Feature Baru: Asset Under Management
Wed, 10/24/2007 - 20:26
Baru saja saya selesaikan feature Asset Under Management sesuai request bro Passion4U dan Risyadmum. Feature ini salah satu yang sangat membuat stress, karena data di Bapepam sangat tidak konsisten. Saya tidak merekomendasikan menggunakan data di feature ini sebagai referensi formal. Tanpa disangka-sangka, data penamaan produk di Bapepam sungguh tidak lengkap dan tidak konsisten. Produk yang statusnya non-aktif pun masih disajikan. Sebagai contoh, bahkan data AUM produk Trimegah sama sekali tidak tersedia. Saya menduga, data ini dientrikan manual oleh Bapepam (krn tidak konsisten penamaannya), atau pihak Manager Investasi tidak menyetorkan laporan. Feature ini dikembangkan dengan secara best effort, karena saya harus secara manual melakukan pemetaan nama2 produk yang tidak konsisten tadi. Data yang berhasil dipetakan mencerminkan AUM dari produk reksadana saja, karena beberapa Manager Investasi juga mengelola produk non-reksadana (mis: dana pensiun). Jika ada pejabat berwenang Manager Investasi melihat data-data yang masih kosong ini dan ingin memperbaharui datanya, mohon tidak ragu kontak saya. Jika rekan member memiliki sumber data yang lebih lengkap daripada Bapepam, mohon tidak ragu kontak saya juga. Atau yang lebih mudah, seperti saran bro Passion4U, untuk feature ini mungkin member bisa melirik kompetitor portalreksadana.com... hahaha |
Comments
Dear All, Kenapa NAB yang
Dear All,
Kenapa NAB yang disajikan bukan data terakhir per Jumat 26 Oct ? Juga tidak ada informasi per tanggal berapa NAB tsb.
Sedangkan JCI Index sudah disajikan dengan data terakhir.
Perbedaan ini bisa misleading lho
Terima Kasih
bro ivanh, Anda cermat sekali. Terima kasih atas amatannya yang cermat. Normalnya tanggal terakhir selalu ditampilkan, tapi update saya tadi pagi (sedikit overhaul algoritma) ternyata melewatkan ini.
Sekarang sudah diperbaiki :) jika ada temuan lagi, mohon tidak ragu kontak saya.
iya bro .... datanya ngaco
iya bro datanya ngaco banget ...
masa aum yang paling gede dipegang sama jatim ... seinget gua sich kalo nggak schroeder, manulife lach ... so datanya memang ngaco banget ...
Kalo masalah Reksadana kita milih yang 10 besar mach itu wajar, sama kayak kita mo nabung ke bank khan maunya yang safe dong ... so pilih bank yang gede. itu udah ada mekanisme penjaminan pemerintah dengan nilai penjaminan maksimal 100 juta, kalo reksadana khan nggak ada penjaminan so kita harus milihnya lebih baik lagi dong ...Itu persaingan yang sehat, kalo MInya kecil untuk menarik perhatian khan harus kasi return yang gede buat ngalahin MI yang gede. Seperti makinta lach, walaupun MI kecil khan returnnya gede, so orang mikir mo invest nggak ke dia ...
Kalo udah MI kecil return juga kecil mach ke laut aje ... iya nggak ... ngapain kita pilih ... ibaratnya resiko gede, return kecil ..
MI dengan AUM Kecil
sesudah ada feature AUM ini, saya jadi bertanya-tanya. Jika 10 besar AUM merupakan dasar pemilihan MI, bagaimana "nasib" para MI dengan AUM kecil? tidakkah dengan adanya daftar ini akan menimbulkan terjadinya pengalihan dana (redemption) dari MI kecil ke MI besar ?
*takut merugikan pihak lain*