Pentingnya Rebalancing dan “Cicilan” Investasi
Menyambung artikel terdahulu mengenai aset alokasi strategis, kali ini penulis akan mencoba memberikan ilustrasi mengenai pentingnya melakukan cicilan investasi secara berkala untuk mendapatkan imbal hasil portofolio yang optimal.
Dalam kesempatan ini penulis mencoba membuat simulasi untuk tiga strategi investasi: Pada strategi A, investor hanya menginvestasikan dananya di tahun pertama; tidak ada cicilan di tahun-tahun berikutnya dan bobot saham dan deposito tidak dikembalikan ke bobot pada saat awal investasi. Pada strategi B, investor melakukan rebalancing, yaitu dengan mengembalikan bobot saham dan deposito masing-masing ke level 20% dan 80% setiap awal tahun berikutnya, namun tidak menambah dana. Pada strategi C, selain melakukan rebalancing investor juga menambah dana untuk diinvestasikan pada setiap awal tahun.
Lebih lanjut, simulasi dilakukan dengan data berikut: Data riil untuk imbal hasil saham dan deposito selama periode 1998-2007 adalah sebagai berikut: Untuk mendapatkan investment yield dari ketiga skenario, dilakukan perhitungan IRR (Internal Rate of Return) untuk periode 1998-2007 di mana hasilnya adalah sebagai berikut: Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa strategi C (rebalancing with injection) memberikan investment yield tertinggi. Mungkin kemudian timbul pertanyaan bagaimana jadinya jika pasar mengalami penurunan seperti tahun ini, apakah strategi C juga akan terbukti paling unggul? Mari kita teruskan simulasi ke tahun 2012 dengan asumsi data pasar sebagai berikut:
Hasil simulasinya adalah sebagai berikut: Dari tabel di atas terlihat bahwa jika simulasi diteruskan ke periode yang lebih panjang, ternyata strategi B (rebalancing, no injection) lebih unggul. Mengapa demikian? Karena penurunan sebesar 50% pada tahun 2008 tidak cukup untuk mengembalikan nilai investasi ke level tahun 2007. Kalau kita hitung posisi IHSG pada akhir 2007 yaitu di 2745 maka pada dengan asumsi pertumbuhan indeks seperti tercantum di tabel di atas IHSG baru mencapai level 2860, kurang lebih sama dengan level tertinggi yang pernah dicapai IHSG pada Februari 2008 sebesar 2830. Akibatnya jika anda exit pada tahun 2012, maka IRR strategi C akan lebih rendah dari IRR strategi B. IRR strategi C akan melampaui IRR strategi B jika anda exit saat kenaikan pasar sudah dapat menutupi koreksi dalam yang terjadi di tahun 2008.
|
Comments
@ sis mel: rebalancing untuk cicilan investasi
Sis Mel, artikelnya benar2 yahud dan bikin saya makin melek investasi. Sebagai newbie, saya butuh inputan dari sis Mel nih. Dalam investasi saya menggunakan metode cicilan dengan kemampuan Rp 1jt per bulan, dengan profil resiko saya yg konservatif, bagaimana sebaiknya saya membagi komposisi dari investasi tersebut. Selain itu, sesuai artikel sis Mel di atas, bagaimana cara melakukan rebalancing untuk investasi dengan metode cicilan seperti saya, agar portofolio selalu sesuai dengan profil saya yaitu konservatif. Selain itu, bagaimana cara merealisasikan keuntungan jika cara investasi saya adalah cicilan (yg artinya nilai investasi saya juga masih kecil). Wah, banyak ya pertanyaannya...mohon dijawab ya sis, trima kasih sebelumnya.
@yoebie
Hi Yoebie,
Tentu saja bisa. Karena kamu melakukan DCA, maka kamu mengikuti skenario C (rebalancing dengan cicilan investasi).
Dari contoh yang saya
Dari contoh yang saya ceritakan apakah perhitungan rebalancing itu mengikuti set awal investasi yang 25%+75% ? apakah perkiraan return yang berbeda (25% dan 30%) tidak mempengaruhi terhadap perhitungan rebalancing.... terus terang saya masih bingung... :(
Terima kasih
DCA & Rebalancing
Salam kenal Sis Mel, dan salam kenal rekans sekalian.
