Ulasan dan Outlook Investasi Juni 2012

fsii's picture

Memasuki bulan terakhir di kuartal kedua, perekonomian dan pasar modal global masih didera lemahnya pemulihan ekonomi Amerika Serikat dan krisis utang Uni Eropa yang tampaknya semakin pelik. Apa saja yang terjadi di pasar modal global dan Indonesia selama bulan Mei dan bagaimana kami di First State Investments Indonesia menyikapinya dalam bentuk strategi portofolio? Berikut kami sampaikan ulasannya.

Pasar saham global anjlok bulan ini ditengarai ketidakpastian atas hasil pemilihan umum di Yunani dan data perekonomian Amerika Serikat yang mengecewakan. Memburuknya data perekonomian Amerika Serikat membuat Dow, S&P dan Nasdaq turun masing-masing 6,2%, 6,3% dan 7,2% di bulan Mei. Dow dan Nasdaq mencatat penurunan bulanan terdalamnya sejak Mei 2010, sementara S&P membukukan penurunan bulanan terdalam sejak September. Angka klaim pengangguran mingguan Amerika Serikat naik untuk 4 minggu berturut-turut. Ekonomi Amerika Serikat di kuartal pertama 2012 tumbuh lebih lambat dari ekspektasi, sehingga meredupkan kepercayaan para investor. Kenaikan harga rumah tidak mampu menopang pasar.

Pasar Eropa, sebagaimana diperkirakan, diperdagangkan di level yang lebih rendah bulan ini seiring dengan keprihatinan atas situasi politik Yunani dan kondisi perbankan Spanyol. Lembaga pemeringkat utang S&P memangkas peringkat 11 bank Spanyol. Selain itu, presiden baru Perancis juga dinilai membahayakan kesinambungan program pengetatan ikat pinggang dan European Union sudah mulai menyusun scenario sekiranya Yunani memilih untuk meninggalkan zona Euro. Indeks harga saham di Inggris turun 7,3% bulan ini.

Negara-negara Asia seperti China dan India menghadapi perlambatan pertumbuhan ekonomi akibat melemahnya ekspor mereka ke Eropa. Indeks harga saham di Hong Kong dan Singapura anjlok masing-masing 6,9% dan 11,7%.

Harga minyak mentah Brent terus menurun, bulan ini tercatat turun 14,5% menjadi USD 101,87/barrel.

Inflasi di bulan Mei secara mengejutkan tercatat jauh di bawah ekspektasi. Inflasi bulanan tercatat sebesar 0,07% sementara inflasi tahunan 4,45%. Inflasi nampak terjadi terhadap bahan-bahan makanan yang telah diproses namun diimbangi oleh deflasi di bahan makanan mentah dan bahan sandang.

Inflasi tahunan turun dari 4,50% menjadi 4,45% di mana harga bahan makan mentah turun mengimbangi kenaikan biaya impor akibat pelemahan Rupiah. Inflasi inti tahunan juga tercatat menurun dari 4,24% di bulan April menjadi 4.14%. Ekspektasi inflasi mereda setelah harga minyak terus menurun ditengarai lemahnya data perekonomian Amerika Serikat, data manufaktur China yang tidak bagus dan memburuknya krisis utang di zona Euro meredupkan prospek pertumbuhan ekonomi global, yang pada gilirannya membuat rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM menjadi mustahil.

Inflasi melambat sehingga meringankan tekanan terhadap bank sentral untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan meski Rupiah tertekan akibat suplai USD yang jauh di bawah permintaan seiring dengan kondisi defisit rekening berjalan (current account deficit) yang dialami Indonesia selama dua kuartal terakhir. Rupiah melemah 3,14% menjadi Rp 9.482/USD. Tingginya permintaan akan USD dikarenakan tindakan para investor asing mengurangi posisi mereka di saham dan obligasi sampai sebesar Rp 12,73 trilyun (dengan rincian Rp 8,47 trilyun dari saham dan Rp 4,26 trilyun dari obligasi) selain permintaan reguler untuk impor. Meski demikian, arus keluar dana dan depresiasi mata uang tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di negara-negara berkembang lainnya dan Eropa seiring dengan keputusan para investor untuk mencari aset-aset yang aman (safe haven assets), terutama ke US Treasury. Bank Indonesia mencoba menstabilkan Rupiah dengan menambah suplai USD melalui penerbitan USD term deposits setelah pasar non-deliverable forward (NDF) Rupiah melonjak ke level di atas 10.000/USD. Di akhir bulan Mei, Rupiah melemah 3,14% menjadi Rp 9.482/USD.

