Perbandingan Reksadana dan Unit Link

laraslia's picture

Karena sama sama baru, jadinya sedikit lebih fresh ni cerita awal2
investasi di reksadana. Mudah mudahan kalau para senior lagi ada waktu
senggang bisa lebih memperjelas.

Dari beberapa saran yang saya baca, untuk lebih mengoptimalkan
investasi, lebih baik kita memisahkan antara produk asuransi dan produk
investasi (dalam hal ini reksadana), karena dengan demikian kita bisa
lebih memantau investasi kita. Gabungan produk investasi dan asuransi
biasa disebut unit link, inipun juga tidak salah, khususnya buat yang
malas memantau dan mondar mandir ke bank. Kurang lebih begini ni
perbedaan keuntungan dan kerugian unitlink & reksadana :

Keuntungan Unit Link :

  1. Praktis, tinggal pencet no telp bank/agen penjual, staf marketing dengan rayuan mautnya akan segera meluncur ke tempat anda.
  2. Termasuk apply di rumah anda !
  3. Satu paket, jadi gak usah ribet beli asuransi dan investasi.

Kerugian Unit Link :

  1. Biasanya dua tahun pertama, iuran digunakan untuk premi asuransi
    (otomatis uang anda hilang !), baru tahun berikutnya bisa cuti premi
    dan dihitung sebagai investasi (tapi ada beberapa unitlink yang
    langsung memperhitungkan sebagai investasi dari tahun pertama,
    tetapi....setelah 2 tahun baru bisa kita tarik dananya)
  2. Hasil pengembangan investasi terbatas, kita tidak bisa memantau
    kinerja manajer investasi (MI) setiap saat kita ingin. Dan bila kinerja
    MI tidak bagus, kita gak boleh protes !
  3. Resiko investasi sama besar dengan reksadana.

Kerugian Reksadana :

  1. Kalau anda ingin mengetahui reksadana anda harus cari informasi
    sendiri sebanyak mungkin, minimal harus dateng ke Bank dan ketemu
    marketing reksadana di bank. Tapi kalau anda mengharapkan marketingnya
    bisa tinggal telpon dan dia meluncur langsung ke tempat anda (seperti
    halnya unitlink)...sepertinya saya belum pernah denger.
  2. Tidak ada tanggungan asuransi.

Keuntungan Reksadana :

  1. Minimal dengan belajar di awal sebelum berinvestasi, kita bisa lebih
    mengetahui resiko dari berinvestasi itu sendiri. Istilahnya, ibarat
    kita berlari, memang kita akan lebih cepat sampai tujuan, tapi dengan
    mengetahui bahwa ternyata resiko lari itu jatuh, dengan demikian kita
    jadi lebih waspada, berlari dengan pasang mata dan hati2.
  2. Kita bisa ikut aktif memantau perkembangan investasi kita. Kalau
    seumpama kinerja manager investasi kurang baik, kita tinggal pindah
    kelain hati.
  3. Untuk kondisi emergency, kita bisa mencairkan dana setiap saat
    (kurang lebih dana diterima 1 minggu dari waktu pencairan/redeem)
  4. Sekarang reksadana bisa dimulai dari RP. 100 ribu, jadi terjangkau
    oleh semua kalangan (termasuk saya yang cuma ibu erte, hehehe...)
  5. Beberapa bank sudah seperti supermarket reksadana (kita tinggal
    duduk manis di depan komputer, dan beli secara online, contohnya,
    commbank, sorryyy...nyebut merk, sayangnya redeem/pencairannya belum
    bisa online). Jadi resiko malu bawa duit 100 ribu ke bank untuk beli
    reksadana bisa diminimalisasi, hehehe...(salah satu keuntungan juga !)
  6. Keuntungan terakhir (sementara ini), dengan mencari informasi
    sebanyak mungkin tentang reksadana dengan gratis, otomatis anda
    browsing kan di web, dan ketemulah web portal reksadana ini, disini
    selain ilmu kita juga bisa cari temen, sodara, or ilmu-ilmu yang lain
    diluar reksadana (keuntungan non material lah), hehehe..sorry ngelantur
    lagi.

Sementara sekian dulu kesan dan pesan tentang reksadana, mau mandiin anak dulu

Comments

Return asuransi

sayogo's picture

Bro bu6z, memang selera dan keinginan orang per orang berbeda. Ane punya semuanya, ya RDS, ya unitlink, ya asuransi,ya ORI, tentu saja dengan porsi yang berbeda. Paling besar pasti di ORI dan RDS, kan mau aman dan cari return tinggi. Tapi ane juga ingin coba-coba bagaimana sih sebanarnya unitlink itu. Kenyataannya setelah 3 tahun, returnnya lumayan (kira-kira sama dengan return RDS yang returnnya kelas bawah, bukan kelas tinggi). Jadi sebenarnya tidak relevan membicarakan return di unitlink, apalagi dibandingkan reksadana (saham).

Bagi yang mau ngotot ikut unitlink silahkan saja, tapi jangan mengharapkan return yang tinggi. Kalau mau yang tinggi ya di RDS. Jadi pesan itu bukan untuk anda dan teman-teman yang sudah mengerti investasi, tapi pada orang yang fanatik unitlink, atau yang mau promosi unitlink (maaf bukan curiga lho). Juga tidak ada maksud menyalahkan orang yang berunitlink, kan tujuan orang beda-beda. Jadi ane bukan mengomentari atau menjawab posting anda bro, kan sudah sependapat.

Gitu bro, nggak usah merasa aneh. Wajar-wajar saja kok bro hehehe.........

 

Return Asuransi UnitLink

Hu5n4's picture

He..eh. ane juga setuju, kalo kita harus bedain tujuan berasuransi dengan tujuan berinvestasi misalnya direksadana. Kalo buka asuransi unitlink, ane engga prioritas buat mikirin return sebab tujuannya emang beda sih. Kalo ada dikasih return..ya alhamdulillah....itu pemanis aja deh. Kalo tujuan murni investasi ane beli reksadana saham tuh.

