Ada pertanyaan dari bro fnb911:
saya beli reksadana A NAB 5rb,lalu saya pny dana 50jt & saya masukkan semuanya ke reksadana A, berarti saya pny unit penyertaan 10rb lbr. 1th kemudian NAB A naik jd Rp 6.500 $ saya pny dana lg 10jt. Nah apakah saya harus ttp memasukkan dana baru itu ke reksadana A yg NAB-nya sudah dikisaran Rp6.500?
Kl iya apakah saya masih dibilang untung jika pada 1 tahun
kemudian ternyata menurun menjadi Rp5.000 lagi? dengan kondisi demikian, apakah seharusnya saya jual saja investasi awal yg 50jt waktu dikisaran NAB 6500 & beralih ke rekasadana yg lainnya? & dana investasi baru tadi juga tidak dimasukkan ke dalam reksadana A?
Padahal menurut perencanaan keuangan misalnya utk memenuhi target dana 200jt dgn target waktu 7 thn kemudian dan qta berinvestasi pada investasi yg returnnya 30%/thn, apakah patut qta menanam invetsasi bulanan (Rp1.610.000) ke reksadana A yg 1 th bisa return 30%? Tp bisa jg turun & jika dimasukkan dana perbulan ke reksadana apakah bisa terwujud target dana 200jt td?
Terima kasih
Untuk mempermudah pembahasan, kita bulatkan semua angka (tanpa desimal) dan kesampingkan faktor perhitungan bunga berbunga ya.
Dana 50 juta >> NAB 5000 per unit >> dapat 10.000 unit
Dana 10 juta >> NAB 6500 per unit >> dapat 1.538 unit
Artinya, anda memiliki:
Dana 60 juta >> rata2 (menggunakan perhitungan proporsional) NAB 5200 per unit >> 11.538 unit
Artinya, kalau NAB sampai turun ke 5000, anda mengalami kerugian Rp. 200 per unit -nya.
Oh, artinya seharusnya ketika NAB 6500, 10000 unit anda dijual dan dana
hasil pencairan beserta dana baru 10 juta diinvestasikan di RD jenis
lain.. Ya, kesannya mudah, tapi berarti itu seakan2 kita 'diharapkan'
untuk dapat 'membaca' timing yang tepat - hal yang kita semua tahu
sangat tidak mungkin (sekali-sekali kebetulan benar memang bisa, tapi
akurat setiap saat tidak ada yang mungkin mampu). Sehingga, yang
terbaik dilakukan adalah menggunakan cara2 praktis dan cenderung 'basi'
(katanya) dalam dunia berinvestasi, yaitu gabungan dari:
- prinsip dan pegangan fundamental untuk jangka panjang
- dollar-cost averaging (DCA)
- portfolio allocation
- rebalancing
Anda sudah benar melakukan perhitungan investasi bulanan yang
dibutuhkan untuk mendapatkan hasil akhir X dengan ASUMSI return tahunan
Y dalam jangka waktu Z (cara DCA).
Tapi jangan lupa untuk realistis bahwa jenis instrumen yang anda pilih
kadang bisa memberikan return +Y, tapi juga bisa minus. Sehingga anda
pun mungkin perlu memperhitungkan kemungkinan return minus tersebut,
sehingga anda dapat secara realistis meng-adjust beberapa hal, baik
dari investasi bulanan (yang perlu diperbesar), dari jumlah tahun
tercapainya angka yang diinginkan (menjadi lebih panjang), atau angka
akhir pencapaian (diperkecil). Silakan dipilih sesuai hal mana yang
lebih mungkin untuk di-adjust dari kondisi keuangan anda. Tujuannya
bukan untuk apa2, tapi untuk membuat target keuangan anda lebih
mencapai sasarannya. Bisa kecewa berat loh apabila sudah tekun2
berinvestasi lama tapi ternyata hasil akhir jauh dari impian. Dari
hasil hitungan yang realistis, baru diputuskan pilihan
instrumen/investasi untuk mencapainya. Ini adalah konsep PORTFOLIO
ALLOCATION.
Nah, realisasi portfolio allocation (anggaplah 70% di RD Saham, 20% di
RDPT dan sisanya di RDPU) tidak harus langsung dilakukan pada hari
pertama. Berdasarkan kondisi pasar yang berlangsung, dan ke mana arah
fundamental jangka menengah-panjangnya, kadang portfolio allocation
yang dituju perlu dilakukan perlahan-lahan, bertahap, atau kadang
ditunda sampai waktu yang lebih kondusif (timing mengikuti arah/tren
FUNDAMENTAL). Jadi, kalau jelas2 pasar saham sedang tidak kondusif dan
belum terbentuk tren fundamental yang lebih pasti, walaupun mayoritas
'harusnya' di-subscribe ke RD Saham, mungkin ada baiknya eksekusi
tersebut ditunda, dan dananya diparkirkan dulu di RDPU. Terus monitor
perkembangan fundamental ekonomi dan pasarnya, sehingga apabila sudah
lebih kondusif kondisinya, dana bisa segera dialihkan ke 'tempat
semestinya', yaitu RD Saham.
