Investasi Rutin pada RD Indeks, Apakah Tepat?

Wed, 07/09/2008 - 11:54
maududi's picture

Mohon sharing dari teman-teman di sini.

Saat ini sudah mulai menginvestasikan sebagaian pendapatan pada reksadana jenis saham dan pendapatan tetap, karena saya concern di syariah maka, pilihan menjadi lebih mudah (sedikit). Untuk awal saya tetapkan porsi 70:30. Top-up saat NAB/Unit agak turun yg akan saya lakukan. Lalu saya lihat ada produk dari danareksa yg bisa melakukan investasi regular dg debit kartu kredit.

Saya mau menambah jenis reksadana saya dg produk ini pada reksadana indeks. Pertimbangan saya, reksadana indeks sendiri tipikalnya pasif dg portofolio mengikuti indeks nya, dan top-up reguler juga pasif (tidak perduli lagi dg NAB).

Pertanyaan saya tepatkah pilihan saya? invest reguler pasif pada instrumen reksadana indeks yg pasif pula. atau malah terbalik ?

Terima kasih sekali atas sharingnya.

Salam,
Dudi

 

Comments

about nab

bos's picture

hai all...newbie nih salam kenal ya. g berencana mu invest di RDS skarang mumpung ihsg lagi down. cuma g bingung mu invest di rds apa. g berencana mu beli rds panin dana maksima. cuma nab nya udah tinggi skali. 16000an pertanyaan g apakah dengan nab segitu akan bisa maksimal lagi kenaikannya? bedanya nab ama nab/unit apa ya? thanks

@ Pak Dudi

Tukul's picture

Pak Dudi..

Kelebihan dari RD Indeks adalah biaya kelolaannya yg rendah jika dibandingkan dengan RDS biasa, mengapa rendah? karena underlaying portofolionya cukup mengatur komposisinya sesuai dengan kinerja indeks dalam hal ini JII. Sedangkan MI RDS biasa mengubah portofolio berdasarkan pergerakan pasar berdasar stock picking atau timing.

Saya pribadi menganggap RDI ini instrumen yang cukup layak koleksi...dalam jangka panjang, sejarah kinerja JII lebih baik kinerjanya dibanding indeks JCI, LQ45 atau Kompas 100.

Untuk top up reguler, mungkin bisa dipakai target top up ketika indeks turun minimal >10 - 15% dari indeks pembukaan awal tahun, sehingga kita punya potensi return yang lebih baik saat akhir tahun.

Salam,
Pemula

Top-up rutin pasif ~ RDS Indeks ?

maududi's picture

Terima kasih sebelumnya mas Tukul. Panggil Dudi saja deh.. jadi malu.

Kalau top-up reguler pada RD saham biasa, saya sudah mulai coba dengan menanti timing harga indeks sedikit melemah.

Pertanyaan saya yg belum terjawab, jika mau melakukan invest/top-up rutin (tanpa melihat kondisi pasar, seperti pernah dijelaskan yg lalu mengenai Dolar Cost Averaging), lebih tepatnya ke RD indeks atau RDS biasa?
RD indeks itu pasif, top-up nya juga pasif. Ini cocok atau malah justru terbalik, sebaiknya kalau top-up pasif ke RDS biasa yg MI nya aktif
?

Terima kasih banyak,

Pemulanya pemula :)

RDS index & RDS biasa

rdlshell's picture

Mohon pencerahan.

Maaf kalo saya ini pemulanya pemula sekaliiiiiiiiiiiiii....... jadi pertanyaannya mendasar sekali.

Saya blum ngerti RDS index & RDS biasa bedanya apa? sya sudah berinvestasi di RDS, walo blum ngerti banget, cuma yg saya invest memang dengan cara sekali bayar, kalo DCA blum bisa sya lakukan. Saya ambil Fortis Ekuitas di BII, kan TOP UP nya juga cukup besar nominalnya, kalo DCA di tempat ini, duitnya ente.... Satu lagi saya ambil di MI manulife (saham andalan), itu bisa DCA tapi kudu setor sendiri...heheh tau sendiri lah kalo setor sendiri banyak lupanya. setelah masuk ini baru tau kalo disalah satu bank bisa debet rekening, tapi blum ada dananya lagi. Kedua RDS yang saya ambil termasuk dalam RDS index ato biasa.

Tujuan saya ambil disitu, karena memang untuk jangka 5 tahunan, siapin buat anak kuliah.

