Ngobrol Bebas
menindaklanjuti usul dari bro Yoga yang dilatarbelakangi sulitnya memilih thread artikel yg tepat utk bertanya, maka saya sediakan thread Ngobrol Bebas ini. Sebaiknya, semua pertanyaan tetap diajukan pada artikel yang relevan untuk mempermudah pengorganisasian content. Pastikan sudah melakukan searching untuk mencari topik yang relevan. Thread Ngobrol Bebas ini boleh dipakai diskusi apa aja, sejauh masih dalam koridor investasi. Boleh juga membahas ide pengembangan portal lebih lanjut. Jika ada kesempatan, tentu setiap diskusi yang telah sampai kesimpulan akan berusaha saya compile dalam artikel tersendiri. Pls dicatat bhw setiap postingan yang bermuatan iklan akn dihapus. Selamat menikmati :)
|
Comments
Minkrat (Reksadana Keraton)
Silahkan lihat di sini pak detail kinerjanya:
http://www.bloomberg.com/quote/MINKRAT:IJ/chart
Yang Keraton 2 belum di data oleh Bloomberg karena mungkin belum lama launching (perkiraan saya). Begitu juga dgn yg Property Plus
IHSG tembus 4220 dan Proyeksi Akhir Tahun
Salam semua,
Semoga sudah kipas2 untung besar ya dengan tembusnya IHSG di level 4200 sejak beberapa hari terakhir ini, ada banyak masukan terbaru, termasuk revisi perhitungan PER IHSG saat ini.
Jika dalam hitungan website tetangga PER LQ45 adalah di kisaran 15x dan IHSG ada di kisaran 19x maka semalam PER IHSG ada di kisaran 14x menurut beberapa kawan dari fund management asing. Artinya bursa kita masih bisa growth lagi. Mungkin ada peluang menembus 4500 di akhir tahun.
Fundamental kita yang semakin kuat, ditunjukan oleh grafik aliran modal FDI (Foreign Direct Invesment) sepanjang 2011 - awal 2012 yang jauh lebih besar ketimbang aliran Hot Money di bursa saham maupun pasar obligasi (sorry angka-angkanya saya tidak sempat catat tapi gap grafiknya sangat besar menunjukan kuatnya pembangunan manufaktur di tanah air).
Dan kuatnya kita mengalami aksi koreksi pasar di Asia sepanjang 2011, di mana bursa kita masih mampu tumbuh 3-4% menduduki peringkat ketiga terbaik. Sementara bursa India dan Hongkong nyungsep dalam.
Artinya ekonomi kita tidak memanas seperti yang dikhawatirkan banyak orang, dan masih mampu tumbuh secara wajar dan normal. Perubahan struktur kredit perumahan dan kendaraan yang mewajibkan minimal downpayment sebesar 30% mengikuti pakem normal di manajemen keuangan, turut berhasil menghindari Indonesia dari bubble kredit. Meskipun kita harus tetap hati-hati dengan harga property yang semakin tinggi.
Satu hal yang perlu dicatat, masih banyak yang perlu diperbaiki dalam hal infrastruktur, karena banyak rencana investasi batal karena infrastruktur yang jauh dari harapan para investor asing. Hal ini bisa melemahkan daya tahan bursa terhadap tekanan krisis global.
Satu hal, yang perlu disyukuri, nampaknya ekonomi Amerika Serikat semakin membaik dan sudah jauh dari ancaman krisis, meski secara fundamental masih belum baik benar, tapi arahnya sudah benar. Artinya, kenaikan bursa saham secara global tinggal tunggu waktu saja, kecuali untuk beberapa pasar Eropa yang masih tertatih-tatih karena krisis surat hutang negara.
Untuk jangka panjang, sebaiknya penempatan dana di RDS lakukan secara optimal, jangan gunakan RDS berbasis saham 2nd liner dan 3rd liner sebagai portfolio utama, tapi tetap utamakan RDS berbasis saham blue chip, dengan RDS berbasis saham non blue chip sebagai booster di portfolio anda.
Pakai akrobat gak
Bro DewAsmara,
Skenario nembus 4500 di akhir tahun itu pakai akrobat gak?
