Trik Berinvestasi Reksadana dengan Hutang
Adakalanya keinginan untuk berinvestasi belum dapat dimulai dikarenakan belum memiliki dana yang cukup atau masih ragu-ragu berinvestasi di RD. Kalo cari sumber dana ke teman….engga enak hati.
Kalo begini situasinya…kapan dong bisa mulai berinvestasi? Cara pertama : Agar imbal hasil investasi anda dalam setahun dapat memberikan pertumbuhan NAB diatas 21% maka anda tinggal menentukan momen beli pada saat harga NAB lagi turun. Kekurangan dari cara mencari dana melalui KTA adalah prosesnya yang cukup lama sekitar 2 minggu sedangkan perkembangan harga NAB terus berjalan yang mungkin dapat menyebabkan anda kehilangan opportunity profit dan momen beli RD pada waktu yang tepat. Cara kedua : Sekarang ini dikota-kota besar khususnya Jakarta banyak merchant-merchant yang menawarkan bantuan jasa dana tunai dengan menggesek kartu kredit tetapi bunganya hanya sebesar bunga belanja. Anda bisa dapatkan info merchant-nya yang menawarkan jasa gesek tunai melalui koran bisnis “POSKOTA” misalnya (saya menyebut koran bisnis karena memang paling banyak info bisnisnya dari mulai jual beli rumah, mobil, kartu kredit, dll…..hehehe).
Lalu bagaimana triknya?….kan bunga kartu kredit bisa jadi lebih mahal. Ok…sekarang anda sudah punya dana untuk berinvestasi dengan cost 3%. Sekarang bagaimana caranya agar sumber dana tersebut tidak dulu dikenakan bunga belanja dari Bank penerbit kartu kredit. Triknya anda hanya perlu mengatur kapan menggesek kartu kredit dengan memperhitungkan tanggal cetak dan tanggal jatuh tempo pembayaran yang tercantum pada billing statement kartu kredit anda. Misalkan tanggal cetak 7/11/2007 dan tanggal jatuh tempo pembayaran 27/11/2007, anda menggesek tunai di tanggal 8/11/2007 sehingga anda punya waktu untuk tidak melunasi hutang dan bunga kartu kredit anda sd tanggal 27/12/2007 atau sekitar 2 bulan. Selama hampir sekitar 2 bulan itu jika dana hasil hutang tsb langsung diinvestasikan ke RD berbasis saham yang perbulannya rata-rata memberikan pertumbuhan hasil NAB misalkan sekitar 9% maka anda sudah mendapatkan opportunity profit sekitar 4% (Cost kartu kredit 3% + cost beli RD 1% + cost jual RD 1% = total cost 5%). Namun bila saat jatuh tempo pembayaran anda sudah memiliki sumber dana lain seperti baru dapat bonus maka disarankan agar anda segera melunasi hutang kartu kredit anda sebelum jatuh tempo dan biarkan investasi anda pada RD berbasis saham untuk terus tumbuh. Cara berinvestasi RD dg sumber dana hutang memiliki keuntungan bagi calon investor yang baru mulai dan masih ragu-ragu apakah investasi di RD ini benar-benar baik bagi dirinya. Ragu-ragu bisa muncul karena belum tahu prosedur transaksinya atau bisa juga ragu-ragu terhadap pelayanan dari MI khususnya terkait pencairan dana bila ingin RD tsb dijual. Kuncinya berinvestasi RD dengan sumber dana dari hutang adalah anda harus segera investasikan seluruh dana dari hutang itu untuk investasi dan anda harus disiplin mengatur cashflow anda untuk mencicil dan jangan sekali-kali anda wan-prestasi terhadap hutang-hutang anda kalo tidak anda akan berurusan dengan debt collector yang memang diambil dari kalangan preman yang mungkin berwatak angker. Trik ini memang bertentangan dengan teori dari Safir Senduk-ahli perencana keuangan- yang menyarankan agar jangan-jangan sekali-kali berinvestasi di RD dengan sumber dana dari hutang atau jangan mengeluarkan biaya yang sudah pasti untuk memperoleh pendapatan /pemasukan yang belum pasti. Namun demikian keputusan segala sesuatunya saya kembalikan ke anda. Selamat memulai berinvestasi reksadana.
|
Comments
Sulit itu
Sulit itu relatif,bro. Butuh latihan untuk disiplin menyisihkan sekian persen dari pendapatan kita untuk saving dan berinvestasi, dibanding disiplin membayar tagihan kartu kredit misalnya.
Sebenarnya dengan semakin terjangkaunya nominal minimum sub dan top up di beberapa produk RD, yang perlu dilatih adalah disiplin dalam menyetor segera setelah menerima gaji bulanan - bagi karyawan semacam saya.
'Berani mengambil resiko dengan perhitungan yang matang' , sematang apa? Apa bukan karena anda tidak sabar untuk menggenggam paper asset dengan nominal besar meski sebenarnya kantong anda dikuras bunga pinjaman nan mahal?
Meminimalkan resiko adalah prinsip penting investasi yang sering dilupakan.
Saya sudah melakukannya
Halo bro Hu5n4, duh susah nulis namanya...
Sharing sedikit, saya sudah melakukannya, caranya agak berbeda. Adik saya mau beli motor, harga 13.5jt, pembayaran cashnya saya ambil alih. Uang cashnya beli RD, DP 3 jta, setiap bulannya saya cicil selama 11 bulan sebesar Rp.1.030.000,-. Pertimbangannya adalah :
1. Cicilan adalah tangung jawab, pasti bisa kita lakukan (tentunya harus hitung2dengan kemampuan kita). Kalau pun kita tidak melakukan cicilan, uangnya mungkin enggak jelas juntrungannya.
2. Uang 13.5jt dengan hasil investasi yang enggak muluk2 rata2 sebesar 30% setahun, 5 tahun kedepan uang saya akan menjadi 50 juta.
3. Memang benar bertentangan dengan teori Safir senduk, tapi ada yang memang harus kita lakukan walau bertentangan. seperti saya agak malas menabung tiap bulan, tapi kali cicilan, selalu sebelum jatuh tempo saya sudah bayar.
4. Dengan teori yang bertentangan dengan Safir Senduk, saya bahkan sudah melakukan hitung2an, bila membeli mobil tidak dengan Cash. Dengan mencicil, 5 tahun kedepan harga mobil kita malah naek. Sekarang saya melakukan penundaan menukarkan mobil. Biasanya saya beli mobil Cash. Sekarang saya tunda 3 tahun kedepan, untuk menukarkan mobil.
Mudah-mudahan bermanfaat
Rina DL
Peserta CFP batch 3
benar2 ide cemerlang. oke jg
benar2 ide cemerlang. oke jg nih u bhn ptimbangan...