Kapan Sebaiknya Profit Taking?
Mohon maaf kalau terdengar membingungkan, saya mau tanya demikian, saya dari kemarin berpikir untuk redeem keuntungan saya...Namun saya selalu terbentur pemikiran seperti demikian: - Kita asumsikan saya masuk RDS dengan dana Idle, dan dana ini memang tidak ada rencana untuk dipakai (pure invest) PERTANYAANNYA, agar saya dapat maksimal me"rasa"kan profit saya: Atas bantuannya saya ucapkan terima kasih. Saya tidak ingin menjawab iya atau tidak tetapi saya akan bercerita sedikit supaya bro atau sis dapat mengambil keputusan. Pertama tama ketika membeli reksadana harus ada tujuan (goal) keuangan, yaitu tujuan untuk apa dalam berapa lama berinvestasi di RD. Memang ada beberapa strategi yang digunakan dalam berinvestasi RD. Bisa didiamkan saja sampai waktu investasinya selesai, ada juga yang swing trader seperti Bro Passion U. Dalam kondisi ekonomi krisis tentunya jauh lebih baik bila dana yang sudah terbentuk di RDS diparkir dahulu di RDS money market, setelah kondisi membaik baru kembali ke RDS. Masalahnya kalau kita tidak pernah tau kapan naik dan kapan turun walaupun sudah bisa diprediksi. Banyak sekali factor yang memperngaruhi naik turunnya investasi dengan komponen saham. Kalau Bro ingin merasakan profitnya, bisa saja dengan menggunakan strategi profit taking, setiap kali sudah mempunyai keuntungan yang sudah ditentukan, keuntungannya ditarik dahulu, dana yang akan diinvestasikan adalah dana dari modal awal. Setiap orang mempunyai tingkat kenyamanan tersendiri dalam berinvestasi RDS. Yang perlu di ketahui adalah profil dari bro & sis adalah profil yang suka swing swing, yaitu redemp parkir, subscript kembali, atau yang cuek aja atau suka yang profit taking. Saya mau cerita tentang pengalaman saya dalam kondisi minggu lalu yaitu ketika Obama mengumumkan tentang hutang Amerika yang belum bisa ditentukan plafondnya. Tidak perlu menunggu 2 atau 3 hari setelah pengumuman itu, bursa Amerika jatuh dan minus kurang lebih 5% dan tentunya diikuti oleh bursa seluruh dunia termasuk Indonesia. Saat ini saya panik, karena saya berinvestasi di RDS untuk anak saya sekolah yang akan digunakan tahun depan, sehingga uang yang di investasikan sudah terbentuk dalam jumlah XXX. Hari pertama turun saya langsung redemp semua RDS , ada yang saya redemp dan ada yang saya switch ke RDPT. Dalam 3-4 hari saya merasa beruntung karena RDS yang saya ambil 1 hari minusnya rata2 4%. (Oh ya… saya mencatat semua pembelian RDS saya sehingga saya bisa mengikuti kenaikan/penurunannya. Jadi ketika saya redemp catatan yang lama tidak saya buang, tetapi tetap ada dan saya lakukan perbandingan dengan RD yang baru saja saya pindahkan). Kemudian kondisi membaik, bursa Amrik dan Eropa mulai hijau, begitu pula dengan Indonesia, dan mulai akan membeli lagi, tetapi karena di RD mempunyai aturan untuk redemp T+5 ketika mau beli lagi uangnya blum masuk…heuheu, dan saya lakukan perbandingan dalam catatan, uang yang saya redemp dan switch dibanding misal tidak di redemp, maka hasilnya tetap lebih banyak dana yang tidak di redemp. Nah hal ini yang sulit diprediksi memang teori dan pelaksanaannya seringkali berbeda.
|
Comments
ngerspon ane
Nurut aja ama yg nyebut dirinya "Ane".. Sy sih dah nurut ama dia... Mayan selamat duitnya..wlo masih ada yd di RDS mayan jg jumlahnya tp biarin aja dulu wlau jg balik modalnya pasti lama..
Apa yg sebaiknya dilakukan kalau market sedang bearish ?
Saya mau tanya , apa yg sebaiknya dilakukan kalau market sedang bearish seperti ini ? Apa sebaiknya terus membeli reksadana secara teratur atau tunggu hingga bottom dan uptrend baru membeli lebih banyak? Atau berdalih ke investasi lainnya ? Saya membaca ada MI yg masih berpendapat kalau IHSG bisa menembus 4300 di akhir tahun. Sebenarnya berdasarkan sejarah , apa kinerja IHSG has a strong correlation dgn pertumbuhan /fundamental ekonomi dalam negeri?
Thanks masukannya :)
kalo ane
Kalo ane sich ... beli teratur tetap ... soalnya itu small money ... nggak usah dirubah, daripada nggak disiplin nantinya... tapi the big money sekarang lagi diluar bursa dan ready to join the ride lagi ... kapan ya saat chart nanti bilangudah ok untuk masuk ... mungkin masuknya bertahap tergantung kondisi ...