Ane udah hampir 3 tahun ikut Takaful Mizan (berbasis investasi campuran; saham+obligasi) sd sekarang pertumbuhan returnnya cuma 28% tapi gw engga masalahin sebab tujuan awalnya buat cover asuransi jiwa+kecelakaan....kalo terjadi apa2 ama ane....anak bini ane udah dicover dikit biaya sekolah and biaya hidupnya kira2 Rp400 juta dari klaim asuransinya. Emang kadang2 masih ada orang yg kebalik2 antara tujuan awal berasuransi dengan tujuan awal berinvestasi. Gitu aja deh Bro...

sudah bro

villain's picture

sudah bro!

alhamdulillah gw sudah membeli dua RDS syariah dan sekarang lagi nunggu gajian untuk beli RDS syariah ketiga. doain ya biar doanya cepet dibayar

mau nanya

opsol_kajin's picture

dear mr. villain (namanya serem ya pak..)

salam kenal ya pak, boleh nanya?

kalo boleh tahu RD yang syariah itu apa aja? kalo yang dibeli mr. villain itu yang apa dan gimana sih belinya? saya baru banget, mohon pencerahan. terimakasih ya pak.

regards,

-ok-

Mudah-mudahan doanya terkabul

sayogo's picture

Kalau yang anda koleksi RD PNM Ekuitas Syariah ya ane tak bisa komentar, karena sampai saat ini kinerjanya adalah yang terbaik bro.

Kalau anda teruskan ya insya Allah tujuan anda berinvestasi akan terkabul bro hehehe........

mau nanya

opsol_kajin's picture

salam kenal pak sayogo,

saya masih baru nih pak, maksudnya RD yg PNM ekuitas syariah itu apa sih pak? trus belinya gimana dan dimana?

maaf kalo kepanjangan :) terimakasih.

regards,

-ok-

PNM Syariah

mksrekso's picture

PNM Syariah bisa anda dapatkan di PNM langsung (Gedung PNM - d/h Arthaloka) satu atap dengan Bank Muamalat, atau di Bank Syariah Mandiri. Hanya kalau di Syariah Mandiri mintanya minimum Rp 5 juta. Gitu Bro.

PNM Syariah (2)

maserik's picture

PNM syariah jg bisa dibeli di commonwealth...pembelian awal minimum 500 ribu...biaya pembelian 1.5%.

cuma share info ajah..ga ngiklan lho..hehe

PNM Syariah

mksrekso's picture

Itu benar bahwa CB juga memasarkan produk-produk RD unggulan termasuk Fortis punya RD Infrastruktur Plus. Hanya saya agak heran membaca di salah posting portal ini, kalau minimum balance di CB Rp.50juta,- Kalau di CS lebih kecil. Benar nggak yah?

Beli RD @CB

maserik's picture

Share info ajah buat temen2 smuanya, terutama buat investor pemula dan modal secukupnya kaya saya..hehe

di commonwealth emg byk jual RD, dan pelayanannya jg enak, ga pake biaya apa2 pas buka rekening investasi disana (materai jg gratis).

Buka rkening 500rb, stelah itu dana yg 500rb itu bisa lgsung dibeliin RD so account kita rp 0,- (account balance rp 0,-). Kalo saya, accout cuma diisi klo mo beli RD, trus di nol-in lg. Kan dsna ga peke biaya administrasi bulanan sama sekali..cuma numpang buat beli RD ajah..

dan tiap bulan dikirimin via pos perkembangan RD yg kita beli disana..lumayan dpt update nilai investasi kita tiap bulan..

maaf kalo ada yg tdk berkenan...skali lg cuma share info ajah..^^

CBA....Mantaap

mksrekso's picture

Siang tadi saya nyoba ke cabang CB yang baru di Jalan Wahid Hasyim 172. Aduh mak, saya jadi malu sendiri karena diperlakukan keyak orang VIP. Dari tempat parkir diantar Satpam sampai depan CSnya. Aku buka account CommSave dengan Rp 2,5 juta. Tabungan minimal dibuka dengan Rp500ribu. Ditawari ATM yang katanya free charge. Rekening juga free charge.

Untuk membeli RD tinggal milih produk yang dimaui dan ngisi form pembelian. Uang langsung didebet dari rekening kita. CSnya bilang "Nggak apa-apa pak uang disisakan sampai 50 ribu." Tapi untuk etisnya, saya sisain sebanyak Rp....50ribu. He..he...

BC adalah Bank tanpa buku tabungan. Jurnal akan dikirim tiap bulan ke rumah kita.

Gitu ceritanya..

 

Minta Saran UL?

itaakbar's picture

Salam kenal,

Saya anggota baru nih yang juga baru sebulan punya polis UL.  Ya itu bujuk rayuan temen yg jd agen.  Awalnya saya  mo minta info soal RD karena memang dia udah tahu asam garam soal saham (kata dia). 

Saya ikut yang bayar preminya 2X, yaitu thn pertama 11 jt n thn ke2 11jt. Tapi yang harus disetor 51 jt thn pertama dan nanti thn ke2 51 jt lg.  Untuk tahun 1 ini yg buat invest 38 jt, biaya awal 2jt.

Manfaat yang didapat uang pertanggungan 300 jt kalo mati, Kalo sakit krisis 200jt n biaya rawat inap 500rb perhari. Lainnnya dari pengembangan investasinya.

Saya memang telat ketemu dgn portalreksadana ini. Mohon saran bagaimana dgn UL saya ini?  Tahun depan saya harus setor lagi 51jt, padahal setelah baca portal ini saya keberatan, mo beli RD aja.  Terima kasih

 

ita

sumbang saran UL buat mba ita

rdlshell's picture

Halo mba ita, salam kenal nih

Untuk kasus mba ita, baiknya kalo memang investasi mau dipisahkan, yang 38 jt ditarik  aja & dipindah ke reksadana. Tahun depan pembayaran premi hanya membayar premi saja tanpa investasi yaitu 11 juta.

Untuk premi UL nya bisa tetap dilanjutkan, tapi minta Uang pertanggungannya di maksimalkan untuk UP wafat dan UP penyakit kritis, sayang mba gk info usianya. kalo usia 35an dengan premi 11 juta bisa dapat UP > 500 juta juga penyakit kritisnya, Kita wanita perlu punya proteksi untuk penyakit kritis yang cukup besar. sehingga premi yang dibayar menjadi bermanfaat.UP bisa minta segera dinaikan. Sehingga yang mba ita beli UL berfungsi seperti asuransi murni. Beli proteksi tidak pakai investasi segala.

Rawat inap RS perlu di evaluasi lagi, kalo sudah dapat penggantian dari kantor, gk perlu lagi, karena itu mejadi biaya.

coba deh hubungi lagi agennya.

Semoga bisa menjadi solusi

 

Rina DL

Peserta CFP batch 3

Ga bisa kasih saran

laraslia's picture

Sorry nih gak bisa kasih saran banyak.
Sayang sayang ya uangnya dah ilang 13 juta, berarti kalau seumpama cairin unitlink, uang mbak Ita yang tersisa tinggal 38 juta plus pengembangan selama setahun. Sayang banget memang kalau sampai dicairin.

