Alokasi Biaya dan Imbalan Jasa Reksa Dana

mnwiria's picture

Penulis sering mendapatkan pertanyaan seputar biaya pembelian (subscription) dan penjualan kembali (redemption) unit penyertaan dari calon investor ritel yang kelihatannya sangat peduli akan kedua biaya ini. Kebetulan tidak banyak yang tahu bahwa MI di mana penulis bekerja tidak melayani nasabah ritel, sehingga tidak jarang penulis sering menerima panggilan telepon dari investor ritel yang ingin berinvestasi langsung dengan harapan bisa mendapatkan keringanan atau bahkan bebas biaya pembelian atau penjualan kembali.

Namun ternyata sebagian besar investor ritel tidak memahami struktur alokasi biaya dan imbalan jasa reksa dana. Banyak yang tidak memahami bahwa sebenarnya ada biaya-biaya yang menjadi tanggungan reksa dana, ada yang ditanggung oleh MI dan ada pula yang dibebankan kepada nasabah.

Dalam prospektus reksa dana ada bab khusus yang memuat uraian tentang alokasi biaya dan imbalan jasa reksa dana. Alokasi biaya ini biasanya terbagi dalam 3 kelompok:

1. Biaya yang menjadi beban reksa dana

a. imbalan jasa manajer investasi
b. imbalan jasa bank kustodian
c. biaya transaksi efek
d. imbalan jasa akuntan dan konsultan hukum
e. biaya pembuatan laporan keuangan
f. biaya pembaharuan & distribusi prospektus
g. biaya pengeluaran untuk keperluan mendesak demi kepentingan reksa dana
h. pembayaran pajak yang berkenaan dengan biaya-biaya tersebut di atas.

2. Biaya yang menjadi beban MI

a. biaya persiapan pembuatan reksa dana (pembuatan KIK dan dokumen-dokumen yang diperlukan, termasuk imbalan jasa akuntan, konsultan hukum dan notaris)
b. biaya administrasi pengelolaan portofolio reksa dana (telepon, fax, fotokopi, transportasi dari MI dalam menjalankan usahanya)
c. biaya pemasaran (termasuk biaya pencetakan, promosi dan iklan reksa dana),
d. biaya pencetakan dan distribusi formulir transaksi (pembelian, formulir penjualan kembali, formulir pengalihan unit penyertaan dan bukti kepemilikan unit penyertaan)
e. biaya pencetakan dan distribusi prospektus yang pertama kali
f. imbalan jasa konsultan hukum, akuntan dan notaries serta  biaya lain kepada pihak ketiga (jika ada) sekiranya reksa dana dibubarkan.

3. Biaya yang menjadi beban pemegang unit penyertaan

a. biaya pembelian unit penyertaan (subscription fee)
b. biaya penjualan kembali unit penyertaan (redemption fee)
c. biaya pengalihan unit penyertaan (switching fee)
d. semua biaya bank (pemindahbukuan/transfer) sehubungan dengan pembayaran pembelian, penjualan kembali dan pengalihan unit penyertaan (jika ada).

Biaya-biaya (3 a-c) ini dibayarkan kepada agen penjual yang ditunjuk oleh MI. Nah, biaya-biaya ini bisa bervariasi dari satu agen penjual ke agen penjual lainnya, misalnya jika dalam prospektus hanya tercantum maksimumnya saja. Jadi kalau misalnya untuk subscription fee tercantum maksimum 1% dari nilai transaksi, maka agen penjual bisa membebankan angka berapapun asal tidak lebih dari 1%, atau bahkan tidak membebankan sama sekali (bebas subscription fee). Sedangkan untuk redemption fee, terkadang MI mengatur sedemikian rupa sehingga nasabah hanya dikenakan redemption fee jika sudah berinvestasi melebihi batas waktu tertentu (misalnya 1 tahun) agar investor mengambil horizon investasi jangka panjang.

