Para dewan pembaca portal reksadana yang terhormat, selama ini kita bertanya-tanya unitlink manakah yang paling baik kinerjanya dalam jangka panjang, antara unitlink yang menggunakan jasa outsource atau yang dikelola sendiri baik oleh internal group mereka ataupun memang punya tim manajemen investasi tersendiri.

Ada banyak teori yang mengatakan bahwa perbedaan antar kinerja unitlink yang dikelola sendiri maupun yang dikelola oleh pihak eksternal tidak berdampak terlalu signifikan dalam prestasi kerja jangka panjang, namun demikian kita harus melihat bukti-buktinya secara secara angka-angka supaya bias di dapat gambaran perolehan kinerja unitlink yang paling bersinar setidaknya dalam tiga hingga lima tahun terakhir.

Adapun pertimbangan dalam pengelolaan unitlink secara internal dikarenakan faktor:
1. Effisiensi biaya dan kemudahan informasi
2. Mudah dipantau dan cepat melakukan adjustment
3. Kemudahan akses dan control secara total

Sementara pertimbangan dalam pengelolaan unitlink secara eksternal dikarenakan faktor:
1. Efisiensi dan efektifitas sumber daya, terutama jika kekurangan orang yang handal
2. Perusahaan bisa lebih focus kepada pelayanan nasabah dan operasional lainnya.
3. Adanya jaminan kinerja yang handal jika ditangani oleh manajer investasi terkenal.

Sementara data-data di lapangan menunjukan sebagai berikut (data update hingga April 2015):

Unitlink kinerja lima tahun terbaik:

Dari tabel kinerja di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Rata-rata return lima tahunan unitlink di atas mampu mengalahkan kinerja beberapa reksadana dana saham handal.
2. Kinerja Unitlink dengan manajer investasi internal dan eksternal tidak terlalu berdampak signifikan terhadap return, melainkan lebih ditentukan besaran Beta dan Strategi Investasinya (Aggresif atau Pasif)

Bahkan Unitlink dengan asset super besar seperti Prulink Rupiah Equity Fund pun mampu mengalahkan kinerja beberapa unit reksadana saham besar. Ini membuktikan bahwa mitos ukuran asset yang besar tidak serta merta menunjukan lemahnya return, namun justru bisa memberikan kontribusi terhadap pengumpulan saham-saham unggulan yang dapat mendongkrak kinerja unit secara lebih baik lagi.

Harap dicermati bahwa kinerja Sunlife Financial Indonesia – Brilliance Aggressive Multi Plus yang sangat kinclong diikuti oleh Beta yang besar antara 1.09 hingga 1.10 yang artinya sangat volatile dan aggresif, jika IHSG bullish maka kenaikannya sangat kencang, namun jika IHSG bearish, ada kemungkinan jatuhnya pun akan cukup signifikan.

Note:
Penyebutan produk maupun nama perusahaan hanya sebagai gambaran berdasarkan data-data yang didapat dari situs Bloomberg. Tidak ada niat apapun dalam pemaparan data, hanya sebagai studi banding atas kinerja tahunan.