Thanks
thanks, bro, inputnya :)
INVESTASI REKSADANA JANGKA PANJANG DAN ALOKASI ASSET
Dear Mba Lina & teman2 pakar reksadana
Mohon ijin bergabung di portal ini karena gak sengaja saya nyasar ke forum ini dan akhirnya tertarik bergabung..
Perkenalkan nama saya prast,usia saya 27 tahun, saya bekerja di salah satu bank syariah terbesar (insyaAllah akan terus membesar.aminn), posisi saya saat ini sebagai Manajer utk priority Banking & Wealth Management. dengan penghasilan per tahun 150 juta, istri saya bekerja sebagai RM di bank asing dengan penghasilan 70 juta per tahun. dan telah memiliki anak berusia 1 tahun.
Saat ini kami telah memiliki RD bulanan dengan setoran 3juta/ bulan, dialokasikan 2 saham (2,5 juta) dan 1 campuran (500ribu).. yang rencananya 2 juta utk rencana dana pensiun kami pada saat saya berusia 47 tahun, 500ribu utk plan kuliah anak kami dan 500 ribu utk rencana anak kami SD,SMP dan SMU. kalo kurang2 bisa diambil dari 500 ribu yg masuk kesaham. Saya sudah lakukan kurang lebih 2 tahun belakangan ini. Saat ini saya sedang menyiapkan Dana darurat kurang lebih 9 kali pengeluaran bulanan kami.saat ini baru kekumpul 20 juta, sekedar inifo pengeluaran bulanan kami sekitar 4-5juta/ bulan. jadi masih kurang 20 jutaan lagi.. hehee.. itupun diluar dari istri saya yg kadang punya penyakit bawaan wanita, yaitu sindrom "shopaholic".. haaha...
Oia saya punya penghasilan dari usaha pribadi sekitar 8-10 juta/bulan. diluar aktif income saya pastinya..
Saya punya rencana ambil asuransi jiwa 3 juta pertahun dengan UP 1.6 Milyar dengan term life 10 tahun, ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan di 10 tahun berikutnya.. saat ini saya ada rencana mau nyicil property, namun orang tua saya belum mengijinkan, berhubung saya cuma dua bersaudara dan anak saya cucu pertama.
Saat ini ssya punya cicilan kartu kredit akibat daripenyalah gunaan org yg tidak bertanggung jawab karena kartu saya hilang dicuri org tanpa saya sadari. perbulan 750 ribu, sisa tinggal 8 bulan lagi.
Mohon penjelasan mba lina, apakah strategi saya sudah tepat, mohon arahannya mba.. Terima kasih banyak sebelumnya..
oia saya punya motto juga kebetulan: "Investasi bukan hanya sekedar niat, tapi harus dilakukan". semoga bermanfaat...
Bro prast
Bro... yang dimakdud Mba Lina yang mana? karena disini semua Lina. Lina Gebet, Lina Jere, Lina Dewa, Lina P4U, dan banyak Lina lainnya...
Anda Yakin, Pensiun dengan Reksa Dana?
Istilah jangka panjang atau pun pendek memiliki interpretasi yang beragam dari satu kepala ke lainnya. Di dunia pasar saham, lebih dari satu tahun bisa disebut jangka panjang.
Jika investasi saham dikatakan jangka panjang adalah min. 1 tahun, kenapa RDS tidak demikian pula? Padahal RDS mengacu pada IHSG, sudah pasti nilai NAB nya mengikuti fluktuasi harga IHSG.
Melakukan rencana Jangka Panjang, misal 20 tahun untuk pensiun, lalu meng-investasikan dana anda pada ReksaDana.
Anda Yakin, Pensiun dengan ReksaDana?
Sebagian orang akan memilih mencapai tujuan pensiunnya dengan berinvestasi pada RDS. Bahkan, dengan semakin majunya produk perbankan, ada fasilitas autoinvest yang memungkinkan rekening investor di debit secara otomatis dan melakukan top up secara berkala (DCA mode on). Meski pergerakan RDS fluktuatif, logikanyanya dalam jangka panjang pasti untung (padahal belum tentu).
Investasi jangka panjang memang penting, namun lebih penting lagi adalah hasil investasi mencapai target yang diharapkan. Oleh karena itu evaluasi thd investasi harus pula dilakukan berkala agar target yg diharapkan tercapai
Berikut artikel yg menarik, sbg bahan perbandingan pemikiran lainnya bagaimana kita memperkirakan/memprediksi (forcasting) atau meminjam istilah rdshell : tracking investasi.
http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2011/04/25/pensiun-dengan-reksa-dana-...
Rgds
Knp beda harga dinar antam Vs Dinar Gerai dinar?
