Artikel di bawah ini mengambil contoh pembahasan investasi saham. Akan tetapi sebagai seorang investor secara umum, ada hal-hal penting yang bisa kita ambil pelajaran dari artikel ini.

Mungkin di antara pembaca ada yang bertanya-tanya. Apa maksud pemetaan reksadana?
Yang saya maksud dengan pemetaan reksadana adalah penggolongan reksadana berdasarkan kriteria tertentu. Pemetaan ini akan berguna bagi kita untuk memilih reksadana mana yang akan kita masuki. Pertanyaan selanjutnya, kriteria apa saja yang menjadi dasar pemetaan reksadana?

Konsep Teori dari buku ‘The Little Book of Common Sense Investing’ oleh John C. Bogle, pendiri dan mantan CEO dari Vanguard Mutual Fund Group (Salah satu perusahaan MI terbesar di Amerika)

Sebelumnya saya ingin meminta maaf kalau kalimat terjemahan saya kurang ‘enak’ untuk dipahami, karena saya tidak membaca edisi terjemahan resmi dari buku tersebut.

Belakangan ini saya merasa diskusi kita di portal lebih banyak ke arah ‘trader/technical’ daripada ‘investor/fundamental’. Kita berdiskusi tentang timing untuk masuk pasar, membandingkan performance satu MI dengan MI yang lain, meranking tiap produk reksadana, dsb. Hal ini menyebabkan forum terasa kurang ‘seimbang’.

Kalo anda sering membaca artikel yang ane tulis tentang swing trading, kriteria penting dalam pemilihan reksadana adalah reksadana itu dikeluarakan oleh manager investasi yang bonafid dan feenya competitive. Fee (fee subscribe, switching, redeem) yang competitive dan switching time yang cepat, merupakan salah satu kriteria ideal yang kita inginkan dalam reksadana reksadana saham/campuran/indeks. Sayangnya tidak semua orang (contoh realnya ane ) mengetahui reksadana saham/campuran/indeks mana saja yang mempunyai fee competitive dan waktu switching yang cepat. Mari kita pergunakan kekuatan community sharing yang difasilitasi oleh portal reksadana untuk saling berbagi tentang reksadana saham/campuran/indeks dengan fee competitive dan switching time yang cepat.

Artikel kali ini bersumber dari posting-an bro dunkz di forbis Kaskus. Dunkz adalah alumni MMUI dengan konsentrasi finance/investment, bahkan dibimbing langsung oleh Adler Haymans Manurung. Dia juga sudah lama berkecimpung di dunia investasi, setidaknya di reksa dana (RD) dan saham--sepanjang pengetahuan saya--jadi sangat *boleh* dipercaya. :D (Perkenalannya segitu aja ya, Bos.. *hehehe) Jadi, daripada posting-posting berharganya tenggelam seiring dengan bertambahnya jumlah halaman thread yang bersangkutan, saya minta izin untuk memasukkan posting-postingnya tersebut ke PortalReksadana.com. Mari kita mulai.. :P

Adakalanya keinginan untuk berinvestasi belum dapat dimulai dikarenakan belum memiliki dana yang cukup atau masih ragu-ragu berinvestasi di RD.
Belum cukupnya dana bisa dari banyak sebab seperti kurang disiplin menabung atau walaupun rajin menabung tapi sering tergoda untuk menarik saldo tabungan melalui ATM sehingga saldo tabungan anda selalu minim di akhir bulan.

Kalo cari sumber dana ke teman….engga enak hati.
Cari sumber dana ke istri…bisa-bisa berantem terus karena cashflow dapur terganggu.
Cari sumber dana ke mertua…..gengsi ah.

Sekedar sharing sederhana tentang kapan harus beli…

Setiap kita ingin membeli sesuatu tentunya ingin mendapatkan harga saat murah atau saat harga lagi rendah. Tapi sulitnya adalah menentukan
kapan kira-kira harga akan turun supaya kita bisa masuk beli. Biar
gimanapun turun 10 point aja jika ingin beli 100 ribu unit sudah
menghemat Rp1 juta rupiah yang kira-kira setara bunga deposito 12% per
annum untuk jangka waktu 1 bulan.

Hallo para reksadanar’s,

Saya mau shering pengalaman saja bagaimana step step awal saya kenal Reksadana (selanjutnya disingkat RD).
Sekitar bulan Agustus 2007 saya mau mencairkan dana tabungan
pendidikan buat anak saya yang masuk ke TK B.
Saya sudah menabung secara rutin 300rb/bulan selama kurang lebih 1 tahun. Pada saat pencairan dana, Saya dan istri saya cuma bengong melihat angka yang di dapat dari tabungan tsb. Kok penambahannya sedikit sekali yach (dalam hati).

Ada banyak metode entry dalam berinvestasi, namun metode yang paling ngetop saat ini adalah Lump sum, Momentum, Random dan Dollar Cost Averaging (DCA). Bagi kebanyakan investor, metode DCA merupakan pilihan yang paling menarik. Metode DCA menawarkan kemudahan dengan cara menginvestasikan sejumlah dana dengan jumlah yang tetap secara periodik (bisa 1 bulan sekali, 3 bulan sekali, dsb) untuk membeli produk investasi.