Tetapi coba pertimbangkan lagi uang yang akan hilang 11 juta tahun depan. Jadi total uang hilang mbak 24 jt, weleh weleh..lebih bikin perut mules lagi tuh Mbak. (eh tapi karena mbak ita baru ikut sebulan, mending manfaatkan dulu fasilitas asuransi yang dah kadung kebayar mbak, ntar kalau waktu bayar iuran th kedua baru batalin polis)

Untuk menghibur diri, anggap saja kemarin ini beli reksadana pas harga lagi mahal, hehehe...(pengalaman pribadi...). Untuk coverage kesehatan, ikut saja asuransi murni.

Salam,

Lia

UL: cairin atau terusin minta saran

Mimma Rukmi Sutisna's picture

Halo,

saya jg lagi mikir2nih, sejak juni 2002 saya ikutan UL preminya 500 rb/bulan. nilai UL saya smp hari ini (28 agustus sekitar 30jt 600rb-an. enaknya dicairin atau ngga ya ? mending rugi sekarang 7 jt demi nambahin UP RD trus beli asuransi jiwanya yg murni aja.

Dulu beli UL krn yg nawarin adik sendiri & saat itu msh bener2 buta investasi. wkt itu senior adikku itu ngiming2 dgn ikut UL sama dengan berinvestasi (investasinya yg ditekankan) & sekaligus mendapatkan manfaat asuransi (kesehatan/jiwa/kecelakaan).

Mohon sumbang saran dr teman2, terimakasih.

Mimma

Info pertumbuhan unitlink

Hu5n4's picture

Waduh....kok ngitung pertumbuhan unitlink jadi rame banget nih. Ini ane kasih infonya yg gratis....tapi pertumbuhannya hitung sendiri dari mulai tgl beli. Klik aja disini

http://www.bisnis.com/servlet/page?_pageid=261&_dad=portal30&_schema=PORTAL30&id=32&cdate=20-FEB-2008

 

 

 

 

return di UL kemungkinan

priyadi's picture

return di UL kemungkinan belum termasuk biaya pengelolaan investasi. sedangkan return di RD sudah bersih termasuk biaya pengelolaan investasi.

selain itu mungkin juga karena jumlah dana kelolaan di UL jauh lebih sedikit daripada jumlah dana kelolaan RD schroder. jadi probabilitas untuk overperform di UL jauh lebih besar.

Unitlink tidak seranum untung reksadana

sayogo's picture

Maaf bro, kalau menyajikan data yang valid dong. Kalau datanya tidak valid ya dapat menyesatkan.

Untuk mengetahui serba-serbi unitlink ada baiknya kita membaca Kontan Edisi Khusus September 2007: Aman dan makmur berkat unitlink.

Yang menarik dalam Kontan tersebut ada artikel dengan judul: Tidak seranum untung reksadana.

Ane kutipkan beberapa kalimatnya:

"Jangan salah kaprah memilih unitlink untuk berburu untung tinggi. Bagaimanapun unitlink adalah produk asuransi. Buah investasinya takkan seranum investasi murni. Anda harus cermat memilih agar investasi anda berbuah. Ingat, seluruh risiko anda yang pikul.

Kalau banyak orang masuk unitlink lantaran tergoda iming-iming investasi, maaf saja itu keliru. Soalnya dari awal unitlink adalah pengembangan produk asuransi yang berkonsep one stop shopping. Disini sebagian uang premi anda akan diinvestasikan ke dalam reksadana.

Cuma, jangan lantas membandingkan imbal hasil yang anda peroleh dengan reksadana umumnya. Sudah pasti, "Reksadana memberikan keuntungan investasi lebih baik, karena biayanya tidak sebanyak unitlink", kata Aidil Akbar, perencana keuangan.

Jadi, bagi anda yang sudah paham seluk beluk investasi di reksadana, lebih baik langsung saja berinvestasi di reksadana. "Pasar unitlink adalah mereka yang belum paham investasi, juga mereka yang tidak mau repot mengambil proteksi terpisah. Nah, biaya kenyamanan itulah yang anda bayarkan di unitlink", tandasnya."

 

Cukup panjang juga kutipannya, tapi yang penting adalah jangan sekali-kali membandingkan imbal hasil unitlink dengan reksadana (saham), karena pasti RDS yang lebih tinggi. Kalau ada yang bilang bahwa imbal hasil unitlink lebih tinggi dari RDS sebaiknya tidak usah dipercaya, karena selain tidak valid, pasti bohong atau punya maksud tertentu.

Ane juga mempunyai unitlink, tapi tujuan utamanya bukan untuk imbal hasilnya, tapi terutama untuk asuransinya, yang kalau dihitung secara jangka panjang baru menghasilkan imbal hasil yang lumayan dari investasi di reksadananya. Kalau untuk imbal hasil yang tinggi sudah pasti ane mengoleksi RDS yang berkinerja tinggi. Hal ini sudah ane jalani lebih dari tiga tahun, dan ternyata kutipan di atas benar 100%.

Saran ane pada teman-teman: kalau anda ingin imbal hasil tinggi, investasilah di RDS. Bagaimana sebaiknya, posting-posting di portal inilah jawabannya. Tetapi kalau anda ingin tetap mempunyai asuransi untuk proteksi, anda dapat membeli asuransi murni atau unitlink, tergantung keinginan anda, untuk lebih jelasnya mungkin anda harus mencari portal lain yang lebih cocok.

Selamat berinvestasi reksadana atau berunitlink bro, semuanya terserah masing-masing hehehe..........

 

Enuff bout Unit Link

imarzaki's picture

Ok Lah silahkan claim bahwa return Unit Link lebih besar dari RD.. (as they said Number's don't lie....). Tapi apakah waktu kita redeem sewaktu2 nilainya akan keluar sebesar yg di claim ?.. kaya pengelaman lilyardas01 dibawah :

"Aku bayar 500ribu tiap bulan, 200 ribu premi, 300 ribu investasi. UP
100 juta, and ges wat, after 4 years, uang investasi yang aku cairin
cuma dapet 13 juta!!! weleh2... kalo kenal reksadana dari dulu, mending
gue tarok di reksadana kali yeee... Gue nabung di celengan aja, dalam 4
tahun, si 300ribu investasi per bulan dah 14 juta ndiri, lebih gede
daripada si XXXX"... kebayang kan yg 1 juta dikemanain ?, padahal katanya returnnya segede RD. Kalo RD kan jelas redeem fee 1% ya udah 99% yg didapat, nah ini itung2an nya gak pernah jelas.

Udah berlarut pembahasan tentang Unit Link VS Asuransi Term Life+Reksadana ini & seperti biasa para agen UL tetep keukeuh promosi produknya lebih baik, karena salary mereka melekat di produk yg mereka jual. Dan parahnya lagi ada yg ngotot jualan UL....kalo itu sih salah sendiri kenapa produk termlife nya di terminate ato kalo mo ikut harus punya yg UL dulu.