Mohon bantuan member portalreksadana yang sudah invest dinar:
1.Kenapa harga dinar di antam lebih mahal dibanding beli dinar digerai dinar?Apakah krn include 10% itu aja?
2.Apakah sama2 legalitasnya dinar digerai dinar sama di Antam?
3.Apakah ada biaya ongkos penitipan beli dinar digerai dinar apabl investnya kita titipkan disana.
Makasih banyak atas perhatian dan bantuanya.Salam
Re:Knp beda harga dinar antam Vs Dinar Gerai dinar?
1.setau ane geraidinar pakai koin produksi antam...knp lebih mahal di antam...ane blm tau juga...
2.sama..ada sertifikatnya
3.produk M-Dinar kan? harus ditanyain ke geraidinarnya, bro. Bbrp gerai dinar lain (spt dinarfirst.org) menetapkan fee untuk jumlah titipan dinar/dirham tertentu.
Mksh sharingnya Bang Sbastian
Makasih banyak atas bantuannya.Thanks..
tanggapan tentang "kapan profit taking", silahkan jawab
Wow ternyata seru juga ya… saya perhatikan selama beberapa hari tanggapan tentang artikel ini. Sengaja saya tidak memberik komentar satu persatu karena ingin melihat secara lebih luas tanggapan dari bro & sis. Nah saya akan mengajukan beberapa pertanyaan… sekalian asah otak.. (bayangkan kondisi seperti kejadian utang amerika dan tahun 2008). Konteksnya adalah tahun depan dana akan digunakan.
1. Time horizon. Tentunya benar reksadana ditujukan untuk jangka panjang, tetapi jangka panjang tuh berapa lama? 1 tahun, 3 tahun, 5 tahun, atau > 5 tahun? Lalu bagaimana yang punya tujuan 10 tahun, dan sudah 9 tahun dijalankan… sisa waktu ke pemakaian tinggal 1 tahun?
2. Dalam berinvestasi reksadana, apakah Anda menggunakan tracking pencapaian hasil investasi?
3. Kalau tidak, bagaimana bro or sis mengontrol pencapaian hasil investasi sesuai dengan rencana?
4. Sudahkah bro or sis memperkirakan bila berencana investasi RD dengan DCA selama 15 tahun, dan tahun ke 14 uang yang sudah terbentuk berapa banyak?
5. Bijaksanakah menyarankan seseorang top up ketika market turun, sementara kita blum tahu bottomnya dimana? Bayangkan dengan uang besar missal 10 – 50 juta.
6. Coba buat simulasi dalam jumlah uang besar, misal sudah berinvestasi selama 14 tahun, dan uang terbentuk sudah 850 juta dengan harapan tahun ke 15 uang akan tercapai sebesar 1 Milyar. Buat simulasi kalau terjadi penurunan sebanyak 15%, dan untuk mengembalikan ke modal awal memerlukan waktu sekitar 6 bulan.
Seperti kita tahu, kenaikan hasil investasi, jalannya merambat, tetapi penurunan bisa langsung terjun dalam, ibarat orang yang melakukan panjat tebing.
Share "kapan profit taking"
Mencoba sharing beberapa point dari @rdlshell
1. Produk RD dikatakan cocok untuk investor yang memiliki tujuan investasi jangka Panjang. Berapa lama ukuran waktu Jangka Panjang? Ada yg menyebutkan 3 tahun, 5 tahun atau lebih, jadi tolok ukur jangka panjang adalah relatif.
IMHO, menurut saya jangka panjang adalah minimal 1 tahun periode, 1 annual report.
Kenapa 1 tahun ? Karena setiap performansi perusaaan dinilai tahunan walau forecasting nya lebih dari itu. Begitu juga RD, performansi nya laporannya adalah tahunan.
Sebgai contoh RD Saham mengacu pada perkembangan harga saham yang terdapat dalam IHSG, dengan kata lain RD saham mengacu pada performansi perusahaan emiten2 tsb.
2&3. Apakah menggunakan tracking pencapaian hasil investasi & bagaimana memonitornya? --> Ya harus itu.
Bermula dari awal, yaitu dari pemilihan RD yang baik dan bagus performansinya dari tahun ke tahun.
Kemudian mencari MI yg bagus, yg sedapat mungkin melaporkan perkembangan dari waktu ke waktu, dan memberikan konsultasi apabila terjadi hal2 yg mungkin dapat merugikan jika terjadi sesuatu hal terkait penurunan NAB.
RD yang bagus performansinya, tentunya dikelola oleh MI yg bagus pula performansinya.
Tools untuk monitoring NAB saya pikir cukup via http://www.infovesta.com/ atau bloomberg
4. Sudahkah memperkirakan rencana investasi RD dengan DCA selama 15 tahun
Konsep dari strategi Dollar Cost Averaging (DCA) adalah melakukan investasi yang rutin dalam jumlah yang sama tanpa memperdulikan berapa NAB saat itu.