Saya menemukan protalreksadana ini kira2 sebulan yang lalu. Dari sini saya banyak belajar tentang tingkat resiko dan tingkat return yang dapat kita capai... Saya mencoba untuk membuat suatu rencana (menggunakan tools my plan tentu-nya) dan dari rencana tersebut dihasilkan :
1. Untuk biaya pendidikan 4 tahun kedepan (return diperkirakan 25%) saya mengambil RD campuran dengan investasi sebulannya 1 juta (25% dari total investasi) dengan sistem DCA.
2. Untuk biaya pendidikan 10 tahun kedepan (return diperkirakan 30%) saya mengambil RD saham dengan investasi sebulannya 3 juta (75% dari total investasi) dengan sistem DCA.
Dengan data investasi tersebut diatas, mohon pencerahan dari Sis Mel ataupun dari rekans yang lain mengenai pertanyaan saya berikut ini; Apakah sistem investasi saya tersebut dapat dilakukan Rebalancing per-tahun ? mengingat bahwa dalam tahap awal dari investasi saya sudah memperkirakan return yang akan saya dapatkan pada saat investasi tersebut jatuh tempo sehingga saldo investasi yang saya dapatkan saat akan melakukan rebalancing adalah saldo yang sebenarnya sudah diperhitungkan dalam rata2 return yang akan saya dapatkan kemudian hari (saya takutnya jika dilakukan rebalancing, maka hasil akhir dari investasi tsb kurang dari apa yang diperkirakan). Jika dapat dilakukan rebalancing, bagaimana cara untuk melakukannya ?
Terima kasih...
salam dari yoebie yang newbie
sis mel... Excel
sis mel... Excel spreadsheet-nya apakah sudah bisa d sebarluaskan ??? apakah dengan menggunakan itu bisa memprediksi presentase tahun-tahun ke depan ?? Trims..
DCA plus deposito
Artikel yang keren. Hanya saja cara ini gak bisa diaplikasikan untuk orang2 yang cabut (baca : cutloss) ketika saham terjun bebas ya ?
Saya sempat out ketika investasi saya sudah -20%. Sekarang lagi pegang cash. Nah, saat ini saya rutin aja average down tiap bulan. Selisih cash saya masukkan ke deposito yang saya pecah kecil2. Sehingga untuk pengambilan tidak dikenakan pinalti.
Apakah cara ini cukup efektif ?
TIA
cut loss
Hallo Peter,
Maksud dari penulisan artikel saya adalah bahwa rebalancing diperlukan agar investor bisa mengelola resikonya. Pada saat pasar saham naik kencang, pasti porsi saham di portofolio naik melebihi porsi awal, sedangkan porsi deposito turun. Sebaliknya, jika pasar saham sedang turun drastis, maka porsi saham di portofolio akan turun lmenjadi ebih rendah dari porsi awalnya sedangkan porsi deposito naik. Dengan melakukan rebalancing, maka investor dapat mengelola risikonya. Misalnya dengan rebalancing saham/TD ke rasio 40/60 setiap awal tahun, berarti investor bisa membatasi eksposurnya pada level tersebut.
Keputusan investor untuk menahan, menambah ataupun cut loss saat pasar saham mengalami koreksi semuanya adalah pilihan yang rasional karena setiap investor memiliki kebutuhan investasi, horison investasi serta profil risiko yang berbeda-beda. Jika memang investor memiliki kapasitas menunggu, maka ia bisa bertahan atau bahkan menambah investasinya di saham, mumpung saham lagi obral. Sebaliknya, kalau ternyata si investor butuh uang atau merasa hidupnya terganggu akibat koreksi pasar ini, maka boleh-boleh saja ia melakukan cut loss.
Saya tidak bisa mengatakan apakah strategi anda bagus atau tidak karena saya tidak mengetahui kebutuhan investasi dan profil resiko anda. Selama strategi anda bisa memenuhi kebutuhan likuiditas serta tidak mengakibatkan hidup anda terganggu, tidak ada salahnya anda meneruskan apa yang sudah anda lakukan. Yang jelas, ada banyak strategi investasi dan hasilnya tentu bervariasi, tinggal pilih mana yang pas bagi anda.