 

 

Comments

IHSG Saat ini apakah sudah Jenuh

costam's picture

Dear Suhu,
Apakah saat IHSG lagi tinggi seperti ini kita membeli produk reksadana saham adalah keputusan yg bijak ataukah menunggu IHSG terkoreksi terlebih dahulu...mohon petunjuk...terima kasih

@costam: market timing

mnwiria's picture

Hi,

Investasi di reksa dana saham sejatinya adalah untuk jangka panjang, atau dengan kata lain cocok untuk investor yang memiliki uang yang nganggur (idle fund) sehingga ia memiliki kapasitas menunggu. Saham merupakan kelas aset yang volatilitasnya tinggi, sehingga investor sebaiknya tidak menginvestasikan uang yang akan diperlukannya dalam waktu dekat, misalnya uang untuk biaya kebutuhan hidup. Kapasitas menunggu dalam hal ini penting karena dengan memiliki kapasitas ini investor menjadi relatif tidak terganggu dengan naik-turunnya IHSG. Mengapa demikian? Karena dengan memiliki kapasitas menunggu, investor tidak akan dihadapkan pada kondisi di mana ia harus mencairkan investasinya dalam waktu dekat. Bayangkan jika "uang dapur" yang diinvestasikan di saham atau reksa dana saham - bisa jadi saat investor membutuhkan dananya ternyata pasar saham sedang mengalami koreksi sehingga investor tidak mendapatkan kembali pokok investasinya - alias menderita kerugian!

Lebih lanjut mengenai investasi di reksa dana saham yang sejatinya untuk jangka panjang, silakan baca artikel saya mengenai topik tersebut di http://www.portalreksadana.com/node/582.

Mengenai kapan waktu terbaik untuk masuk ke reksa dana saham, saya jadi teringat jawaban diplomatis (sekaligus bercanda) mantan atasan saya, yaitu "Kalo punya uang". Arti dari jawaban ini sebenarnya adalah bahwa sebaiknya investor tidak melakukan market timing karena tidak ada satupun orang di dunia ini yang bisa mengetahui kapan indeks akan naik atau turun! Kalau ada yang bisa, tentunya orang ini pasti sudah kaya raya, tidak perlu bekerja lagi karena ia tinggal membeli saat pasar koreksi dan menjual saat pasar naik :)

Jadi bagaimana sebaiknya berinvestasi di reksa dana? Lakukan secara bertahap - sebagai cicilan investasi, supaya average cost atau harga rata-rata tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Kalau pasar mengalami koreksi tajam, boleh dipertimbangkan masuk lagi dengan nilai investasi lebih besar - makin besar koreksinya, makin besar investasi yang bisa dipertimbangkan untuk memanfaatkan momen ini. Selain itu dengan berinvestasi secara bertahap investor dapat menerapkan disiplin dalam berinvestasi, karena secara rutin - entah itu tiap bulan, tiap kuartal, dsb - ia pasti menyisihkan dana untuk investasi.

Demikian saya sampaikan. Semoga membantu.

Bu mnwiria

costam's picture

Bu, terima kasih atas penjelasan ibu mengenai timing berinvestasi di reksadana saham. Saya mencoba ambil point penjelasan Ibu untuk saat ini mungkin bisa mulai investasi di RD Saham dengan bertahap karena posisi IHSG pada posisi tinggi, Jika nanti terkoreksi kita bisa menambahkan investasi kita. Mudah2 an benar apa yang saya summary kan dari penjelasan Ibu.
Salam

dana idle atau bertahap

Mardin Azis's picture

mbak mnwiria, saya sudah mulai ikut arahan secara bertahap untuk investasi 7-10 th ,tapi kalau kita ada dana idle yg cukup besar baiknya gimana ya apa cari aman saja ke konvensional (deposito misal ).please advice ya mbak.

salam,Ma

Re: dana idle atau bertahap

mnwiria's picture

Hallo Pak Mardin,

Dana idle dalam jumlah besar ini tidak Bapak butuhkan untuk jangka waktu berapa lama? Jika jangka waktunya masih panjang (> 3 tahun), rasanya kurang optimal jika hanya dimasukkan ke deposito. Mengapa demikian? Karena saat ini dengan tingkat bunga deposito di 6% gross (atau 4,8% nett) sementara angka inflasi tahunan terkini berada di level 4,58% maka ini berarti jika Bapak menaruh dananya di deposito secara riil Bapak hanya akan mendapat 4,8%-4,58% = 0,22%.