Keuntungan strategi ini akan mengurangi unsur subjektivitas kita dalam berinvestasi. Mirip tabungan rutin setiap bulan sehabis gajian beli RD .. he he he
Ada baik nya DCA digabungkan dengan metode 'buy on weakness' (BoW) agar lebih optimal. jadi beli RD nya tidak setiap bulan, tapi saat NAB/IHSG turun.
Rata2 IHSG turun per-semester, awal tahun dan pertengahan tahun. ( http://goo.gl/MDOHl )
Untuk memonitor Global Major Index http://goo.gl/TYIQY
Tahun ke 14 uang yang sudah terbentuk berapa banyak?
Rata2 pertumbuhan NAB untuk MI yg bagus, adalah skitar 36% (moderat). Kita anggap MI mampu 3% sebulan.
Jadi kalai 14 tahun berapa % tuh? Jangan lupa dikurangi inflasi tiap tahunnya .. :)
5. Kita blum tahu bottomnya dimana?
Bottomnya kita tahu setelah beberapa waktu kemudian, market dikatakan rebound setelah ada sinyal konfirmasi baik dari TA ataupun dari sisi NEWS nya.
Oleh karena itu, para investor yg menanamkan uangnya baik di saham, RD atau lainnya minimal harus mencari tahu terkait berita2 tsb.
Bijaksanakah menyarankan seseorang top up ketika market turun? Bijak-bijak saja asal didukung dng alasan dan fundamental yg kuat :)
MERDEKA
Terimakasih
penjelasannya sangat jelas nih bung satr1a. sangat membantu. apa ada yang berpendapat lain kl DCA pada saat harga turun itu tidak baik?
kena banget nih ke saya..
secara saya orang baru di dunia RDS DCA ini.
pertanyaan Sis Rdl ini mengusik saya:
5. Bijaksanakah menyarankan seseorang top up ketika market turun, sementara kita blum tahu bottomnya dimana? Bayangkan dengan uang besar missal 10 – 50 juta
secara saya belum pernah menghitung sendiri. adakah yang bisa membantu saya menjawab pertanyaan ini
kenapa kena?
New Beginning, kenapa kena? maksudnya punya pengalaman juga? atau bagian yang menyarankan?
maksudnya kena pertanyaannya
maksudnya kena pertanyaannya ke saya. saya belum tau apakah Bijaksana menyarankan seseorang top up ketika market turun, sementara kita blum tahu bottomnya dimana? Bayangkan dengan uang besar missal 10 – 50 juta. So mohon masukkannya ya..
Share berikutnya "kapan profit taking"
Keren juga sharingnya bro Satria, yuk ni nambahin lagi supaya makin banyak referensi untuk pertimbangan :
Nanggepin :
No 1. Konteks pembicaraan kita adalah berbasis dari portal ini dan bisa dilihat dari tulisan P4U tentang ketentuan jangka waktu investasi pada link ini http://portalreksadana.com/node/65. Saya sangat setuju dengan tulisan P4U karena sesuai dengan financial planning. Apabila Bro Satria menentukan jangka panjang 1 tahun, itu adalah ketentuan yang diberlakukan sendiri dan tidak berlaku universal.
No 2 dan 3.
Sepertinya konteks kita berbeda tentang tracking investasi. Yang saya maksudkan apakah bila berinvestasi dengan strategi apapun sudah sesuai dengan goal yang ditentukan ? misalnya goalnya dalam 20 tahun lagi untuk dana pensiun. Apakah sudah dicatat trackingnya setiap akhir tahun pencapaian hasil reksadananya? Kalau tidak tercapai apa yang harus dilakukan? Kalau lebih bisa dianggap sebagai bonus. Misalnya saja tujuan untuk dana pensiun 20 tahun lagi, dan memerlukan dana sebesar 15.3 M dengan cicilan investasi setiap bulannya 1 juta rupiah dan harapan return sebesar 30% pertahun, maka control tracking pencapaian hasil investasi
Akhir Tahun ke : Target pencapaian investasi
1 14.140.000
2 33.157.000
10 752.684.000
15 3.451.000.000
19 11.300.000.000
20 15.300.000.000
No. 4. gak usah nambahin lagi kan sudah tersirat di tanggapan no 2 dan 3
5. Bijaksanakah bila baru turun bbrp hari sudah disarankan top up? Bagaimana kalau turunnya berbulan-bulan? Contoh des 2010 – feb 2011. Menurut teori januari adalah Januari efek, dan saya mengikuti saran untuk top up di desember ( yang ini saya menggunakan strategi momentum diluar DCA). Top up nya lumayan besar , kembali lagi karena ada tujuan di tahun 2012 untuk menambah biaya sekolah anak. Apa yang terjadi? Dari mulai pertengahan des sampai feb 2011, penurunan hamper 10%. Saya menyebutnya RD yang mengandung saham ataupun bursa saham adalah seperti Bajaj, beloknya enggak nengok2, walaupun di tunjang dengan teori dan segala analisa. Just sharing pengalaman. Btw ini berhubungan dengan tracking.