Maksudnya pakai ambles dulu baru tembus atau naik pelan2 tapi tembus?
Ambles
Mudah2an terjadi seperti yg bro katakan. Supaya bisa top up lagi. :)
Gonjang-Ganjing Tujuh Bersaudara dan Uni Eropa
Krisis Uni Eropa nampaknya semakin ruwet dan kusut, sesudah pembicaraan buntu (mundurnya?) PM Belanda, ditambah tekanan obligasi Spanyol, nampaknya seperti efek domino saja.
Yang duluan terkena dampak di IHSG, seperti biasa, adalah harga saham-saham tujuh bersaudara yang memang selalu jadi sasaran para spekulan. Dengan harga saham yang tinggal 50 rupiah, untuk beli kacang goreng saja nggak cukup :D
Hati-hati kalau pegang unit reksadana yang pembobotannya di group tujuh bersaudara itu. Jika sampai beneran digugat default / pailit oleh para investor dari Eropa, bisa berakibat fatal.
Tapi keterlaluan kalau masih ada MI yang pegang saham ataupun bonds nya tujuh bersaudara, karena kasus 2008-2009 di mana harga saham sejuta umat dari group tersebut pernah terjun bebas dari 9000 ke 700/600 rupiah sudah jadi warning fatal. Kalau masih diulangi lagi, ya keterlaluan banget.
wawasan baru tentang tujuh bersaudara
thx buat bro DewAsmara yg sering posting utk hal-hal penting yang berbau investasi. tdnya saya bingung dengan maksudnya saham tujuh bersaudara hehehe. akhirnya ketemu jg, ternyata itu perusahaannya bakrie seperti Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP), PT Darma Henwa Tbk (DEWA), dan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR),PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) dan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL)
btw,knp saham-saham ini sering jd sasaran spekulan?
Metode Keuangannya
Group tujuh bersaudara, memang menggunakan metode pendekatan keuangan yang "lebih menarik bagi para spekulan" ketimbang real investor. Saya tidak bisa bicara banyak, karena bisa kena tuntut secara hukum :) Yang saya ingin sampaikan hanyalah, hati-hati saja, jika di 10 besar RDSnya ada saham tujuh bersaudara ya hati-hati saja, dikurangi saja portfolio nya jangan banyak-banyak.
Saya hanya menekankan, hindari RDS yang 10 besar saham utamanya ada tujuh bersaudara, kalau 11 besar atau lebih, tidak masalah, karena yang paling signifikan itu di 10 besar utama. Sekali rontok bisa rontok satu MI bukan lagi satu RDS. Fyi, 3 besar MI tahun 2008 jungkir balik karena pegang saham sejuta umat dari group tujuh bersaudara. Kerugiannya di atas puluhan milyar, meski disangkal keras oleh para petinggi MI tersebut.
9000 jadi 600 kalau bukan emitten hebat susah kembalinya lagi, berbeda dengan saham2 group Astra, meski ASII pernah jatuh sampai 7000, justru yang top up di kala 7000 sekarang sudah senang karena beberapa waktu yang lalu pernah breaking record di 72850.
Tapi saya kalau ngomong begini, pasti banyak trader saham yang komplen, dan bilang banyak yang cuan dari tujuh bersaudara. Iya sih, cuan-cuan oke lah, tapi harus hati-hati, apalagi kita di reksadana kan tujuannya investment, bukan trading, apalagi gambling/spekulasi.
RDS Schroder
Ternyata RDS Schroder 10 saham besar nya di salah satu tujuh bersaudara ini...
Thanks sharing nya mas DewAsmara
Karena ada post ini, saya baru baca ulang factsheet RDS yg saya miliki.
Delete-Double Post
Delete-Double Post
Punya saya ada satu
Saya baru saja pegang Schroders Dana Prestasi. Ternyata, salah satu dari top 10 Equity holdingsnya adalah Bumi Resources, Tbk. Termasuk the lucky seven kan? Untungnya cuma satu itu saja.
Bagaimana baiknya?