Maaf kalo pertanyaannya mengganggu.

Rina DL

Peserta CFP batch 3

RDI vs RDS

ito's picture

RDS Index = portfolio sesuai dengan indeks yg menjd benchmark, contohnya RD Dinar dgn benchmark JII. Pengelolaan secara pasif (tidak ada trading) sesuai dengan bobot masing" saham di indeks ybs shg biaya pengelolaan rendah. Menurut pakar investasi di luar negeri, RDS Index lebih menguntungkan utk jangka panjang

RDS = portfolio tergantung dengan view MI meskipun biasanya kinerja RDS ini dikaitkan dengan IHSG. Keuntungannya portfolio lebih fleksibel dan MI bisa bebas melakukan trading harian, namun hal ini mengakibatkan biaya pengelolaan lebih besar.

Pilih mana? Tergantung selera :)D kalo sreg dgn pendapat pakar luar negeri pilih RDS Index kalo sreg dgn pendapat pakar Indonesia pilih RDS biasa krn pasar saham Indo belum efisien shg kinerja RDS > RDS Index (tp ak gak paham tuh apa maksudnya efisien)

 

top up rutin (lagi)

Tukul's picture

Okelah, saya panggil Bro Dudi saja :)

Sekedar sharing...

Pada prinsipnya sama saja untuk top-up berkala di RDS biasa atau RDI...tidak ada perbedaan dengan RDI yg dikelola pasif atau RDS yang dikelola dgn lebih aktif, top up berkala bisa diterapkan untuk keduanya.

Di artikel yg sangat bagus dari suhu dunkz udah dijelaskan mengenai DCA, kelemahan dan keunggulannya (thanks buat suhu dunkz).

Dan sekarang tergantung anda...apakah kuat untuk menutup mata dengan pergerakan indeks dan top up apapun yang terjadi...ataukah kuat untuk sabar menunggu sampai indeks turun dgn % yg significant (-7% atau -10% sudah lumayan untuk top up :) ).

Sebagai catatan : kalau DCA terhadap RDI dilakukan dengan metode "konvensional" seperti transfer ke Bank Kustodian trus fax buktinya ke MI, saya pikir akumulasi biaya dll-nya selain fee subscribe, dlm jangka panjang akan lebih besar : biaya transfer antar bank dan fax . Kecuali jika tinggal potong tabungan seperti di commbank, tidak ada biaya lagi selain biaya subscribe, karena setau saya baru mereka yg jual RDI selain langsung ke agen di MInya (maaf bukan untuk promosi).

Salam,
Pemula

Thank you

maududi's picture

:)

Sepertinya saya lebih gak kuat utk tutup mata. Wong banyak kesempatan melek ;) bisa cuci mata lagi.. Sayang kan kalo dilewatkan. Seperti ulasan Suhu Dunkz dalam DCA, mungkin perlu saya terapkan keduanya, berupaya setiap bulan harus top up, namun pelaksanaannya nunggu nilai agak turun. :)

Untuk saya cara "konvensional" terpaksa juga dilakukan. Saya di daerah, tidak ada commbank.

Sangat bermanfaat penjelasan mas Tukul, sekali lagi terima kasih banyak.

Dudi

transfer via ATM Bersama

ito's picture

transfer via ATM Bersama aja.. bea cm Rp 5.000,- dan ktnya dihitung
NAB hari itu juga asal transfernya pagi dan bukti transfer diterima
sebelum pk 13.00. Fax bs disubstitusi dengan scan kemudian dikirim via
email.. btw, ini msh topik pembelian RD DINAR dari OD kan?

 

Your are currently browsing this site with Internet Explorer 6 (IE6).

Your current web browser must be updated to version 7 of Internet Explorer (IE7) to take advantage of all of template's capabilities.

Why should I upgrade to Internet Explorer 7? Microsoft has redesigned Internet Explorer from the ground up, with better security, new capabilities, and a whole new interface. Many changes resulted from the feedback of millions of users who tested prerelease versions of the new browser. The most compelling reason to upgrade is the improved security. The Internet of today is not the Internet of five years ago. There are dangers that simply didn't exist back in 2001, when Internet Explorer 6 was released to the world. Internet Explorer 7 makes surfing the web fundamentally safer by offering greater protection against viruses, spyware, and other online risks.

Get free downloads for Internet Explorer 7, including recommended updates as they become available. To download Internet Explorer 7 in the language of your choice, please visit the Internet Explorer 7 worldwide page.