@sis MEL
sis mel.... saya ingin menerapkan rebalancing....
dengan kondisi RD saham=90%, deposito= 10%, target return 30%/tahun, dgn kondisi kelebihan return dimasukan deposito kekurangan return ambil dr deposito. namun sistem saya DCA. bagaimana merumuskan nya sis...? "target return-DCA-Rebalancing"..... mudah2 an petanyaannya tdk membingungkan.
thanx
ma_kara
Strategi D
Sis, kalau No Rebalancing, with injection, bisa masuk ke "strategi D" gak?
Saat ini saya mempunyai deposito sekian lalu setiap bulan keuntungan deposito tersebut dimasukan ke RD (baik dalam kondisi bearish maupun bullish), jadinya nilai deposito tetap tetapi nilai RD nya bertambah. Masuk dalam kategori manakah saya ini? Apakah menurut Anda strategi ini cukup baik?
Minta izin
Sis Mel, artikel Anda sangat menarik. Saya cuma minta izin untuk dicopas ke blog saya, nanti saya tulisin dari Melinda Natalia Wiria sebagai sumber yang saya dapat.
Terimakasih ya atas kerja samanya. :)
sangat menarik ...
Sis mel yang baik hati ...
Ilustrasi sis mel sangat menarik ...
Terus terang ane termasuk dalam kategori ke-3 ... rebalancing dengan injection ... cuma ada sedikit perbedaan, injectionnya tidak dilakukan di awal tahun tapi tiap bulan (DCA ... injection no timing, hanya untuk disiplin), sedangkan rebalancing (untuk total amount) dilakukan sepanjang tahun tergantung keadaan dengan menggunakan timing berdasarkan Technical Analysis ...
Sebenarnya pengen juga sich mengkalkulasi dan mengcompare hasilnya dengan strategi yang diberikan sis mel ... tapi kayaknya ribet ngitungnya hehehe ... at least ada sedikit kesamaan dengan strategi sis mel lach ...
Ane juga pengen nanya seperti halnya bro dunkz, gimana sis mel memprediksi future performance (sampe 2012), tapi kayaknya ini dilakukan dengan menggunakan jurus "ekspektasi" ya sis hehehe ...
Terima kasih untuk telah berbagi ilmu ya sis mel ... btw request artikel ane gimana sis, apakah sudah selesai diconstruct ? hehehe ...
Seorang Newbie - P a s s i o n 4 U
Don't walk in front of me, I may not follow. Don't walk behind me, I may not lead. Walk beside me and be my friend.
request artikel
Hallo Bro Passion4U,
Apa yang dimaksud rebalancing berdasarkan analisa teknikal? Ini baru buat saya jadi mungkin Bro bisa menjelaskan - syukur2 dalam bentuk posting artikel supaya semua member bisa ikut menikmati.
Kalau Bro bisa membuat perhitungan hasil investasi berdasarkan strategi yang Bro lakukan selama ini (DCA tiap bulan tanpa timing, rebalancing tahunan dengan bantuan analisa teknikal), boleh dong dimuat sebagai artikel. Saya yakin akan sangat bermanfaat untuk para member, khususnya para swingers :)
Saya masih berhutang artikel apa ya sama Bro? Sorry lagi agak hectic minggu lalu jadi saya benar-benar lupa. Tolong ingatkan saya lagi ya. Thanks sebelumnya.
rebalancing
sis mel. bro passion n bro/sis kontributor
saya tertarik ide dengan tema yg membahas soal
"DCA tiap bulan tanpa timing, rebalancing tahunan dengan bantuan analisa teknikal" lebih asik lg kl ada simulasi hitungannya...
mudah2 an artikel dengan tema di atas ada yg membahasnya n sharing...
thanx
rebalancing ...
Sebenarnya artikel tentang rebalancing dengan TA sudah tersirat dalam artikel MA (Moving Average) ane ... cuma sayangnya sebenarnya ane sudah bukan pake MA lagi (it's too lagging for me). So kalo mo membuat perhitungan hasil investasi dengan strategi ane sekarang agak susah dilakukan tanpa harus membongkar habis performance portfolio ane (hehehe ... ketahuan dong rahasia dapur ane). Lagipula mengunakanTA intermediate sebagai toolsnya cenderung membingungkan buat yang lain, soalnya sangat tidak mudah dijelaskan dan sangat susah diikuti (jadi terkesan tidak konsisten, padahal parameter TA khan banyak banget dan pengalaman memainkan peranan yang sangat penting dalam judgement)
So yang paling mungkin dilakukan adalah tetap menulis artikel dengan bahasa sederhana (pake TA moving average aja) dengan DCA tiap bulan ... entar ane pikir dech gimana cara ngitungnya yeee ... mungkin nanti ane bikin dengan time frame seperti yang sis bikin sehingga bisa dicompare apple to apple dengan parameter yang agak real (memperhitungkan swithching fee, subscribe fee, dsb).