Sebagai tambahan, misalnya saja saya sudah melakukan rencana seperti diatas dengan rencana 20 tahun untuk pensiun, dan pada akhir tahun ke 19 pencapaian hasil sudah mencapai 11.3 M , rencana akhir tahun ke 20 akan menjadi 15.3 M, tiba-tiba awal tahun ke 20 terjadi penurunan dalam 1 minggu sebanyak 15%, maka uang akan menjadi 9.675 M, dengan harapan return tetap 30% pun uangnya hanya akan mencapai 12.5 M. Kurang loh buat pensiunnya sekitar 2,2M dan yang paling parah karena waktu untuk berinvestasinya sudah tidak ada lagi untuk nombokin kurangnya.
Sebenarnya nggak bajaj-bajaj amat
"RD yang mengandung saham ataupun bursa saham adalah seperti Bajaj, beloknya enggak nengok2, walaupun di tunjang dengan teori dan segala analisa. Just sharing pengalaman"
Sebenarnya, kalau saya boleh mengomentari, Saham dan Indeks Saham itu nggak bajaj-bajaj amat. Saya sudah pernah tahun lalu kalau tidak salah menulis di blog pribadi saya (managecon.blogspot.com) dan Kompasiana (www.kompasiana.com/alexpenulis) mengenai kemungkinan terjadinya kontraksi. Hanya saja, ketepatan timingnya, hanya Tuhan saja yang tahu, bukannnya kenapa, karena ada 3 faktor penentu arah bursa:
1. Analisa Fundamental + Analisa Tehnical
2. Kondisi Micronomics Emitten + Macronomics lingkungan emitten
3. Behavioral Finance / Market Emotions
Behavioral Finance ini pegang sampai 30 persen dari arah pasar, termasuk rumours. Namun di mata kuliah untuk para kandidat PhD Economics maupun Finance, biasanya disinggung sedikit.
Kalau Kontraksi Pasar, hampir pasti bisa diramal, di STATISTIK, kan kalau anda-anda masih ingat mata kuliah statistik, selalu ada yang namanya kembali ke garis lurus, pada titik simpangan sekian, pasti akan terjadi koreksi wajar pertumbuhan.
Yang membuat pasar kita agak terlambat koreksi wajar pada periode akhir Desember 2010 hingga Awal 2011, karena banjirnya likuiditas melampaui batasan normal, akibatnya, ya seperti yang pernah saya tulis, market akan bergejolak hebat karena faktor leverage yang luar biasa. Dan itu dibuktikan pada bulan Agustus 2011 ini.
Lagipula saat itu (2010) pada level indeks 3700an, P/E Ratio bursa kita sudah di atas 16x mungkin sekitar 17x-19x. Hari ini, 19 Agustus 2011, IHSG sudah turun ke 15x-16x, namun, LQ45 masih sangat tinggi di level 17x. Saya tidak tahu, pompaan likuiditas bisa boost sampai level berapa, tapi QE2 kan sudah stop, dan QE3 masih belum masuk.
Saran saya, kalau mau top up, perhatikan nilai wajar dari LQ45, tidak hanya IHSG keseluruhan saja. Dan juga cermati perkembangan ekonomi global secara keseluruhan.
Akan tetapi, saya sangat suka analogi bajaj nya :D Mengingatkan saya masa-masa menjadi trader futures. It is really fun if we can act like God, but unfortunately we are not God.
Apakah RDS "Jangka Panjang" Pasti Menguntungkan?
Konteks pembicaraan kita adalah ReksaDana, tapi bukan berarti harus berbasis dari portal ini, apalagi menentukan ketentuan jangka waktu investasi yag panjang. http://portalreksadana.com/node/65 :
Jangka panjang (>10 tahun) ? RDS (saham).
Dalam bukunya Safir Senduk membahas jangka waktu adalah secara global. Karena portal ini membahas Reksadana yg di jual di indonesia, maka ruang lingkup kita adalah pasar investasi di Indonesia. Khusus RDS mengacu pada IHSG.
Apakah RDS "Jangka Panjang" Pasti Menguntungkan?
Berikut ada artikel yg bagus untuk dibaca dari blog kontan.co.id :
Penelitian dengan menggunakan data kinerja IHSG selama 27 tahun terakhir dari Januari 1984 hingga Maret 2011.
http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2011/04/02/apakah-investasi-saham-jan...
