Produk reksadana khususnya saham memang salah satu produk yang unik.
Selain menawarkan hasil, produk ini menawarkan alternatif untuk bisa
diperjualbelikan oleh investornya. Kelebihan ini menjadikan produk
reksadana bisa sebagai suatu investasi, juga sebagai produk dagang. Dengan
adanya kemungkinan kenaikan harga, memang adalah suatu hal yang
memungkinkan bila Anda membeli RD di harga rendah dan menjualnya kembali
di harga tinggi.
Namun ada hal penting yang harus disadari saat Anda memutuskan untuk berinvestasi di Reksadana, Anda berperan sebagai apa ?
Investor atau trader?
Kalau Anda berperan sebagai investor sudut pandang investasi Anda harus
berbeda dengan sudut pandang sebagai pedagang atau trader. Walaupun
memiliki tujuan sama yaitu hasil atau pertumbuhan nilai investasinya,
seorang investor akan fokus ke hasil jangka panjang, sehingga biasanya
mereka akan mengetahui berapa target tiap tahun yang harus dicapai.
Kalau lebih besar berarti tidak harus di "redempt" dan terus di
"maintain", sedangkan kalau lebih kecil mereka akan menariknya dan
memindahkannya ke reksadana lain yang bisa memberikan hasil sesuai
keinginannya. Sedangkan seorang pedagang memiliki sudut pandang lain.
Mereka biasanya terfokus pada berapa besar keuntungan yang bisa
diperoleh dari produk itu. Tidak terlalu menekankan target tiap tahun,
dan akan melakukan kegiatan masuk dan keluar apabila dirasa produk
tersebut telah enguntungkan atau akan memberikan keuntungan.
Apakah berarti menjadi investor itu salah ? atau sebaliknya menjadi trader
yang
salah ? Tidak. Keduanya tidak salah. Itulah kenapa sebelum melakukan
investasi, tentukan posisi Anda, ingin jadi investor atau trader ?
Cuma ada sedikit perhatian yang saya minta kepada Anda calon
investor, selain menentukan posisi sebagai investor atau trader, harus
disadari semua pilihan memiliki konsekuensi, semua pilihan memiliki
dampak positif dan negatif. Kenali risikonya, pastikan tujuannya dan
mulailah berinvestasi.
Comments
Salam kenal!
Beberapa orang berpendapat bahwa reksadana tidak untuk trading. Bagaimana pendapat bro eko035 sendiri mengenai hal ini? Kemudian apa ada pertimbangan2 maupun alasan2 tertentu yang menjadikan lebih baik bagi seseorang untuk menjadi trader atau menjadi seorang investor?
Salam kenal untuk bro eko035..! :)
Salam kenal juga 4m4r4
Dear Rekan,
Kalau pendapat pribadi, saya setuju
sebaiknya untuk reksadana kita berperan sebagai investor.Karena hasil
yang diberikan dari kita bertransaksi di reksadana tidak seimbang
dengan risiko yang terkandung di dalamnya. sebagai contoh, temen-temen
sudah ahli bermain dengan beberapa metoda dalam menentukan masuk atau
keluar dari pasar. Dengan keahlian tersebut kenapa tidak main di saham
saja yang memiliki potensi hasil lebih tinggi dan risiko yang relatif
tidak beda jauh dengan RD Saham ?. Jadi kalau mau trading, saran saya
jangan tanggung-tanggung :)
kalau mempertimbangkan alasan,
pastinya banyak hal yang harus dipertimbangkan. Tapi yang umum adalah
tujuan investasinya, profil risiko seseorang dan tentu saja kemampuan
orang itu sendiri. Tujuan membantu mereka menentukan target dalam
berinvestasi untuk target pencapaian yang relatif lama, dia bisa saja
sebagai investor. tapi kalau tujuannya harus cepat tercapai dia mungkin
akan berperan sebagai trader. Profil risiko akan membantu dia
menentukan berapa besar risiko yang siap dia terima dan tentu saja
kemampuan akan menentukan cara apa yang terbaik yang diambil.
Tapi tentu saja tidak semudah itu ya bro, masih banyak turunan ketiga hal pokok di atas yang bisa kita diskusikan lagi.
salam
Reksadana tidak cocok untuk swing-trader
Seorang swinger (swing trader) sangat menekankan kepada fee, komisi, likuiditas, volatilitas, market timing dan spread price. Semua kriteria ini kurang lengkap didapatkan pada produk reksadana. Jika underlying asset-nya naik 10% dalam sebulan, maka sebuah reksadana belum tentu mengikutinya. Bahkan, untuk menjualnya, anda harus memasukkan biaya-2 yang ada dalam reksadana. Jadi, jika target anda mendapat return 10% dalam sebulan, maka anda harus tambahkan sekitar 2% untuk biaya-2 reksadana...So, lebih baik para swinger mencoba produk ETF, SSF, Option.
nasihat yang sangat mendalam
bro eko ...
Sebuah pandangan yang sangat valid ... nasehat ini juga yang selalu saya dengar dan patuhi sejak dulu ...
Karena strategy untuk investor dan trader itu totally different (di stock investor heavily rely on fundamental analysis sementara trader technical analysis).
Kalo saya memang lebih berat ke trader (tepatnya swing trader). Karena saya percaya swing trader akan mendapatkan hasil yang lebih baik daripada investor. Untuk mencapai goal hidup saya waktu saya pensiun nanti saya sudah punya guidance berapa spend investasi saya dalam asset productive setiap bulannya (can be property, bisnis and paper asset ... hehehe nyontek prinsip investasinya kiyosaki nich). Dan saya juga sudah punya syarat minimal growth per tahunnya untuk mencapai goal saya. Kalo growth tidak sesuai saya akan pindahkan portfolio saya ke sektor yang lain.
Point of view itu yang mengharuskan saya untuk mengendalikan secara aktif semua portfolio saya (walaupun tidak tiap hari), tidak ada yang pasrah pada market, karena saya punya goal yang harus dipenuhi.
Cuma memang masing-masing portfolio time horizonnya beda-beda ... untuk property saya hold very long term, untuk reksadana saham medium (walaupun saya tidak pernah totally out hanya istirahat sebentar sebelum masuk lagi), untuk saham (dan dulu futures) short term.
salam kenal dari saya
Senang bisa kenalan dengan Anda Bro Passion4U
Hai Bro, pendapat dan opini yang keren banget, saya yakin Anda sudah
menjadi investor tulen ya he he. gambaran portofolio Anda sangat
lengkap dan terdiversifikasi bagus. Dan saya tahu nda banyak orang yang
punya keahlian seperti Anda. kalau boleh kasi saran dan sedikit
tambahan portofolio, jangan lupa dengan dana cadangan dan proteksi ya
Bro, bagaimanapun suatu investasi nda akan lengkap tanpa ada itu
berdua(walaupun kadangkala hal ini tidak pernah dipikirkan oleh para
investor).
salam kenal balik nih. keep in touch ya