Seorang Newbie - P a s s i o n 4 U
Don't walk in front of me, I may not follow. Don't walk behind me, I may not lead. Walk beside me and be my friend.
Nanya nih..
Maaf masih baru banget ni, ga ngerti apa2. Kalo rebalancing itu maksudnya gmn? Trus "Pada strategi B, investor melakukan rebalancing, yaitu dengan
mengembalikan bobot saham dan deposito masing-masing ke level 20% dan
80% setiap awal tahun berikutnya, namun tidak menambah dana." maksudnya gmn y?mohon penjelasan.maklum org awam baru belajar.
rebalancing
Hallo Freddy,
Yang dimaksud dengan rebalancing adalah mengembalikan komposisi portofolio seperti semula. Misalkan portofolio kamu terdiri atas 20% saham dan 80% deposito, maka setiap awal tahun berikutnya kamu kembalikan lagi komposisi portofoliomu ke level tsb.
Untuk lebih jelasnya, coba saya ilustrasikan dengan angka - saya pakai angka sederhana supaya gampang menghitungnya ya. Misalkan pada tahun pertama kamu menginvestasikan 100 dengan komposisi 20% di saham dan 80% di deposito - jadi kamu menginvestasikan 20 di saham dan 80 di deposito. Setelah 1 tahun imbal hasil investasi di saham +50% sedangkan deposito +10%. Jadi pada awal tahun kedua portofoliomu tumbuh menjadi 20 x (1+50%) + 80 x (1+10%) = 30 + 88 = 118.
Nah bagaimana dengan komposisi portofoliomu pada awal tahun kedua? Porsi saham menjadi 30/118 = 25.42% sedangkan porsi deposito menjadi 88/118 = 74.58%. Rebalancing berarti kamu mengembalikan porsi saham ke 20% dan deposito ke 80%, yaitu dengan merealisasikan keuntungan di saham dan memasukkannya ke deposito.
Apa manfaat rebalancing? Rebalancing adalah cara untuk mengelola resiko. Dengan selalu mengembalikan komposisi portofolio ke level 20/80 seperti contoh di atas, berarti kamu membatasi eksposur kamu terhadap saham sebesar 20%. Selain itu rebalancing sejalan dengan prinsip investasi "buy low, sell high". Mengapa demikian? Karena pada saat pasar saham naik kencang kamu bisa melakukan profit taking (sell high) karena komposisi saham di portofoliomu naik melebihi batas maksimum yang bisa kamu terima (dalam contoh di atas adalah sebesar 20%). Sedangkan saat pasar saham, porsi saham di portofoliomu juga akan turun sehingga kamu punya ruang untuk menambah (buy low).
Yang dimaksud dengan injection atau cicilan investasi adalah dengan menambah dana untuk diinvestasikan pada setiap awal tahun. Jadi kalau kita teruskan ilustrasi tadi, jika misalnya kita memasukkan cicilan 10 tiap tahun, berarti pada awal tahun kedua kamu akan menginvestasikan 118 + 10 = 128. Baru kemudian kamu melakukan rebalancing sehingga jumlah yang diinvestasikan di saham menjadi 20% x 128 = 25.6 sedangkan di deposito sebesar 80% x 128 = 102.4.
Untuk lebih jelasnya kamu bisa membaca artikel saya yang berjudul "Alokasi Aset Strategis". Artikel itu menunjukkan perlunya rebalancing.
Nanya
Jadi pengen tau. Untuk simulasi sampai th 2012 gimana cara forecastnya sis?
Mungkin teman2 di sini banyak yang belum ngeh apa itu IRR, mungkin bisa dijelaskan lebih lanjut :)
Kalau seandainya komposisi portfolionya diubah gimana hasilnya ya?Kalau dari perhitungan, saya lihat komposisi portfolionya sangat konservatif (80% deposito).
