Dear all,

Apakah ada yg tahu di mana kita bisa memantau NAV/UP yg paling up-to-date (min. T-1) utk semua reksadana selain Bloomberg & Infovesta?
Saya lihat di Bloomberg, tampaknya tidak begitu fresh (kalau tdk salah pernah sampai T-3). Sedangkan di Infovesta tampaknya kurang lengkap, contohnya Danareksa Indeks Syariah tidak ada.
TIA.

- addy

walaupun ane bukan expert, tapi ane coba dech jawab sepengetahuan ane. Mudah-mudahan membantu.

1. Reksadana sejalan dengan IHSG, secara umum benar kalo reksadananya adalah reksadana saham / campuran yang mempunyai komposisi sebagian besar di saham. Kalo reksadana pasar uang, pendapatan tetap mach kagak ada hubungannya dengan IHSG. Walaupun demikian tidak semua reksadana saham sejalan dengan IHSG, pada umumnya reksadana saham dari MI yang besar yang sejalan dengan IHSG, kenapa ? karena dengan jumlah dana kelolaan yang besar mereka biasanya akan berinvestasi pada saham blue chip yang persentase terhadap bursa juga tinggi. sehingga kelihatan kalo bursa naik dia ikut naik dan kalo bursa turun dia ikut turun. Memilih reksadana yang sejalan dengan bursa sangat penting, karena dengan begitu kita bisa memprediksi kinerja reksadana saham kita dan bisa tahu kapan masuk dan keluar dengan tepat. Kalo MInya suka gorengan, wah susah banget nggak pula pola pergerakan returnnya.

Mau tahu apakah benar reksadana yang anda pilih itu sama dengan pergerakan IHSG, caranya sangat gampang kebetulan bro autogebet yang sangat obsesif itu sudah membuat komparasi reksadana saham dan campuran dengan ihsg pada website ini. anda tinggal pilih reksadana saham yang anda senangi terus lihat grafiknya pilih jangka waktu SI (since inception - sejak terbit gitu) tinggal anda lihat kalo IHSG turun dia ikut turun apa enggak kalo ihsg naik dia ikut naik apa enggak. Secara umum anda akan melihat mereka segendang sepenarian ...

Pilih reksadana yang outperform the market artinya saat IHSG naik 1 dia naiknya 1,5 dan saat IHSG turun satu dia turunnya nggak sampe 1. Terus pilihnya reksadana yang secara konsisten outperform IHSG, jangan cuma sebulan dua bulan aja terus memble, keok dari IHSG. Selanjutnya tinggal lihat MI bonafide nggak (saya hanya akan invest di MI yang dana kelolaannya masuk 10 besar) dan yang tak kalah penting pilih yang fee-nya murah.

2. sekarang masuk reksadana saham ? kalo menurut saya sich udah agak telat. Kalau anda belajar technical analysis anda akan tahu bahwa target tertinggi IHSG dari swing ini adalah sekitar 2700-an ( dari swing ini lho bukan target selamanya, target hanya untuk swing yang sekarang sedang berjalan ... setelah itu dia akan turun dan kemudian baru melanjutkan rally lagi, tapi ada juga kemungkinan dia akan pull back sebelum mencapai 2700). Dari mana saya tahu ini, karena ini adalah titik 161,8 % dari Fibonachi Retracement. Gimana cara narik garisnya ? wah kalo itu panjang ngejelasinnya. Kalo mo belajar lebih lanjut ketik aja di google dan cari fibonachi retracement, nanti akan dijelasin indikator ini apa, kegunaan apa dan intepretasinya gimana. Inget lho intepretasi bukan ilmu eksak, Technical Analysis adalah ilmu probability bukan ilmu pasti.

support terdekat adalah 2400, dengan terbentuknya gap di 2400-an (lihat grafiknya di yahoo finance), so ada kemungkinan kalo terjadi pullback akan menyentuh dekat 2400 lagi, tapi nggak bakalan tembus kecuali ada berita fundamental yang sangat buruk.

walaupun kalo menurut saya sudah telat, secara risk / reward ratio sebenarnya masih masuk. Posisi sekarang 2500 sementara risknya 100 (2500 - 2400) sedangkan rewardnya adalah 200 (2700-2500). Nach masalahnya sekarang anda percaya nggak 2700 akan tercapai dalam 1 kali swing, ataukah malahan sebelum 2700 akan pullback dulu ke 2400 baru kemudian climbing lagi ke 2700. Tidak ada yang tahu pasti, saya biasanya hanya menetapkan target, tapi saya akan memperhatikan betul pola-pola reversal dari candlestick pattern dan chart pattern. so saya selalu adjust decision saya dengan kondisi terupdate di market. Disclaimer ON ya ... saya cuma kemukakan point of view saya, bisa salah bisa bener, decision di tangan anda sendiri.

3. cara terbaik kapan beli sudah saya sharing dengan tulisan Reksadana Saham Strategy in Action : Using Moving Average, memang dengan cara itu nggak maksimal. tapi ssstttt ... apakah anda tahu dengan tools yang sangat sederhana itu dari anjuran MA untuk masuk posisi bulan lalu sekarang anda minimal sudah untung 10 %. Itu masih yang pake indikator yang lagging (moving average) gimana kalo pake indikator yang agresif, hehehe ... nanti saya akan coba sharing cara yang lebih agresif walaupun juga lebih beresiko ... tapi nanti ya sekarang belon punya mood buat nulis lagi, soalnya ngejelasin yang agak intermediate susah kalo pake tulisan.