Metode Perhitungan Kinerja Portfolio
Sebagai investor, kita tentunya ingin mengetahui bagaimana kinerja portofolio investasi kita. Dalam investasi di reksa dana, misalnya, setiap bulan manajer investasi menerbitkan Fund Fact Sheet yang memuat tabel kinerja reksa dana untuk periode 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, sejak awal tahun (Year To Date/YTD) dan sejak peluncuran (Since Inception/SI). Sayangnya, banyak investor yang tidak memahami bagaimana kinerja reksa dana dihitung sehingga angka?angka yang disampaikan dalam Fund Fact Sheet kemudian tidak bisa diinterpretasikan dengan benar. Dalam tulisan ini penulis mencoba memberikan gambaran mengenai bagaimana kinerja portofolio dihitung. Untuk mempermudah pemahaman, penulis juga menyampaikan ilustrasi dengan angka-angka sederhana. Dalam perhitungan kinerja portofolio ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan:
Sedangkan untuk metode perhitungannya ada beberapa macam, di antaranya: Agar artikel ini tidak menjadi terlalu panjang dan sulit dicerna, dalam artikel ini penulis hanya akan membahas mengenai metode yang mengabaikan tingkat risiko. Sedangkan untuk metode yang memperhitungkan tingkat risiko akan dimuat dalam artikel lanjutan :) Mari kita mulai pembahasan dengan langsung membahas ilustrasi berikut ini. Misalkan portofolio anda memiliki kinerja sebagai berikut dan tidak ada penambahan dana selama periode investasi.
Arithmetic return Jika kita menggunakan metode arithmetic return, maka return rata-rata per tahun dihitung menggunakan rumus
Perhitungan historical return dengan menggunakan arithmetic return memberikan informasi yang salah, karena hanya menghitung rata-rata kinerja, tidak memperhitungkan efek bunga berbunga (compounding effect) dari investasi – dalam hal ini lebih tepat digunakan geometric return. Untuk menghitung total return (kinerja) selama 5 tahun, digunakan rumus TR = (nilai akhir – nilai awal)/(nilai awal) x 100% = (148-100)/100 x 100% = 48%. Angka 48% ini juga bisa diperoleh dengan metode geometric return. Untuk menghitung geometric return, kita gunakan variabel Holding Period Return (HPR) = 1+HPY.
Perhitungan geometric return merupakan perhitungan time-weighted rate of return, yaitu perhitungan kinerja return yang memperhitungkan periode investasi (adanya efek compounding). Geometric return digunakan dalam perhitungan kinerja investasi untuk Bagaimana jika investor melakukan penambahan atau penarikan dana selama periode investasinya? Jika demikian, perhitungan kinerja investasinya adalah untuk mengukur pertumbuhan dananya. Untuk perhitungan kinerja investasinya, yang digunakan adalah metode Money Weighted Rate of Return (MWRR), yaitu dengan konsep Internal Rate of Return (IRR). Coba kita perhatikan ilustrasi berikut:
Dalam hal ini total return tidak bisa dihitung hanya dengan melihat nilai awal dan nilai akhir investasi saja:
Untuk menghitung pertumbuhan dana, total return dihitung dengan konsep IRR:
Dengan menggunakan kalkulator finansial atau Excel, nilai r (IRR) bisa didapat, yaitu sebesar 9.36% per tahun. Quiz
Selamat mencoba! :)
|
Comments
mau tanya
qu ana.,
qu mau tanya bagaimana menghitung kinerja RDPT dengan metode Fama-French (3 faktor),, di dalam Fama-French ada faktor SMB dan HML., kalu d reksadana di liat dari apanya ya sist....
mohon bantuannya....
makasih....
Permisi
Permisi sis, artikelnya mau di Copas buat di taro di blog saya cos artikel ini mempunyai nilai edukasi yang cukup tinggi.
copy paste
Boleh, asalkan kamu cantumkan sumbernya.
OK
Oke Sis, kalau mau ngecek silakan buka
http://trikinvestasi.blogspot.com/
Sumber
BTW itu merupakan asli perhitungan Sis Mel sendiri atau hasil dari berbagai sumber?
perhitungan untuk ilustrasi
Perhitungan dalam artikel itu ilustrasi dengan angka-angka sederhana, bukan dari buku.
problematik saya telah lolos
problematik saya telah lolos di kuliah tentang three factor fama and frech model. apakan mungkin di implementasikan di indosesia-kan butuh data historis yang cukup panjang
my email nafieqexgmail [dot] com