Pemegang saham dari perusahaan ini merupakan orang-orang yang telah memiliki pengalaman di bidang pasar modal selama lebih dari 15 tahun. Bisnis Syailendra Capital (SC) terdiri dari dua unit operasi, masing-masing dipegang oleh tim yang telah berpengalaman mengelola portofolio investasi secara discretionary maupun dalam bentuk reksa dana. Hingga akhir April 2011, SC telah memiliki Asset Under Management (AUM) sekitar 3,4 trilyun rupiah yang terdiri atas discretionary saham, reksa dana saham, reksa dana campuran, dan reksa dana penyertaan terbatas dan pada akhir April 2011 SC telah memiliki kurang lebih 300 investor baik individu maupun institusi.

rekan sekalian pasti sudah mengenal bro Dunkz, banyak berbagi di PortalReksadana dalam artikel2 mengenai analisa dan strategi reksadana. Rekan2 yang awalnya mulai investasi di reksadana dan kemudian "naik level" ke investasi saham, juga pastinya banyak menikmati insight dari artikel2 bro Dunkz di blog nya Pojok Ide Investasi. Buat penganut aliran Value Investing (Warren Buffet style), pastinya sangat menikmati paparannya analisa lintas industri yang lugas, tajam, dan mudah dipahami.

Sebegitu kuatnya sebuah mitos sehingga dapat ‘menyihir’ orang untuk mempercayainya. Bermula dari celetukan yang disusul oleh mouth to mouth marketing dan muncullah sebuah mitos. Walaupun tidak terlalu kuat dasarnya, mitos banyak dipercaya orang. Contohnya adalah: jangan duduk di pintu, nanti disamber setan. Kenyataannya memang duduk di pintu memang bikin masuk angin

Melonjaknya harga emas belakangan ini menyebabkan banyak orang yang mengalihkan investasinya ke emas. Selama dua dekade terakhir ini memang harga emas mengalami kenaikan yang cukup luar biasa. Sebagai komoditas dengan fungsi pelindung nilai, sejatinya harga emas memang seharusnya meningkat sebanding dengan inflasi. Mari kita lihat perbandingan perubahan harga emas terhadap inflasi:

Masalah yang sering menghambat kita untuk berinvestasi adalah minimnya waktu yang kita miliki. Sehari-hari kita ditelan pekerjaan dan ketika sampai di rumah pada malam hari sudah terlalu lelah untuk memikirkan bagaimana merencanakan investasi. Masalah tersebut adalah hal yang umum dialami oleh kebanyakan orang.

Jadi adakah solusinya? Setiap masalah pasti ada penyelesaiannya. Berdasarkan pengalaman saya banyak hal yang bisa kita siasati agar bisa tetap berinvestasi meskipun waktu luang kita sangat sedikit.

Rekans sekalian, akhirnya sekarang sudah kembali tersedia data peringkat Manager Investasi berdasarkan dana kelolaannya (AUM -- Assets Under Management). Informasi ini dapat dilihat dibagian bawah website PortalReksadana, silakan di-klik "more" untuk melihat peringkat selengkapnya. Mohon dapat dicatat bahwa MI yang ditampilkan hanya yang berstatus Aktif. Jika disana tertulis "n/a", maka Bapepam tidak memiliki data AUM untuk MI tersebut. Data ini bersumber dari Website Pusat Informasi Reksa Dana Bapepam.

Richson, salah satu member PortalReksadana menanyakan, "Mohon arahan para master,saya punya dana 200 jt utk diinvest ke reksa dana,saya baru tahu dikit tentang jenis investasi ini.Bagusnya gimana porsi diversifikasi yang tepatnya yah..."

Mencoba menjawab pertanyaan bro Richson yang punya dana 200 juta. Sebenarnya jawabannya sudah ada di Portal Reksadana yang ditulis oleh mnwiria artikel tentang MENGENAL KONSEP ALOKASI ASET, DIVERSIFIKASI DAN REBALANCING yang cukup lengkap. Jawaban akan merujuk pada artikel tersebut. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah:

Perkembangan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas (RDUPT) yang sangat mengesankan selama ini menimbulkan banyak tanda Tanya. Sampai akhir 2009 ada 37 RDUPT beredar di pasar dengan asset under management (AUM) IDR20 triliun. Menurut lembaga riset reksa dana Infovesta Utama jumlah RDUPT bertambah menjadi 52 dengan AUM IDR36 triliun pada April 2010.

Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diwakili oleh PDB adalah 5,8% (Q3 2009 – Q3 2010). Banyak kritik yang ditujukan terhadap angka tersebut karena pada kenyataannya kita masih melihat kemiskinan ada di mana-mana. Masih banyak orang yang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pun masih mengalami kesulitan. Secara intuitif kita akan menduga bahwa terdapat distribusi pertumbuhan yang tidak merata sehingga walaupun mencatat pertumbuhan yang cukup mengesankan, masih banyak terdapat kesenjangan di mana-mana.

Rekans, kita kedatangan kontributor baru, bro Jaka Eko Cahyono (nickname JEC yah bro). Bro ini seorang jurnalis yang sudah banyak menerbitkan buku, dan berkenan sharing ilmu dan pemikiran investasi bersama member PortalReksadana.