Sedikit penelusuran lebih lanjut ...
Ternyata performance dari reksadana di sisi return dalam waktu setahun (di penghujung tahun 2008) adalah
1. RD MAKINTA MANTAP
2. Fortis Ekuitas
3. REKSA DANA FORTIS INFRASTRUKTUR PLUS
4. PRATAMA SAHAM
5. OPTIMA SAHAM
6. REKSA DANA DANA EKUITAS PRIMA
7. TRIM Kapital
8. Bahana Dana Prima
9. REKSA DANA MANDIRI INVESTA ATRAKTIF
10. SYAILENDRA EQUITY OPPORTUNITY FUND
Sementara 10 MI yang mempunyai Asset Under Maintenance terbesar adalah
1. PT Schroder Investment Management Indonesia
2. PT Fortis Investments
3. PT Manulife Aset manajemen Indonesia
4. PT Bahana TCW Investment Management
5. PT Danareksa Investment Management
6. PT Trimegah Securities Tbk
7. PT NISP Sekuritas
8. PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen
9. PT Mandiri Manajemen Investasi
10. PT Sinarmas Sekuritas
Dari data ini, ane cukup berbahagia mengetahui bahwa 5 dari 10
reksadana saham yang mempunyai kinerja terbaik berasal dari 10 MI yang
mempunyai AUM tinggi yaitu :
Fortis Ekuitas (peringkat 2)
REKSA DANA FORTIS INFRASTRUKTUR PLUS (peringkat 3)
TRIM Kapital (peringkat 7)
Bahana Dana Prima (peringkat 8)
REKSA DANA MANDIRI INVESTA ATRAKTIF (peringkat 9)
So kombinasi MI bonafid dan return yang tinggi inilah yang kita
harapkan dari para MI, selamat ane sampaikan pada Fortis, Trimegah,
Bahana dan Mandiri atas prestasinya ...
Buat Schroeder, Manulife dan Danareksa ... ayo kerja yang lebih keras
lagi ... percuma AUM gede tapi return memble ... padahal ente khan
punya kelolaan dana 5 terbesar toch ... masak tim research yang
bertabur para CFA dengan gaji yang tinggi-tinggi itu belon mampu
ngalahin perusahaan yang kecil ... malu dong ... hehehe
Seorang Newbie - P a s s i o n 4 U
Comments
asset under management
kalo mau nyari data nilai aum tiap bulan dimana ya?? apa ada website yang nyediain data itu?
Pengertian dividen
Bro Passion4U,
Akhirnya skarang saya sudah masuk ke salah satu bank dan memulai untuk 'bermain' reksadana :) Memang awalnya itu susah banget karena banyak pertimbangan dan pemikiran namun dengan membaca berbagai nasihat dan masukan dari Bro Passion, saya jadi lebih terbuka untuk melihat dunia investasi ke depan. Smoga bro Passion ga bosen2 ngajarin saya dan teman2 yang masih newbie :p
Ada pertanyaan yang sebenarnya masih rada membingungkan buat saya:
1. Apakah jika kita memilih Reksadana, kita terkena pajak? Bukankah kita sudah dikenakan biaya subscription dan redemption (jika ada)? Apakah ada perhitungan (pengurangan) tambahan selain dari biaya redemp?
2. Apakah sebenarnya pengertian dari dividen (pembagian uang tunai)? Ketika NAB mengalami kenaikan, kita akan memperoleh keuntungan jika kita redemp UP yang kita miliki. Apakah dividen sama dengan keuntungan dari kenaikan NAB?
Ini pertanyaan yang mengganjal Bro Passion, smoga Bro Passion bisa membantu saya. Selama ini jawaban Bro Passion mantap banget, gampang dingertiin juga buat newbie kayak saya. Thanks berat Bro :)
Warmest Regards,
- Happy Smile -
Pajak dalam reksadana
Bro ...
ngakunya newbie tapi pertanyaannya kok bukan newbie ... hehehe ... terus terang ane nggak mendalami bagian ini, so tidak terlalu mengerti tentang pajak, tapi ane coba jawab ya ...