NB: gara-gara postingan bro DewAsmara saya jadi penasaran, ternyata RDS nya Schroders rata-rata ada Bumi nya....
taunya ada BROTHERS?
masBRO, saya kebetulan punya 3 RDS, di FFS kan cuma bisa liat 5-10 besar aja. ga ada BROTHERS sih, tapi kali aja ada di urutan ke-11. gimana dong taunya?? hehehe...
selamet milad
bro gebet, kalo liat fesbuk sih sekarang yah,hehe...semoga sehat selalu bro, tetap semangat, tetap enerjik dan semoga sukses semuanya,amiiin.
hehe betul..
bro jolyonwak, betul sekali, terima kasih ya. sayang sekali pas hari H kemarin saya baru di Lampung jadinya blm sempat memantau FB nih hehe
SPT
Bro Gebets, Adakah di antara rekan disini yang mau membahas pengisian SPT untuk reksadana? bagaimana dengan daftar kekayaan? tq b4
Reksadana di SPT
Menurut pengurus di website sebelah,
Untuk RD Saham masukin ke kolom saham, tinggal tulis saja pajak yg telah dibayarkan berapa (kalau di redeem kan kena pajak final sekian persen / sorry rada lupa angkanya).
Sementara RD Terproteksi ke bagian lain-lain. Kupon nya tergantung sudah dipotong final atau belum. Yang belum dipotong final masukin ke pendapatan lain-lain, tinggal di hitung saja kena pajak yg berapa persen (penghasilan normal).
Agak gampang itu kalau pegang SUN, ORI, Sukuk, langsung ada angka-angka nya jadi tinggal masukin ke bagian obligasi dan masukin angka-angkanya.
Kata kunci di Blue Chip
Dari sejak beberapa hari yang lalu, saya sudah sering mengingatkan untuk memburu RDS yang invest di Blue Chip. Tadi saya baca2 Kontan Edisi Khusus Reksadana (Kontan terbaru), kembali Panin Asset Management mengingatkan bahwa jika S&P merating positif Indonesia, menaikan peringkat rating, maka investor asing akan sangat agresif mengumpulkan saham2 Blue Chip. Panin sendiri di artikel itu disebutkan membagi dua strategi, untuk yang PDP (Panin Dana Prima) memakai strategi growth dan blue chip untuk tahun ini. Sementara PDM (Panin Dana Maksima) tetap memakai pendekatan value investing.
Beberapa RDS lainnya juga memakai cara pendekatan Blue Chip untuk tahun ini, namun perlu diperhatikan mengenai pembobotan saham-saham yang dipilih. Perbankan memang masih mendominasi, namun saya fikir tahun ini jasa keuangan agak sedikit tertekan, bukan karena inflasi saja, tapi juga karena perubahan2 aturan baru dari Bank Indonesia, yang pasti sudah terkena dampaknya adalah industri pembiayaan / multifinance.
Mungkin sektor tambang bisa jadi alternatif lain, namun sebaiknya tetap berhati-hati, karena harga komoditas bisa naik, namun bisa turun juga dengan cepat. Jadi kalau koleksi RDS berbasis saham tambang juga jangan banyak-banyak, tetap diatur porsinya, ya intinya don't put your egg on one basket.
Ramalan Nico Omer belum terjadi, hanya tertunda ? mhn pencerahan
Selamat pagi bro DewAsmara,
Agak OOT tapi masih related mestinya :)
Ramalan pak Nico masih belum terjadi, gelembung hutang eropa belum meledak dan juga Wave C belum terjadi, bagaimana pendapat Bro DewAsmara mengenai hal ini yah ?
Terima kasih banyak,
xtanto
Perpanjangan Waktu vs Komitment Euro
Gelembung Hutang Euro ini mirip-mirip seperti adu kuat-kuatan di perpanjangan waktu, sementara Zona Ekonomi Eropa sendiri berkomitment untuk terus menalangi, membantu, menyelamatkan negara2 anggotanya yang bermasalah.
Akan tetapi seperti kata Soros, ini seperti menyimpan bahaya tersembunyi, karena untuk bisa mendapatkan perpanjangan pembayaran hutang-hutang yang jatuh tempo, negara-negara Eropa harus bersedia menalangi dengan bunga yang sama besar dengan bunga di kesepakatan sebelumnya.