Yang terakhir adalah REBALANCING. Apabila portfolio allocation anda
sudah benar dan berjalan, anggaplah anda telah mendapatkan positive
return yang jauh lebih tinggi dari yang ditargetkan. Walaupun tentunya
ada kemungkinan pasar terus naik, tapi apabila return yang telah
tercetak memang telah jauh di atas target return awalnya, apalagi
apabila cenderung ada kemungkinan tren fundamental memburuk ke
depannya, tidak ada salahnya anda melakukan rebalancing. Artinya, anda
mengembalikan posisi investasi anda ke portfolio allocation yang
semula. Biasanya ini akan membutuhkan anda untuk 'profit-taking'
beberapa investasi yang memang telah menghasilkan return jauh di atas
target dan menggunakan dana hasil profit-taking tadi untuk
diinvestasikan lagi menuju porfolio allocation yang awal. Banyak
investor lupa untuk melakukan rebalancing, terutama apabila sudah
terlalu yakin (baca: cenderung tamak) bahwa pasar yang bertahun-tahun
naik banyak akan terus naik lagi.
Standard line nya adalah : "sayang kan, kalo dicairkan, terus
marketnya rally terus.. Kita kalo profit-taking, udah tinggal gigit
jari aja ngeliat rally-nya". Jangan lupa bahwa rebalancing bukan
berarti mencairkan TOTAL investasi anda. Biasanya hanya membutuhkan
pencairan sebagian (cenderung kecil) untuk kemudian diinvestasikan
kembali ke jenis investasi lain. Tujuannya adalah mengembalikan
proporsi dana investasi investor agar kembali mencerminkan profil
dirinya dan portfolio allocation yang memang sesuai dengan apa yang
diset untuk dirinya sendiri pada awal perencanaan keuangan.
Mudah-mudahan membantu...
Salam,
Lilis
Comments
Perlu saran dan pendapat.
Sis Lily
Saya punya beberapa RD.
1. RD saham 3 alokasi,
a. untuk 11 tahun lagi, & sudah mulai 2 th lalu (singgle sum)
b. untuk anak kuliah, kira2 4 th lagi, dimulai 6 bulan lalu(singgle sum)
c. untuk anak mo vacancy kira2, 3 th lagi, dimulai 6 bulan lalu (DCA).
2. RDPT, 2 alokasi (singgle sum, ukuran saya investasi cukup besar)
a. untuk 11 tahun yad. dimulai 1 bulan lalu
b. untuk 8 tahun dan 14 tahun lagi menyiapkan biaya pernikahan anak (perkiraan), dimulai 1 bulan lalu.
Awal menempatkan di RDPT, krn di RDS sedang bikin deg2an terus.RDPT yg saya tempatkan 1 bulan ini -4,2%. Akhir2 ini saya banyak mendapat penawaran dari Bank maupun securitas dengan fix return 9 - 10% net. Saya berencana untuk switching dulu RDPT ke Bank, pertimbangannya adalah dan hasil dari invest di bank, direncanakan untuk DCA ke RDS. Sedangkan untuk RDS yang sudah ada saya biarkan saja. Bagaimana pendapat Sis lily dengan rencana saya ini? Mohon saran-sarannya....juga dari Bro & Sis di portal ini.
Terima kasih
Rina DL
Mohon Maaf Lahir Bathin
singgle sum
maaf newbie nih.
Sis Rina, tanya dikit boleh yah. Maksudnya singgle sum itu apa yah?! Kalo DCA tadi sis Lilis ud singgung.
Apakah itu maksudnya sama dengan investasi sekali bayar?
teknik terbaik
pertanyaan dan ulasan yg menarik (idem neh bro ito)
sis lilis.... tolong dibuatkan ilustrasinya rebalancing n dijelaskan lg mksdnya "mengembalikan
proporsi dana investasi investor agar kembali mencerminkan profil
dirinya" ituapa ya...? kl ad plus contoh n ilustrasi nya y sis....
thanx alot sis lilis
wah, ulasan yang menarik..
wah, ulasan yang menarik..
pengalaman aja... bisa digunakan imajinasi parabola dimana akan ada titik balik. Titik balik ini yg sukar ditebak, jd jgn terjebak dg market timing yg mengejar titik ini. Eksekusi di 60% dari titik balik ini aja sudah cukup OK.
sayangnya, banyak yg terjebak utk mengejar titik balik. Saat rally, merasa sayang utk redeempt krn berharap pasar terus naik. Saat turun, merasa ragu utk menambah unit penyertaan krn takut akan terus turun.