapangan. Jd ya masih butuh waktu lama agar industri ini bisa besar dan akhirnya benar" bisa mendukung pembangunan Nasional.. amin
tanya lagi yah
Mau nanya lagi nih, mohon jangan bosan :). Saya baru surfing di internet katanya udah gak bisa lagi jual melalui ATM Niaga. Kalau beli masih bisa. Apakah betul begitu? terima kasih banyak loh.
ATM Niaga memang sudah tidak
ATM Niaga memang sudah tidak bisa utk transaksi reksadana.. he he he, pdhl dia pioneer dalam hal pemasaran via ATM (beli pun sudah tidak bisa).
Jd ya terpaksa balik ke cara konvensional kecuali via ATM BCA. Kalau ada kantor cabang ybs, via MI saja..memang sedikit repot tp lbh murah dan bisa konsultasi ttg kondisi pasar.
pembelian lewat telepon
bro dan sis semua.....
mau tanya,apakah bisa untuk top up rds melalui tlp.maksud saya cuma menyebutkan jumlah pembelian,dan uangnya mengambil dr tabungan kita.karena menurut saya sangat praktis.mohon informasinya.terima kasih.
p155631451x
kalo lewat bank (sbg agen
kalo lewat bank (sbg agen penjual) bisa asalkan sudah titip form pembelian yg sudah ditandatangani..
tp kalo belinya via MI langsung, tetap gak bisa meskipun sudah titip form pembelian krn mereka mensyaratkan bukti setor agar transaksi bisa diproses.
Tambahan Info
Sbg tambahan, kalo beli lewat MI langsung (TRIM, Manulife, BNI) : selain rekening perlu diperhatikan juga ada tidaknya kantor cabang shg biaya fax bisa 0. Nti, setelah transfer via ATM tinggal di-kasih ke kantor cabang ybs (dengan catatan, kita sudah terdaftar sbg nasabah di kantor tsb).
Domisili kantor cabang:
1. TRIM : Jkt, Balikpapan, Manado, Medan, Palembang, Pekanbaru, Bandung, Padang, Semarang, Solo, Surabaya, Malang, Bali, Ujung Pandang
2. BNI : liat aja di kantor cabang utama, biasanya ada afiliasi BNI Sekuritas yg melayani pembelian reksadana. Tp untuk saat ini, sy koq tidak rekomen utk beli produk ini ya...kinerjanya agak kurang.
3. MAMI : Aceh, Lampung, Bandung, Batam, Bogor, Cilegon, Denpasar, Jakarta, Jambi, Jayapura, Jember, Malang, Manado, Makasar, Medan, Palembang, Palu, Pekanbaru, Pontianak, Samarinda, Semarang, SIngkawang, Solo, Surabaya, Tangerang, Yogya.
Paling praktis memang lewat bank : pilihan produk beragam, bisa debet otomatis dan beban biaya lain" cuma adm bulanan/meterei. Sementara ada 2 bank yg melayani pembelian ritel Commbank dan Mandiri.
Utk yg domisili di Jakarta, beruntung sekali...krn gampang akses Commbank. Sy cek ke cab Yga dan Semarang, wah keliatannya punya orientasi ke nasabah besar (min 10 jt).
Utk yg domisili di daerah, bisa dipertimbangkan bank Mandiri (tp konfirm dulu dgn CS-nya apakah melayani pembelian reksadana krn biasanya hanya kantor cabang utama saja yg melayani reksadana).
Alternatif lain:
1. Produk bundle dengan tabungan (modelnya spt tab pendidikan) yaitu Spend & Save dari Bank Permata dengan pilihan produk Fortis Equitra: tenor min 3 th dengan setoran min 500rb/bln
2. Pembelian online : buka rekening, beli s/d redeemption dilakukan via internet shg bth biaya koneksi internet, modal scanner. Saat ini dilayani oleh OD dan karena bank kustodi asing maka akan terbentur juga oleh biaya transfer yg cukup tinggi.
kalo saya punya sebagian
kalo saya punya sebagian besar lewat HSBC
ada 5 produk saya beli di HSBC.....semuanya online
sampe skrg sih msh lumayan ada gain.