Saya ada cerita soal restrukturisasi hutang ini. Perusahaan (atau dalam hal ini negara) jika Bonds nya jatuh tempo, dan ternyata tidak bisa disepakati untuk dibayar penuh, harus diperpanjang dengan restrukturisasi, atau, penyitaan asset, atau gabungan keduanya yang melahirkan pembayaran hutang sebagian dan penyitaan asset negara, atau swastanisasi / asingisasi. Atau masuknya penjamin baru / investor baru dengan kekuasaan penuh. Seperti salah satu provider telekomunikasi yang sahamnya pindah-pindah pemilik :)
Saat ini hutang Spanyol sudah hampir meledak, bahkan menurut analisis di Indonesia seperti FI dan NO, sudah dipastikan akan meledak.
Akan tetapi kapan? Dan bagaimana meledaknya? Saya belum ada gambaran pasti, karena jika Jerman dan Perancis sekali lagi mau ramai-ramai membailout, plus tambahan talangan dari IMF dan World Bank, mungkin tidak akan parah-parah amat meledaknya, tapi pastinya akan memperlambat pemulihan ekonomi di kawasan Eropa. Belum lagi kalau ada profit taking dari luar karena butuh dana.
Namun saya tetap berpandangan positif seperti LSB yang merupakan ekonom senior bank asing yang warga negara Singapore itu. Beliau dulu pernah meramalkan market akan rebound setelah 2009 karena ekonomi Asia cukup kuat terutama Indonesia. Dan kenyataan setelah kita hancur-hancuran di bulan Maret 2009, pada tahun 2011 bursa kita menyentuh angka 4000an.
Dan kalau melihat grafik analisis Bpk NO yang terbaru, kan keliatan bahwa semakin lama, kejatuhan indeks kita semakin kecil, dari zona 1100 di bulan Maret 2009, menjadi hanya 3400 di November 2011.
Artinya, value saham dan fundamental kita semakin meningkat dan membaik, melebihi inflasi yang tidak sampai 100 persen dalam kurun waktu itu.
Apakah akan jatuh atau tidak, saya kira koreksi-koreksi wajar pastinya akan selalu terjadi, apalagi Bank Indonesia berusaha menjaga pasar kita agar tidak bubble. Tapi kalau jatuh dalam sekali rasanya tidak. Sekedar informasi, tahun 2008 itu terjun bebas karena secara global dalam waktu yang bersamaan seluruh trading atas nama maupun melalui Lehman Brothers di suspen secara massal. Akibatnya, banyak institusi besar dan investor besar kalang kabut karena uangnya nyangkut semua.
Yang saya agak khawatirkan itu sebenarnya sektor property, meskipun banyak para spekulan property membeli secara cash baik full maupun cicilan kontan tapi banyak sekali mark up harga bangunan dan tanah, yang menurut saya dan beberapa teman menilai sudah tidak wajar.
Apakah semua tempat sudah tidak wajar ?
Bro DewAsmara,
Ngomong soal property memang sih beberapa tempat kayanya harganya sudah ngga wajar. Tapi apakah semua tempat seperti itu ya atau di daerah tertentu saja? kalau semua daerah sudah ngga wajar harganya maka bubble pasti tinggal tunggu waktu. Trus bank kayanya juga harus diperhatikan juga khususnya data penyaluran KPR dan daerah tempat penyaluran.
" sekedar sharing sambil menunggu bubble he he "
Belum semua
Halo bro Eko,
Semestinya kalau membaca tulisan terbaru saya di Kompasiana, Blogspot, Facebook Page, ada clue kalau belum semua tempat di Jakarta kemahalan. Meskipun tulisan itu menyorot soal peluang berinvestasi properti di Malaysia.
Namun ya beberapa tempat sudah overpriced, terutama kawasan SCBD, Kebayoran Baru, dsb. Agak kaget juga saya ketika harga tanah per m2 untuk salah satu properti apartemen di kebayoran lama, ada yang mencapai 11 juta per m2, padahal bukan kebayoran baru, cuman pinjem nama proyek di salah satu kawasan kebayoran baru.
