Ulasan dan Outlook Investasi November 2012

mnwiria's picture

Tak terasa penghujung tahun sudah semakin dekat. Apa saja yang terjadi di pasar modal global dan Indonesia selama bulan Oktober dan bagaimana kami di First State Investments Indonesia menyikapinya dalam bentuk strategi portofolio? Berikut kami sampaikan ulasannya.

Pasar saham global ditutup beragam bulan ini. Pasar AS turun seiring dengan sikap investor yang lebih berhati-hati dalam masa pengumuman hasil kinerja emiten. Enam puluh persen emiten AS melaporkan kinerja di bawah konsensus. Dow, S&P dan Nasdaq turun masing-masing 2,54%, 1,98% dan 4,46%, dan tidak menghiraukan data ekonomi yang membaik. Perekonomian AS tumbuh 1,9% di kuartal ketiga dibandingkan 1,3% di kuartal kedua. Angka penjualan rumah baru naik mencapai level tertinggi dalam 2 tahun dan proyek pembangunan rumah baru mencapai titik tertinggi dalam 4 tahun. Angka pengangguran turun menjadi 7,8% dan angka penjualan ritel menguat.

Indeks saham Inggris membukukan imbal hasil 0,71% bulan ini meskipun IMF emangkas proyeki pertumbuhan ekonomi global terutama akibat krisis utang Eropa yang berkepanjangan yang dapat memicu resesi global lagi. S&P memangkas peringkat utang Spanyol menjadi 1 tingkat di atas junk menyusul peningkatan risiko ekonomi dan politik di negara tersebut. Spanyol mengumumkan paket pengetatan ikat pinggangnya yang kelima dalam kurun waktu kurang dari setahun.

Di Asia, China terus menunjukkan perbaikan di data ekonominya bulan ini. Angka PMI resmi naik menjadi 50,2 di bulan Oktober dari 49,8 di bulan sebelumnya. Neraca perdagangan juga membaik ditengarai kenaikan ekspor. Indeks saham Hong Kong melonjak 3,85% sementara Singapura melemah 0,72% bulan ini.

Harga minyak mentah Brent terus melemah bulan ini, turun 2,6% menjadi USD108,7/barrel.

Inflasi bulanan di Oktober naik menjadi 0,16% sehingga indeks harga konsumer tahunan naik menjadi 4,59% dari 4,31% di bulan September. Inflasi inti tahunan juga naik menjadi 4,59% dari 4,12%. Rupiah diperdagangkan melemah 0,17% dari 9.590 menjadi 9.606 dan bank sentral masih dapat mentolerir pelemahan mata uang untuk menolong defisit neraca perdagangan agar menjadi surplus. Di bulan September, neraca perdagangan membaik dengan surplus sebesar US$ 553 juta seiring dengan laju pelemahan ekspor yang melambat dari 24% menjadi 9,4% sementara impor sedikit naik sebesar 1,2% dari kontraksi 8% y-o-y di bulan sebelumnya.

PDB Indonesia tumbuh 6,2% y-o-y ditengarai kenaikan pertumbuhan konsumsi perorangan dari 5% menjadi 5,7% sebagai pendorong utama. Angka ini lebih rendah dibandingkan angka kuartal pertama dan kedua sebesar 6,32% dan 6,37% akibat penurunan belanja pemerintah dan ekspor masing-masing sebesar 3,2% dan 2,8% y-o-y. Secara keseluruhan ekonomi berjalan baik ditopang oleh pertumbuhan konsumsi dan investasi yang mengimbangi penurunan ekspor.

Dalam rapatnya di bulan Oktober, rapat dewan gubernur BI memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan di 5,75% and diperkirakan mereka akan tetap mempertahankannya dalam rapat di bulan November mengingat kecenderungan mereka untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pasar obligasi lokal Indonesia sebagaimana diukur oleh HSBC Local Bond Index naik 2,09% dari 690 di bulan sebelumnya menjadi 705. Premi risiko turun sebagaimana dicerminkan oleh credit default swap atas Indonesia: CDS 10 tahun turun dari 219 menjadi 188 dan CDS 5 tahun turun dari 149 menjadi 129. Investor asing menambah kepemilikan mereka di obligasi pemerintah menjadi Rp 25o trilyun per akhir Oktober.

Dari segi yield, obligasi korporasi bertenor AA dengan tenor 1 tahun umumnya diperdagangkan di kisaran 6%, SPN 3 bulan ditawarkan di 4% sementara SPN 1 tahun di 4,4%. Mayoritas bank besar menawarkan deposito berjangka 1 bulan di 6,25%.