Investor asing mengurangi kepemilikannya di obligasi pemerintah Indonesia dari Rp 228,87 trilyun di akhir bulan April menjadi Rp 224,6 trilyun di akhir bulan Mei.


Grafik 1: Porsi kepemilikan asing di Surat Berharga Negara yang
diperdagangkan



Sumber: Dirjen Pengelolaan Utang
Depkeu RI

Pasar obligasi lokal Indonesia sebagaimana diukur oleh HSBC Bond Index turun 2,94% dari 670,75 di bulan sebelumnya menjadi 651,07. Premi risiko sebagaimana terlihat dalam besaran credit default swap atas Indonesia naik: CDS 10 tahun naik dari 227 menjadi 305, sementara CDS 5 tahun naik dari 174 menjadi 245.

Dari segi yield, obligasi korporasi bertenor 1 tahun dengan peringat AA umumnya diperdagangkan di level sekitar 6,5%, SPN 3 bulan ditawarkan di 4%, sementara SPN 1 tahun di 4,3%. Mayoritas bank besar menawarkan deposito berjangka dengan kisaran bunga di 5,5%-6%.

Krisis ekonomi global menggelayuti pasar saham Indonesia di bulan Mei. Keprihatinan atas data perekonomian Amerika Serikat dan krisis di zona Euro memicu kecemasan di kalangan investor. IHSG turun 8,32% menjadi 3.832,82 sementara LQ-45 anjlok 9,32% menjadi 645,694. Angka rata-rata perdagangan harian naik 2% menjadi Rp 5 trilyun di bulan Mei.


Tabel 3: Emiten penggerak IHSG selama Mei 2012



Sumber: Bloomberg

Semua sektor di IHSG membukukan penurunan di bulan Mei, di mana sektor pertambangan membukukan penurunan terbesar karena saham-saham batubara terimbas paling besar akibat pelemahan harga batubara di pasar spot.


Tabel 4: Kinerja sektor-sektor IHSG selama Mei 2012



Sumber: Bloomberg

Sebagaimana dilansir oleh media masa, data Bapepam-LK mencatat bahwa sepanjang bulan Mei nilai dana kelolaan reksa dana tergerus Rp 4,57 trilyun dari Rp 170,2 trilyun di bulan April menjadi Rp 165,63 trilyun dengan rincian penurunan sebagai berikut: reksa dana pendapatan tetap turun 7% dari Rp 31,4 trilyun di April menjadi Rp 29,2 trilyun; reksa dana campuran turun 4,9% dari Rp 22,4 trilyun menjadi Rp 21,3 trilyun; reksa dana saham turun 1,8% dari Rp 59,4 trilyun menjadi Rp 58.3 trilyun; reksa dana pasar uang turun 3,6% dari Rp 12,8 trilyun menjadi Rp 12 trilyun. Di lain pihak, reksa dana terproteksi naik 1% menjadi Rp 40,3 trilyun. Sebagai catatan, reksa dana pendapatan tetap mencakup 17,6% dari total dana kelolaan industri reksa dana, reksa dana campuran 12,8%, reksa dana saham 35%, reksa dana terproteksi 24%, sedangkan reksa dana syariah, reksa dana indeks dan reksa dana yang unitnya diperdagangkan di bursa (Exchange Traded Funds/ETFs) mencakup 10,6%.


Outlook Juni 2012

Kami terus mencermati penghindaran risiko (risk aversion) di tengah berkelanjutannya kekhawatiran atas Eropa, lemahnya data perekonomian Amerika Serikat dan meningkatnya keprihatinan atas rentannya sektor properti China dan imbasnya terhadap pertumbuhan ekonomi. Gejala penghindaran risiko diperkirakan akan terus berlanjut dalam beberapa minggu ke depan menjelang pemilihan umum di Yunani. Risiko politik mendominasi sebagian besar analisa makroekonomi global. Masalah di kawasan pinggiran zona Euro akan menimbulkan masalah besar terhadap bank-bank Jerman, dan pada gilirannya terhadap perekonomian global. Krisis ekonomi di zona Euro akan berimbas pada Asia melalui jalur perdagangan, penghentian pemberian pinjaman oleh bank dan kerugian atas portofolio.

