WALLSTREET 19 SEPTEMBER 2008
Pemerintahan SBY-JK diuji pasar
Setelah tanggal 15 September penulis menurunkan berita WALLSTREET BERANTAKAN, bak tsunami di pasar bursa, para pendekar Amerika Serikat yang terdiri dari Presiden Bush, Boss the Fed Ben Bernanke, Menteri Keuangan AS yang juga berfungsi tugas selaku Treasury Secretary Henry Paulson, mereka mengambil peran yang sangat penting memperbaiki pasar bursa Amerika yang sempat mencapai titik terendah di 10.609 pada 17 Sept 2008 yang lalu.
KRISMON 10 TAHUN yang lalu di INDONESIA terjadi sekarang di AMERIKA. Menurut informasi pemerintah AS melalui Departemen Keuangan nya mengusulkan penyelamatan keuangan dalam negeri kepada Kongres untuk penyelamatan asset bermasalah di lembaga keuangan dan sekaligus untuk menjaga stabilitas pasar guna melindungi para investor dan ekonomi AS. Dana yang diusulkan sekitar US $ 700 Milliard. Kalau di Indonesia, hal itu mirip dengan BLBI, yang kemudian pemerintah membentuk BPPN, karena dana yang diajukan ke kongres tersebut akan dipakai untuk membeli asset rumah gadai (mortgage) dan rumah hunian serta gedung commercial. Bedanya dengan Indonesia apabila Kongres Amerika sudah menyetujui, Menteri Keuangan nya tidak akan terkena tuntutan pengadilan. Di Indonesia langkah-langkah penyelamatan melalui BLBI yang menghasilkan pembentukan BPPN dan dilanjutkan dengan PT.PPA, masih menuai kritik dan masalah yang hari ini masih ditangan Kejagung. ANALISA dan PENGAMATAN PASAR SAHAM INDONESIA Pasar Bursa saham mata uang dunia anjlok setelah muncul sentimen negatif bangkrutnya LEHMAB BROTHERS dan BOA mengakuisisi MERRIL LYNCH, minyak dan emas naik lagi, dan harga CPO turun sehingga memperburuk situasi pasar saham
Kondisi seperti diuraikan diatas sebenarnya hampir mirip di Indonesia 10 tahun yang lalu yg lebih familiar disebut “krismon”, atau TMP (tight money policy). Rusia sempat menutup dua hari dan kondisi dalam negeri nya diawali dengan penyerbuan pasukan ke Georgia. China juga sempat melakukan suspend. BLACK MONDAY Nilai Rupiah juga anjlog sampai pada 9500 an dan disusul dengan IHSG yang menyentuh angka terendah tahun ini pada hari senin 15 September 2008 pada angka 1.719, sama dengan kondisi di Amerika. Pemerintah AS yang menyelamatkan FREDDY & FANNIE beberapa minggu lalu dengan beban setara Rp 5.800 trilliun, menghadapi masalah lain, yakni AIG yang juga punya cabang di Indonesia perlu penyelamatan sekitar UD $ 85 milliard. MERRILL LYNCH yang mengalami kerugian, sangat beruntung karena di take over sebagian sahamnya (US $ 50 Milliard) oleh Bank of Amerika (BOA). MORGAN STANLEY sahamnya melorot sekitar 24% menjadi US$ 21.75 sedang mengadakan pembicaraan dengan beberapa lembaga keuangan dari ASIA (hebat ya) al : HSBC, Wachovia Corporation, CITIC China . GOLDMAN SACH sahamnya juga merosot 13,9% menjadi 114,50 dolar. LEHMAN BROTHERS, yang sudah berdiri sekitar 158 tahun dan berasset sedemikian besar bisa ambruk. Tapi dia memilih masuk Article 11 atau dipailitkan. (Bagaimana dengan institusi keuangan di Indonesia kalau tidak berhati-hati) Kasus krismon juga merambat ke Inggris , yang berakhir pada akuisisi terhadap HBOS (Halifax Bank of Scotland) oleh Lloyd Plc yang pada ujungnya akan memegang pasar mortgage terbesar di Inggris dan sepertiga nasabah orang Inggris. Sebuah akuisisi yang bermodel affiliasi dan sekaligus sinergi yang cantik. Menurut Reuters, Presiden Bank Pembangunan Asia (ADB) Haruhiko Kuroda saat membuka konferensi subprime mortgage di Manila Filipina pada hari Kamis 18Sept 2008, juga mengingatkan agar para Gubernur Bank sentral dan Pemerintah Negara Asia terus berkoordinasi lebih erat untuk menjaga kestabilan pasar di kawasan regional. Penulis meyakini bahwa kondisi perekonomian global yang buruk akan membawa ketidak nyamanan bagi pengambil kebijakan di tingkat pemerintahan, khususnya Presiden dan Wakil Presiden serta Menko Perekonomian dan Gubernur Bank Sentral untuk sekitar enam (6) bulan kedepan. Pada akhir-akhir ini diketahui bahwa SUN (surat utang Negara) yang road show nya dilakukan di Amerika pasti juga dibeli oleh mereka yang mengalami kebangkrutan. Bagaimanakah nasib surat berharga tersebut pasti akan dirasakan oleh pemiliknya. Pemerintah bersama DPR harus bahu membahu dan berpikir secara ekonomi macro dan sekaligus memikirkan ekonomi mikro, DPR harus melepaskan baju politik masing-masing untuk memikirkan kesinambungan kebijakan ekonomi dalam negeri. Pemerintah wajib memonitor dan dana pembangunan yang sudah didistribusikan agar sector riil berjalan. Pemerintah harus berani memberi sangsi tegas kepada pelanggar penggunaan dana APBN. DPR harus fleksible memberikan ijin prinsip kepada Meneg BUMN agar pada saat yang tepat bisa Meneg BUMN bisa mengambil langkah privatisasi pada perusahaan yang sudah direncanakan IPO, (al, PTPN, Garuda, PTKS, BTN). Khusus BTN wajib memperoleh dana jangka panjang untuk menjaga kesinambungan institusinya agar dapat diandalkan sebagai Bank pemberi fasilitas pinjaman dibidang perumahan untuk masyarakat bawah. Perusahaan BUMN Tbk juga perlu membuat corpotrate action dan membahasnya dengan BAPEPAM-LK melalui program buy back agar memperoleh profit guna meningkatkan deviden, karena fundamental perusahaan BUMN Tbk cukup baik, meskipun beberapa saat yang lalu turun drastis. (Lihat posting minggu 14 September 2008, tentang kesempatan investasi saham BUMN) Langkah para pendekar perekonomian perlu diacungi jempol, karena cukup waspada dalam menghadapi kondisi perekonomian global yang buruk. Namun kewaspadaan perlu ditunjang dengan kekompakan antara Pemerintah dan DPR. Jangan sampai DPR tidak ikut mengantisipasi acuh tak acuh dengan kondisi ini dan hanya memikirkan politik dalam menghadapi pilcaleg dan suksesi tahun 2009.
|
Comments
Nasib RDS ??
Pagi, bung.. thanks artikelnya bagus n bikin bertanya-tanya ;
1.klo memang kondisinya spt itu,trus gimana gambaran nasib RDS?
2. perkiraan bullish IHSG sampai sejauh mana ya (dihitung dari hr ini)?
3. sebenernya sinyal2 apa sih yg bisa memperkuat IHSG kita?
maaf ya bung klo nanya-nya spt ini,trimakasih.
Midut