Sah2 aja sih dengan itung2an tiap penyelenggara UL. Buat yg MASIH tertarik dengan perdebatannya bisa ke http://priyadi.net/archives/category/finance/. Sampe Mabok dah baca agen XXXX yg ngotot nyerang yg punya Blog karena yg punya Blog mengkritisi "pembodohan finansial" yg dilakukan selama ini.

Sebenernya fed up juga sih denger agen UL yg ngotot produknya lebih baik & memandang Reksadana sebagai saingan yg menggerogoti pangsa pasar mereka.

Tapi ya itu Mas/Mbak sudah ada banyak orang yg cukup waras memilih prduk investasi & asuransinya. Jadi cukup deh, toh di thread ini terbukti banyak yg udah lebih paham Termlife + RD lebih baik & menguntungkan dari UL.

Kenapa sih gak bikin website sendiri yg membahas tentang berbagai "keunggulan" UL dibanding asuransi+investasi lain ?. Janji deh kami2 yg waras gak akan ganggu website kalian.

kok marah toh mas? artikel

villain's picture

kok marah toh mas? artikel disini kan dibuat sebagai bahan diskusi. gw pun memberikan masukan dan pertimbangan dan ga ada tuh serang menyerang. semua juga disclaimernya adalah berupa tinjauan pribadi dan bukan merupakan jaminan bahwa hasilnya seperti tinjauan itu.

kalo dah fed up.. ya jangan dibuka artikel2 yang ada tag unit linknya.

fidia

rd4future's picture

share tentang unit link, saya dulu ikut unit link prudential pada tahun 2003. Waktu itu saya sistemnya yang taro duit sekian, jadi bukan yang setoran per bulan, namanya PAA kalo ga salah. Saya taro 40 juta, saya tebus akhir tahun 2007. Hasil yang saya peroleh 70 juta. Pencairan??? lamaaaa... 10 hari baru cair tapi memang tidak sulit cuma lamanya itu. Alasan saya tebus ya karena saya mulai mengenal reksadana. Seandainya saja saya tau dari 2005.... wah .... oks banget deh pastinya. Yang pasti sih, saya ga mau lagi ikutan unit link. Waktu itu saya pilih unitlink karena dijanjikan returnnya lebih tinggi dari bunga bank bukan karena asuransinya. 

CommBank?

rennyhusin's picture

Dear Ibu LarasLia,

saya ini masih sangat new dlm hal Reksa Dana,dalam tulisan ibu sebelumnya , katanya di CommBank ada RD yg hanya 100rb saja, itu bagaimana yah caranya?? step by step?

Mohon bantuannya ya..

rennyhusinatyahoo [dot] co [dot] id

boleh gak

laraslia's picture

sama mbak, saya juga belum ada 2 bulan tau RD, jadi muhun2 maaf taunya cuma commbank aja, padahal masih banyak si bank lain yang jualan RD kok dan MI RD yang bisa beli langsung. Ayo dong yang lain promo bank lainnya, biar makin banyak pilihannya. Boleh gak sih cantumin dagangan commbank disini ?

Cara beli RD ?

1. Pahami baik2 resiko RD

2.Tetapkan tujuan investasi (utk jangka pendek or jangka panjang)

3. Pelajari kinerja masing2 MI. Perhatikan biaya2 yang timbul (pas beli/subscription, pas tukar produk/switchin, atau pas jual/redeem)

4. Beli RD yang sesuai dengan kita

By Bank :

1. Buka account di bank ybs. sekalian proses online banking-nya

2. Udah deh bilang beli RD, mau over counter, atau online juga bisa.

By Direct purchasing :

1. Contact MI

2. Tsf deh ke account mereka trus mereka akan kirim konfirmasi by mail

(sorry ni kalo salah, saya belum pernah beli langsung, wong uangnya cuma seperak mau macem2, hehehe... ralat ya kalo salah)

Disini nih enak nya beli RD by bank, kita bisa nge-trace posisi uang kita sekarang posisi dimana. Sepertinya kalau langsung MI kita langsung transfer ke rekening orang ya, dan menunggu2 surat konfirmasi dari MI).

CMIIW........

 

 

Bgmn Masuk Fortis??

Cenz's picture

sy pendatang baru juga neh ..mo nanya dunk. beli RD by bank lebih enak kan?kalo gitu tolong y, mungkin ada yang tau di bank mana jual produk RDnya fortis??apakah di fortis ini juga bisa cuman ratusan ribu?hehehe

belanja RD di Commbank

Rubina's picture

Hai mbak Renny,

Ini pengalaman saya sendiri ya...

Kebetulan lagi cuti, saya mampir ke kantor cabang Commbank deket rumah, langsung ketemu personal bankernya dan bilang mo beli reksadana rutin  dari Commbank.

Personal bankernya ramah2 dan pengetahuan soal RD juag lumayan, mereka bisa kasi saran kita baiknya beli apa.

Nah saya kemudian buka rekening tabungan dengan 500ribu ..namanya coba2, lsg aktif internet banking hari itu juga.  Cuma bawa KTP saja. Trus diajarin cara beli reksadannya di internet banking.

Mereka juga kasi list RD yang mereka jual lengkap dengan fee-nya, bisa di lihat juga di website mereka, tapi lebih update yang ada dikantor cabang.

Selama pembelian dibawah jam 12 kita otomatis beli dengan NAV hari itu. Selang 3 - 7 hari konfirmasi tertulis dikirim ke rumah untuk pembelian RD tersebut, sementara kalo cek di netbanking, account investment kita sudah terupdate dengan pembelian RD keesokkannya.

Biasanya Personal Banker akan mengingatkan kita untuk subcription feenya, kalo mepet dengan minimum pembelian harus bener ngitung fee supaya nilai ditransaksi cukup untuk minimum pembelian unit + fee-nya jika ada. Nanati dikasi tau kok caranya, kalo ndak minta diterangin sama mereka....

Bagi saya, ini pilihan yang sangat praktis buat investment dan cepet... untuk mendisiplinkan diri, tinggal transfer dari BCA ke Commbank, lalu transaksi RD. Semua netbanking... he he he....

Oya tidak ada biaya admin, hanya biaya materai tiap bulan 6000. Jadi semua dana bisa dibelikan RD, saldo disisakan 6000 saja.

Untuk kartu ATM dikirim 3 hari kemudian ke rumah.

Soal RD yang 100rb itu, tergantung dari masing2 MI, untuk mudahnya tinggal liat dulu ke website mereka liat dibawah Comminvest - Reksadana Fee and charges

Mudah2an bisa membantu....

