Membedah Fund Fact Sheet Reksa Dana

mnwiria's picture

Untuk memasarkan maupun mengelola reksa dana, manajer investasi secara berkala menerbitkan berbagai macam dokumen, seperti prospektus, product card, dan fund fact sheet.

Apa saja informasi yang disajikan dalam suatu fund fact sheet dan bagaimana nasabah menyikapi informasi yang disaiikan dalam dokumen tersebut? Dalam artikel ini penulis mencoba membedah isi fund fact sheet dan memberikan ulasan mengenai informasi yang terkandung di dalamnya.

Secara garis besar, suatu fund fact sheet memuat informasi yang dapat dikelompokkan sebagai berikut:

  • Informasi mengenai manajer investasi
  • Tujuan investasi reksa dana
  • Informasi mengenai reksa dana
  • Alokasi aset/batasan investasi
  • Komposisi portofolio
  • Lima besar efek dalam portofolio
  • Kinerja historis
  • Ulasan manajer investasi
  • Disclaimer atau pernyataan peringatan

Mari kita bahas kelompok-kelompok di atas satu per satu.

Informasi mengenai manajer investasi
Dalam bagian ini biasanya dimuat informasi ringkas mengenai manajer investasi yang mengelola reksa dana yang dimaksud. Pada umumnya informasi yang disampaikan adalah profil ringkas perusahaan, seperti misalnya tanggal pendirian, izin manajer investasi, lingkup usaha dan total dana kelolaan terkini.

Tujuan investasi reksa dana
Bagian ini memuat tujuan reksa dana yang dimaksud sebagaimana dimuat dalam prospektus reksa dana tersebut. Dari uraian tujuan investasi reksa dana ini nasabah dapat mengetahui jenis reksa dana serta strategi investasi yang dipakai manajer investasi dalam mengelola reksa dana tersebut. Sebagai contoh, reksa dana dengan tujuan investasi ”menghasilkan peningkatan modal yang lebih agresif dengan berinvestasi pada saham-saham yang dikeluarkan oleh berbagai perusahaan terbaik dalam sektor-sektor tertentu di bursa saham tanah air” [1] mengindikasikan bahwa reksa dana yang dimaksud adalah reksa dana saham dengan strategi investasi agresif di mana manajer investasi mengedepankan pemilihan saham dan sektor unggulan untuk menghasilkan pertumbuhan atas pokok investasi. Contoh lain, reksa dana dengan tujuan investasi ”to give a maximum return and to provide investors with high liquidity in cash through 100% money market instruments and bonds with maturity less than 1 year” [2] mengindikasikan bahwa reksa dana yang dimaksud adalah reksa dana pasar uang yang bertujuan memberikan imbal hasil maksimal dan memberikan tingkat likuiditas yang tinggi kepada investornya melalui investasi di instrumen pasar uang dan obligasi pasar uang (obligasi pasar uang adalah obligasi dengan waktu jatuh tempo kurang dari 1 tahun).

Informasi mengenai reksa dana
Isi dari bagian ini bisa bervariasi, tergantung dari manajer investasi pengelola reksa dana, namun pada umumnya memuat informasi mengenai tanggal penawaran reksa dana (tanggal di mana reksa dana mulai dipasarkan), jumlah dana kelolaan (per tanggal yang tertera di fund fact sheet, biasanya hari terakhir bursa pada bulan tersebut), jenis reksa dana (pasar uang, pendapatan tetap, campuran, saham, terproteksi atau lainnya), denominasi (mata uang di mana reksa dana ini diterbitkan), frekuensi valuasi atau publikasi NAB (biasanya harian untuk reksa dana terbuka/open-end, dan bulanan untuk reksa dana tertutup/close-end), bank kustodian (selaku penyimpan kekayaan reksa dana) dan nilai NAB/unit per tanggal yang tertera di fund fact sheet (biasanya hari terakhir bursa pada bulan tersebut). Beberapa manajer investasi juga mencantumkan informasi mengenai biaya-biaya yang dibebankan kepada pemegang unit penyertaan berkaitan dengan transaksi reksa dana, yaitu terdiri dari biaya pembelian (subscription fee), biaya penjualan kembali (redemption fee) dan biaya pengalihan (switching fee) jika memang manajer investasi menyediakan fasilitas switching antar reksa dana yang dikelolanya.