Lebih lanjut, secara historis angka inflasi di Indonesia cenderung berada dalam kisaran double digit (>10%), baru belakangan ini turun dan selama tahun ini berada dalam level terendahnya. Ke depan angka inflasi serendah ini kemungkinan sulit dipertahankan mengingat tingginya harga-harga komoditas energi dan pangan. Jika angka inflasi makin naik sementara tingkat bunga deposito tidak naik signifikan, maka secara riil kekayaan Bapak akan makin tergerus inflasi (bahkan tidak tertutup kemungkinan Bapak akan mendapatkan suku bunga riil yang negatif - tingkat suku bunga riil = tingkat suku bunga - inflasi). Dengan kata lain, pendapatan Bapak naik sebesar x% di mana x adalah bunga deposito, sementara pengeluaran Bapak naik y% di mana y adalah inflasi dan x

Berdasarkan pertimbangan inilah kemudian investor disarankan untuk memiliki alokasi aset strategis, dengan tujuan untuk memilah-milah kebutuhan likuiditas berdasarkan jangka waktunya, lalu kemudian mengalokasikan investasinya ke kelompok aset (asset class) dengan proporsi sesuai jangka waktu/horison investasi tersebut. Untuk detilnya silakan baca artikel saya mengenai alokasi aset strategis di Portal Reksa Dana ini.

Demikian saya sampaikan. Semoga bermanfaat :)

fee beli/jual

belly's picture

dear team,

kalo untuk fee beli/jual reksadana apakah di atur dalam peraturan dari bapepam?

Fee reksa dana

mnwiria's picture

Mengenai fee reksa dana sejauh ini diatur spesifik melalui peraturan Bapepam. Namun besaran tiap-tiap fee dicantumkan dalam Kontrak Investasi (KIK) reksa dana, dan karena KIK harus diajukan ke Bapepam melalui proses yang disebut pernyataan pendaftaran, maka besaran masing-masing fee ini diketahui oleh Bapepam.

biaya operasi

listri's picture

mau nanya dong mbak. Saya mahasiswi yg lagi penelitian soal reksadana. variabel total biaya yang ada di laporan tiap reksadana yang dikeluarkan oleh Bapepam itu total biaya apa ya?apakah biaya yang menjadi beban reksadana? trus kalo biaya operasi itu apakah sama dengan biaya yg menjadi beban reksadana?terimakasih.

biaya operasi RD

rdlshell's picture

saya lempar ke bro Autogebet... Listri data itu ada di PRD, karena saya pernah baca tentang itu... Bro Gebet.. tolong listri untuk jawabannya

Biaya Pembelian Reksadana

Abu Lala's picture

Mau tanya nih,misal kita mau beli produk RD senilai 500.000 dan misal ada biaya tertentu.katakanlah 2%.Maka berapa total biaya yang harus kita keluarkan? produk+biaya=500.000 ato produk+biaya=500.000+2%x500.000? Thanks!