Rgds
Today News: 18 Agustus 2011
1. Morgan Stanley downgrade economic growth prospect di US, Europe dan Global
2. Saham2 Bank jatuh cukup dalam di seluruh bursa Eropa
3. Europe News yg begitu negatif, menular ke bursa USA
4. Investor mulai risk average dgn kembali mengkoleksi GOLD, US Treasury Bond dengan menjual saham, oil dan komoditas lain.
Watchout :
http://www.bloomberg.com/markets/
global chart: http://goo.gl/TYIQY
RD yang mengandung saham ataupun bursa saham adalah seperti Bajaj, betul banget. So becarefull dalam menentukan jangka investasi, risk dan tracking investasi (forcasting), karena goal kita bisa meleset kalo tak me-review market, spt contoh saat skrg ini lagi koreksi MAYOR (besar2an)
rgds
Kapan time yg tepat
maaf newbie ikut nimbrung y,,:D sy baru buka rekening Commonwealth kmrn, tp baru dpt info untuk tdk beli reksadana berbasis saham dulu karena dlm beberapa bulan, market akan turun. Market turun mksdnya ap y? Jadi, kapan y wkt yg tepat buat beli reksadana saham?
trims
Tergantung
Sangat tergantung tipe horison investasinya,
Kalau panjang sekali, saya justru menyarankan top up setiap kali ada guncangan pasar. Karena bukannya rugi, justru untung besar saat market move up. Kalau redemption malah kena rugi nyata, bukan lagi rugi angka.
Ini basic nya kenapa harus top up setiap kali market jatuh:
1. Nilai uang selalu merosot dari tahun ke tahun, which is, bottoming Index akan selalu naik dari tahun-tahun sebelumnya (adjustment terhadap nilai riil), kejatuhan tahun 1998 paling dalam mungkin 400-600, tapi tahun 2008-2009 1100-1500, ada peningkatan value, meskipun jatuhnya dalam sekali, tidak akan menyentuh angka nol. Justru anda mendapatkan keuntungan kenaikan nilai.
2. Dengan redemption, anda melepas peluang buy on weakness, swing trading memang bagus, tapi lebih cocok untuk saham atau jika modalnya cekak seperti saya yang "pensiunan" ini :D
Tergatung Jangka Waktu Investasi
Setuju sekali dgn DewAsmara !
Rata2 Reksadana didesign untuk pertumbuhan modal "jangka panjang".
Secara tren teknikal dalam chart, indikator Bursa JCI yg dilihat tidak bisa SMA 6 (1 minggu). minimal yg dilihat adalah SMA 30 atau SMA 60
(60=skitar 3 bulan). Penjelasan no.1 DewAsmara terlihat dgn jelas dalam chart. tidak ada perpotongan SMA 30 dan SMA 60 saat Bursa goncang minggu lalu.
Reksadana juga tidak didesign untuk switch dari RD X ke RD Y atau RD lainnya. Pilihan RD terbatas hanya ada 5 atau 6 jenis, RD Saham, RD Pasar Uang, RD Campuran, dstnya. Rata2 pertumbuhan RD tsb selaras. Tidak seperti saham yang fluatuasi dan pilihannya lebih dari 300. Sebagai gambaran saat ini ada skitar 200 saham yg AKTIF ditransaksikan di BEI. Switch RD juga tidak spt switch pada Saham. Switch pada saham hanya memerlukan click pada tombol Online Trading anda, beli atau jual hanya 1 detik done! Tidak perlu isi form2 spt pada RD.
IMHO, kalau anda beli RD, sebaiknya reedem saat dibutuhkan, atau sebaiknya tanya dahulu ke MI anda redeem saat market goncang, prediksinya bgmana.
Semoga berguna
Salam
Jangka Waktu Investasi vs Risk
Dengan dasar, Kategori jangka waktu setiap instrument investasi yang berbeda2, maka dari situ kita bisa memperkirakan goal yg kita raih.
Untuk RD, misal target 1 tahun minimal 40% sd 60%
Resiko: 5-10%
Sayang nya di artikel rdlshell tidak disebutkan keuntungan yg telah diraih berapa %. Jadi kalo kita membandingakan keuntungan yg telah diraih dibanding dgn fee yg telah dikeluarkan + penuruan 2,4%, hasilnya masih dalam kategori goal kita bukan?
Yang menjadi banyak keluhan dari konsumen RD adalah saat redeem, bukan T+5 nya, tetapi terkait form2 administrasi yg perlu di-isi. Dan di beberapa MI, customer harus datang ke kantor MI tsb untuk me-redeem RD nya. Menurut saya masalah administrasi ini juga termasuk Resiko RD. Sangat berbeda sekali dng transaksi SAHAM yg online, semua perintah secara OL.
Back to ReksaDana, back to Jangka Waktu Investasi.
Rasa2nya customer yg punya RD jarang melihat NAB nya, kecuali sis rdlshell yg punya tool canggih untuk memantau NAB nya. salute !!
