Bos P4U, hr ini sy blajar mratiin 'pergerakan bandar', diselingi tugas dapur *_^ Terkagum2 dg prediksi bos..

Secara umum ada tiga cara kombinasi yang dapat dipergunakan untuk mengukur kinerja reksadana:

1. Menghitung Sharpe Ratio
Ini cara lama namun standar baku yang ditemukan oleh William Forsyth Sharpe dengan mengukur rasio kinerja-harga-risiko suatu asset investasi atau strategi investasi maupun trading.

2. Melihat Kinerja Alokasi Asset terhadap Acuan
Caranya dengan melihat kinerja komposisi reksadana terhadap alokasi asset yang dijadikan acuan. Misalnya di fund fact sheet ditulis komposisi alokasi saham 80%, Cash 20%, nanti di cari perbandingan antara return RD terhadap return acuannya. Jika ternyata return alokasi asset IHSG sebesar 80% dan Cash sebesar 20% itu melebihi return RD alias RD tidak bisa mengalahkan index acuan nya, ya berarti dia kurang performance. Namun umumnya tiap bulan RD tidak selalu bisa melampaui index acuannya, hanya saja dalam 1 tahun pengukuran dia harus tetap bisa perform, jika tidak silahkan coret saja dari daftar. Kecuali dalam kondisi tertentu seperti tahun 2010 kemarin yang bursa bergerak sideways dan dimonopoli pergerakan harganya oleh saham lapis dua dan lapis ketiga.

3. Dengan multi kombinasi dari mulai morningstar index sampai ke faktor beban dan rasio biaya (subscribe + management fee + redemption fee) serta komposisi turn over rate dan cadangan cash seperti yang dijabarkan secara detil di link berikut ini:
http://www.fool.com/School/MutualFunds/Costs/Turnover.htm

Menurut saya pribadi, tidak perlu khawatir dengan RD yang berbasis index ataupun blue chip seperti Kresna LQ45 ataupun Mawar Fokus 10, jika memang ragu, silahkan saja ukur kinerja mereka terhadap LQ45 (karena Mawar Fokus 10 benchmark nya terhadap LQ45 dan hanya memegang 10 saham blue chip di LQ45). Meskipun dua unit reksadana itu kinerjanya tidak melampaui IHSG (Fokus 10 kadang2 masih menyalip IHSG), namun mereka masih konsisten di atas LQ45.

RD Mawar Fokus 10 berbeda dari semua RDS yang ada, beda juga dari RDS Indeks seperti Kresna LQ45. Karena RDS Mawar Fokus 10 hanya fokus pada 10 saham di jajaran LQ45 yang masih punya peluang pertumbuhan signifikan sehingga diharapkan return by simulation bisa memberikan profit 1000% hanya dalam waktu 3 tahun (ini promo-nya mereka). Meskipun saya sendiri agak skeptis karena telah running test simulasi sendiri selama beberapa waktu saat bursa rebound ternyata jika IHSG naik terus kemungkinan return Fokus 10 maksimal hanya sekitar 500-600 persen saja dalam 3 tahun (disclaimer on). Ini sejalan dengan Beta RDS Fokus 10 yang 1.67 terhadap IHSG.

Jadi saran buat yang main Mawar Fokus 10, setiap kali dia jatuh cukup dalam, ya tambahkan saja investasinya, nggak usah takut dana tergerus, karena ini saham blue chip dan dipantau terus-menerus dan diubah-ubah komposisi nya setiap bulan jika ternyata kurang memuaskan.

Signal mengkhawatirkan pasti ada, tapi kapan munculnya ya ndak tau, kita kan bukan Tuhan. Tanda2nya gampang sih, harga pangan di seluruh dunia melambung karena krisis cuaca yang ekstrim, dan kenaikan harga minyak melebihi normal bahkan kembali liar seperti sebelum market kolaps 2008 kemarin. Sekarang tinggal berdoa saja semoga Jerman tidak mendadak out dari Uni Eropa karena kesal harus menalangi hutang2 negara Eropa Selatan yang mendadak fail. Karena gempa finansialnya bisa menular cepat ke Amerika yang juga sedang dirundung masalah.

Tapi saya sih lebih concern masalah politik, karena sekarang semua sudah rame ngomongin suksesi 2014, sudah pada tidak fokus lagi pada perekonomian.

wah bagus jg y dalam 1 minggu an udh profit segitu, sis bener2 masuk di saat yg tepat yak :-)

Wah ok-ok, boleh juga, berarti beta 1.67 terhadap indeks tercapai yah. I see, mungkin karena IHSG yang banyakan naik belakangan 2nd liner dan 3rd liner jadi kurang keliatan performance nya. Boleh juga tuh jadi alternatif daripada gw pusing tiap hari mantengin LQ45 maen pake margin :(

cuma dijual di sekuritasnya aja

www.pans.co.id

minimum 1jt