"invest your time before invest your money"
visit my blog at http://warung-reksadana.blogspot.com
dan http://parahita.wordpress.com
re: pertanyaan Bro Dunkz
Hallo Bro Dunkz,
Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat imbal hasil di mana net present value dari total arus kas dalam suatu proyek adalah nol - karena itu IRR juga dikenal dengan istilah discounted cash flow return. Perhitungan IRR melibatkan semua arus kas, baik inflow (dinyatakan sebagai bilangan positif) maupun outflow (bilangan negatif). Konsep IRR ini mengekspresikan imbal hasil riil dari suatu investasi.
Dalam konteks investasi yang saya simulasikan, misalkan investor menginvestasikan 100 di tahun pertama kemudian melakukan cicilan investasi selama 3 tahun sejumlah 10 tiap tahunnya sehingga tercapai hasil 225 pada akhir tahun ketiga. Maka arus kasnya adalah -100, -10, -10, -10 dan +225. Kemudian dengan fungsi IRR di Excel kita bisa menghitung berapa IRR-nya. Misalkan IRR-nya adalah 12% berarti investasi ini menghasilkan imbal hasil riil 12% per tahun.
Untuk penjelasan lebih detil bisa dibaca di http://en.wikipedia.org/wiki/Internal_rate_of_return.
Mengenai imbal hasil saham utk periode 2008-2012, angkanya hanya asumsi saja, tidak ada metode khusus untuk mendapatkannya. Hanya pertimbangan saya memasukkan angka tsb adalah dengan mengikuti pola imbal hasil periode 1998-2001 di mana setelah koreksi sangat dalam di tahun 1998, kinerja IHSG masih minus di tahun 1999 tapi sangat kecil minusnya, sedangkan utk periode 2000 ke atas sudah rebound menjadi positif dan bahkan melesat. Tujuan dari meneruskan simulasi sampai ke 2012 adalah untuk menguji apakah dengan adanya koreksi tajam sekali lagi (setelah krisis 1998) hasilnya tetap konsisten, yaitu bahwa strategi rebalancing with injection memberikan imbal hasil tertinggi.
Kebetulan simulasi yang saya buat di Excel memungkinkan kita untuk mengubah-ubah berbagai parameter (misalnya komposisi portofolio, imbal hasil 2008-2012) dan melihat bagaimana hasilnya. Sejauh ini saya sudah mencoba dan hasilnya konsisten, bahwa strategi rebalancing with injection adalah yang paling optimal.Kalau Bro tertarik nanti saya kirimkan Excel spreadsheet-nya, sekalian minta tolong dicek apakah simulasinya sudah benar :p
rebalancing
sis mel....
saya jg ingin menanyakan kl kita no rebalancing dan injection...
seperti apakah simulasi hitungannya......?
untuk Excel spreadsheet rebalancingnya... wah kita2 menunggu neh di posting...
thanx ya sis....
salam
Excel spreadsheet
Wah saya blm sempat membuat simulasi utk strategi no rebalancing with injection.
Sebelum saya buat simulasinya, mungkin kamu bisa menjawab pertanyaan2 berikut supaya kita bisa menentukan parameter untuk simulasinya:
- Berapa jumlah injectionnya per tahun?
- Bagaimana pola injectionnya: apakah dibagi ke saham dan deposito atau hanya ke salah satu?
Kalau dibagi ke 2 asset class tsb, bagaimana porsi pembagiannya?
- newbie -
wah pembahasan nya "expert" banget yah... saya bingungtapi kayaknya analisa rekan rekan di siniasik asik yaah.. hehheh
oya... perkenalkan saya, Oktaviar Rahmat, saya ikut reksadana mulai awal tahun ini.
Kaget juga ketika harga anjlok, tapi membaca-baca portal ini jadi merasa nyaman.
Terus terang apakah ada panduan untuk definisi istilah istilah yang dipakai kalau bisa diberi penjelasan singkatnya.
Agar saya bisa terjun juga mengikuti mailing list ini. atau apakah ada buku yang menjadi referensi pemula seperti saya
Dan apakah harus orang yang berlatar belakang ekonomi ya?