Grafik 1: Porsi kepemilikan asing di Surat Berharga Negara yang diperdagangkan (Rp trilyun)



Sumber: Dirjen Pengelolaan Utang, Depkeu RI

Pasar saham domestik melanjutkan kenaikannya bulan ini seiring dengan fokus investor pada kinerja emiten di Q312. IHSG dan LQ 45 mencatat rekor tertingginya selama bulan Oktober namun kemudian tidak dapat mempertahankannya di hari terakhir. IHSG naik 2,06% menjadi 4.350,291 sementara LQ 45 melaju 2,64% menjadi 751,121.

Tabel 3: Emiten penggerak IHSG selama Oktober 2012

Sumber: Bloomberg

Grafik 2: Kinerja sektor-sektor IHSG selama Oktober 2012

Sumber: Bloomberg

Sektor aneka industri dan infrastruktur mendorong kenaikan indeks bulan ini seiring dengan aksi investor memborong saham ASII, PGAS dan TLKM. ASII diuntungkan oleh eforia atas mobil ramah lingkungan dengan harga murah. Investor mengoleksi saham PGAS dan TLKM seiring dengan ekspektasi bahwa kinerja Q312 akan sesuai perkiraan konsensus. Sektor pertambangan paling tertinggal kinerjanya, ditengarai emiten-emiten batubara yang terus didera tekanan jual akibat kejatuhan harga batubara yang berkepanjangan.

Outlook November 2012

Baru-baru ini Presiden Obama menyatakan akan memveto semua undang-undang kompromi yang tidak akan menaikkan pajak atas mereka yang berpenghasilan di atas USD 200 ribu per tahun. Dengan demikian, pemilu presiden AS mendatang akan berimbas lebih besar terhadap potensi pengalihan likuiditas ke negara-negara berkembang. Penurunan permintaan untuk produk elektronik, kejatuhan harga komoditas dan minyak mentah menambah beban terhadap outlook ekspor Asia yang rapuh. Akan tetapi, kami percaya bahwa kejatuhan ekspor di tahun 2009 kemungkinan tidak akan terulang, dengan asumsi bahwa tidak terjadi resesi global, tidak ada gangguan terhadap akses ke kredit perdagangan dan kenaikan harga komoditas. China melanjutkan kebijakan pelonggaran ekonominya. Kami memperkirakan tren ini akan berlanjut dan diikuti oleh negara-negara berorientasi ekspor lainnya. Indonesia masih menjadi tujuan investasi favorit, meraup USD 25,3 milyar (+24,4% yoy) selama 9 bulan pertama tahun ini dan melebihi target pemerintah. Ini merupakan kabar baik untuk outlook jangka pendek karena itu berarti terbatasnya kemungkinan penurunan. Akan tetapi, outlook jangka menengah dan panjang masih belum menentu dengan adanya potensi pembalikan likuiditas. Kami tetap percaya bahwa posisi defensif merupakan strategi terbaik saat ini.

Untuk portofolio pendapatan tetap saat ini kami mempertahankan posisi underweight relatif terhadap tolok ukur portofolio kami yaitu HSBC Bond Index dengan pertimbangan bahwa untuk tahun 2012 potensi imbal hasil di efek pendapatan tetap/obligasi sudah terbatas. Jika pada tahun 2011 pasar obligasi Indonesia berhasil membukukan imbal hasil sebesar 17%, maka untuk tahun 2012 kami memperkirakan bahwa potensi imbal hasilnya hanya berkisar di 7-8% (setelah dipotong pajak). Dari segi komponen imbal hasil, perolehan bunga kupon akan lebih mendominasi ketimbang capital gain (perolehan laba akibat apresiasi/kenaikan harga). Implementasi strategi portofolio kami lakukan dengan menetapkan durasi portofolio lebih rendah (underweight) daripada durasi tolok ukur dan memanfaatkan setiap momen koreksi di pasar obligasi untuk menaikkan durasi portofolio.

Untuk bulan November, reksa dana pendapatan tetap kami, First State Indonesian Bond Fund, memposisikan portofolionya di durasi 5,5 tahun.

Comments

Sis Mel :) Try to lengthening

aboed_wita's picture

Sis Mel :)

Try to lengthening duration ya.... :)

Nice :)

Your are currently browsing this site with Internet Explorer 6 (IE6).

Your current web browser must be updated to version 7 of Internet Explorer (IE7) to take advantage of all of template's capabilities.

Why should I upgrade to Internet Explorer 7? Microsoft has redesigned Internet Explorer from the ground up, with better security, new capabilities, and a whole new interface. Many changes resulted from the feedback of millions of users who tested prerelease versions of the new browser. The most compelling reason to upgrade is the improved security. The Internet of today is not the Internet of five years ago. There are dangers that simply didn't exist back in 2001, when Internet Explorer 6 was released to the world. Internet Explorer 7 makes surfing the web fundamentally safer by offering greater protection against viruses, spyware, and other online risks.

Get free downloads for Internet Explorer 7, including recommended updates as they become available. To download Internet Explorer 7 in the language of your choice, please visit the Internet Explorer 7 worldwide page.