Sunter juga sudah mahal di 11 jt/m2 tapi masih ada potensi naik tipis, karena belum semua tergarap infrastruktur pendukungnya, beda dengan kelapa gading yang sudah complete, tapi masih naik terus harganya :D Ini bukan berarti saya bilang Kelapa Gading sudah overpriced, tapi sebaiknya hati-hati, kalau bisa tawar yang gigih atau cari harga yang orang butuh uang.
Bubble properti saat ini karena orang sibuk menggoreng harga semen dan bahan bangunan, biasa kan menurut thesis salah satu senior saya di S2 memang ada kartel semen. Jadi harga bahan bangunan memang dikerek terus.
Saya tidak berharap meleduk, tapi ya hati-hati saja, kurangi saja portfolio di property kalau bukan kawasan berkembang atau akan berkembang. Ada kan pernah dibahas di Kompas kalau para pengembang sekarang sedang jantungan, takut-takut crash.
(http://properti.kompas.com/read/2012/04/18/1244364/Inilah.yang.Bikin.Pen....)
Trims om
Trims banget om jawabannya sangat mencerahkan. Beberapa waktu lalu jalan ke daerah Bekasi khususnya daerah dekat delta mas. Kelihatan banget permainan harganya, di delta, di deltamas harga per meter sampai 1juta. Keluar pagar kompleks bisa dapat 350 belum nego. Mungkin itu yang akan menyebabkan bundel di daerah situ ya.
Thanks Pencerahannya bro :)
Thanks Bro DewAsmara,
Tulisan2 pak NO masih too technical buat saya.
Penjelasannya bro DewA sungguh mantap sekali :)
xtanto.
Siang ini IHSG tembus 4217, level 4300 dalam hitungan hari?
Saat ini IHSG tembus terus sampai 4217 pada penutupan siang, akankah ramalan indeks di 4300 saya akan tertembus dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dalam tempo secepatnya? Kita tunggu setinggi apa sodokan banteng ini :)
tanya bro@DewAsmara : investasi rutin
saya seorang karyawan, sudah bertekad bulat untuk mulai investasi secara rutin, bila saya bisa menyisihkan 300-500rb/bulan sebaiknya beli RD via fasilitas autodebet yg ditawarkan sebuah MI apa dikumpulin dulu trus beli disaat yang tepat?
sebagai catatan di kantor saya cukup dimungkinkan untuk memantau perkembangan pasar lewat internet tiap hari kerja:)
terima kasih banyak
Saya jujur saja
Terus terang, saya jujur saja.
Kalau by the book / financial advise dan beberapa metode simulasi, lebih baik memakai metode DCA (investasi secara rutin baik autodebet ataupun setor secara teratur). Sayang saya kesulitan membuat financial modellingnya, karena data tidak lengkap, tapi setahu saya dan juga beberapa rekan financial planner dan juga orang MI, masuk teratur lebih baik, bebas stress, bebas pusing, bebas beban takut salah.
Namun saya memakai metode masuk sesekali (setahun maks 3x) karena uang yang terbatas (saya bukan pegawai kantoran dan juga bukan freelancer), jadi hidup hanya dari investasi. Jadi sangat terbatas kemampuan untuk masuk rutin. Apalagi saat ini bisnis saya lagi lesu, jadi semakin terbatas kemampuan masuk rutinnya.
Tiap orang punya metode sendiri-sendiri, kenali yang paling cocok bagi anda, tapi saran saya, kalau punya penghasilan tetap, sebaiknya masuk rutin saja.
Terima kasih banyak atas
Terima kasih banyak atas pencerahannya, meskipun dengan sedikit menyesal tidak bisa dibuatkan financial modellingnya karena pertanyaan saya kurang lengkap (hiks) tapi penjelasan bro@DewAsmara sudah sangat mencerahkan buat saya.
Saya sendiri sadari kalo autodebet lewat salah satu agen penjual RD (bukan MI seperti saya sebut tempo hari hehehe ) akan sangat terbatas opsi RD yg bisa dipilih, karena kita hanya bisa membeli RD sesuai perjanjian pembelian selama jangka waktu tertentu, yg tentu saja juga terbatas pilihan RD yg dijual oleh agen bersangkutan.