1. Sepengetahuan ane pajak yang dikenakan pada reksadana tergantung underlyingnya, berikut ini detailnya (mudah-mudahan masih valid nich ...) :
Jenis portfolio Pajak %Pajak
==================== ========== ======
SAHAM
a. Transaksi saham saat dijual Pph final 0.1%
b. Dividen saham Pph tarif umum 15%
DEPOSITO / SBI Pph final a/ bunga 20%
COMM. PAPER & SURAT UTANG Pph tarif umum
BUNGA &CAPITAL GAIN OBLIGASI
a. Usia reksadana < 5 tahun tdk kena pajak
b. Usia reksadana > 5 tahun Pph 20%
so sekarang sudah agak lebih clear khan ... tapi nggak usah pusing-pusing kok, semua perhitungan pajak ini sudah dihitung dalam NAB, so kita tinggal terima beres aja. Perhitungan pajak ini tidak ada kaitannya dengan biaya subs dan redeem ... Clear ya bro
Sedikit mengupas tentang pajak dari obligasi, seperti yang bro bisa lihat dalam tabel diatas semua reksadana pendapatan tetap yang mayoritas underlyingnya adalah obligasi diuntungkan dengan ketentuan diatas, karena sebelum 5 tahun tidak dikenakan pajak. Dan nakalnya biasanya MI dekat 5 tahun pasti akan menutup reksadana pendapatan tetapnya dan membuat reksadana pendapatan tetap lanjutannya ( ini akal-akalan MI biar nggak kena pajak, so biasanya kita akan dikirimin surat bilang untuk menghindari pajak, reksadana pendapatan tetap X akan ditutup, tapi kalo kita masih mau invest, dia akan alokasikan semua dana dalam reksadana pendapatan tetap X ke dalam reksadana pendapatan tetap yang baru yaitu Y).
Nach akhir-akhir ini ada perdebatan yg panjang tentang perlukah pembebasan pajak dalam bunga dan capital gain obligasi. Dalam usulan UU Pph yang diajukan pemerintah ke dewan, obligasi diusulkan untuk kena pajak, tapi DPR masih belon setuju dengan alasan kalo dikenakan pajak dikhawatirkan akan mematikan iklim investasi reksadana yang baru saja tumbuh. Dalam bahasa prokemnya dewan seakan berkata industri reksadana khan baru tumbuh jangan digebuk pake pajak dulu dong ... Pemerintah dinilai tidak konsisten, di satu sisi ingin meningkatkan investasi di reksadana (untuk menunjang pembiayaan bagi pembangunan, tanpa memberatkan pemerintah) tapi di sisi lain pengen juga pajaknya (untuk meningkatkan APBN bagi pembagunan juga) ... so kayak rakus gitu lho kiri kanan mau hehehe... so sepertinya perdebatan ini masih akan panjang ... kita lihat aja nanti .... lho kok ngelantur ... tapi sekarang jelas ya bro ....
2. Deviden itu istilah pembagian sebagian keuntungan dr perusahaan untuk share holder perusahaan itu (share holder = pemegang saham) . So katakanlah MI X mempunyai reksadana saham Y yang salah satu portfolionya adalah saham Bumi Resources, so saat akhir tahun Bumi resources mengumumkan profit tahun itu, MI X lewat reksadana saham Y berhak atas deviden (pembagian sebagian keuntungan Bumi resources tahun itu). Oleh MI X, deviden ini dimasukkan dalam komponen perhitungan NAB reksadana saham Y tentu saja setelah dikurangi pajak untuk devidennya ... clear ya bro ...
Mungkin ada temen-temen lain (khusunya yang berkecimpung di dunia pajak ) yang bisa menambahkan ? Pengetahuan ane masih cetek nich kalo tentang pajak ...
Lain kali kalo nanya jangan susah-susah bro ... khan katanya masih newbie ... pertanyaannya yang newbie juga dong ... hehehe ... kayak ane gitu lho karena ane masih newbie jawabannya juga ala newbie ...
