Definisi "Reksa Dana Populer"
Wed, 10/24/2007 - 16:41
Disebut "Reksadana Populer" adalah sesuai rekapitulasi jumlah produk terbanyak yang disertakan member PortalReksadana.com dalam My Reksadana.
Tidak termasuk dalam 10 besar bukan berarti produk tersebut kinerjanya |
Comments
Reksadana Komoditas atau Konsumer?
Dear Para pakar,
mohon pencerahan, DIM menerbitkan 2 produk reksadana baru yang secara tegas memfokuskan investasi (1) komoditas 10 & (2) Konsumer 10.
Apa pertimbangan yang harus dipakai untuk memilih komoditas 10 atau konsumer 10?
Terimakasih sebelumnya.
Salam,
amarsiana
Pertimbangannya
Pertimbangan memilih:
1. Kondisi market sedang support ke mana, apakah saham komoditas atau konsumer? Sekarang inflasi sedang tinggi, apakah sektor konsumer tidak terpukul oleh inflasi? Bagaimana dengan kemungkinan kebijakan uang ketat / kenaikan suku bunga? Sebaliknya, apakah sektor komoditas yang sedang naik daun akan naik terus? Mengingat harga minyak dunia naik turun lebih dipengaruhi oleh kondisi politik di timur tengah saat ini, bukan oleh kenaikan konsumsi dari RRC ataupun negara lain.
2. Tujuan investasi, apakah tujuannya memang investasi jangka panjang atau jangka pendek? Karena balik lagi ke kondisi market, situasi bisa berubah-ubah, bisa saja sekarang harga komoditas tinggi, tapi besok mendadak anjlok.
Hal-hal lain bisa ditambahkan sendiri.
terimakasih
Bro Dewaasmara,
terimakasih pencerahannya.
Saya renc invest jangka panjang.
Artinya baik kalau ambil dua-duanya ya, untuk menyeimbangkan?
Thanks,
Kondisi saat ini market sedang apa sih?
Para suhu sekalian:
KOndisi saat ini skrg sebenarnya market dalam kondisi apa sih?
sepertinya IHSG ogah2an kembali ke 3700an, bahkan ke 3500 aja seperti malas2an?
Masih dalam fase Konsolidasi
Bro Sbastian,
Market saat ini sedang dalam fase konsolidasi, beberapa analis pasar modal mengatakan bursa kehabisan daya dorong karena dana asing sudah full masuk ke BEI sejak rebound tahun 2009-2010. Sebagian lagi para analisis mengatakan bahwa pasar sedang wait and see menghindari bahaya inflasi dan rawannya kemungkinan pecah revolusi dan perang timur tengah. Sejak mulai krisis Tunisia, banyak Hedge Fund melarikan dana nya ke investasi Safe Heaven terutama Emas dan Minyak.
Saya sendiri cenderung menyatakan jika untuk tehnical analysis, bahwa bursa sedang mencari bottoming sebelum nanti naik lagi. Sementara dari sisi fundamental analysis mengatakan bahwa market masih cenderung wait and see dan mengamankan uangnya sebelum masuk lagi ke emerging market.
Selain itu Indonesia sudah kehabisan momentum daya dorong yang menarik para investor untuk mencemplungkan hot money lagi. Kecuali pertumbuhan ekonomi bisa kinclong di atas 7%.
Perlu anda ketahui sekarang posisi emerging market sedang tidak bagus sejak China mengamankan laju inflasi dengan sejumlah kebijakan uang ketat. Sehingga adalah wajar para pemain pasar mengurangi bobot portfolio nya di sejumlah emerging market terutama Indonesia.
Saya sendiri sudah redemption dari pasar saham / reksadana saham sejak beberapa waktu yang lalu dan mengamankan asset di RD Terproteksi. Risk vs Appetite nya sudah terlalu riskan. Sudah hampir 3 bulan ini sebagian besar RD Saham menghasilkan kinerja minus jika dibandingkan RD Terproteksi maupun RD Pasar Uang.
Twitter
Sempat dibahas tuh di twitter, follow aja Danareksa Online.
wah aku juga pemula di twitter...
wah aku juga pemula di twitter, gak ngerti caranya follow...
kl follow facebook baru ngerti, gan...
Wkwkwkwk
Tanya ke call centre nya aja, lebih jelas......
tiap transaksi Reksadana saham kok ada biaya 15rb
dear member,
saya pemula di RDS, baru sebulan ambil RDS mandiri investa UGM, yg mau saya tanyakan setiap beli RDS baru selalu dikenakan biaya transaksi 15rb.katanya untuk biaya transfer ke bank cutodiannya.info yg saya dpt semua invest RDS dikenakan biaya tsb.apakah memang benar demikian?ataukah ada cara lain untuk meminimalkan biaya tsb.tks.
salam,
beanz
Diskon
Ada promo diskon 50 persen. Kalau transaksi pembeliannya lewat internet banking di bank CW. Tapi kalau jual, tetap saja harus pake sistem manual dengan tarif normal...