Dan lebih kagum lagi buat bro Nelson, yg exit sebelum -5%, great !!
btw, kalau sering2 lihat NAB secara harian, kenapa tidak coba invest di saham?
Rgds
Nggak kuat kalau saham naik
Nggak kuat kalau saham naik turunnya...
RD sudah cukup buat saya, dari pertimbangan return dan terutama dari risk-nya...Lebih general pandangannya, patokan more or less dengan IHSG (nggak liat saham2nya), sma 6 dan 37 mungkin cukup baik buat saya sebagai basis, logikanya dijelaskan bro dunkz di artikelnya disini...enough kok buat saya...
dan soal trading or investing, RD juga bisa menurut saya...or ini ada istilah lain, momentum investing, karena pada dasarnya investing, tp melihat peluang momentum swing maka ikut jual beli (only in big momentums)...kalau trading kan lebih cocok buat orang2 "day trader"...RD palingan jual 1 atau 2 kali setahun, orang trading saham 1-2 kali sejam kali...hehehehe...
penasaran...
Bro Nelson sebagai investor RDS juga nih.. aku penasaran apa yang dimaksud/ dikategorikan sebagai "(only in big momentums)" big momentum yang anda katakan?
???
"uang yang saya redemp dan switch dibanding misal tidak di redemp, maka hasilnya tetap lebih banyak dana yang tidak di redemp"
Bisa dijelaskan dengan contoh ? Thanks
menjawab ??????
Mau cerita dulu ni... karena ini pengalaman pribadi. Setiap pembelian saya mencatatnya dalam jumlah unit dan harga nab plus tanggal dalam bentuk excel, selain itu saya memanfaatkan Portofolio Tracker pada situs Bloomberg. Bagi yang belum menggunakan saya akan menjelaskannya sedikit. Pada portofolio Bloomberg semua connect ke harga NAB setiap harinya, jadi kalau kita masukan data jumlah unit, harga dan dan tanggal pembelian, sehingga setiap hari kita bisa melihat naik dan turunnya aset reksadana kita.
Pada tanggal 5 Agustus 2011 (jumat) lalu saya redemp dan switch RD saya setelah melihat minus rata2 5%. Panik booooooooo.... soalnya uang yg di RD nya sudah terbentuk lumayan banyak, produk yang saya ambil yang jumlahya lumayan banyak adalah Panin Dana Maksima. Tetapi portfolio saya di bloomber tidak saya rubah, saya biarkan karena memang saya ingin membuat perbandingan. Tentunya saya sudah mengetahui brp jumlah uang yg saya redemp. Saya contohkan dalam angka, ketika semua redemption jumlah uang yg akan saya terima kira-kira misalnya 50 juta rupiah.
Redemption memerlukan waktu T plus 5 sd 7 hari. Kemudian minggu berikutnya mulai tgl 10 atau rabunya bursa mulai membaik, dan pada tanggal 12 Agustus jumat yang lalu, ketika saya cek kembali porto folionya, sudah ada kenaikan sekitar 2.5%. yang notabene kalau dari jumlah 50 juta rupiah akan bertambah sekitar 1,250 juta rupiah, bayangkan kalau jumlahnya dari 500 juta. Sedangkan pada tanggal 12 Agustus, kalau saya baru mau membeli lagi reksadana saya akan dapat harga yang sudah naik blum lagi kena subscription fee, dan uang yang diterimapun akan terkena potongan dr redemption fee kalau dikenakan.
Nah sekian cerita pengalaman saya, tentunya hal ini tidak berlaku kalau terjadi krisis panjang seperti tahun 1999 atau 2008.
Kayaknya ada yang ktawa ktawa ni baca cerita ini (please deh jangan cengengesan) .
Sebagai tambahan, ketika kita membeli RD, perlu diperhatikan aturan-aturan seperti redemption, swithchin, bukan hanya dari segi biaya tetapi juga dari segi prosedur, seperti kemudahan redemption dengan formnya, atau aturan switching apakah setelah switch boleh dalam beberapa hari kita switch kembali, atau ada waktu tertentu yang harus ditunggu. Pada umumnya kalau subscript sih selalu mudah.
Saya mengerti situasi yang
Saya mengerti situasi yang dihadapi oleh Sis Rdl, saya mungkin juga akan berpikir sama karena uang akan dipakai untuk biaya pendidikan anak dalam waktu dekat.
Saya sendiri pada saat IHSG turun kemarin agak sempat khawatir juga, namun karena saya tidak membutuhkan uang Reksadana saham saya dalam waktu dekat.
Maka saya coba berpikir rasional. Apakah penyebab penurunan IHSG ini, tidak lain karena bursa saham negara lain yang turun karena tidak membaiknya indicator perekonomian AS dan juga mungkin karena menunggu pengumuman apakah Quantitative easing jilid berikutnya akan dilaksanakan oleh The Fed. Sementara fundamental perekonomian Indonesia sendiri tidak ada perubahan yang besar. Jadi saya berpikir penurunan ini hanya sementara.