Seorang Newbie - P a s s i o n 4 U
Kinerja Syariah
Yang ini kinerja Reksadana Syariah sepanjang tahun silam:
1. Trim Syariah Saham (RD Saham)
2. Danareksa Index Syariah (RD Index)
3. Trim Syariah (RD Campuran)
4. Mega Dana Syariah (RD Saham)
5. IPB Syariah (RD Campuran)
6. PNM Ekuitas Syariah (RD Saham)
7. Mandiri Investa Syariah Berimbang (RD Campuran)
8. PNM Syariah (RD Campuran)
9. Danareksa Syariah Berimbang (RD Campuran)
10. EuroPeregrine Syariah Balanced Fund (RD Campuran)
Dari sisi return, tak satu pun produk syariah yang mampu menembus papan atas reksa dana terkinclong 2007. Semoga ini jadi cambuk bagi Manager Investasi berlabel syariah agar mampu tampil lebih baik tahun ini.
Saya menaruh harapan, pada beberapa RD Saham Syariah yang sebetulnya belum genap setahun usianya (PNM Ekuitas, Fortis Pesona Amanah, Si Dana Saham, CIMB Growth Equity), mampu menjelma menjadi produk unggulan.
Jadi, MI-nya mampu menggaet investor tidak hanya bermodal label syariah yang halalan thoyibah namun juga memberikan hasil yang berlimpah sekaligus memberi berkah.
Ayo, buktikan!
sedikit sanggahan
menurut pendapat saya, RDS syariah yang udah genap setahun baru Trim Syariah Saham, itupun tak terlalu mengecewakan, lebih dari 50 %-an...
adapun yang lainnya belum genap setahun, jadi kita belum bisa mengambil kesimpulan mengenai kinerja mereka. ironisnya, Fortis yang dari sisi RDS konvensional mencatatkan prestasi gemilang, justeru dari jenis RDS Syariah (melalui Fortis Pesona Amanah) masih kalah dengan RDS Syariah yang muncul belakangan. Bahkan PNM Ekuitas Syariah dan CIMB-IEGS yang menjadi jawara di RDS Syariah ini dengan membukukan return lebih dari 40 % dalam usia kurang dari 6 bulan. mungkin kedua produk ini bisa menjadi RDS alternatif yang akan kinclong, mengingat 'isi perut' keduanya yang mengandung saham2 prospektif di 2008 ini (mining, agri dan telco) itu saja mungkin, trims
tambahan sanggahan
Danareksa Index Syariah juga udah 1 tahun lebih kok mas... as per Desember ini return 1 tahun terakhir 59,25... ok juga kan?... IMHO sih kalo mo ngalahin yang non syariah agak susah ya, walaupun tak ada yang tak mungkin, secara di JII pilihannya kan cuma 30 perusahaan, dibandingkan dengan IHSG yang jumlahnya banyak banget (berapa sih? aku gak tau jumah total company di IHSG)
Membandingkan kinerja RDS Syariah
Sebenarnya dari tulisan bro sudah dapat disimpulkan bahwa ada RDS Syariah yang umurnya baru seumur jagung, khususnya RDS CIMB (belum 4 bulan) dan PNM Ekuitas (5 bulan lebih sedikit) tetapi NAB nya sudah cukup tinggi. Jadi membandingkannya untuk kinerja setahun tentu saja dapat menyesatkan.
Itu sebabnya saya sudah minta tolong pada bro autogebet untuk dibuatkan kinerja 6 bulan, dan terima kasih pada bro autogebet karena sudah menyanggupinya. Kalau data ini ada pasti hasilnya berbeda. Bahkan ada kemungkinan RDS Syariah untuk kinerja 6 bulan mengalahkan RDS biasa.
Itulah salah satu pertimbangan saya untuk mengoleksi RDS Syariah tersebut, selain karena MI nya cukup bonafid (CIMB adalah salah satu bank besar dari Malaysia, sedangkan PNM adalah BUMN milik Pemerintah)
Bagaimana kalau setelah setahun kinerjanya memble? Gampang saja, pindah saja pada yang memberikan return tinggi hehehe...