Pilihan Kedua

Elisabeth's picture

Yang benar adalah: 500.000 + (2%x 500.000) = 510.000

Management Fee Vs Subscription Fee

Elisabeth's picture

Misalkan :  MI A             MI B

S.Fee         1%               0

M.Fee         1,5 %         2,5 % 

Manakah diantara MI yg lebih minimum dr segi biaya untuk

pemilik RD khususnya RDS ?  Mohon bantuan bro / sis ??

management fee dan subscription fee

mnwiria's picture

Hallo Elisabeth,

Seperti sudah dijelaskan dalam artikel, management fee adalah biaya pengelolaan portofolio sedangkan subscription fee adalah biaya pembelian unit penyertaan. Management fee dibebankan kepada reksa dana sebagai persentase dari total dana kelolaan. Management fee dan custodian fee dihitung secara harian dan dipotong langsung ke reksa dana untuk mendapatkan Nilai Aktiva Bersih (NAB). Lebih lanjut, NAB dibagi dengan jumlah unit penyertaan yang beredar untuk mendapatkan NAB/unit yang biasa kamu lihat di koran-koran atau di situs Internet seperti Infovesta. Jadi nilai NAB/unit yang dipublikasikan ini sudah memperhitungkan pemotongan management fee di dalamnya.

Sedangkan subscription fee dibebankan kepada investor sebagai persentase dari jumlah pembeliannya. Subscription fee adalah milik agen penjual reksa dana (biasanya bank) jadi kalau kebetulan manajer investasinya juga bertindak selaku agen penjual maka bisa saja ia tidak membebankan subscription fee.
Subscription fee hanya dibebankan saat investor melakukan transaksi pembelian unit penyertaan reksa dana.

Mana yang lebih murah, A atau B? Coba simulasikan saja di Excel dengan dana investasi yang sama untuk periode investasi yang sama juga, misalnya Rp 100 juta untuk periode 1 tahun. Sepintas kelihatannya MI B lebih murah karena untuk top-up tidak dikenakan biaya, tapi yang lebih penting adalah kinerja reksa dananya. Sebaiknya jangan memilih reksa dana hanya berdasarkan pertimbangan biayanya saja.

Bagaimana sih mekanismenya

My_Awang's picture

Seumpaman saya akan mengikuti reksadana...dengan modal wal i juta, saya mengajak enam orang untuk berinvestasi...sehingga modalnya 6 juta kan....6 juta ini, berapa saya bisa beli reksadana lagi, apa sesuai modal, yaitu 6 juta, dan berapa lama saya bisa beli rekadana, dari mulai saya invest 1 juta ( modal awal )..tolong beri penjelasannya..secara gamblang..ok.

membeli reksadana perorangan

rdlshell's picture

Hai bro awang,

Saya sih gk pinter tentang reksadana, tp saya punya beberapa reksadana.

1. kalau beli reksadana gk perlu modalnya digabung dengan teman, tetapi atas nama sendiri saja. bila beli 1 juta, maka akan dapat unit sesuai dengan nab saat itu tentunya setelah dikurangi subs fee.Dengan nama sendiri maka laporan transaksi akan diterima oleh kita dengan profit atau lost nya dengan jelas. 

2. Lama membeli reksadana : terserah kita, biasanya bila redemp sebelum 1 tahun ada redemption fee. kalau saya membeli reksadana besaran dan lamanya disesuaikan dengan perencanaan keuangan saya.

Untuk belajar swing swing swing, TA or stategi lainnya masternya ada disini yaitu profesor passion Udan ada beberapa yang lainnya. Untuk belajar awal, selain baca2 di porta ini baca juga bukunya.

Rina DL

FP

Semua Hidden Cost + Inflation + Personal Tax = congratulations

toni_sa's picture

Untuk diingat bahwa semua cost tetap dikenakan pada pemegang unit penyertaan, khususnya annual fee terlepas fund performance LEBIH BURUK dari market ( index) baik pada saat market bearish, apalagi kalo bullish

silahkan dihitung2 total return anda berkurang berapa kalo anda invest sesuai mitos 'long term'
hihihi

hihihi
thats why rich dad said: rich ppl dont invest in mutual fund
hihihi

hidden cost dll

rdlshell's picture

Hai bro toni

 maksudnya tulisan anda dibawah ini apa yah? (saya hanya copy paste dari tulisan anda)

Silahkan dihitung2 total return anda berkurang berapa kalo anda invest sesuai mitos 'long term'
hihihi

hihihi
thats why rich dad said: rich ppl dont invest in mutual fund
hihihi

Rina DL

FP

hidden cost

rdlshell's picture

Sering sekali saya membaca tentang hidden cost dll, sehingga tergoda untuk ikut berkomentar.