Di sisi domestik, pengelolaan valuta asing sangatlah penting untuk menghindari adanya pembelian besar-besaran di pasar valuta asing. Tingginya volatilitas Rupiah merupakan risiko terhadap target inflasi. Di tengah semua berita buruk yang telah kami sebutkan, kami memperkirakan bahwa investor masih akan bullish untuk jangka panjang, meski di sisi lain mereka juga perlu menyadari imbas jangka pendek dari risiko-risiko politik yang ada.

Menyikapi tingginya ketidakpastian di pasar global, kami mengalihkan fokus kami ke saham-saham terkait konsumsi domestik dari saham-saham dengan nilai beta yang tinggi.

Untuk portofolio pendapatan tetap saat ini kami mempertahankan posisi underweight relatif terhadap tolok ukur portofolio kami yaitu HSBC Bond Index dengan pertimbangan bahwa untuk tahun 2012 potensi imbal hasil di efek pendapatan tetap/obligasi sudah terbatas. Jika pada tahun 2011 pasar obligasi Indonesia berhasil membukukan imbal hasil sebesar 17%, maka untuk tahun 2012 kami memperkirakan bahwa potensi imbal hasilnya hanya berkisar di 7-8% (setelah dipotong pajak). Dari segi komponen imbal hasil, perolehan bunga kupon akan lebih mendominasi ketimbang capital gain (perolehan laba akibat apresiasi/kenaikan harga). Implementasi strategi portofolio kami lakukan dengan menetapkan durasi portofolio lebih rendah (underweight) daripada durasi tolok ukur dan memanfaatkan setiap momen koreksi di pasar obligasi untuk menaikkan durasi portofolio. Untuk bulan Juni, reksa dana pendapatan tetap kami FSI Bond Fund memposisikan portofolionya di durasi 5,5.

Comments

DCA di bank

mnwiria's picture

Setahu saya saat ini beberapa bank sudah memiliki fasilitas cicilan investasi reksa dana. Bank Commonwealth, HSBC, DBS, Permata, Citibank, CIMB-Niaga adalah beberapa di antaranya.

DCA - Thanks

nova_aeriol's picture

thanks sist,,
jdi lebih tercerahkan sekarang,,

DCA & centang merah

mnwiria's picture

DCA tidak harus selalu memperhatikan "centang merah" atau indikator ramalan bursa lainnya. Kalau memperhatikan berarti sebetulnya sudah ada unsur market timing - sah2 saja, tapi mungkin tidak praktis karena jadi harus memperhatikan terus dan bisa jadi anda tidak disiplin karena rutinitas cicilan investasi anda menjadi terganggu.

DCA murni adalah melakukan cicilan investasi secara teratur secara berkala, dengan tidak peduli kondisi pasar seperti apa. Dengan demikian maka disiplin investasi dapat ditegakkan, dan secara rata-rata ongkos investasinya menjadi tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah karena ada kalanya anda masuk saat pasar naik, ada kalanya pula pula anda masuk saat pasar mengalami penurunan/koreksi.

penghitungan durasi portofolio

mnwiria's picture

Durasi portofolio adalah rata-rata tertimbang (weighted average) dari durasi semua obligasi yang ada dalam portofolio, yaitu jumlah dari perkalian durasi masing-masing obligasi dengan bobot durasi tersebut di portofolio.

Sebagai ilustrasi, misalkan sebuah portofolio memiliki 5 obligasi di dalamnya dengan komposisi sebagai berikut:
Obligasi Durasi Bobot Durasi x bobot
A 2 0.2 0.4
B 4 0.3 1.2
C 5 0.2 1.0
D 8 0.1 0.8
E 9 0.2 1.8

Maka durasi portofolionya adalah 2x0.2+4x0.3+5x0.2+8x0.1+9x0.2=5.2

RD tematik konsumsi

mnwiria's picture

Mengingat sekitar 60% dari PDB Indonesia adalah konsumsi domestik, sehingga dalam kondisi perekonomian global yang lesu dan bergejolak saat ini, Indonesia sebenarnya relatif tangguh dan kebal. Kondisi ini terbalik dengan negara-negara di mana ekspornya mendominasi PDB mereka (Hong Kong, Singapura, Taiwan, Korea Selatan). Namun tentunya jika perekonomian dunia pulih dan arus perdagangan internasional membaik maka Indonesia bisa ketinggalan.