Alokasi aset/batasan investasi
Bagian ini memuat rincian mengenai alokasi aset atau batasan investasi reksa dana yang dimaksud. Dalam bagian ini seringkali dapat ditemui pula informasi mengenai tolok ukur (besaran acuan yang digunakan sebagai pembanding terhadap kinerja reksa dana). Rumusan alokasi aset atau batasan investasi ini juga dapat ditemukan dalam prospektus reksa dana yang dimaksud. Batasan investasi adalah rentang persentase dari total dana kelolaan untuk setiap asset class yang merupakan efek dasar (underlying asset) reksa dana.

Berikut adalah contoh alokasi aset suatu reksa dana saham syariah [3]:

  • Pasar uang: 5-75%
  • Saham: 5-75%
  • Efek syariah lainnya: 5-75%
  • Tolok ukur: 5% Jakarta Islamic Index + 95% Deposito Syariah

Dalam hal ini, reksa dana ini memiliki 3 asset class, yaitu pasar uang, saham dan efek syariah lainnya, masing-masing dengan rentang persentase sebesar 5-75% dari total dana kelolaan.

Komposisi portofolio
Komposisi portofolio yang dimuat merupakan komposisi portofolio reksa dana per tanggal yang tertera di fund fact sheet, biasanya hari terakhir bursa pada bulan yang bersangkutan. Komposisi portofolio ini harus sesuai dengan batasan investasi reksa dana. Sebagai contoh, per tanggal 30 September 2010 suatu reksa dana pendapatan tetap dengan batasan investasi 0-90% efek pasar uang dan 10-100% efek pendapatan tetap memiliki komposisi portofolio 14% efek pasar uang dan 86% efek pendapatan tetap – komposisi portofolio ini sesuai dengan batasan investasi reksa dana karena berada dalam rentang persentase yang telah ditentukan untuk setiap asset class.

Untuk reksa dana saham yang menggunakan strategi pemilihan sektor unggulan, manajer investasi biasanya menyampaikan uraian komposisi berdasarkan sektor untuk porsi saham dalam portofolio reksa dana. Lebih lanjut biasanya manajer investasi juga menyertakan keterangan mengenai pendefinisian sektor sebagai catatan kaki (footnote) di fund fact sheet.

Lima besar penempatan portofolio
Bagian ini memuat efek-efek mana saja yang per tanggal fund fact sheet merupakan efek yang ditempatkan dengan porsi 5 terbesar dalam portofolio reksa dana. Dengan informasi ini investor dapat mengetahui strategi investasi serta tingkat risiko dari reksa dana. Investor juga dapat mengetahui seberapa baik manajer investasi mengelola reksa dananya dari segi penyebaran risiko. Jika misalnya 5 besar penempatan diisi oleh saham-saham yang berisiko tinggi sementara strategi investasi reksa dana sebagaimana disebutkan dalam tujuan investasi tidaklah demikian, maka investor sebaiknya mempertanyakan penempatan pada saham-saham tersebut kepada pihak manajer investasi.

Untuk reksa dana campuran, di mana alokasi aset merupakan kunci dari strategi investasi, lima besar penempatan bisa memberikan informasi lebih lanjut mengenai aset alokasi terkini yang diambil oleh manajer investasi, di mana informasi dasarnya bisa didapatkan di bagian Komposisi Portofolio. Sebagai contoh, per tanggal 30 September 2010, Reksa Dana Schroder Dana Kombinasi memiliki komposisi portofolio dan lima besar penempatan sebagai berikut:

Komposisi portofolio

  • Pasar uang: 17,45%
  • Obligasi: 57,60%
  • Saham: 24,95%
    • Lima besar penempatan

      • Surat Utang Negara: 50,12%
      • Time deposit – HSBC: 9,60%
      • Obligasi korporasi: 7,48%
      • Time deposit – CIMB Niaga: 7,47%
      • Saham – Astra Internasional: 3,05%

Dari komposisi portofolio terlihat bahwa komponen terbesar adalah obligasi (57,60%) dan ini tercermin dalam lima besar penempatan yaitu dalam bentuk Surat Utang Negara (50,12%) dan obligasi korporasi (7,48%).