Saya pikir suatu hal yang wajar bila manajer investasi mendapatkan fee. Selain MI juga harus pinter, mendapatkan lisensi, juga ada cost yang harus dibayar (operasional kantor dll).

Saya sebagai pengguna RD merasa terbantu oleh MI, karena tidak perlu pusing2 lagi untuk mengelola investasi, tidak perlu mengeluarkan biaya2 lainnya, yang kalau diperhitungkan bila berinvestasi sendiri, pasti lebih besar tentunya karena tidak bisa membeli saham dengan seharga Rp. 500.000,-

Soal hasil investasi baik atau buruk, tidak ada investasi yang selalu baik. Bila kita berinvestasi yang sederhana saja, misal membuka warung sembako, pasti ada naik dan turunya, hanya saja bila kita berinvestasi sendiri, kalo performance kita buruk, biasanya kita berusaha menutupinya.

Hehehe maaf yah, kok jadi serius. Mungkin saya penganut, win-win solution

 

Rina DL

Mohon Maaf Lahir Bathin

Sedikit tambahan

barkah's picture

Maaf Mbak Rina, saya sedikit mengkoreksi tulisan Anda tentang saham. Sebenarnya mungkin saja kita membeli saham seharga Rp. 500.000,- atau kurang. Contohnya saja harga perlembar sahamnya 100, maka harga 1 lot nya adalah 500 X 100 = Rp 50.000,-. Akan tetapi berbeda dengan RD, jika kita ingin membeli saham, maka kita harus mempunyai sejumlah deposit (minimal yang saya tau 5 juta, tetapi di suatu pialang ada yang cuma 2 juta akan tetapi itu khusus untuk mahasiswa) sedangkan bila ingin investasi di RD tidak perlu RD segala. Oh ya Mbak, umumnya fee dalam transaksi di saham lebih kecil dari pada fee di RD, jadinya secara "ongkos" lebih murah swing di saham dari pada swing di RD seperti bro pasion4U.

tidak mau berpolemik

mnwiria's picture

Menurut saya, semua orang berhak menyatakan pendapatnya, jadi saya tidak mau berpolemik mengenai apakah seseorang harus berinvestasi di reksa dana atau tidak.

Saat ini tersedia berbagai macam instrumen investasi dengan berbagai karakteristik dan untuk memenuhi kebutuhan berbagai investor dengan beragam profil risiko. Dari cara berinvestasi pun ada pilihan antara swa kelola (misalnya jual/beli saham melalui pialang, investasi di ORI) atau menyerahkan mandat kepada manajer investasi untuk mengelola dana (misalnya dengan membeli unit penyertaan reksa dana). Apapun instrumen yang dipilih dan cara manapun yang digunakan, semuanya baik asalkan sesuai dengan kebutuhan investor. Lebih penting lagi, dalam membuat keputusan investasi si investor harus mengetahui alasan dan konsekuensi atas keputusannya sehingga keputusan yang dibuatnya merupakan informed decision.

Mengenai imbalan jasa manajer investasi dan bank kustodian, memang keduanya tetap dibebankan kepada pemegang unit penyertaan reksa dana. Tapi mohon diingat bahwa besarannya ditetapkan sebagai persentase dari jumlah dana kelolaan. Dalam kondisi pasar naik (bullish), dana kelolaan akan meningkat sehingga imbalan jasanya juga naik. Sedangkan saat pasar turun (bearish) dana kelolaan akan turun sehingga imbalan jasanya juga menjadi lebih kecil.