Thanks Bro Sayogo
Thanks, Bro.
Sudut pandangnya adalah, saya menaruh harapan besar akan kecemerlangan ekonomi syariah di tanah air. Trim Syariah Saham yang sudah cukup umur pun belum bisa menundukkan RD Saham non syariah.
Selama ini, salahsatu jargon yang diusung lembaga ekonomi syariah adalah bahwa sistem ini lebih menentramkan. Jadi, menurut saya agak melenakan masyarakat karena seolah mempertentangkan antara return tinggi dengan keberkahan. Seolah, para pelaku ekonomi syariah di tanah air mendengungkan: biar return lebih kecil namun yang penting membawa berkah. Tentram.
Harusnya: hasil dan berkah itu tidak berada pada kutub yang berseberangan. Ya, return melimpah sekaligus memberi berkah!
Suatu saat, saya memimpikan, RD Syariah menjadi produk unggulan di belantara reksadana Indonesia. Karena itu berarti, RD yang saya pegang returnnya kinclong semua, hehe....
index fund is better than mutual fund
This is not as easy as we ever thought, do u think if u had 1 trilion Rp easy to manage??
the bigger the fund, the movement is more heavy since their buy and sell could move market price, so they are used to concentrated on big caps..
for long term investment, index fund is better than mutual fund, since it has no loads, at least that is wht Om WB said :P
Gosip omong kosong...
Siapa bilang MI dengan dana kelolaan
lebih dari Rp 1 trilyun selalu mempunyai kinerja yang buruk. Buktinya
Fortis Investment dengan dana kelolaan lebih dari Rp 10 trilyun sangat
mengkilat. Bahkan tahun 2007 kinerja Fortis Ekuitas hanya kalah dari
Makinta Mantap. Jadi menurut pendapat saya memang Schroeder, Manulife
dan Danareksa nya yang memble.
Gosip dari mana yang menyatakan bahwa index fund lebih baik dari
mutual fund? Yang berpendapat seperti ini pasti hanya broker index,
karena makin banyak nasabah dan transaksi makin banyak fee nya. Dari
data return dan risiko sudah jelas bahwa mutual fund (reksadana) untuk
jangka panjang lebih baik dari index fund.
Saat Direktur Schroder
Saat Direktur Schroder ditanya dalam acara invstor gatheringnya BEI
kenapa memble ditahun 2007, padahal dana kelolaannya yang terbesar.
Ternyata beliau mengakui hal itu, bahkan bukan tahun ini saja tapi
sudah sejak 3 tahun lalu dengan alasan bahwa dengan Dana yang sudah
cukup besar konsentrasinya lebih ke pengelolaan resiko ketimbang
mencari gain dan menjadi no.1 .Nah kira2 tahun ini gimana ya...?
Apakah kita mudah percaya?
Bro apakah kita percaya saja omongan orang, walaupun seorang Direktur Schroeder sekalipun?
Datanya sudah cukup jelas: menurut data Bapepam-LK di situs resminya (saya tidak tahu apakah masih akurat atau tidak), jumlah dana total kelolaan Schoeder adalah 17 trilyun rp, sedangkan Fortis adalah 10 trilyun. Walaupun jumlahnya lebih sedikit dari Schroeder, apakah dana 10 trilyun kurang banyak? Nyatanya kinerja RDS Fortis benar-benar yahud sampai saat ini, baik Fortis Ekuitas maupun Fortis Infrastruktus Plus. Bandingkan sendiri dengan RDS Schroeder.
Sekarang dari modal yang disetor. Schroeder hanya 5 milyar rp, sedangkan Fortis 15 milyar. Bonafid mana? Jangan lupa bahwa Fortis adalah bank terbesar di Belgia, bahkan bersama Barckley Bank mau mengakuisisi ABN Amro Bank. Saya bukan antek Fortis, tapi saya jelas mendapat return yang cukup besar dengan mempunyai RDS Fortis (saya memang mempunyai kedua jenis RDS Fortis tersebut).