Kinerja historis
Dalam bagian ini umumnya manajer investasi menyajikan data kinerja historis reksa dana dalam bentuk grafik dan tabel. Grafik yang disajikan menampilkan pergerakan nilai NAB/unit dari sejak penawaran reksa dana (di mana NAB/unit = Rp. 1.000) dibandingkan dengan tolok ukurnya. Selain grafik ini, beberapa manajer investasi juga menyajikan grafik yang menunjukkan imbal hasil reksa dana per bulan sejak tanggal penawaran.

Di lain pihak tabel data kinerja historis menampilkan data imbal hasil reksa dana untuk periode 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, sejak awal tahun (YTD- Year To Date), 1 tahun, 3 tahun, dan sejak penawaran (SI – Since Inception), di mana masing-masing periode dihitung mundur sejak tanggal yang tertera di fund fact sheet. Dengan demikian, jika tanggal di fund fact sheet adalah 30 September 2010, maka periode 1 bulan mencakup 1-30 September 2010, 3 bulan berarti 1 Juli-30 September 2010, sampai sejak penawaran berarti mulai dari tanggal peluncuran hingga 30 September 2010. Beberapa manajer investasi menyajikan data imbal hasil yang disetahunkan (annualized) untuk imbal hasil reksa dana dengan periode lebih dari 1 tahun. Dengan mencantumkan imbal hasil yang disetahunkan, investor dapat mengetahui berapa besar imbal hasil yang diperolehnya secara rata-rata per tahun selama periode yang bersangkutan. Sebagai contoh, jika fund fact sheet per 30 September 2010 untuk reksa dana yang diluncurkan pada tanggal 30 September 2005 memberkan imbal hasil yang disetahunkan (annualized return) untuk periode sejak awal penawaran sebesar 20% maka ini berarti selama kurun 5 tahun reksa dana ini memberikan imbal hasil rata-rata 20% per tahun.

Ulasan manajer investasi
Bagian ini memuat ulasan serta tinjauan pasar. Ulasan pasar merupakan kajian terhadap kondisi dan kinerja pasar pada bulan di mana fund fact sheet diterbitkan sementara tinjauan pasar memuat pandangan manajer investasi terhadap kondisi pasar dan potensi pencapaian imbal hasil di bulan mendatang. Mengingat fund fact sheet umumnya disajikan dalam 1 halaman saja, maka tidak semua manajer investasi menyajikan bagian ini karena keterbatasan ruang dalam dokumen. Kalaupun ada, maka seringkali keseluruhan informasi dalam fund fact sheet ditampilkan dengan ukuran tulisan (font size) yang kecil.

Berikut adalah contoh ulasan manajer investasi [4]:


Di bulan September, kemungkinan terjadinya kebijakan keuangan longgar ronde kedua oleh negara maju memicu minat beli yang kuat di pasar modal global. The Fed sedang mempertimbangkan untuk melanjutkan program pembelian kembali obligasi pemerintah dan menurunkan discount rate bagi sektor perbankan bila pertumbuhan ekonomi melambat dan tingkat pengangguran naik kembali. Bank sentral Eropa juga memperpanjang program pinjaman darurat ke perbankan regional hingga awal 2011. Di sisi regional, bank sentral Jepang selama satu bulan dilaporkan melakukan aksi intervensi senilai JPY2,12tn di pasar uang demi menghalau penguatan Yen; aksi pertama sejak 2004. akibatnya, bursa saham global bereaksi dengan menunjukkan momentum pembelian yang kuat, khususnya di pasar Emerging. AS kembali menekan Cina agar membiarkan apresiasi CNY/USD sesuai mekanisme pasar, ke nilai yang mencerminkan pertumbuhan ekonomi dan surplus neraca perdagangannya yang tinggi. Kinerja bursa global pun mencatat penguatan tajam; S&P500 (+8,8%), DJ Euro Stoxx 50 (+4,4%), FTSE 100 (+6,2%), Nikkei 225 (+6,2%), KOSPI (+7,5%), Straits Times (+5%), Sensex (+11,7%), Hang Seng (+8,9%).

