Hallo Bro Ito,

Industri reksa dana di Indonesia sebenarnya berkembang baik. Memang kalau dibandingkan dengan di luar negeri belum sedemikian besar nilai dana kelolaan maupun jumlah investornya, tapi ini karena memang pasar modal kita juga relatif masih baru: dari jumlah emiten saja, misalnya baru ada 380 (bandingkan dengan Malaysia yang sudah lebih dari 2000) sedangkan jumlah perusahaan di Indonesia kan jauh lebih banyak dari itu. Dari segi investor juga demikian, dari total 220 juta penduduk Indonesia, rasanya jumlah pemilik rekening sekuritas dan investor reksa dana masih kurang dari 1%. Jadi sebenarnya potensi di industri reksa dana masih sangat besar karena jika dibandingkan dengan perbankan pun, nilai transaksinya masih sangat kecil. Mudah2an seiring dengan perkembangan di pasar modal industri reksa dana bisa makin maju juga.

Mengapa industri reksa dana kita belum berkembang sepesat di negara lain? Selain tadi karena sebagian besar masyarakat belum mengenal investasi di pasar modal dan porsi pasar modal sendiri yang relatif masih kecil dalam perekonomian nasional, saat ini peraturan Bapepam yang mengatur reksa dana juga relatif masih membatasi pilihan instrumen yang bisa dijadikan underlying asset reksa dana serta komposisi maksimumnya dalam portofolio reksa dana - namun tentunya tujuannya baik, yaitu untuk melindungi investor. Saya percaya seiring dengan makin berkembangnya pasar modal dan industri reksa dana, pemerintah juga akan mengubah peraturan untuk mengakomodasikan perubahan pasar sehingga di masa mendatang pilihan produk reksa dana juga bisa berkembang menjadi lebih beragam.

Mengenai penggunaan bank kustodian asing, hal ini lebih karena faktor servis karena dari segi custodian fee reksa dana sudah tidak ada lagi perbedaan antara bank kustodian lokal dan asing. Karena aktivitas reksa dana dikontrol secara ketat oleh Bapepam, maka diperlukan bank kustodian yang memiliki sistem yang baik (akurat, lengkap dan tangguh) serta servis yang dapat diandalkan (tepat waktu, tanggap dan efisien). Sejauh ini memang bank kustodian asing relatif lebih unggul dalam kedua aspek tsb, kemungkinan besar karena mereka memang sudah menggeluti bisnis kustodian lebih lama sehingga dari segi pengalaman maupun infrastruktur mereka lebih matang (belum lagi karena ada support dari regional office atau bahkan headquarters mereka).

sy personally jg pengen sekali bs mengabadikan moment bersejarah ini, setidaknya direkam dg handycam begitu. ini sedang di-assess oleh panitia sbrp kemungkinannya. jika memang bisa, lumayan bs bermanfaat bagi member yang jauh, mgkn bs download video nya, atau bs kita kirim via pos (jika size nya terlalu besar).