Kalau dibandingkan dengan Makinta Mantap yang nomor 1 saya setuju bahwa risikonya lebih besar, karena selain dana kelolaannya jauh lebih sedikit, saham yang dimainkan oleh Makinta adalah saham lapis kedua. Itu sebabnya saya sampai sekarang belum berani beli RDS Makinta Mantap, mungkin yang akan datang boleh juga koleksi sedikit untuk coba-coba.
Untuk kinerja tahun ini bagaimana? Terus terang sukar dipastikan, tapi kalau saya berpendapat lebih baik saya pilih yang rekam jejaknya sudah jelas yahud tiga tahun terakhir daripada pendapat seorang Direktur Schroeder: siapa yang menjamin bahwa pendapat dan ramalannya benar?
My point of view ...
Kalau resiko yang jadi faktor pertimbangan Scroeder ... wah sayang sekali ... karena bottom line dari seluruh investasi adalah return disamping rasa aman tentunya.
So kalo memperhatikan past performance, dengan berat hati tentunya ane pasti akan lebih memilih fortis ketimbang schroeder. Bonafid & High Return, itulah kriteria ideal reksadana saham ... yang lainnya sharpe ratio, ratio-ratio yang lain hanya pendukung menuju goal yaitu mencapai return setinggi-tingginya pada instrument yang memberikan rasa aman.
Kita doakan saja Schroeder performancenya lebih baik tahun ini ...
Seorang Newbie - P a s s i o n 4 U
MI dengan AUM gede ...
MI dengan dana kelolaan besar memang tidak harus memble ... kenapa harus memble ... dan Fortis adalah salah
satu contoh bagus tentang hal itu ... so saya sangat setuju dengan bro sayogo ... hehehe.
Mempunyai dana besar itu punya plus dan minus, plusnya dengan dana
yang besar itu dia bisa menggerakkan pasar (atau setidaknya membuat
persepsi pasar tentang suatu saham). Para market mover ini dijuluki
dengan banyak nama, di Indonesia istilah ngetopnya adalah bandar, tapi
William O' Neil punya istilah yang lebih tepat yaitu Institutional
Sponsorship. Gerakan dari para Institutional Sponsorship ini sangat
diperhatikan oleh pemain lain dan pada umumnya menjadi market guidance
... So dengan dana besar itu justru sebenarnya mereka sangat
diuntungkan, so lebih banyak untungnya dari ruginya ... So it is a bull
shit kalo bilang punya dana besar itu merugikan, jadi tidak ada alasan
untuk tidak perform ... gitu bro
Hehehe ... bro toni_sa ini kalo ane perhatikan sangat fanatik dengan
WB, boleh-boleh saja bro ... tapi saran ane, janganlah terlalu cepat
menutup mata untuk ilmu yang lain. It just a suggestion from a friend,
but it is up to you. Kalo bro main di dunia financial (entah itu saham,
option, futures, forex) ada 3 analisa yang perlu kita ketahui
Fundamental, Technical dan Bandar (institutional sponsorship) analysis.
Fundamental bicara tentang instrumen (saham/instrument lain) apa yang
mesti kita pilih, Technical bicara tentang timing dan Bandar bicara
tentang kekuatan market yang menopang pergerakan / sentimen. So itu
ilmu yang saling melengkapi ...
Seorang Newbie - P a s s i o n 4 U
Om WB
Bro ada yang ane tanyakan. Siapakah yang dimaksud dengan WB? Warren Buffet atau yang lain?
Warren Buffet
betul bro WB = Warren Buffet
Seorang Newbie - P a s s i o n 4 U
Warren Buffet
Wah kalau betul si Om WB adalah Warren Buffet, benar-benar bro toni_sa dapat ilmu palsu Si Om (entah dapat dari mana).