Yang mana?
Yang didiskon apanya nih, biaya pembelian atau NAB nya ? heheh
Diskon Hanya Untuk Pembelian
Awalnya saya beli RD dengan cara manual. Datang ke bank CW, beli mentah-mentah. Tapi ternyata ada tawaran tentang diskon di spanduk yang mereka pasang. Setelah mencoba di-share ke RR di media ini (karena khawatir menggunakan token bank), ternyata banyak RR yang justru sudah menikmati fasilitas itu. Intinya discount 50% itu hanya untuk biaya pembelian RD melalui Bank CW. Lumayan lho, apalagi kalau belinya rutin. Tanpa bermaksud promo, selain lebih menguntungkan, pembelian via internet banking ternyata juga lebih praktis. Murah, bisa memantau kondisi keuangan terakhir dan leluasa bertransaksi hanya dengan duduk manis di depan laptop...
Switching Reksadana
Bro-bro pakar RD semuanya,
Saya newbie juga dalam bermain RD ini, baru sekitar 4 bulan saya berinvestasi dengan RD khususnya RDS.
Pertama saya mengambil Manulife Dana Saham atas saran dari fund managernya Bank Mandiri dimana saya menabung. Awalnya saya agak deg-deg-an karena pas lagi down NAB-nya, selama seminggu turun terus, tapi setelah 2 bulan saya puas dengan kinerjanya, jauh dari deposito. Setelah itu saya mengambil lagi Mandiri Investa Atraktif yang katanya bagus juga (lagi-lagi nurut sama fund managernya), ternyata memang hasilnya lebih bagus dari MDS. Nah pertanyaan saya :
Menurut bro-bro, lebih baik saya mempertahankan di 2 jenis RD itu, atau meredeem MDS dan semuanya di masukkan ke MIA, atau saya ambil sebagian returnnya saja dan di top up ke Mandiri ? Kalau menurut saya ambil saja returnya karena NAB MIA khan masih setengah dari MDS.
Terus kalau RD yang NAB-nya sudah tinggi apakah masih besar kemungkinan untuk meningkat lebih tinggi lagi (misalnya kaya Fortis Ekuitas begitu) ?
Saya sekarag juga coba iseng dengan investasi kecil ke 2 RDS baru, yaitu Manulife Saham Andalan sama Fortis Infrastruktur Plus, kayanya prospek Fortis IP ini cukup bagus ya, MSA agak lambat kayanya.
Saya ingin juga trading RD tapi kok kayanya kurang efektif ya, karena waktu redeem-nya agak lama begitu.
Wassalam
Jangan hanya melihat NAB
Di Reksadana Saham,
anda jangan hanya melihat NAB nya saja, anda harus tahu tipe reksadana saham jenis apa yang anda beli. Misalnya Fortis Infrastruktur Plus lebih menitikberatkan asset allocation pada saham-saham infrastruktur dan pertambangan, ya bagus kalo sektor pertambangan dan infrastruktur sedang bagus, tapi jeblok jika sektor itu jeblok. Kecuali anda paham betul harus pindah-pindah sektor kapan timing yang tepat. Sementara MSA menitikberatkan pada saham-saham blue chip (LQ45) yang memang secara keseluruhan sedang kehabisan daya dorong, hanya terkonsentrasi pada beberapa bluechip tertentu saja.
Mengenai mana yang mau dilebur/redeem atau digabungkan, tergantung kebijakan investasi anda sendiri. Tidak bisa hanya lihat sekilas, karena salah strategi bisa bubar jalan dan menyesal. Apalagi market masih naik turun seperti sekarang ini. Saran saya banyak-banyak memantau komposisi fund fact sheet terakhir, dan analisa sendiri, karena MI juga banyak yang kebingungan dengan kondisi pasar dan memilih cari aman.
Jangan hanya melihat NAB
Di Reksadana Saham,
anda jangan hanya melihat NAB nya saja, anda harus tahu tipe reksadana saham jenis apa yang anda beli. Misalnya Fortis Infrastruktur Plus lebih menitikberatkan asset allocation pada saham-saham infrastruktur dan pertambangan, ya bagus kalo sektor pertambangan dan infrastruktur sedang bagus, tapi jeblok jika sektor itu jeblok. Kecuali anda paham betul harus pindah-pindah sektor kapan timing yang tepat. Sementara MSA menitikberatkan pada saham-saham blue chip (LQ45) yang memang secara keseluruhan sedang kehabisan daya dorong, hanya terkonsentrasi pada beberapa bluechip tertentu saja.
Mengenai mana yang mau dilebur/redeem atau digabungkan, tergantung kebijakan investasi anda sendiri. Tidak bisa hanya lihat sekilas, karena salah strategi bisa bubar jalan dan menyesal. Apalagi market masih naik turun seperti sekarang ini. Saran saya banyak-banyak memantau komposisi fund fact sheet terakhir, dan analisa sendiri, karena MI juga banyak yang kebingungan dengan kondisi pasar dan memilih cari aman.