Setelah itu saya berkesimpulan saya harus masuk lagi saat itu 04-08-2011 karena mungkin adalah yang termurah di bulan ini (saya memasukkan sedikit uang dlm jumlah yang tetap tiap bulannya ke RDS, kecuali bulan lalu saya absen karena agak bingung karena saya tidak tau mau masuk kapan karena harganya naik terus). Ternyata beberapa hari berikutnya penurunan IHSG makin parah.
Saya agak kuatir sampai kapan ini akan terjadi. Tapi juga sempat terpikir mau masuk lagi di kala penurunan IHSG itu untuk tutup yang bulan lalu absen. Tapi saya ragu apakah ini akan makin parah, jadi saya mencoba untuk sabar dulu jangan terburu nafsu untuk masuk lagi.
Namun setelah itu IHSG naik terus, sempat agak kecewa tidak jadi masuk lagi pada saat harga murah. Namun saya mencoba tidak untuk tidak terlalu kecewa dengan mengatakan kalau memang hal-hal seperti ini tidak dapat diperkirakan ?
Re- Menjawab ???
Saya gak ketawa lho Sis. Keputusan Sis sy rasa sudah tepat. Karena gak ada yg bisa meramal IHSG secara tepat. Waktu itu kebetulan NAB naik lagi. Coba waktu itu (Tgl 10-12 Agustus) NAB terjun bebas dijamin orang yg ketawa bakal nangis dan Sis Rdlshell tersenyum karena pas mengambil keputusan.
Menjawab - Bro Kahfi
Yang ketawa nya bukan Bro Kahfi...tp ada deh... pasti kalo baca dia terpingkal-pingkal atau terkagum2... ssssssssst..... rahasia...
yang ketawa juragan swinger,
yang ketawa juragan swinger, passion4u kali ya? hehehe
sekedar share,
nah, sama kayak rdshell, saya jg switching semua RD saham saya, ke rd pendapatan tetap, patokan sma 6-37.
mungkin agak telat krn waktu itu tanggal eksekusi nya tanggal 8.
nah tau2 sekarang ihsg reboundnya udah nyentuh sma 6 lagi.
tapi saya berfikir ihsg masih dalam tahap koreksi wave b, kalau qt gunakan teori elliot wave, jd biarpun dana sudah rebound, mungkin ada wave c (mungkin, semuanya "mungkin" aja dah ^_^ )
jd masi menunggu untuk tancap ke rd saham, dan dana yang saya idle, parkir dulu di gold n cash.
---------------------------------
topic menarik nih.
nb : rdshell buka panin dana maksima emang cuma ada di deutche bank dan panin sekuritas saja ya?
ga ada kustodian lain gtu?
Buka panin @ Odierahmat
Bro Odie..iya panin cuma bisa buka di securitasnya aja...dia gk jual ditempat lain... dah saya tanya juga...blum ada arah menjual di bank atau pasar...heuheu.
Re: menjawab ???
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih sis rdlshell, karena email diatas itu email saya ke portal ini...ternyata di-fwd ke sis ya? hahahaha...
No worries...
First off, kenapa saya menanyakan karena terus terang saya menerapkan swing trading, (dengan patokan dasar SMA 6 & 37 dari bro dunkz --> it's a good baseline for swinging), dan pada saat kemarin berita2 soal credit ceiling AS blom jelas maka saya mulai khawatir dan siap2 redeem. Tp bingung apakah saya redeem all, atau redeem pokok, atau redeem keuntungan saja...makanya saya bertanya...
In the end saya berpendapat, karena basic idea of investing saya adalah long term (5-20), maka redeem akan saya lakukan jika:
- keadaan adem ayem --> yah redeem pas milestone saya capai
- getaran2 kecil --> liat sma 6 & 37, kalau turunnya tipis2 (mingguan hanya 1% >=), dan tidak ada berita2 "besar" di pasar keuangan (luar maupun dalam), yah diem2 aja...
- getaran sedang dan besar --> secara radikal 1-3% dalam rentang harian, maka mending RDS dan RDC (tergantung alokasi fund) diredeem semua, or kalau saya hanya menarik pokok investasinya saya semua, dan keuntungan saya biarkan didalam (kan mikirinya pasti naik lagi...#amin)
Trading RD itu bukan seperti trading saham, trading saham itu bisa harian, keuntungan pun masih bisa didapat saat pasar kebakaran kemarin...Trading RD lebih "sehat buat jantung" karena benar2 kita keluar masuk saat pasar bergejolak hebat, kalau kecil2 sih (cmiiw) tutup mata saja dan follow the wave.
Regards,
Nelson
PS: saya selamat karena kemarin keluarnya h -1 ^JKSE -5%...dan sekarang sudah all in lagi...hehehe
#disclaimer on