Sejak kapan Si Om memperdulikan index (mungkin yang dimaksudkan adalah stock atau saham kale)? Si Om adalah seorang investor murni, jadi sudah pasti tidak akan menjadi swing trader seperti bro Passion hehehe. Menurut WB setelah kita yakin dengan fundamental suatu saham, maka kita tinggal pilih timing yang tepat untuk membelinya. Sesudah itu? TIDUR......................sampai minimal 10 tahun, baru returnnya dihitung. Bagaimana dengan fluktuasi index dengan segala ilmunya (TA dll.)? Persetan dengan index, kan gue investor jangka panjang. Begitulah karakter si Om WB.
Tentunya kita berpendapat aneh juga karakter si Om ini. Tapi jangan lupa si "orang aneh" ini adalah orang terkaya nomor 2 di dunia (hanya kalah dari teman pokernya: Si Bill Gates, pentolan Microsoft), dimana hasil kekayaannya memang didapat dari investasi.
Terus terang dalam investasi pada RDS, saya agak terpengaruh si Om, hanya karena antara saham dan RDS ada perbedaan maka saya ubah sedikit: setiap 6 bulan sekali saya evaluasi RDS yang saya miliki. kalau returnnya tetap tinggi saya pertahankan, kalau memble ya diredemp dan ganti dengan yang returnnya lebih tinggi. Jadi juga sama sekali tidak dipengaruhi oleh fluktuasi index.
Kalau kita sudah memilih saham dan reksadana yang secara fundamental sama-sama yahud, maka untuk jangka panjang (misalkan 10 tahun) sudah pasti return saham akan mengungguli return RDS. Tapi jangan lupa: memilih dan mengoleksi saham untuk jangka panjang memerlukan kemampuan analisis dan kesabaran luar biasa, yang terus terang sayapun tidak sanggup. Karena itulah cukup memilih RDS saja, yang setiap saat dapat diganti-ganti hehehe......
Warren Buffet style
Betul bro sayogo ...
kayaknya ane dapet sparing partner dari kaum investor nich ... bro sayogo sepertinya investor sejati ... hehehe ... bikin sharing tulisan dong bro tentang strategy bro, buat mengimbangi tulisan ane yang agak berbau ke kiri-kirian (trader) hehehe ...
Pendapat bro sanget betul ... WB memang gaya investasinya begitu ... pilih saham bagus terus tidur aja emang gua pikirin ... Cuma masalahnya ada orang yang sangat admire WB sebagai investor jangka panjang tapi ternyata tidak menguasai ilmu yang harus dikuasai yaitu fundamental analysis (yang pasti bukan bro sayogo lach ... nggak tahu kalo teman kita yang satunya lagi itu ... hehehe no offense bro, hanya kritik membangun) So itu yang sangat bahaya ... memilih satu style tapi tidak siap dengan konsekuensinya.
Dengan reksadana sebenarnya kita sudah dibantu dalam masalah FA, karena kita tidak picking stock, masalah picking sudah diselesaikan oleh MI. So kita tinggal bicara masalah timing yang ini sich bagian TA. Atas dasar itulah ane akhirnya mendalami TA murni karena di reksadana saham yang kita perlukan sebenarnya adalah timing (TA) not selecting (FA).
Pertimbangan lain dalam kondisi bursa yang sangat bearish ( pernah lho tahun 97 an dan tahun 2003 kalo nggak salah) strategi buy and hold akan merugikan ... dan tidak ada gunanya pindah ke reksadana saham milik MI yang lain, karena everybody is down ... so dalam kondisi itu apakah kita mau menarik semua dana kita ke tabungan dan puas dengan bunga hanya 4 % per tahun ?. Kalo saya sich nggak mau, target saya apapun kondisi market saya minimal harus gain 25 %, dan cara mencapainya cuma 1, mendalami TA. Karena even dalam kondisi bearish, dia khan nggak turun terus ada naiknya juga sebelum turun lagi, so kita manfaatkan wave itu untuk kepentingan pertumbuhan portfolio kita. So mo bullish kek, bearish kek, sideways kek ... yang penting tujuan financial kita tercapai lewat asset yang terus growth ...
Salam hangat dari ane buat bro Sayogo, kita kayaknya harus kopi darat nich dan diskusi yang banyak, biar ane bisa menyerap ilmu dari bro sayogo nich ... hehehe
Seorang Newbie - P a s s i o n 4 U
Gaya Warren Buffet
Bro Passion bisa aja, bisa berkepala besar kalau ane dipuji terus.