Pada intinya, manajer investasi dibayar untuk mengalahkan tolok ukur. Jika suatu reksa dana kinerjanya negatif, tidak berarti kinerja itu jelek karena harus dibandingkan dengan kinerja tolok ukurnya. Contohnya, dalam kondisi pasar yang terpuruk saat ini di mana IHSG sudah turun lebih dari 50% sejak awal tahun, reksa dana yang kinerjanya -35% sejak awal tahun justru bagus karena berarti bisa mengalahkan tolok ukur sebesar -35% - (-50%) = + 15%.

Semoga penjelasan ini bisa membantu.

kinerja reksa dana

mnwiria's picture

Mungkin anda lupa bahwa NAB reksa dana sebenarnya sudah memperhitungkan potongan imbalan jasa manajer investasi dan bank kustodian. Jadi kinerja reksa dana yang dipublikasikan itu sebenarnya sudah net of fees.

laporan keuangan reksa dana

iluv's picture

Dear mnwiria,

mbak tolong tanya kalau mau melihat laporan keuangan dari reksa dana mengenai alokasi biaya-biaya yang menjadi beban reksa dana bisa saya dapatkan dari mana?seperti biaya manajemen,operasional,etc..

terima kasih

 

laporan keuangan reksa dana

mnwiria's picture

Untuk laporan keuangan reksa dana anda bisa mendapatkannya di prospektus. Untuk lebih jelasnya, silakan baca artikel saya yang berjudul "Membedah prospektus reksa dana" dan "Memahami laporan keuangan reksa dana".

selalu baik

rdlshell's picture

sis mel

Selalu baik menjawab pertanyaan. Menurut pendapat sis, postingan pendapat saya diatas ini gimana? apa saya terlalu naif? rasanya fair aja yah sis...

Rina DL

Mohon Maaf Lahir Bathin

hidden cost

ito's picture

pdhl ada hidden cost yg cukup besar (bila nominal invest antara Rp 100.000,- s/d Rp 1 jt) yaitu bea transfer...

apalg kalau kustodiannya bank asing, wah lebih mencekik lg biayanya terutama bagi yg menginginkan timing process sesuai cut off.

fortunately, skg byk MI yg bekerjasama dgn Mandiri jd berbahagialah investor kecil yg punya rekening Mandiri... setidaknya bebas bea transfer waktu beli maupun jual.

beli n jual di mandiri bea transfer gratis?

tianni's picture

bro ito, mohon pencerahan donk, gmn apa bener di mandiri bebas biaya transfer waktu beli n jual. gmn caranya tuh. Ane punya rek dimndiri tp blom pernah beli via mandiri, keburu IShg anjlok blum nemu timing yang tepat untuk buy. Thanx

lgs aja ke CS (tp usahakan

ito's picture

lgs aja ke CS (tp usahakan kantor cabang utama ya.. kalo cabang kecil officer-nya kadang belum ngeh ttg produk reksadana).

prosedur standar : isi profil resiko dan data nasabah. trus minta daftar produk yg dijual tinggal pilih sesuai keinginan.

beres, tinggal isi form subs. kalo mau beli rutin per bulan jg bisa, tinggal isi form lg.

 

 

Your are currently browsing this site with Internet Explorer 6 (IE6).

Your current web browser must be updated to version 7 of Internet Explorer (IE7) to take advantage of all of template's capabilities.

Why should I upgrade to Internet Explorer 7? Microsoft has redesigned Internet Explorer from the ground up, with better security, new capabilities, and a whole new interface. Many changes resulted from the feedback of millions of users who tested prerelease versions of the new browser. The most compelling reason to upgrade is the improved security. The Internet of today is not the Internet of five years ago. There are dangers that simply didn't exist back in 2001, when Internet Explorer 6 was released to the world. Internet Explorer 7 makes surfing the web fundamentally safer by offering greater protection against viruses, spyware, and other online risks.

Get free downloads for Internet Explorer 7, including recommended updates as they become available. To download Internet Explorer 7 in the language of your choice, please visit the Internet Explorer 7 worldwide page.