Atas segala pencerahan saya ucapkan terimakasih
Terimakasih
Wah... terimakasih rekan rekan, terus terang sebagai pemula, saya tertarik dengan reksadana dibanding langsung main saham karena tidak perlu banyak membuang waktu untuk memonitor pasar, seperti yang dilakukan jika kita main saham... dengan begitu saya bisa bekerja dengan tenang, cuma hanya melihat indeks IHSG, kalau pas turun, dan pas ada duit yaa top up.
satu yang saya pelajari dari portal ini, yaitu duit yang kita gunakan untuk ber-investasi adalah uang yang benar - benar idle, yah kira kira 2-3 tahun belum kita pergunakan, jadi kita dapat berinvestasi secara sehat dan "tidak stress"
betulkan ya?
kapasitas menunggu
Ya benar, investasi di reksa dana saham sebaiknya hanya dilakukan bagi investor yang punya kapasitas menunggu (tidak punya kebutuhan likuiditas dalam jangka waktu kurang dari 3 tahun).
Kapan kita melakukan redeem ?
Wah berarti saya sudah dijalan yang benar, secara naluri saya sudah klik untuk "kapan harus melakukan top up", tapi setelah itu saya bingung dan belum klik untuk "kapan redeem yang tepat", yang saya pikir dan rencanakan sekarang yaitu : ketika beli di cicil dengan catatan pas harga turun, tapi ketika harga naik (dan cocok harganya) saya akan melakukan redeem untuk semua reksadana yang saya miliki, yang juga berarti bahwa saya merealisasikan keuntungan dan memulai dari awal lagi.
Mungkin saya perlu untuk belajar teori teori diatas, agar reksadana yang saya miliki dapat memaksimalkan keuntungan dan ada kontinuitasnya seperti Sis Mel dan rekan rekan jelaskan.
Terimakasih sekali lagi
kapan redeem
Ada 3 keadaan di mana investor perlu melakukan redemption:
1. Rebalancing portofolio
2. Butuh uang
3. Cut loss
Redemption dalam rangka rebalancing dilakukan untuk mengembalikan komposisi portofolio ke porsi semula, misalnya ke 60% deposito dan 40% saham. Redemption dilakukan terhadap asset class yang mengalami kenaikan sehingga porsinya di portofolio meningkat melebihi porsi semula sehingga perlu dipangkas ke level semula. Misalnya pada tahun lalu di mana pasar saham naik kencang, maka investor bisa redeem sebagian dari unit penyertaan reksa dana sahamnya untuk mengembalikan porsinya ke level semula. Dengan demikian, investor bisa merealisasikan keuntungannya di reksa dana saham sekaligus mengembalikan eksposur maksimalnya di saham.
Pada kondisi butuh uang, investor melakukan redemption karena kebutuhan likuiditas sehingga mau tidak mau harus mencairkan investasinya. Untuk investasi di saham, mengingat harganya berfluktuasi maka sebaiknya dana yang diinvestasikan sebaiknya dana yang memang menganggur paling sedikit 1 tahun (malah kalau bisa > 3 tahun) sehingga investor punya kapasitas menunggu. Mengapa demikian? Karena kalau tidak punya kapasitas menunggu maka investor bisa dihadapkan pada kondisi butuh uang saat kondisi pasar saham sedang turun sehingga redemptionnya dilakukan pada harga yang rendah.
Untuk kondisi cut loss, tindakan ini dilakukan karena investor ingin mencegah kerugian lebih lanjut. Tindakan cut loss sama sekali tidak dilarang dan sah-sah saja dilakukan, asal dilakukan dengan pertimbangan matang di mana investor memiliki alasan mengapa ia melakukan cut loss serta menyadari implikasinya. Ada fenomena unik yang sering tidak disadari investor, yaitu bahwa semakin dalam koreksi pasar, sebenarnya makin kecil peluang investor melakukan cut loss. Lebih detilnya bisa anda baca di artikel saya yang berjudul "Implikaso Cut Loss".
Kapan waktu yang tepat untuk melakukan redemption? Yang jelas untuk investasi di reksa dana anda perlu time in the market, bukan timing the market, jadi anda tidak akan pernah tahu kapan pasar sedang berada di kondisi tertinggi atau terendah (karena kalau anda tahu tentunya anda tidak perlu bekerja, cukup di rumah saja jual beli saham). Yang paling penting dalam berinvestasi adalah disiplin dan kesabaran karena dengan kedua modal itulah anda bisa memenuhi kebutuhan investasi serta mengelola risiko.
