BBM Turun, Inflasi Turun, Kenapa IHSG Turun Juga?
Fri, 01/23/2009 - 09:07
Pertanyaan dari rekan kita habasinalende:
bro this is my comment ... Ane nggak terlalu ngeh masalah fundamental tapi sepertinya memang Dan klaim Indonesia agak tidak terseret oleh krisis financial perlu kita question lagi mengingat Bank Danamon salah satu Bank yang dinilai cukup prudent ternyata laporan keuangan 2008-nya kurang menggembirakan. So ada kekhawatiran sektor Banking di Indonesia juga ternyata kena impact krisis (walaupun bukan karena loss akibat megang subprime mortgage). Dan kita mesti ingat kalo IHSG kita 40% lebih disusun atas saham commodity (batu bara, nikel, CPO) yang notabene memang belum menunjukkan trend untuk naik lagi ... so bottomlinenya secara fundamental memang belon ada alasan yang cukup kuat untuk IHSG naik kencang ... walaupun ane juga meragukan IHSG akan turun tajam ... so kecenderungannya memang sideways ...
Di sisi analisa bandar, kita bisa menyimak penyataan erry firmansyah di koran akhir-akhir ini, IHSG memang lagi lesu darah karena ditinggalkan hedge fund tahun 2008 kemaren, ini terlihat jelas dari
Short selling pengaruh ... ? mungkin iya tapi kayaknya bukan itu |
Comments
3 faktor utama
Bro Passion,
Menurut hemat saya, ada 3 faktor yang menentukan arah pergerakan IHSG:
1. Faktor global
2. Faktor domestik
3. Sentimen pasar
Untuk faktor 1 & 2 sifatnya fundamental, yaitu terkait aspek makroekonomi seperti tingkat inflasi, suku bunga, neraca perdagangan, PDB, dll. Semuanya relatif bisa diukur karena ada datanya. Sedangkan faktor 3 bersifat psikologis sehingga lebih sulit ditelaah.
Faktor global yang saat ini menonjol adalah kemungkinan pulihnya ekonomi AS. Apabila Obamanomics mampu menciptakan stimulus yang bisa menggerakkan kembali pasar dan mengurai kebuntuan mata rantai ekonomi, maka ekonomi AS dan nantinya global bisa pulih.
Faktor domestik yang menonjol saat ini adalah Pemilu dan apakah pemerintah bisa meluncurkan stimulus ekonomi yang tepat. Meskipun banyak analis memperkirakan bahwa angka pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan berkisar antara 3-4.5% saja (sebelumnya selalu sekitar 6% dalam beberapa tahun terakhir, termasuk sepanjang 2008), namun Indonesia termasuk salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang masih positif, sama seperti halnya China dan India. Jadi meskipun melambat, paling tidak Indonesia tidak mengalami resesi karena definisi resesi adalah pertumbuhan ekonomi yang negatif selama paling sedikit 2 kuartal berturut-turut. Kalau stimulus yang diluncurkan pemerintah bisa menciptakan lapangan kerja bagi banyak orang, maka bisa saja target pemerintah untuk mencapai angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5.5% tercapai.
Untuk sentimen pasar, hal ini sangat tergantung pada kedua faktor di atas. Dan uniknya, kalau kedua faktor di atas menentukan trend pergerakan IHSG, maka sentimen pasarlah yang menentukan fluktuasi pasar.
Jadi kesimpulannya kita perlu banyak berdoa agar faktor 1 & 2 positif sehingga faktor 3 pun ikut menjadi positif. Dengan demikian IHSG pun akan naik.
Market is The KING
Wishing and hoping is never going to take you anywhere. Be practical. Do what market is telling you to do… Staying in the market for too long (hoping for a huge windfall) is a strategy that backfires more often than not. The successful trader will have tested their strategy extensively and will be aware that a losing is also a part of the game. They will also measure their success on whether they place the trade according to their system rather than whether it is purely a winner or a loser. The fear is removed from the trade because they know that several losers in a row is to be expected. The successful trader has set a target, either a certain price or a timed exit and will stick to it. If the trade only takes 5 minutes then that's just great, there's plenty that won't. To trade successfully you need to remove all emotional influences. This is what I called about a PSYCHOLOGICAL INVESTING. Market always tell you the truth...!
menurut saya sih hanya
menurut saya sih hanya masalah ekspektasi pasar saham
bukan masalah fundamental yang benar2 buruk
hedge fund contrarian justru masuk ko :D
buy indonesian. i am.
http://gudangilmuinvestasi.blogspot.com
Pendapat saya
Bro menurut pendapat saya (sok tau mode : on), turunnya harga BBM akan menurunkan inflasi bahkan menurut sebagian pengamat malahan bisa deflasi, membuat orang berfikiran "Untuk apa menanamkan uang di pasar modal jika saya menaruh uang saya di deposito / tabungan / dibawah bantal akan mendapat "untung" lebih besar dari pada di taruh di pasar modal?". Lalu ditambah lagi dengan "kesaksian" investor RD di BEI Imvestor Club yang meng cutloss RD nya karena khawatir akan turunnya nilai investasi di RD.
Lalu kasus Sarijaya yang membuat transaksi di BEI mulai berkurang + jatohnya saham BUMI yang mencapai titik "rekor" nya terbaru di awal tahun.
Malahan menurut saya yang lebih "mengagumkan" adalah "kesaksian" seorang investor Saham yang merasa kapok berinvestasi karena kasus SP dan jatohnya saham yang dimilikinya.
Kalau terus seperti ini, apa sentimen yang cukup untuk menggairahkan pasar untuk memikat investor menaruh uangnya di pasar modal. Apakah Januari effect akan terjadi pada tahun ini? Semoga saja januari effect terjadi sampai akhir bulan (jangan cuman awal bulan saja).
Untung saja awal Januari tadi saya belum berniat untuk top up RDS saya, malahan saya "iseng-iseng" menaruh di deposito yang bagi hasilnya tinggi.
INDEX BARU
halo bro gebet.....
untuk index bisnis 27 apakah bisa dimasukana datanta dlm
portalreksadana .... supaya lebih lengkap bro....
thanx
ma_kara