Meski bursa libur sepekan karena Idul Fitri, IHSG kembali naik menembus level tertinggi di 3501,3 (+13,6%MoM); kinerja terbaik di Asia Pasifik selama 9 bulan terakhir (+38,2%) mengalahkan kinerja MSCI Asia Pacific ex Japan (+8,6%). Kinerja indeks lebih tinggi dalam USD, karena IDR menguat 1,5%MoM menjadi 8908/USD. Reli indeks didukung oleh kuatnya arus masuk dana asing sehingga mendorong turun imbal hasil obligasi jangka panjang, dan mengangkat momentum beli di bursa saham. Secara bersamaan, berkembang ekspektasi bahwa pendapatan emiten 3Q10’s berpotensi menguat seiring kenaikan pertumbuhan kredit, ekspor dan konsumsi domestik. Keyakinan investor makin bertambah setelah Asian Development Bank menaikkan estimasi PDB Indonesia menjadi 6,1% di 2010 dan 6,5% di 2011. Di tambah lagi, rasio investasi terhadap PDB Indonesia telah mencapai 32% di 1H10, level tertinggi sejak 1996, periode sebelum krisis Asia. Kuatnya investasi riil berpotensi menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat ke depan. Yang sangat menarik, tiga BUMN Cina dilaporkan mengajukan proposal relokasi pabrik baja dan semen dari negaranya ke Indonesia karena mempertimbangkan prospek apresiasi CNY dan naiknya upah buruh di China. Semua sektor indeks naik dipimpin oleh sektor Aneka Industri (+20,3%), Perdagangan-Jasa (+17,8%), Konsumer (+17%), dan Industri Dasar (+15%). Rata-rata nilai perdagangan harian BEI melonjak ke Rp5,9tn (+39,6%MoM). Arus dana asing masih mencatat pembelian bersih Rp6tn, naik 196%MoM dari Rp2tn di bulan Juli.

Bila data makro AS kembali melemah, hal ini akan menambah tekanan bagi the Fed untuk melakukan kembali program pembelian aset; yang berpotensi mendongkrak likuiditas global. Prospek makin banyaknya USD beredar dalam sistem perdagangan dunia telah mendorong bursa saham di seluruh dunia, tapi bisa membuat nilai USD melemah. Ditambah lagi, keputusan Bank of Japan memotong suku bunga menjadi nyaris 0% dan membentuk dana JPY 5tn (USD 60bn) untuk membeli kembali obligasi pemerintah juga meningkatkan likuiditas dan arus dana asing yang masuk ke Emerging Asia termasuk Indonesia. Di sisi domestik, mulai berkembang ekspektasi bahwa ekonomi Indonesia dapat tumbuh lebih pesat pada tiga bulan terakhir 2010 seiring pertumbuhan kredit yang berpeluang naik dari 21% di 3Q10 menjadi 24% at 4Q10. Apalagi, angka inflasi diumumkan lebih rendah dari perkiraan di bulan September (5,88%YoY) memberi peluang bagi BI rate untuk bertahan di 6,5% hingga akhir tahun. Sementara itu, konsumsi domestik sebagai mesin utama perekonomian berpotensi menguat di 4Q10 didorong belanja pemerintah atas proyek infrastruktur yang biasanya melonjak di triwulan akhir. Di sisi pasar, nilai kapitalisasi pasar IHSG dan dana kelolaan industri reksadana domestik telah mencapai rekor tertinggi yaitu sekitar Rp3000tn dan Rp220tn di bulan September 2010, Hal ini mengindikasikan dukungan kuat dari likuiditas domestik dan arus dana asing dalam mendongkrak aktivitas merger-akuisisi, IPO dan right issue; sehingga mendorong volume perdagangan di BEI. Potensi kenaikan harga komoditas dan apresiasi IDR juga dapat mendorong revisi valuasi indeks.