Semoga penjelasan ini membantu.
buku ttg reksa dana
Untuk buku panduan mengenai reksa dana, anda bisa membaca "Berwisata ke Dunia Reksa Dana" karangan Eko P. Pratomo. Buku ini menerangkan konsep reksa dana secara lengkap dan sangat mendasar sehingga mudah dimengerti dan sangat berguna bagi investor pemula. Nukilannya juga tersedia dalam bentuk PDF file di pusat reksa dana Bapepam (www.bapepam.go.id).
Mengenai latar belakang pendidikan, untuk menjadi investor reksa dana tidak perlu punya latar belakang jurusan ekonomi koq. Ilmunya juga tidak terlalu sulit, yang penting mau belajar.Saya sendiri bukan dari fakultas ekonomi lho - saya ini "tukang insinyur" kalo kata babenya si Doel :p
saya harus mohon maaf belum
saya harus mohon maaf belum sempat merealisasikan Kamus Istilah. beberapa rekan (spt Passion4U) sudah menyumbang bbrp definisi, dan ini tetap saya simpan. mungkin nanti saya coba buat satu artikel utk bisa kita "keroyok" bareng, siapapun bisa merequest definisi, atau menyumbang definisi.
Mohon dibuatkan excel spreadsheet
<!--[if gte mso 9]>
Normal
0
false
false
false
EN-US
X-NONE
X-NONE
MicrosoftInternetExplorer4
<![endif]--><!--[if gte mso 9]>
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<![endif]-->
LatentStyleCount="267">
Setelah membaca tulisan sis tentang rebalancing, saya jadi tahu pentingnya rebalancing.Cuma saya bingung bagaimana menghitungnya. Saya adalah pembeli RD ketengan (TOP UP/bln sedikit2) , mohon dibuatkan excelnya spy saya bisa menghitung.
KASUS:
TOP UP/bln 1.5jt --> Langsung masuk ke RDS semua.
Pasar Uang --> kalau ada uang sisa.
Total Dana yg sdh saya keluarkan untuk beli RD:
RDS 23.500.000
PU 46.000.000
Nilai Investasi saya saat ini adalah:
RDS 12.485.430,93
PU 47.402.895
1. Berapa komposisi rebalancing dng kasus seperti diatas?
2. Perhitungan rebalancing dari dana yg dikeluarkan/dari nilai investasi saat ini?
3. Bagaimana perhitungan rebalancing dng TOP UP 1.5jt/bln langsung ke RDS
4. Tolong dibuatkan juga dng jumlah diatas saya ingin komposisinya 25:75, berapa total seharusnya RDS dan PUnya.
Maaf Sis kalau pertanyaaanya banyak dan O'o, krn saya benar2 newbie di RD.
Terima kasih atas jawabannya.
Farrel
Rebalancing
Hi Sis,
Saya juga punya masalah ttg rebalancing, bagaimana menerapkan nya dalam melakukan investasi,mungkin sis bisa bantu saya dalam melakukan rebalancing,akan lebih baik jika saya bisa tau alamat email sis.
Thanks be 4
Minus rebalancing
Dear Sis,
Kalau lagi minus gini RDS nya apakah harus di rebalancing juga
dengan me-redeem Deposito or Obligasi.?
Thanks..
rebalancing
Rebalancing berjalan terus, baik dalam kondisi pasar naik maupun turun. Saat kondisi pasar saham naik, berarti porsi saham di portofoliomu juga akan naik sehingga dengan rebalancing berarti kamu melakukan profit-taking dengan menjual sebagian sahammu dan menginvestasikan hasilnya ke asset class lain, baik deposito/pasar uang atau obligasi.
Sebaliknya saat pasar saham turun berarti porsi saham di portofoliomu juga turun sehingga kamu memiliki ruang untuk menambah porsi sahammu.
Penerapan Rebalancing
Sis,
Bisa bantu dgn menggunakan spred sheet atau yg lain, yg menurut Sis lebih mudah menjabarkan penerapan rebalancing, karna jujursaja sangat susah penerapan nya, terutama bila disertakan dengan strategi yang lain nya.
Setuju
saya juga sedang mulai melakukan pembelian reksadana, dan saya berniat melakukan rebalancing , pertanyaan nya,, rebalancing baiknya di lakukan di awal tahun atau akhir tahun,
lalu untuk menemani RD saham, sebaiknya saya membuka deposito atau RDPT?
mohon di jawab,, bener2 masih newbeeee,,,,