Salam

ps. bukan marketingnya Commbank, hanya one of the satisfied customer saja

 

mana yg prospek fortis equitra ato fortis infrastruktur plus

redcross's picture

buat suhu reksadana dan all member

saya udah beli reksadana fortis pesona di commbank dan setau saya cuma di commbank (bnk asing) yg boleh beli under 10jt yg lain2nya matok 10jt spt di b.mandiri di niaga min 50jt...

2.mana sih yg lebih prospek fortis.equitra ato fortis infrastruktur plus???

thanks berat

mau share informasi fortis equitra.

rozanna's picture

Salam kenal semuanya. aku mau share info nih: fortis equitra itu RDC, sementara fortis infrastruktur plus RDS. dua- duanya baru, tapi kalo liat return nya udah pasti FIP yang lebih ok.

Coba di bank permata, tahun lalu mereka ngeluarin paket tabungan plus investasi. namanya Save & Spend. per bulannya cuma 500ribu n diinvestasi in ke Fortis Equitra.

Kalo mau beli sekaligus, Permata jual reksadana nya per 25 juta. Fortis Equitra ada, juga Fortis Infrastruktur Plus. Service mereka cukup ok. Saya bukan marketing, tapi nasabah yang cukup puas. Selain Fortis, banyak reksadana lain juga kok di Galeri Reksadana mereka.

Pajak + zakat investasi

Hu5n4's picture

Wah...tiap hari isi komentar&diskusi para newbie disini tambah oke & ciamik aja nih. Investasi di reksadana manapun, jangan lupa pajak ya...rencananya cuma 0,05% doang kok saat jual...kalo segitu sih kecil kan dibanding return yg 50%...hehehe  (tapi Direktur BEI aja yg belingsatan protes tuh). Jangan lupa zakat juga minimal 5% biar investasinya tambah barokah dan tumbuh subur terus...caileee....

 

keberatan pajak RDS

bhoedhies's picture

untuk RDS saya sih keberatan kalau dikenakan pajak final walaupun hanya 0,05%. Karena sewaktu kita menjual saham kita telah dikenakan pajak penjualan sebesar 0.1%. Permasalahannya bukan dibesaran nilai pajaknya tapi ini berarti pajak berganda. Btw kalau nanti diterapkan juga apakah switching akan kena pajak juga kah?

Pajak RD?

Janitor's picture

Bro Hu5n4, maksudnya pajak untuk RDS? Kalau RDPT memang sudah kena pajak kan (5 tahun) ? Kalau RDS kena pajak, kira-kira bagaimana penerapannya? Apakah diperlukan update prospektus, berhubung pada saat release pertama kali tidak kena pajak pada saat redempt?

Serem juga tuch ada pajaknya....

Thx

Reply - belanja RD di Commbank

alreza's picture

Hari rabu kemaren gw iseng iseng jalan ke COmmbank di PI Jakarta.. Tanya tanya tentang RD di bank ini.. Personal Bankernya sih ramah tapi dia bilang kalo mau saving Plus Inves di commbank kudu nyetor dana MINIMUM 25 Jt dulu baru bisa ikutan RD plus saving...Gw jadi bingung padahal baca di forum forum tetangga sebelah yang bahas RD juga katanya cuma perlu 2.5 jt doank..gue balikin begitu dia bilang sih itu program thn kemarin (tapi jawabnya rada rada bingung gituhh)... Ya udah dehh karena duit di kantong cuma 5jt doank balik badan,and gue liat di brosur cominvest yang di kasih sama personal bankernya gue coba telpom Call Centernya.. ehh kata call centernya cuma butuh 500rb doank buat saving plus bisa beli RD...

GImana tuch yahh kok satu bank tapi beda beda prosedurnya...Apa kali di cabang PI Jakarta khusus buat orang orang beduit yahh?? Kudu nya mahh satu bank sama donk managementnya..Mudah mudahan ada orang marketing/ officer combank nehhh buat klarifikasi???

To: Mas/Mba Rubina .. Numpang nannya sampean buka di Commbank cabang mana yahh?? Thanks in advance ya

 

 

 

 

belanja RD di commbank

boyke's picture

saya beli Rd di cabang Melawai nggak ada minimum2 segala , buka saving account ( nggak usah setor uang segala ) cuma photocopy KTP sama materai aja, dpt ATM sama CommAccess trus transfer uang sejumlah RD yang kita mau beli selesai.

bisa kontak Ibu Amel Relationship Mgr Melawai

mudah2an informasi ini berguna

rgds

Boyke

 

Belanja RD di Commbank

Rubina's picture

Halo Alreza,

Sebenarnya saya juga dapat info pertama dari forum ini... mungkin kebetulan saya ketemu langsung dengan Personal Banker yang ok...karena sama sekali tidak berusaha membujuk ato menyodorkan produk Commbank yang khusus invest itu. Kalo ndak salah namanya Comminvest.

Mengikuti saran dari forum lagi, bilang aja mo buka CommSave, minta net banking dan atm card... btw semua gratis. Cuma ada biaya 6000 perbulan untuk materai.

Net banking langsung jadi hari itu juga, minta ditunjukin sama Personal Banker gimana cara ngecek account dan melakukan transaksi pembelian reksadana.

Karena, harga NAV akan mengikuti transaksi yang dilakukan sebelum jam 12 siang, maka saya sendiri waktu pertama kali baru transaksi keesokannya.

Transaksi saya langsung dapat konfirmasi tuh, lancar.....

Janga patah semangat sama Personal Bankernya ya Mas... saya sebelum dapet info ini malah sempet mau dikibuli agen Manulife, mesti buka asuransi dulu baru boleh beli reksadana Manu... kalo ndak punya asuransi Manu minimum belinya 100juta... sebel banget rasanya!!!! Ada ndak ya yang menampung scam-scam macam ini. Supaya agen2 macam begini punah aja dari muka bumi.

Salam investasi.... 

 

sama mbak

laraslia's picture

sama mbak, saya juga bukan marketingnya commbank. tapi kita juga harus apreciate kalau memang kita satisfied pada satu bank. Bukan saat mereka jelek saja kita komplain, tapi saat mereka bagus juga harus kita puji.

Tujuannya ? ya biar bank bank lain pada bersaing untuk memberikan pelayanan yang lebih baik ke nasabahnya, termasuk menyediakan produk2 yang lebih up to date (soalnya masih ada bank yang jual RD masih minimal 100 jt, hehehe...kalo saya bawa 100 ribu kan ya sudah diusir di depan pintu toh ya..)