Jadi saya cuma bisa berdoa semoga tahun depan gaji PNS dinaikkan lagi supaya bisa dibeliin RD lagi yg lain.. AAmiinn
@ bro hiswardhani dari pengalaman saya..
mau sharing pengalaman saya, dari kedua cara tsb ada kelemahan dan keunggulannya. tergantung mana yg dirasa paling sesuai dengan kepribadian bro. kl pakai fasilitas autodebet keunggulannya kita ga usah pusing kapan mau masuk, kelemahannya adalah masuk pada saat harga yang mungkin bisa dikatakan relatif tinggi (tidak begitu sesuai untuk masuk). kl masukin sendiri keunggulannya adalah kita bisa memilih waktu masuk yang lumayan bagus, dan me-rem pada saat harga yang menurut kita tidak begitu bagus untuk dibeli, kelemahannya terbawa emosi yaitu takut masuk pada saat harga bagus untuk kita masuk atau bisa juga malah malas masukin uangnya ke investasi reksadana dan uangnya malah kepake yang lain :) nah kl ini pengalaman saya karena saya ga pakai fasilitas autodebet hehe...
muakasih masukannya :)
muakasih masukannya :)
tanya
melihat kondisi yg demikian, kalo menurut bro DewAsmara baiknya kita masuk ato realized gain ato wait n see dl? terima kasih
Mestinya sih sudah masuk dari kemarin-kemarin
Seharusnya sih sudah masuk dari kemarin-kemarin sewaktu Bro Autogebet memberikan sinyal bullish. Saat ini saya lagi mencoba melihat apakah bisa tembus ke level 4500 seperti prediksi Satrio Utomo, atau mentok di 4400 seperti analis lainnya.
Selamat bagi pengikut Centang Ijo
Selamat bagi rekan yang kemarin entry saat Centang Ijo, hingga posisi penutupan IHSG kemarin sudah memberikan return 6,7%.
Saya ingat betul, pada saat centang ijo terakhir muncul nuansanya masih kental diselimuti keraguan. Bagi saya pribadi ini adalah pelajaran berharga manajemen emosi, saat2 penuh keraguan dan ketidakpastian, disanalah momentum untuk entry bagi mereka yang tidak terpengaruh oleh psikologi pasar.
Mari kita nantikan munculnya silang merah :)
Kapan Waktunya Jual ?
Halo para senior,
Saya baru beli Manulife Obligasi Negara II(RDPT)& Schroeder Dana Istimewa (RDS) minggu lalu, dan yang saya ingin tanyakan adalah:
1. Kapan sebaiknya RDPT saya jual kembali? 1 tahun atau 3, 5 Tahun?
2. Untuk RDS rencananya saya jual kembali diatas 5 tahun, apakah sudah benar?
3. lebih menguntungkan mana membeli reksadana sekaligus atau berkala (seperti program AutoInvest)
Mohon pencerahannya, karena sampai sekarang saya pun tidak tahu apa yg mesti saya lakukan kedepannya.
Terimakasih
1. Ya saya kembalikan lagi,
1. Ya saya kembalikan lagi, kenapa harus dalam jangka waktu tsb ditarik? Yang tahu kapan harus subscribe dan redeem adalah kita sendiri karena tujuan setiap orang berbeda-beda.
2. Sama seperti jawaban nomor 1
3. Ini pertanyaan klasik. Pasar secara umum akan naik turun walaupun dalam jangka panjang naik. Dari situ akan terlihat apakah kita sebaiknya mencicil atau langsung masuk dalam sekali tembak.
