Senin kemarin saya membaca salah satu media yang menulis tentang mulai banyaknya investor RD saham yang melakukan redemption sebagai akibat akan diberlakukannya kenaikan harga BBM (kayanya bukan kenaikan ya, tapi perubahan harga. Bayangkan naik kok 30%, gaji aja cuma naik paling banyak 10% :) ).
Tulisan tersebut sedikit menggelitik saya, kenapa harus bingung dengan kenaikan harga BBM ya? bila kita memiliki tujuan investasi 5 tahun ke depan apakah harga BBM sekarang "pasti" akan berpengaruh terhadap NAB RD kita 5 tahun lagi ? perubahan harga saat ini apakah "pasti" mengakibatkan uang kita berkurang 5 tahun ke depan ? perubahan harga saat ini akankah mengakibatkan perusahaan yang sahamnya ada di RD kita "pasti" akan terus merugi ?
Kayanya tidak. jadi kalau saya boleh bersaran sedikit nda usah di redempt deh RD sahamnya; kecuali Anda memang seorang investor yang investasinya telah jatuh tempo sesuai tujuan investasinya, atau seorang investor yang investasinya dengan ber"trading" RD.
Kenapa tidak harus di redempt ?
- Pengaruhnya untuk RD tidak besar, Reksadana saham berbeda dengan saham. reksadana adalah suatu portofolio. Jadi di dalamnya terdapat banyak jenis saham. Memang semua perusahaan akan terkena dampak dengan kenaikan BBM tapi tidak semua perusahaan akan terkena dampak negatif hal tersebut.beberapa perusahaan saat ini tidak terlalu dipusingkan dengan isu kenaikan harga bbm karena harga komoditas mereka sedang tinggi-tingginya seperti cpo. Jadi dalam reksadana, walaupun ada yang buntung, kemugkinan besar ada yang untung.
- RD adalah investasi. seperti saya utarakan di atas, reksadana menurut saya adalah sarana investasi dan investasiitu jangka panjang. jadi kalau memang tidak butuh sekarang kenapa harus diambil ? ambil untung ? boleh sih tapi saya yakin nda besar-besar amat. dan untuk beberapa orang hal ini lebih berbahaya sebab investasi yang telah diambil dan disimpan di produk yang bersifat lebih likuid berarti harus siap untuk "menguap". bahayannya lagi bila hal ini mempengaruhi gaya hidup yaitu dengan naiknya standar biaya hidup yang diakibatkan karena keuntungan sesaat bukan penambahan rutin penghasilan. Wah ini lebih parah sebab akan lebih sulit menurunkan gaya hidup dibanding dengan menaikkannya.
- Sering kali harga NAB adalah semu.perubahan NAB reksadana saham tergantung pada 2 hal yaitu fundamental perusahaan yang sahamnya terdapat didalam RD yang kita miliki dan transaksi teknikal yang dilakukan para trader di pasar.Biasanya perubahan harga NAB jangka pendek dipengaruhi oleh trader. Ini karena mereka memang memiliki frame investasi jangka pendek. Jadi kenaikan BBM untuk jangka pendek akan sangat mempengaruhi perilaku seorang trader padahal nilai saham seharusnya dipengaruhi oleh fundamentalnya. jadi kalau frame investasi kita jangka panjang,kenapa harus terpengaruh oleh permainan semu trader ?
Cuma sedikit bagi pemikiran, semoga bermanfaat
salam
Eko Endarto
|
Comments
redemt.......?
setelah banyak membaca di forum ini dan forum sebelah
akhirnya ikut reksa dana .pembelian perdana saya, bulan maret akhir . kemudian awal april beli lagi reksa dana saham juga.sangat beruntung ,pertama investasi di reksa dana sudah ada penambahan NAB yg cukup menyenangkan.bahkan yg pembelian april sudah dapat 10% lebih ( klo gak salah he he).
redemt......? ga ..ah !!!!!
ingin jdi investor jangka panjang ,seperti petuah suhu2 disini
bahwa bahwa reksa dana untuk investasi jangka panjang.
apakah setiap kenaikan BBM NAB Reksa dana pasti turun dratis?
masih naik 10% kah saat ini reksadana anda?
mo tanya nich,... masih naik kan 10% saat ini reksadana anda per april sampai dengan saat ini?
saya punya tabungan pendidikan per april lumayan lah naik kurang lebih 2%, gimana dengan reksadana?
thanks
tergantung horizon investasi
maaf nih mas nya kerja di MI ga..
menurut aku kejadian redemption RD besar2an beberapa tahun lalu sptnya ga bakal terjadi.. masyarakat mulai paham dan terbiasa dgn roller coster harga NAB.. apalagi PETINGGI2 MI rajin ngasih komentar/edukasi/promosi disitus2 favorit spt detxxk.. dan mengeluarkan produk2 RD yang makin banyak dan bervariasi
justru saat skrg2 ini kita bs menilai gmn kinerja MI yang kita tumpangi... 5 tahun adalah pjg, RD emang untuk jangka panjang,kecuali ada yang main short. tapi kalo misal ga cocok dgn MI skrg kita bs switch ke MI yang lain...
kalo RDS yang portofolionya
kalo RDS yang portofolionya banyakan di saham2 perbankan, properti dan otomotif yang sensitif thd isu suku bunga apa gak sebaiknya diredempt sebelum pengumuman kenaikan BBM?
thanks
@yesican88
Kalo saya logikanya gini ya. Pemerintah udah bilang BBM bakal naik. Jumlah kenaikannya sekitar 30%.
Dari pengalaman sih, info seperti itu aja udah cukup bagi pelaku pasar untuk mendiskon harga2 saham saat ini juga, tidak pakai menunggu-nunggu kapan.
Ini saat yang tepat untuk subscript?
Bro dunkz...
Jadi menurut bro dunkz, masa2 seperti in justru saham2 banyak yang di diskon harganya? Jadi kesimpulan saya justru lebih baik melakukan suscription saat2 seperti ini. Betulkah kesimpulan seperti itu?
Saya sempat membaca info, saat pemerintah menaikkan harga BBM, permintaan terhadap obligasi meningkat, karena diperkirakan APBN kembali menjadi "sehat", tapi apakah hal ini jga berlaku untuk saham? Terima kasih atas sharingnya
mcamellia
memang banyak yang diskon.
memang banyak yang diskon. kalau saya sendiri di RD penganut top up rutin, jadi mungkin tidak terlalu memusingkan timing.
Klo mo redeem
Klo mo redeem mantengin dulu tuch IHSG kmrn dari modal begitu doank masih dapet untung 400 perak per Unit lumayanlah ....