Disclaimer/pernyataan peringatan
Terlepas dari seberapa rinci isi disclaimer, peraturan Bapepam No. IV.D.1 mewajibkan pencantuman kalimat berikut dalam semua bentuk iklan reksa dana:
INVESTASI MELALUI REKSA DANA MENGANDUNG RISIKO. CALON INVESTOR WAJIB MEMBACA DAN MEMAHAMI PROSPEKTUS SEBELUM MEMUTUSKAN UNTUK BERINVESTASI MELALUI REKSA DANA. KINERJA MASA LALU TIDAK MENCERMINKAN KINERJA MASA DATANG.

Mengingat fund fact sheet merupakan salah satu dokumen yang digunakan dalam pemasaran reksa dana, maka isi disclaimer umumnya dibuat sedemikian rupa demi memenuhi ketentuan dalam peraturan Bapepam No. IV.D.1 mengenai Pedoman Iklan Reksa Dana, ditambah (jika ada) pernyataan tambahan berdasarkan peraturan internal perusahaaan manajer investasi (biasanya demi memenuhi standar kepatuhan/compliance). Berikut adalah contoh dari pernyataan tambahan yang diikutsertakan ke dalam disclaimer [5]:

  • Dokumen ini dibuat hanya untuk memberikan informasi dan bukan merupakan suatu bentuk penawaran untuk membeli atau permintaan untuk menjual atau dijadikan dasar dari atau yang dapat dijadikan pedoman sehubungan dengan suatu perjanjian atau komitmen apapun atau suatu nasehat investasi.
  • Dokumen ini merupakan referensi untuk instrumen keuangan tertentu (‘’Instrumen Keuangan’’) yang disahkan dan diatur dalam yuridiksi dimana Instrumen Keuangan tersebut dibentuk. Tidak ada tindakan yang perlu diambil dalam melakukan penawaran umum dari Instrumen Keuangan tersebut di wilayah yuridiksi lainnya, kecuali disebutkan di dalam prospektus terbaru, dokumen penawaran atau materi informasi lainnya, sebagaimana telah tersedia, dari Instrumen Keuangan tersebut yang relevan apabila tindakan tersebut perlu diambil, khususnya, di Amerika Serikat, bagi warga negara Amerika Serikat (dimana ketentuan tersebut diatur di dalam Peraturan huruf S Pasar Modal Amerika Serikat tahun 1933). Sebelum melakukan suatu pembelian di dalam suatu negara dimana Instrumen keuangan tersebut terdaftar, investor wajib memeriksa seluruh kendala atau larangan yang mungkin ada dalam kaitannya dengan pembelian, kepemilikan atau penjualan Instrumen Keuangan tersebut.
  • Investor yang mempertimbangkan untuk membeli Instrumen Keuangan tersebut wajib membaca dengan seksama di dalam prospektus terbaru, dokumen penawaran atau materi informasi lainnya dan memahami laporan keuangan terbaru dari Instrumen Keuangan tersebut.
  • Investor harus berkonsultasi dengan penasihat hukum dan pajak mereka sehubungan dengan nasehat-nasehat hukum, akuntansi, domisili dan perpajakan sebelum melakukan investasi ke dalam Instrumen Keuangan tersebut sehubungan dengan pengambilan keputusan yang independen atas kesesuaian dan relevansi dari investasi tersebut, jika diperbolehkan untuk melakukan transaksi. Mohon diperhatikan bahwa berbagai jenis investasi, apabila ada dalam dokumen ini, melibatkan berbagai tingkatan risiko dan tidak terdapat jaminan bahwa investasi tertentu cocok, sesuai atau menguntungkan bagi investor atau calon investor dari investasi portofolio ini.
  • Dengan memperhitungkan risiko ekonomi dan risiko pasar, tidak ada jaminan bahwa Instrumen Keuangan ini akan mencapai tujuan investasinya. Imbal hasil dapat dipengaruhi oleh, antara lainnya, strategi atau tujuan investasi dari Instrumen Keuangan ini dan juga kondisi pasar dan kondisi ekonomi, termasuk kondisi tingkat suku bunga, periode pasar dan kondisi pasar secara umum. Perbedaan strategi yang diterapkan ke dalam Produk Investasi ini dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap gambaran hasil dalam dokumen ini.
  • Kinerja masa lalu bukan suatu pedoman untuk kinerja masa datang dan nilai investasi dalam Instrumen Keuangan dapat menurun atau meningkat. Investor mungkin tidak mendapatkan kembali nilai nominal atas investasi awal.
  • Data Kinerja, sebagaimana berlaku, tercermin dalam dokumen ini, tanpa memperhitungkan biaya komisi, atau biaya lainnya yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan kembali dan perhitungan pajak.

