Beli Sekaligus atau Setor Rutin?

Fri, 06/06/2008 - 10:47

Saya anggota baru portal & mau tanya nih.

1. Misal saya punya dana menganggur Rp. 60 juta & berniat investasi 10-15 tahun. Mana yang paling besar keuntungannya namun paling kecil resikonya:

a. Menempatkan secara sekaligus dana tsb pada reksadana dengan satu transaksi pembelian;
b. Membeli reksadana tiap tahun Rp. 12 juta selama 5 tahun; atau
c. Mencicil rutin setiap bulan Rp. 1 juta selama 60 bulan?

Apakah membeli reksadana bulanan ini saya dikenai biaya?
Manakah yang lebih kecil biaya totalnya dari 3 pilihan di atas?

2. Apakah MI dalam prakteknya menukar2 setiap bulan komposisi saham2 reksadananya? Bulan ini saham A, B dan C. Lalu, bulan depan saham C diganti dengan saham D.

3. Apakah MI aktif melakukan jual-beli saham2 komponenreksadananya di BEI?

Mohon maaf, pertanyaan saya banyak & sederhana. Soalnya masih awam.

Terimakasih ya.
Dody

Comments

Submitted by rdlshell on Tue, 07/22/2008 - 21:02.

Perlu saran nih

Halo

Mohon saran dari para pakar disini. Misalnya sekarang ini saya punya uang 250jt, tidak digunakan, dan akan diinvest untuk jangka waktu > 5th. Baiknya di invest kemana ? kalo melihat kondisi reksadana yang masih terus meluncur turun. Apa disimpan dulu di deposito nanti ketika kondisi membaik baru dipindah ke reksadana. Setelah membaca kondisi reksadana sekarang ini katanya akan lama yah?

Ditunggu sarannya nih

Rina DL

Peserta CFP batch 3

Submitted by dunkz on Tue, 06/10/2008 - 09:21.

Buat referensi

Mungkin artikel ini bisa menjadi salah satu referensi :)

http://www.portalreksadana.com/?q=node/234

Submitted by 9010 on Tue, 06/10/2008 - 06:46.

Hello.

MI dalam melakukan perubahan komposisi saham anytime mereka lihat bagus, jadi ya mas dody mereka aktif trading saham-sahamnya selalu, itulah knp kita buy reksadana, karena kita tidak punya waktu dan modal untuk selalu active trading.

Saya rasa pola investment dicicil sampai 60 bulan terlalu lama ya, mas perlu seseorang yang bisa mensuplai informasi secara teratur sehingga kita bisa tau timing pasar, jadi ya kira-kira kita tidak buta-buta amat mengenai kapan kita harus investasi nya.

Mungkin saya bisa membantu, mampir saja ke website saya dibawah ini mas (bkn maksud promosi lho, tapi mau bantu :>)

www.jerryjer.com

Submitted by dunkz on Fri, 06/06/2008 - 16:01.

Coba saya jawab satu-satu

Coba saya jawab satu-satu ya:

Pertanyaan no 1 ini cukup tricky. Point a menggunakan metode one shoot sedangkan point b dan c menggunakan metode DCA. Jika kita memprediksi market akan bullish selama 10-15 tahun ke depan, maka one shoot adalah cara yang terbaik. Jika market sangat volatile, maka DCA akan menjadi alternatif yang cukup baik. Risiko berinvestasi dengan metode one shoot cukup besar risikonya namun menjanjikan potensi return yang cukup besar. Jadi mana yang harus dipilih? Kalo saya sih untuk jangka waktu yang panjang seperti itu akan memilih one shoot, namun dengan syarat kita harus sabar menunggu saat market koreksi cukup dalam baru masuk.
Ya, MI terkadang menukar-nukar komposisi portfolionya karena nilai wajar portfolio, mis saham selalu berubah-ubah.
Sama dengan no 2.

Submitted by dodydh on Sat, 06/07/2008 - 10:57.

kalo sekarang menurut ane udah sideways-bullish. coz kayaknya pasar udah agak tenang dan merespon positif BI rate sekarang