 

Ikutan nimbrung soal

Rubina's picture

Ikutan nimbrung soal Reksadana vs Unit link...

contoh yang nyata aku ambil unit link dengan premi 1 juta/bulan, UP ndak sampai 200 juta, setelah dicek nilai investasi dari cuma 10 juta dari total 40 juta yang sudah dibayarkan sebagai Premi.

Setelah banyak dapat info baru, aku mulai dengan reksadana rutin beli tiap bulan, lalu cari2 asuransi termlife untuk 10 tahun, UP 1 M, guess what..... premi setahun hanya 2 juta.

Bandingin dengan UP dari unitlink yang ndak sampai 200 juta dan premi yang lebih mahal.

Jadi uang yang tadinya mesti aku alokasikan ke Unitlink pertahunnya 12 juta, dengan memisahkan antara asuransi dan investasi, aku cukup bayar 2 juta untuk asuransi dan yang 10 jutanya bisa dibagi2 ke beberapa produk reksadana untuk berbagai dana persiapan pendidikan sampai pensiun.

Jauh banget kan....

Mengutip blog mbak Wina - financial planner, Unit link itu ibarat HP canggih yang bisa foto n dengerin musik, tapi secanggih - canggihnya, tetap aja kualitas foto n musik lebih bagus dari kamera digital dan dari ipod.

 

 

RE: Ikutan nimbrung soal

lilyardas01's picture

Mbak Rubina... nanya dong, bikin asuransi term life-nya dimana?

Aku "korban"-nya mbak Wina juga nih :D Gara2 dia, Prudential-ku yang dah 4 tahun berjalan aku tutup. And setelah aku hitung2, gile... duit gue banyak banget kemakan ama biaya akusisi Prudential ya.... Aku bayar 500ribu tiap bulan, 200 ribu premi, 300 ribu investasi. UP 100 juta, and ges wat, after 4 years, uang investasi yang aku cairin cuma dapet 13 juta!!! weleh2... kalo kenal reksadana dari dulu, mending gue tarok di reksadana kali yeee... Gue nabung di celengan aja, dalam 4 tahun, si 300ribu investasi per bulan dah 14 juta ndiri, lebih gede daripada si Prudential

Dan dengan gebleknya, pas gue ngambil si prudential itu, status gue masih single-working-woman-orphan, alias kagak punya tanggungan siapa2.... ngapain juga gue ngambil asuransi. Tau kenapa? gue kemakan omongan mereka yang bilang "ini untuk investasi".... :(

Tapi  kok dia bisa dianugrahi asuransi terbaik versi majalah investor ya?

 *bete mode-on*

Soal asuransi Termlife...

Rubina's picture

Hai Mba Liliyardas,

Aku cuma ngikutin saran dari mba Wina, kontak beberapa asuransi minta mereka bikinkan ilustrasi untuk asuransi Term life, tanpa nilai tunai, selama 10 tahun, dengan UP 1 M.

Kuncinya di tanpa nilai tunai itu.....

Kadang beberapa agen tetap menyarankan ini itu... yang ada nilai tunai, which is investasi ... yang ujung-ujungnya menaikkan nilai premi.

Saranku tetap keukeuh sumekeh sama agen ngeyel itu supaya dia hanya bikin ilustrasi sesuai kondisi yang kita minta. Ada asuransi yang bisa ada juga yang tidak. Khusus prudential memang menurut agennya semua produk mereka "digandengkan".

Kalo kondisi ilustrasinya belum sreg cari lagi mbak sampai dapet yang sesuai , pengalamanku lebih puas rasanya kalo bisa membandingkan ilustrasi2 untuk produk yang sama dari beberapa asuransi ... satu hal lagi, biasanya akan diperlukan Medical check up untuk menentukan anda bisa ambil asuransi itu ndaknya, mengingat nilai UPnya yang cukup besar.

So happy searching...

 

Salam....

 

Medical check up...

glory_steve's picture

Untung juga dulu pake acara medical cek up dulu. Akhirnya ga jadi ambil unit link. Padahal dulu sempet sebel. Masa kalo kita punya penyakit bawaan ga bisa beli. Padahal kita kan ga minta sakitnya..

Akhirnya pindah ke RD karena merasa kurangnya asas keadilan...Hahahaha..(Ngomong apa ini.??..?) Ternyata malah serasa berada di jalan yang benar..Hehehe...

Serunya Reksadana + Term Life VS Unitlink

pekerjasdm's picture

Wah.. dah lama nih ga nimburung disini, tapi topik yang satu ini memang menjadi magnet untuk didiskusikan dan di share khususnya oleh mereka yang pernah ambil unitlink dan merasa "kewewa", tapi ada juga loh yang senang dengan Unitlink (tergantung pemahamannya masing-masing).

Sebelum kepanjangan untuk koment, saya mau tanya nih..Asuransi Term life yang berbentuk syariah itu ada dimana ya..? Sementara ini saya sudah dapat termlife di AM dan P, memang ternyata jauh lebih besar UPnya dengan biaya yang kecil.

Sebagai info tambahan dari diskui dan sharing disini, sebelumnya pernah juga ada kontributor (Financial Planner) yang memberikan pandangannya disini.

Dan pendapat saya (sebagai pengguna Unitlink yang segera menutup accoountnya) bisa dibaca disini menanggapi pernyataan Bro Renaisanto. Perbedaan ini hal yang wajar...karena memang sudut pandang dan profile setiap orang berbeda.

Tapi dari sekian banyak informasi yang saya dapatkan, saya belum nemu cerita nasabah yang merasa puas (mungkin jam surfing saya kurang...kalau ada yang pernah monggo dishare ya...). yang ada malah rasa "kecewa" karena baru tau kemudian.

Sepertinya sama seperti bro bu6z, saya perlu share juga mengenai pengalaman salah seorang teman kantor yang keblinger waktu yang jelaskan bahwa produk yang diambil adalah Unitlink, dimana sebelumnya ybs minta ke CS untuk minta dipilihkan produk investasi murni untuk keprluan sekolah anaknya... (mudah2an ga malas nulisnya ya..)

Pekerja SDM (Newbie)

http://www.pekerjasdm.blogspot.com

Asuransi Syariah

bu6z's picture

Bro,

untuk asuransi term-life yang syariah setau ane ada di Takaful. Nama produk nya Takaful Falah, tapi masa asuransi nya minimal 5 tahun dan maksimal 20tahun atau umur maksimal pada akhir masa asuransi itu 65tahun.

gak boleh nyesel

laraslia's picture

@ mba lilyardas01

hehehe.. jangan lagi liat2 kebelakang, biar kita gak terlalu nyesel. syukuri saja kita sudah isyaf dan sudah bisa mulai invest di jalan yang lurus, hehehe....(soalnya saya juga gitu..tiap2 inget uang yang sudah saya gelontorkan utk unit link..rasanya sakiit banget..padahal duit itu ngumpulinnya setengah mati.) Minimal pengalaman kita bisa jadi pelajaran buat yang lain.

