Beberapa waktu ini ada rekan kita yang menanyakan hal serupa tentang Fortis:

Apakah saya perlu khawatir sebagai salah satu investor dari produk fortis
equitas dengan berita terakhir bahwa fortis hampir collapse dan harus
mendapat suntikan dana pemerintah eropa? kita telah mendengar keterangan
dari Presdir Fortis Indonesia bahwa Fortis Indonesia dalam keadaan stabil.
Tapi, seberapa jauh dampak dari keadaan fortis di eropa terhadap fortis di
Indonesia? Apa yang terjadi terhadap investor fortis Indonesia apabila
suatu saat Fortis di Eropa dinyatakan bangkrut ? Terima kasih atas
informasinya. -- Tan WS

Saya baru baca di internet financial news kalau Fortis di kantor pusat
sedang menghadapi masalah keuangan dan tekanan dari pasar modal di Eropa.
Bahkan terdengar kabar akan di tawar oleh ING atau Rabobank untuk dibeli
assetnya.

Pertanyaan saya, apa yang terjadi dengan reksadana Fortis di Indonesia
kalau terjadi apa-apa dengan induk perusahaannya di Eropa? Apakah reksadana
nya akan aman di custody bank atau akan dilikuidasi atau bisa diambil alih
perusahaan Financial lainnya?

Please advised...karena saya termasuk nasabah reksadana fortis dengan
metode investasi dollar cost average regular payment nih...

Thanks,
Dewa

Ini saya komentar bukan sebagai orang Fortis ya. Kalau suatu grup global bangkrut, sejauh mana pengaruhnya terhadap anak perusahaan di Indonesia memang agak sulit diperkirakan. Ada beberapa skenario yang saya perkirakan:

1) Asetnya akan dijual ke perusahaan lain (biasanya termasuk semua anak perusahaan yang ada di seluruh dunia), ini berarti ada perubahan kepemilikan.
Pengaruh ke reksa dana: Pengelolaan reksa dana mungkin akan dialihkan ke pemilik baru atau reksa dana akan dilikuidasi (untuk di Indonesia, hal ini perlu dibicarakan dengan regulator)

2) Perusahaan akan ditutup dan dilikuidasi.
Pengaruh ke reksa dana: Reksa dana dapat dialihkan pengelolaannya kepada MI lain atau dilikuidasi (perlu dibicarakan dengan regulator).

Bagaimana nasibnya dengan MI asing di Indonesia (Fortis Investments, Schroders, dll), memang sedikit banyak tergantung dari komitmen pemiliknya juga, dan hal ini lebih baik ditanyakan ke masing-masing MI.

Akan tetapi untuk investor reksa dana, hal ini berbeda. Kondisi keuangan manajer investasi tidak mempengaruhi kondisi keuangan reksa dana, karena reksa dana itu merupakan badan hukum terpisah. Semua dana dalam reksa dana yang dikelola MI wajib disimpan di bank kustodian dan walaupun MI-nya berhenti operasi dan dilikuidasi, belum tentu reksa dananya akan dilikuidasi juga, bisa saja pengelolaannya dipindah-tangankan (seperti disebutkan di atas). Biasanya untuk hal-hal tersebut, akan ada diskusi dengan regulator untuk melihat jalan yang terbaik bagi investor.

Tapi pada intinya, walaupun MI bangkrut, aset reksa dana tidak bisa ikut digadaikan oleh MI, karena bukan aset MI dan disimpan terpisah oleh BK.