Saat ini memang kebetulan sektor terkait konsumsi domestik memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan sektor lainnya di IHSG karena kuatnya konsumsi domestik. Namun apakah ini berarti reksa dana tematik konsumsi merupakan pilihan terbaik untuk saat ini? Belum tentu.

Perlu diingat bahwa reksa dana saham tematik berfokus pada tema atau sektor tertentu, sehingga dari segi diversifikasinya lebih sempit dibandingkan reksa dana saham biasa. Dengan demikian, maka kinerjanya pun memiliki volatilitas yang tinggi: jika naik maka kenaikannya lebih tinggi daripada reksa dana saham biasa, namun jika turun juga bisa jauh lebih dalam. Selain itu, tema atau fokus sektornya bisa beruapa sektor-sektor yang siklikal atau kinerjanya naik-turun mengikuti siklus ekonomi, misalnya sektor pertambangan atau pertanian. Berangkat dari karakteristik tersebut maka investor perlu membandingkannya dengan profil risikonya, atau seberapa besar tingkat risiko yang bisa diterimanya. Jika memang dana yang diinvestasikan adalah dana yang tidak diperlukan untuk jangka waktu minimal 3 tahun, maka reksa dana tematik mungkin bisa dipilih.

Mengenai durasi RDPT: durasi adalah ukuran sensitivitas suatu obligasi atau portofolio obligasi terhadap pergerakan suku bunga. Pada dasarnya tingkat suku bunga berbanding terbalik dengan harga obligasi: jika suku bunga naik maka harga obligasi turun, dan sebaliknya. Untuk obligasi berdurasi n, maka untuk setiap kenaikan suku bunga 1% harga obligasinya akan turun n%. Jadi untuk obligasi berdurasi 5 tahun misalnya, jika suku bunga naik 1% maka harga obligasi tsb akan turun 5%. Jadi makin besar durasi, makin sensitif obligasi/portofolio terhadap pergerakan suku bunga.

Saat ini RD FSI Bond Fund kami diposisikan pada durasi 5,5 tahun dan durasi ini lebih kecil dari durasi tolok ukurnya (HSBC Bond Index). Ini yang dikenal dengan istilah underweight terhadap tolok ukur. Mengapa First State Investments Indonesia mengambil strategi ini? Karena kami berpandangan bahwa tingkat suku bunga saat ini kelihatannya tidak akan mengalami penurunan lebih lanjut, bahkan mungkin ke depannya malah lebih naik. Jika suku bunga naik maka obligasi bisa mengalami koreksi dan jika durasinya tinggi maka koreksinya juga lebih dalam. Mencermati kondisi ini, maka kami memilih strategi defensif yaitu dengan menetapkan durasi portofolio yang lebih rendah daripada durasi tolok ukurnya.

Mulai investasi

Hapsarieta's picture

Dear sis,

Apakah ini artinya buat saya yg nubie dan baru mau mulai berinvestasi RD, merupakan saat yg tepat untuk membeli dlm jml yg cukup besar?

Mohon maaf kalau pertanyaannya dangkal banget. Thx pencerahannya.

mulai investasi

mnwiria's picture

Mengenai pilihan untuk langsung masuk dalam jumlah besar atau masuk secara bertahap, terserah anda. Namun seringkali investor merasa "menyesal" jika ternyata kemudian pasar mengalami koreksi setelah ia masuk. Nah untuk meminimalisir penyesalan tersebut, maka ada beberapa mantra investasi sebagai berikut:
1. Investasi memerlukan disiplin. Secara rutin sisihkan dana untuk diinvestasikan dan lakukan investasi secara rutin dan berkala, misalnya sebulan sekali.
2. Lakukan Dollar-Cost Averaging (DCA) yaitu melakukan cicilan investasi. Masuk secara rutin dalam jumlah tertentu. Jika ada koreksi pasar, maka anda dapat masuk lagi; makin besar koreksinya makin besar dana yang bisa dialokasikan.
3. Sebaiknya jangan melakukan market timing atau mencoba menerka kapan waktu terbaik untuk masuk. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang tahu kapan pasar akan naik atau turun. Titik tertinggi atau terendah hanya diketahui setelah titik tersebut terlewati. Mantan atasan saya jika beliau ditanya kapan waktu terbaik untuk masuk selalu menjawab "Kalau ada uang" :)
4. Time is your friend - investasi idealnya dilakukan untuk jangka panjang. Jadi investor sebaiknya memiliki kapasitas menunggu. Dengan demikian idealnya dana yang diinvestasikan adalah dana nganggur atau dana yang tidak diperlukan dalam waktu dekat. Jangan menginvestasikan uang belanja dapur ke dalam reksa dana saham, misalnya, karena ada kemungkinan saat anda membutuhkan dana tersebut nilai pasar dari investasi menjadi lebih kecil dari pokok investasinya.