Footnote:
[1] Reksa Dana Manulife Saham Andalan
[2] Reksa Dana Mandiri Investa Pasar Uang
[3] Reksa Dana BNP Paribas Equitra Amanah
[4] Fund fact sheet Reksa Dana BNP Paribas Equitra Amanah per 30 September 2010
[5] Disclaimer BNP Paribas Investment Partners.

Comments

Batasan investasi vs. komposisi investasi

mnwiria's picture

Batasan investasi adalah kisaran yang ditetapkan oleh manajer investasi sebagai bagian dari desain produk suatu reksa dana. Batasan ini ditentukan dengan mengacu pada ketentuan Bapepam (sekarang OJK) yang menetapkan bahwa reksa dana saham minimal penempatannya 80% di efek saham, reksa dana pendapatan tetap minimal 80% di efek pendapatan tetap/obligasi sedangkan reksa dana pasar uang 100% di efek pasar uang. Bagi reksa dana campuran masing-masing kelas aset maksimal 79%..

Batasan investasi dinyatakan dalam bentuk range (kisaran). Berikut adalah contohnya sesuai jenis reksa dana:
Reksa dana saham
Saham 80-100%
Efek pasar uang 0-20%

Reksa dana pendapatan tetap
Efek pendapatan tetap 80-100%
Efek pasar uang 0-20%

Reksa dana pasar uang
Efek pasar uang 100%

Reksa dana campuran
Saham 0-21%
Efek pendapatan tetap 1-79%
Efek pasar uang 1-79%

Komposisi investasi yang tercantum di fund fact sheet adalah potret (snapshot) komposisi penempatan aset reksa dana pada akhir bulan. Karena merupakan snapshot, maka angka dalam komposisi ini bukan merupakan kisaran dan biasanya angkanya tidak bulat karena dihitung secara persis dari nilai aktiva bersih pada akhir bulan. Berikut adalah contoh komposisi investasi suatu reksa dana campuran:
Saham 33.6%
Efek pendapatan tetap 51.9%
Efek pasar uang 14.5%

Perhatikan bahwa penjumlahan angka persentase masing-masing kelas aset itu harus 100% (33.6% + 51.9% + 14.5% =100%). Jadi bila suatu reksa dana disebutkan memiliki batasan investasi 80-100% di saham dan 0-20% di efek pasar uang, maka jika di fund fact sheetnya tertera komposisi investasi 87.3% di saham, maka sisanya sebesar 12.7% ada di efek pasar uang.

Semoga penjelasan ini membantu.

@mnwiria: reksadana sold out, mungkinkah?

bekicotliar's picture

thanx a lot penjelasannya, sis Mel. senang sekali direspon oleh salah satu dedengkot forum ini. :p
saya salut dgn gaya penulisan sis Mel, tata bahasanya rapi sempurna tanpa cela. :)
mau tanya lagi sis, apakah mungkin produk reksadana suatu MI sold out?
maaf kalo pertanyaannya aneh.
saya masih newbie & masih hrs banyak belajar, sis. :)
btw, kapan KDR akan diadakan lg, sis?
tia.