 

@bro villain

memang benar unit link juga bisa dicairkan dalam waktu cepat. tapi inget...yang bisa dicairkan adalah nilai tunai investasi tidak termasuk premi..plus biasanya hanya 70% dari nilai tunai tersebut yang bisa dicairkan. Gak seperti RD yang kalau memang diperlukan bisa 100% (dipotong fee doang)

tapi bagi yang maksa masih pengen investasi plus asuransi (kematian doank), boleh tuh dipelajari fortuna-nya lippo bank. dalam presentasi dia kemarin bilang premi juga dihitung investasi, tapi dana hanya bisa ditarik setelah 2 tahun. (tapi tetep kita gak boleh protes tentang kinerja MI)

 

@ bro mfauzi01

itulah mangkanya urusan asuransi secara hukum agama islam dikembalikan ke masing masing konsumen. bagi yang merasa bahwa itu boleh ya silahkan, bagi yang tidak ya silahkan, tinggal keyakinan kita masing masing mana dari dasar dasar ulama yang lebih masuk akal buat kita. Tapi mungkin ada satu yang perlu dipertimbangkan. Bukankah ada hadits yang mengatakan bahwa apabila ada sesuatu pekara yang meragukan lebih baik ditinggalkan ? (sorry neh buat yang lain, jadi ada sedikit diskusi agama, muhun maklum)

 

segmentasi pasarnya sendiri2

mfauzi01's picture

@sis laraslia

untuk takaful syariah sudah ada kok peminatnya sendiri2 dan asuransi reguler masih juga banyak peminat. kalau sudah masuk ke dalam urusan agama semua akan kembali ke keyakinan masing2. setiap produk sudah ada segmentasi pasarnya sendiri. kemarin saya cuman mencoba membuka wawasan mengenai asuransi syariah dan non syariah.

cuman setelah saya kenal Reksadana jadi mikir2 neh beli unit link di asuransi karena Reksadana lebih menjanjikan. dan kita benar2 bisa memantau pergerakan investasi kita. tapi tetap beli yg syariah.

untuk asuransi saya tetap ada krn kelebihannya kan ada di claim sewaktu terjadi musibah sama kita.

jadi saran saya dibagi2 aja pendapatan kita di tabungan, reksadana, properti dan asuransi. amin.

 

dendam kesumat

lilyardas01's picture

iya mbak...ibarat belajar, kalo belom kejedot belom pinter :D

saking dendam kesumatnya, saya suka ngomporin orang2 untuk tidak ambil unit link tsb, termasuk ngomporin mereka untuk tutup rekening hahaha...

di kantor banyak juga yang ambil Sunlife, tapi dilihat2 biaya akusisinya tidak terlalu mencekik seperti Prudential

Biaya akuisisi Sun Life

asepso's picture

Boleh tahu berapa biaya akuisisi Sun Life? Terima kasih.

(sekali-sekali) favor to unit link

villain's picture

bukannya di asuransi yang yearly renewable itu dana (premi) yang dibayarkan juga ga dibalikin ke nasabah?

tentang kebutuhan akan asuransi jiwa, kalo gw ngeliatnya ada tanggung jawab atas keluarga gw sebagai suami dan kepala keluarga. just in case gw tiba2 meninggal ato butuh duit banyak untuk kesehatan well... anak istri gw kudu tetep makan dan sekolah. waktu gw dah tua dan dah ga ada tanggungan anak, hmmm... gw ga pengen ngeberatin anak ato sodara gw pas sakit di hari tua. yess... hasil inves di reksadana kudunya cukup untuk mengcover biaya itu semua. but hack.. i can always use some extra cash:) kalopun gw mesti mati dalam keadaan kaya raya di umur 99 UP dari asuransi bisa buat sedekah.

unit link juga bisa diredeem dengan waktu yang kurang lebih sama.

walopun peserta asuransi unit link bisa sewaktu2 diminta ngelanjutin pembayaran misal skema pembayaran 5 thn / 10 thn ga tercapai, tapi MI unit link juga terbebani tanggung jawab agar skema pembayaran di ilustrasi yang disuguhkan ke peserta tercapai. kalo ga.. asuransi nagih pembayaran lagi dan jadi ga laku. dari sini gw ngeliat MI unit link sedikit lebih berat kerjanya dari MI RD biasa.

Pertimbangan Lain

laraslia's picture

Satu lagi cerita yang menjadi pertimbangan saya kenapa akhirnya lebih memilih Reksadana, bukan unit link. Tapi ini sedikit miring miring ke hukum syariah, moderator kalau mau memoderasi silahkan.

Awalnya tentang investasi dan kenapa akhirnya nyangkut di reksadana, saya masih tidak begitu percaya bila kita bisa mendapat uang banyak tanpa harus korupsi, hehehe...bener2 masih gak tau bahwa ada investasi diluar sana selain deposito. Kemudian orang bank tawarin unitlink ini dengan ilustrasi pengembangan yang cukup buat saya melongo waktu itu (20%).

Masih gak percaya dengan 'bunga' 20% ini, takut2 nanti nya riba, saya cari2 info, dan salah satu Ustadz mengatakan bahwa Saham hukumnya halal, karena prinsip yang dipakai adalah jual beli, jadi ada unsur untung dan rugi di sini. Sementara yang masih jadi masalah adalah Asuransi nya, karena masih ada perbedaan pendapat dari para ahli, antara yang membolehkan dan tidak. Sementara di kondisi tidak mantap di salah satu pendapat saya putusin tahan dulu, cari2 info dan akhirnya ketemulah reksadana ini. Karena ini murni investasi makanya saya langsung cocok.

Sebenarnya ada sih asuransi syariah, tapi saya masih belum cari informasi kenapa asuransi itu bisa mendapat kategori syariah.

Sorry jadi curhat.

Salam,

Laraslia

Asuransi Syariah

mfauzi01's picture

Saya coba copy paste kan salah satu website asuransi syariah spt ini: 

Segala musibah dan bencana yang menimpa manusia adalah ketentuan Allah. Namun manusia wajib berikhtiar untuk memperkecil resiko dan juga dampak keuangan yang mungkin timbul. Upaya tersebut seringkali tidak memadai, sehingga tercipta kebutuhan akan mekanisme mengalihkan resiko seperti melalui konsep asuransi syariah.