Selamat berinvestasi!

reksadana yang tepat?

tie2's picture

selamat malam.saya masih mau memilih investasi di reksadana.yg saya tanyakan:
1.reksadana yang cocok bwt saya yg ingin resiko rendah,reksadana pasar uang ato reksadana pendapatan tetap?
2.saya ingin DCA,setahu saya cuma bank mandiri yang pembeliannya murah min 500 rb.mungkin ada selain mandiri ya?
3.mungkin ada masukan reksadana pasar uang ato pendapatan tetap yang kinerjanya bagus dan timbal balik lumayan?

terima kasih...

ada yg lebih murah koq

ditohutama87's picture

sekedar sharing sis...mskpn postingnya dah lama ya?saya baru join soalnya....

saya seorang mahasiswa yg pas2an uangnya, ada yang cuma 200rb koq,itupun dari perusahaan besar nmer 1 mnrt portalreksadana di urutan manager investasi

smoga bisa membantu

Cara Memilih Reksadana

herika's picture

Cara memilih reksadana secara konsep (tingkat resiko, dll) bisa browsing di PortalReksadana.com. Secara teknis, inilah cara saya yang notabene masih Newbie dalam memilih produk reksadana:
1. pergi ke PortalReksadana Matrix, pilih beberapa produk yang jadi incaran.
2. cari tahu lebih detail mengenai produk incaran tersebut: fund fact, prospektus, dll
3. pilih satu yang menurut Anda tepat,
4. beli produknya,
5. kalau salah pilih wajar, namanya juga newbie... kalau salah pilih saya biasanya ulangi dari langkah satu.
Itu cara saya lho ya... Banyak cara menuju Roma...

DCA dan centang merah

nova_aeriol's picture

dear sist mnwiria,

sampai saat ini sy melakukan investasi reksadana dg cara DCA,,
lalu apakah saya perlu memperhatikan "centang merah" di indikator bursa?
karena selama ini sy hny rutin top up tiap bulannya tnp melihat centang merah dan centang ijo.
Apakah cara saya ini dikatakan sbg DCA murni?
Lalu apakah yg dimaksud dengan koreksi pasar?

terima kasih

RD Tematik Konsumsi

autogebet's picture

sis mnwiria, terima kasih atas insight nya. ini berarti RD tematik berbasis konsumsi cocok untuk dipilih ya? sektor konsumsi sepertinya tangguh karena penurunannya paling sedikit.

kemudian, apa artinya "RDPT memposisikan portofolionya di durasi 5,5" ?

arti durasi 5,5

NewBeginning's picture

durasi adalah nilai tertimbang dari suatu obligasi (yg mana RDPT portofolionya adalah kebanyakkan terdiri dari obligasi)nilai ini diperlukan untuk mengetahui perkiraan harga yang tepat dari sebuah obligasi yang ada di pasar sekunder mengingat adanya pengaruh dari perubahan suku bunga di pasaran dan berapa lama lagi obligasi tersebut jatuh tempo (mature). penjelasan aku liat ada di http://www.investopedia.com/articles/bonds/08/duration-convexity.asp yang saya ingin tanyakan darimana dapatnya nilai 5,5 itu ya?

Your are currently browsing this site with Internet Explorer 6 (IE6).

Your current web browser must be updated to version 7 of Internet Explorer (IE7) to take advantage of all of template's capabilities.

Why should I upgrade to Internet Explorer 7? Microsoft has redesigned Internet Explorer from the ground up, with better security, new capabilities, and a whole new interface. Many changes resulted from the feedback of millions of users who tested prerelease versions of the new browser. The most compelling reason to upgrade is the improved security. The Internet of today is not the Internet of five years ago. There are dangers that simply didn't exist back in 2001, when Internet Explorer 6 was released to the world. Internet Explorer 7 makes surfing the web fundamentally safer by offering greater protection against viruses, spyware, and other online risks.

Get free downloads for Internet Explorer 7, including recommended updates as they become available. To download Internet Explorer 7 in the language of your choice, please visit the Internet Explorer 7 worldwide page.