- addy

@mnwiria: Alokasi Aset/Batasan Investasi vs Komposisi Portfolio?

bekicotliar's picture

dear sis mnwiria,

saya msh belum mengerti bedanya Alokasi Aset/Batasan Investasi dengan Komposisi Portfolio.
apakah bisa dijelaskan lebih rinci, sis?
kemudian pd contoh Reksa Dana Schroder Dana Kombinasi, kira-kira sisa penempatan yg lainnya (22.28%) di mana ya, sis?
mohon maaf kalau pertanyaannya dangkal. maklum awam & newbie, sis. :)
trims sebelumnya.

Tentang Perusahaan MI Reksadana

DHermawant's picture

Selamat Pagi Bapak/Ibu Admin,
Saya ingin bertanya,

1. Seperti halnya perusahaan pada umumnya (ada Komisaris, Direktur, Manajer, staf, dll), Apakah di Perusahaan MI juga ada susunan pengurus/struktur organisasinya? Susunan/struktur beserta uraian tugas masing-masing bagiannya seperti apa?

2. Dalam menjalankan tugas/fungsinya, apakah seorang Manajer MI juga selalu memantau pegerakan saham dan melakukan shell/buy saham-saham yang ada di portofolionya setiap hari/waktu layaknya seperti seorang pemain saham yang melakukan trading?

3. Jika, ya, apakah setiap keputusan untuk shell/buy saham itu dilakukan oleh manager investasi sendiri saat itu juga, ataukah harus melalui keputusan bersama (rapat) terlebih dulu, atau seperti apa?

Sebelumnya, atas jawaban dan wawasannya saya mengucapkan terimakasih.

@DHermawant - Tentang MI

mnwiria's picture

Hi,

Saya jawab satu-persatu ya:
1. Seperti halnya perusahaan lain yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), perusahaan MI juga memiliki jajaran Komisaris, Direksi dan paramstaff-nya. Untuk jajaran Komisaris, Direksi serta tim pengelola investasi (para portfolio manager dan analis) bisa dilihat di prospektus. Struktur organisasi secara lengkap biasanya tidak dipublikasikan kepada umum, namun terkadang MI memasukkannya ke dalam materi presentasi, meski biasanya hanya untuk kalangan terbatas dan hanya jika penyampaian informasi ini dinilai relevan. Untuk uraian tugas juga tidak dipublikasikan karena ini adalah hal internal yang menjadi wewenang departemen HRD.

2. Dalam menjalankan tugas, tentu saja MI (dalam hal ini khususnya tim investasi) memantau pergerakan pasar, baik itu saham, obligasi maupun efek pasar uang setlap hari. Namun mengingat investasi reksa dana adalah investsi jangka panjang, maka umumnya MI tidak melakukan jual/beli efek atau trading setiap hari. Mengapa demikian? Karena objektif yang ingin dicapai adalah kinerja investasi yang lebih baik dari tolok ukurnya, dan ini dicapai dengan pemilihan efek serta penyusunan struktur portofolio (termasuk penentuan bobot masing-masing efek dalam portofolio) yang diyakini dapat menolong tercapainya objektif tersebut. Trading bisa saja dilakukan, terutama jika memang reksa dananya diposisikan memiliki strategi yang agresif, namun tentunya dengan porsi tertentu. Adalah kurang bijak melakukan trading terlalu sering karena akan membuat biaya transaksi membengkak sehingga pada gilirannya menggerus kinerja reksa dana. Mohon dicatat bahwa MI bukan anggota bursa; yang menjadi anggota bursa adalah perusahaan sekuritas sehingga untuk jual beli efek MI harus menggunakan jasa perusahaan sekuritas dan membayar komisi pialang.

3. Mengenai keputusan investasi, secara garis besar arahan dan strategi investasi dirumuskan melalui musyawarah di tim investasi. Namun tentunya dalam pelaksanaan secara teknis setiap portfolio manager bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio yang dikelolanya, termasuk dalam menentukan keputusan untuk beli/jual efek. Namun tentunya keputusan ini harus berdasarkan analisa terlebih dahulu, baik berdasarkan analisa internal dari para analis dan si portfolio manager sendiri, maupun dengan mempertimbangkan juga masukan dari laporan riset yang diterbitkan oleh perusahaan sekuritas. Dengan demikian proses pengambilan keputusan merupakan proses yang terstruktur, bukan ngawur.