@tanugroho mau saran
pak tanugroho mau saran, walaupun bukan saya bukan senior nih. gpp?
menurutku dari jangka waktunya udah lumayan bagus untuk RDPT 3-5 tahun, RDS diatas 5 tahun. tapi juga perlu diperhatikan bapak berinvestasi di reksadana untuk tujuan apa dan apakah dengan menjualnya di saat 3 tahun atau 5 tahun seperti yang bapak katakan itu sudah membantu tercapainya tujuan itu. dan bagaimana kinerja reksadana tersebut apa sudah sesuai dengan harapan untuk mencapai tujuan bapak itu, jika belum perlu di review dan mungkin perlu dilakukan portofolio rebalancing dengan misalnya dengan memindahkan sebagian persentase reksadana saham ke RDPT dan sebaliknya. serta melihat kinerja manajer investasi RD tsb serta biaya2 yg dikeluarkan. jika biaya MI tinggi dan kinerjanya ga bagus mending pindah ke lain hati. seperti kata orang " Don't fall in love with your investment"
untuk lump sum (membeli reksadana sekaligus) VS dca (berkala). jika lumpsum pada saat yang tepat (harga2 sedang undervalue) sebenernya bisa lebih baik daripada DCA. namun sulit untuk menentukan kapan saat yang tepat jadi lebih baik melakukan DCA jadi kita bisa membeli dengan harga rata2 dan menghilangkan sifat emosional manusiawi kita yaitu serakah (membeli terlalu banyak ketika harga2 tinggi dan sedang naik terus) dan takut (membeli terlalu sedikit ketika harga2 murah dan sedang turun)bahkan ada yang bilang jika orang2 membeli saham seperti mereka membeli kaos kaki (yaitu ketika harganya obral) mereka pasti bisa lebih beruntung. Dan yang pasti dengan DCA juga yaitu berinvest sedikit2 sebisa kita juga membiasakan kita jadi disiplin dalam menggunakan uang dan berinvestasi.
mudah2an saranku membantu
wah mantap
penjelasan sis newbeginning nih...apa abis ikut finplan jd makin tercerahkan yah :) saya sedang mencoba dca nih...cm ya harus manyun aja pas nilainya turun :)..
oh iya peraturan pajak terkait rdpt semoga ga terealisasi ya,hehe...
@bro jolyonwak knapa manyun?
kl emang mau DCA kenapa harus manyun ketika nilainya turun? kan tidak dalam waktu dekat mau dicairkan kan? bahkan kl aku kadang sengaja milih waktu DCA ketika nilainya turun dalam bulan itu (DCA-ku per bulan)
hehe manyun krn masuknya pas
hehe manyun krn masuknya pas nab tinggi :) tapi ya namanya jg dca...toh unit link saya jg dca yg tanggalnya ditetapin waktu beli ul nya..
sabar ya bro jolyonwak
Yah, sabar ya bro jolyonwak. ntar juga naik lagi. kan ga mau diambil dalam waktu dekat ya? tapi jangan semua juga diinvestasi di rds, bagi juga dong dengan uang cash dan portfolio lain spt obligasi/ RDPT dan RDPU. jadi kl pas turun masih ada portfolio lain yg sedang naik.
iya sis, yg DCA memang RDS
iya sis, yg DCA memang RDS untuk diambil 15 taon lagi :)semoga MI saya masih berkibar saat itu. Untuk dana darurat dan lainnya masih ada deposito, RDPT, UL dan LM :) tinggal dibagi2 deh..
Menurut saya pribadi
Jika menurut saya pribadi,
Kita sebaiknya menjual RDPT dan RDS jika:
1. Kita benar-benar membutuhkan uang tersebut.
2. Kinerja MI nya mulai loyo.
3. Secara tehnikal dan Fundamental saatnya realokasi / ganti strategi.
Jangka waktu terkadang bukan patokan, misalnya anda masuk RDS Maret 2009, dan jual Agustus 2011, itu tentu tidak salah juga, karena momentumnya tepat, namun jika jual November 2011, tentu menyesal karena naiknya tidak semaksimal di Agustus 2011.
Kalau menurut Manulife Asset Management Indonesia (MAMI) tentu lebih optimal jika masuk berkala (mereka ada hasil risetnya dipublikasi di salah satu majalah perbankan prioritas salah satu bank asing).