Sebagai perusahaan asuransi syariah, akan bekerja dengan konsep tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan, sebagaimana telah digariskan di dalam Al Qur?an, ?Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa? (Qs. Al Maidah: 2). Dengan landasan ini, asuransi syariah menjadikan semua peserta sebagai satu keluarga besar yang akan saling melindungi dan secara bersama menanggung resiko keuangan dari musibah yang mungkin terjadi di Al-Mudharabah, Al-Wakalah, dan Tabarru?. Akad-akad asuransi syariah tidak mengandung unsur Al-Riba (bunga uang), Al-Maisir (Judi), dan Al Gharar (untung-untungan) yang dilarang dalam akad-akad keuangan Islami.

Jadi prinsipnya apabila ada klaim maka ditanggung bersama2 lewat iuran yg dipotong dari premi yg disebut Tabarru. Selain itu prinsip investasinya adalah prinsip Bagi Hasil, bukan berdasarkan Bunga atau Riba.

Makasih

laraslia's picture

Bro Anonymous.

 

Makasih banget, sya jadi paham kenapa ada saham halal dan tidak. Jadi tergantung bidang pekerjaannya yaa..Selain bank non syariah, ada lagi gak kategory perusahaan yang non syariah..mohon info (kalau tuh perusahaan sudah menyebabkan kesengsaraan banyak orang..masuk kategori halal gak..?)

 

Tks

Comments, Perbandingan Reksadana dan Unit Link

ergono's picture

Saya jadi tertarik nih ama artikel ini, ...uhmm kalo saya pikir soal unit link ama reksadana ini ...paling ga menurut saya ini hanya masalah pemahaman orang, bbrp rekan saya malah beli unit link karena mrk udah beranggapan bahwa reksadana butuh dana yg relatif lebih gede, ribet dll...dan palin ga unit link spt yg ditulis oleh rekan Laraslia..tinggal telpon dateng deh si marketing ....heheh..tapi seandaiya mrk tau kalo bisa invest di reksadana cuman dgn 100 rb udah gt bisa online lagi ...bisa jadi berubah semua deh keputusannya, sekali lagi ini menurut saya in mslh pemahaman yg kurang dari calon investor...

Seandainya ... para senior disini bisa memberikan roadmap buat investment ...hehe jadi urut2x an yg musti dipelajari dengan modal klas A,B,C semisal modal 10 jt , target invest 1 thn ...risk moderate ..nah musti diliat RDS ato apa ...dgn me refer bbrp MI ...objektif aja ...pasti deh banyak Newbie yg menurut ama saran2x senior heheheh , next klas ...modal 100 jt ..and so on, and so on ...yah paling ga jadi pegangan kita lah para newbie dan aku rasa bukan tidak mungkin nantinya hal ini jadi fitur panutan dari portal ini ... ..hehe anyway that's my wishlist ...form a newbie investor

 

ok deh ... segitu dulu

Kenapa mau ambil Unit-Link ?

bu6z's picture

hhmmm..... perbandingan kayak gini emang menarik untuk di-diskusiin. Gue terus terang baru ngeh soal instrumen investasi di reksadana ini baru sekitar 6 bulan lalu. Tapi udah setaun ini gue ngambil 2 produk Unit-Link. Dan ironisnya, baru sekarang gue sadar kalo memisahkan antara investasi dan asuransi adalah mutlak bagi orang yang mengerti. Yaa namanya juga orang baru belajar, jadi ada khilaf nya :-)

Gue pernah nulis di BLOG KutuLoncat.com dan munculin 3 buah pertanyaan dan alternatif jawabannya untuk orang2 yang mutusin untuk beli Unit-Link.

Apa tujuan loe beli Unit-Link ?
Sekarang kita lihat beberapa alternatif jawabannya :

  1. Gue tertarik dengan ilustrasi perkembangan dana gue setelah sekian tahun nanti, gede banged tuh kayaknya. Berarti concern
    loe adalah ke arah investasi. Kalo emang begitu, gimana kalo gue bilang
    dengan besaran dana yang sama yang mesti loe setor tiap bulan itu, loe
    bisa dapet perkembangan dana yang jauh lebih besar kalo loe taro’ di
    reksadana. Ingat komponen2 biaya terselubung yang ada di Unit-Link ? Bayangin
    kalo semua komponen itu kita investasikan, dan bukan malah kita kasih
    gratis begitu aja ke perusahaan asuransi.
  2. Gue liat perlindungan asuransi nya lumayan gede dan komplit. Berarti concern
    loe adalah pada komponen asuransi nya. Gimana kalo gue bilang, dengan
    biaya yang hanya 1/5 nya loe bisa dapetin manfaat pertanggungan asuransi yang
    besarnya sama persis, seandainya loe masukin dana itu ke asuransi murni
    term-life konvensional ataupun syariah. Ngapain bayar mahal kalo bisa dapet manfaat yang sama atau bahkan lebih besar ?
  3. Gue mau yang praktis aja, duit gue di-investasiin sekaligus gue dapet perlindungan asuransi. Nahhh, ini alesan gue pada awalnya waktu gue mutusin untuk beli dua produk Unit-Link
    itu tadi. Setelah loe baca dua alternatif jawaban sebelumnya, berarti
    loe juga udah tau bahwa langkah terbaik adalah MEMISAHKANNYA. Yaa
    dengan misahin komponen asuransi dan investasi, banyak manfaat yang
    bisa kita dapet dan juga tidak banyak biaya2 yang kita keluarin untuk
    si pengelola dana. Kita ambil asuransi murni term-life jangka
    pendek untuk perlindungan asuransi, dan kita ambil reksadana untuk
    media investasi dana kita di masa depan. Itung2an tehnikal soal ini
    bisa diliat di artikel nya mas Priyadi.

Itu murni pendapat gue, terbuka untuk dikritisi dan untuk tidak disetujui, hehehehehehe.

Your are currently browsing this site with Internet Explorer 6 (IE6).

Your current web browser must be updated to version 7 of Internet Explorer (IE7) to take advantage of all of template's capabilities.

Why should I upgrade to Internet Explorer 7? Microsoft has redesigned Internet Explorer from the ground up, with better security, new capabilities, and a whole new interface. Many changes resulted from the feedback of millions of users who tested prerelease versions of the new browser. The most compelling reason to upgrade is the improved security. The Internet of today is not the Internet of five years ago. There are dangers that simply didn't exist back in 2001, when Internet Explorer 6 was released to the world. Internet Explorer 7 makes surfing the web fundamentally safer by offering greater protection against viruses, spyware, and other online risks.

Get free downloads for Internet Explorer 7, including recommended updates as they become available. To download Internet Explorer 7 in the language of your choice, please visit the Internet Explorer 7 worldwide page.