Penting juga dalam hal ini peran dari divisi kepatuhan dan manajemen risiko (risk & compliance) untuk memantau dan mengawasi proses investasi, mulai dari pengambilan keputusan, pelaksanaan jual/beli efek hingga alokasi efek ke masing-masing portofolio, baik sebelum maupun sesudah transaksi (pre- & post-transaction monitoring).

Semoga penjelasan ini bermanfaat.

Tanya saham alokasi

hotakaata's picture

Bagaimanakah saya mengetahui di saham apakah mi menginvestasikan uang saya?(contoh mi scroder 90 mengambil saham bbca, bri, dll dan pnm es mengambil saham untr, bbca, dll). terimakasih, senang dapat belajar di situs ini

Alokasi saham

mnwiria's picture

Hi,

Untuk mengetahui 5 efek terbesar (secara % dari total dana kelolaan di reksa dana yang bersangkutan) dapat dilihat di fund fact sheet yang diterbitkan per akhir bulan. Namun memang ini hanya untuk 5 terbesar (top 5 holding) dan untuk posisi per akhir bulan.

Sedangkan untuk mengetahui isi portofolio secara lengkap, Anda dapat melihatnya di laporan keuangan yang ada di prospektus reksa dana. Namun data ini adalah snapshot per akhir tahun (per hari terakhir bursa) dan baru muncul di pembaharuan prospektus tahun berikutnya. Jadi misalkan komposisi portofolio per 31 Des 2013 baru akan dipublikasikan di pembaharuan prospektus 2014 - biasanya terbit di medio Maret-April.

mencari data laporan keuangan reksadana saham

rudihariantojs's picture

siang bu
bagaimana saya dapat mengunduh data laporan keuangan reksadana saham disertai catatan atas laporan keuangannya?

saya butuh data turnover ratio dan expense ratio untuk menyusun skripsi saya.

mohon penjelasan nya bu
terimakasih...

ada di fund fact sheet

NewBeginning's picture

kita bisa tau MI invest dimana ada di fund fact sheetnya. minta aja ke Mi-nya.walaupun ga semua sih ditulis biasanya ahanya beberapa saham yang persentasenya besar aja

prospektus pembaruan atau laporan tahunan

rudihariantojs's picture

malam bu...
laporan keuangan biasanya ada didalam prospektus pembaruan atau laporan tahunan?

saya hanya butuh ikhtisar laporan keuangan reksa dana untuk melihat expense ratio dan turnover rationya bu.
Saya tidak meneliti secara jauh dimana atau seberapa besar dana diinvestasikan oleh reksa dana.

mohon penjelasannya ibu, trimakasih..

artikel yang mencerahkan :D

SulaimanArd's picture

artikel yang mencerahkan :D thanks for sharing mbak :)
kalau mau download data NAB harian reksadana 2009-2010 dimana ya?

fund fact sheet

jgkayla's picture

thanks mbak akhirnya ngerti juga isi dari fund fact sheet selama ini cuma bisa moloton doank, bs nggak mbak saya tau lebih detailnya mengenai penempatan portofolio untuk Schroder Dana Istimewa dan Danareksa mawar fokus 10 soalnya saya investnya disana, thanks before

Your are currently browsing this site with Internet Explorer 6 (IE6).

Your current web browser must be updated to version 7 of Internet Explorer (IE7) to take advantage of all of template's capabilities.

Why should I upgrade to Internet Explorer 7? Microsoft has redesigned Internet Explorer from the ground up, with better security, new capabilities, and a whole new interface. Many changes resulted from the feedback of millions of users who tested prerelease versions of the new browser. The most compelling reason to upgrade is the improved security. The Internet of today is not the Internet of five years ago. There are dangers that simply didn't exist back in 2001, when Internet Explorer 6 was released to the world. Internet Explorer 7 makes surfing the web fundamentally safer by offering greater protection against viruses, spyware, and other online risks.

Get free downloads for Internet Explorer 7, including recommended updates as they become available. To download Internet Explorer 7 in the language of your choice, please visit the Internet Explorer 7 worldwide page.