Namun saya pribadi, dan mungkin beberapa member di sini, lebih suka masuk dan keluar sesuai timing yang tepat, yang umumnya muncul dalam analisa tehnikal dan juga kadang fundamental.
tx bro Eko Endarto&autogebet undangan gratis fin plan expo
terimakasih banyak atas undangan gratisnya acara financial planning expo. banyak ilmu yang didapat :)
@NewBeginning: Sharing dong
sis felice, syukurlah bisa bermanfaat. kalau ada waktu, boleh dong sharing seperti apa event disana, apa saja insight yang didapat... Ini supaya saya (dan rekan lain) yang jauh dari Jakarta bisa kecipratan ilmu juga :)
Sharing acara Financial Planning expo
Acaranya seru banyak financial planning yang datang dan share ilmu. Kita juga bisa di financial check up secara Gratis! Ada juga stand beberapa perusahaan reksadana, dan juga yang menarik ada dari Biro informasi kredit bank Indonesia dimana kita bisa cek status kelayakan kredit kita. Apa udah di black list ? ? yang menjadi topic bahasan di acara ini lengkap banget segala sesuatu tentang financial planning (bagi2 tugas buat masing2 firma financial planning) . kl aku tertarik dengan topic bahasan mindset ternyata untuk melaksanakan perencanaan keuangan yang sudah kita buat, kita juga perlu mindset. Pembicaranya kasih contoh ada seseorang yang dulunya rajin nabung. Suatu hari dia (sampai saat ini) kl ada uang ga pernah bisa ditabung lagi. Ternyata diselidiki dia dulu waktu SMP pada saat krismon, ortunya ambil uang tabungannya tanpa bilang2 ke dia. jadi dia trauma ga pernah bisa nabung lagi karena kuatir kl ditabung bakal ada orang yang ngabisin uangnya.
Swing Trader
Salah satu metode analisis yg digunakan swing trader adalah MA.
Utk reksadana saham, kita bisa melihat MA darimana ya? Apakah dari IHSG?
Terimakasih :)
hehehe
Akhirnya data dari bro gebet lengkap juga hehehe ...
kangen juga nich udah lama nggak denger sis mel dan bro dewasmara nulis artikel ... dunia maya memang aneh ya ... ane sudah merasa sangat dekat secara personal dgn sis mel dan bro dewasmara padahal belum pernah sekalipun kopi darat. Kapan ya bisa kopi daratnya hehehe ...
@Bro Passion: kopi darat
Mustinya sekarang lebih mudah untuk kopi darat karena lokasi kantor kita berdekatan. Ketemu di Pacific Place paling mudah tuh...
Paling enak di Pacific Place memang :)
Hi Bro Passion dan Sis Melinda,
paling enak memang ketemuan di Pacific Place, tidak terlalu jauh dari kantor saya juga :D
Re: mohon pendapatnya
Reksa dana itu sejatinya adalah untuk investasi jangka panjang. Artinya uang yng diinvestasikan ke reksa dana itu sebaiknya bukan uang belanja dapur, karena jika demikin maka anda bisa tidak mendapatkan kembali pokok investasi anda pada saat butuh uang karena saat melakukan redmption ternyata pasar sedang turun.
Kenaikan harga BBM tidaklah berarti IHSG juga pasti terpuruk. Dalam jangka waktu pendek mungkin saja terjadi koreksi, namun jika anda memang punya kapasitas menunggu (artinya tidak butuh uang segera), koreksi di pasar malah bisa menjadi kesempatan untuk menambah investasi.
Baru-baru ini koran The Jakarta Globe melansir artikel tentang analisa ekonom Citigroup Helmi Arman yang mengatakan bahwa fundamental ekonomi Indonesia jauh lebih kut dibandingkan saat knaikan harga BBM tahun 2008 sehingga mustinya pengaruh kenikan harga BBM tahun ini tidak berdampak terlalu signifikan.
Mohon Pendapatnya
Menjelang 1 April 2012 dimana nanti harga BBM akan naik, yang tentunya akan berdampak pada kenaikan diberbagai sektor. Seiring dengan kenaikan BBM tersebut apakah sebaiknya reksadana di amankan dulu (redem). Mohon nasehatnya terimakasih.
Skripsi ttg RD
mau numpang nanya nih
mau nyusun TA nih tp mau ngomongin ttg RD, kira2 judul yg ok apa ya gan?
yg masih hangat gt sputar RD yg bisa dijadiin TA
mungkin ada rekomendasi ato yg bisa kasih masukan judul?
thx