Seperti yang dijelaskan bro Passion, memang seperti itulah gaya WB dalam berinvestasi. Tujuan akhirnya adalah mendapatkan return setinggi-tingginya dalam jangka panjang.
Memang gaya ini tidak cocok untuk kebanyakan orang, karena memerlukan ketahanan mental, dana dan kesabaran, yang anepun tidak sekuat WB, masih ada perasaan panik. Tapi ane rasa manusiawilah, karena memang bukan batu yang tanpa perasaan.
Setelah KDR dan diskusi online terlaksana, mudah-mudahan ane dapat menjelaskannya secara lebih rinci, tapi jangan sekarang, dapat mengacau konsentrasi hehehe.....
Kalau bicara gaya WB, sudah pasti topiknya adalah RD saham, karena RDS dapat memberikan return yang tinggi.
Soal kopi darat, oke saja, tapi kalau KDR dapat dilaksanakan di Jakarta dalam waktu dekat, ane usahakan akan hadir sehingga dapat ketemu teman-teman semua. Mudah-mudahan cepat terlaksana ya.....
Salam hangat juga buat bro Passion, jangan bosan memberi petunjuk pada kita semua, jangan perdulikan gaya yang berbeda, karena akhirnya masing-masing dapat memilih apa yang terbaik bagi dirinya.
Terus semangat bro, dari seorang plonco yang baru belajar.
aum
Temans,
Jujur saja...saya sama sekali ga ngerti ttg AUM.
Saya inves di reksadana hanya berpikiran, bahwa harga unit akan bertambah setiap tahun, jika IHSG (khusnya RDS) naek, harga unit naek, jika IHSG merah, harga akan turun.
Pengetahuan saya hanya itu saja sih :p
Masalahnya, saya baru mampu inves kecil2an dan berprisinp akan melakukan top up bulanan.
Nah, yg saya tahu, yang memenuhi standar saya baru MITRA, Manulife's RDS, Danareksa.
Fortis pengen beli, tapi harus lewat Bank Comm, kalo tidak salah ada saldo minimum agar account tidak mati.
sulit juga jika dana kecil, tapi ingin beli RDS dengan return yg tinggi ( fortis ekuitas). Jadi, pilihan saya jatuh ke yg middle ajah.
BR,
Sh
Saldo minimum
Fortis pengen beli, tapi harus lewat Bank Comm, kalo tidak salah ada saldo minimum agar account tidak mati
Salam kenal ane newbie banget dalam masalah RD plan nya mah pengen juga ikutan beli taon ini en baru mulai cari tau mana yang paling ok, kalo liat dari kinerja selama 3 taon fortis ekuitas oke banget , memang menurut dari Comm bank na sendiri harus buka account dengan saldo minimum tapi, ternyata ane baru tau ga bisa buka terlalu kecil yach, en sory bro mau tanya maksudna account bisa mati itu gimana ya, en kalo mau buka rekening di Commm berapa min saldo?
trus batas pembelian minimum berapa yah untuk RD Fortis ekuitas?
Mohon dibantu oleh para suhu-suhu yang sudah ahli dalam hal ini
Thx,
Asset Under Management
Bro, Xeal
AUM itu adalah Asset Under Management dimana adalah jumlah dana kelolaan "titipan" investor yang harus diputar oleh MI sehingga akan menghasilkan return...kalau liat di website bapepam, ada transaksinya perhari, berapa yg redemp (keluar) dan berapa yang masuk (subscribe) AUM itu adalah nilai bersih dari selisih antara jumlah yg subscribe dan redemp itu tadi.
Sorry kalo penjelasannya kurang lengkap
REKSADANA DANA EKUITAS PRIMA
Dear All,
saya mau tanya dong, agen (bank) yang menjual Reksadana Dana Ekuitas Prima yang dikeluarkan oleh MI Bahana TCW INvestment apa ya?
Thanks
Ronny