Saatnya Berubah
Sudah berapa besar Asset yang Anda kumpulkan? Dalam suatu perjalanan tugas memberikan suatu pelatihan menjelang pensiun di salah satu perusahaan besar di Indonesia, ada celetukan bagus yang saya dapat dari peserta."Pak Eko, di sini pernah terjadi seorang yang pensiun, sampai hari terakhirnya di kantor tidak tahu mau kemana barang-barangnya harus dikirim". Ternyata di perusahaan tersebut berlaku aturan bahwa di saat pensiun si karyawan diberikan hak untuk membawa serta barang-barang yang telah dimilikinya selama ini ke tempat dia akan pensiun kelak. Dan parahnya beberapa karyawan sampai saat pensiunnya tiba tidak juga memiliki tempat tinggal di saat pensiun. Tragis.... Mengumpulkan harta memang penting. Tapi mempergunakannya dengan baik, itu jauh lebih penting. Banyak orang bisa mencari tapi tidak bisa mempergunakan.Akibatnya harta yang diperolehnya hanya habis untuk membayar kebutuhan saat ini atau bahkan kebutuhan masa lalu. Padahal harus diakui kita bukan hanya hidup saat ini tapi juga masa depan. Belum lagi bila kita membicarakan tentang anggota keluarga, maka makin komplekslah masalah keuangan tersebut. Investasi merupakan salah satu cara mempergunakan harta kita dengan benar. Namun harus diakui juga, benar belum tentu tepat. Sebab banyak orang melakukan investasi tapi dia tidak menjadi kaya. Dan banyak orang melakukan investasi, tapi tidak memberikan hasil. Investasi yang benar adalah bila investasi tersebut bisa menambah kekayaan yang telah kita miliki. Dan investasi tersebut harus dilakukan dengan tepat karena bagaimanapun semua tindakan pasti memiliki risiko. Untuk itu pilih cara dan tempat untuk berinvestasi yang benar agar tidak gagal dan sia-sia. Saatnya kita berubah. Berpikir ke depan dan bukan hanya sekedar mencari. Kembangkan dengan tepat kekayaan yang kita miliki agar tidak terlambat baru menyadari bahwa waktu kita sudah habis. salam Eko Endarto *) Tulisan ini adalah pengantar untuk materi financial planning yang akan diadakan pada acara KDR 12 April 2008. Sampai bertemu di acara :)
|
Comments
100 rb atau 250 rb
Besar dana yg bisa disisihkan berapa? Manulife kalo lewat kantor
cabang lgs bisa beli min Rp 100.00,- tp saat ini belum terima pembelian
lg krn ada pergantian direksi. Trimegah min 250 rb.
Kalo u ada
rekening Niaga atau BCA biaya invest lbh murah : tinggal transfer via
ATM (Niaga utk Trim dan BCA utk Manulife) shg bebas bea transfer, bukti
transfer dicopy dan dikasih ke kantor cabang Manulife atau Trim, beres
deh krn yg fax mereka.
cilik?
Dana darurat sh baiknya dibelikan RD Pasar Uang saja krn return
pasti dan resiko sangat rendah. Bisa masuk dan keluar kapan saja dengan biaya 0%, return bebas pajak
namun perlu diingat duit akan masuk ke rekening dalam waktu min 3 hr
kerja setelah form penjualan diproses.
Kemudian duit yg dianggap hilang (yg bisa disisihkan per bulan), bisa
dicoba dibelikan RD Saham krn resiko tinggi tp potensi hasil jg tinggi.
Krn bursa Ind sedang
tidak menentu (diperkirakan dalam zona down trend, bahkan diramalkan akan
turun di IHSG 1900-an) maka pola yg sy ambil saat ini:
1. Menggunakan metode cost average, tiap bulan beli dgn rupiah yg sama tanpa melihat NAB.
2. Pantau terus IHSG, bila ada pola turun selama 3-5 hr bisa beli lg. shg bisa nambah unit penyertaan di NAB yg murah.
:)D
gak usah dipikirin istilah top up lah, nti pusing. Yg penting rutin
beli misal Rp 250.000,-/bln tanpa melihat NAB. Trus kalo liat IHSG
sedang turun dan feelingmu omong saat yg tepat utk nambah tinggal beli
lg. Dengan pola ini, sptnya transaksi via ATM (dgn catatan ada
kantor cabang MI ybs di kota domisilimu) akan memberikan biaya invest yg sangat rendah
bahkan nol.
Eh, tp kalo punya rekening tab Mandiri bisa lebih
mudah lagi ding. Tinggal omong ke CS mo beli RD rutin tiap bulan maka
akan
segera debet otomatis cuma minimal pembelian agak besar sekitar Rp
500.000,- kecuali bila pilih produk Manulife bisa 100 rb-an.
Keuntungannya produk yg ditawarkan cukup banyak shg bisa leluasa pilih.
Bila mo tambah tinggal
datang ke CS sebelum jam 12.00 pasti akan dpt NAB hari itu.
Daripada tabungan, deposito atau tabungan pendidikan dijamin pola investasi spt ini akan memberikan return yg lebih tinggi.
Happy investing...
investasi jdi tujuan??
Bro Eko..sebelum nya saya mengucapkan terima kasih atas materi yang Bro angkat waktu acara KDR I yang lalu. Karena selama ini saya hanya melakukan investasi sebagai tujuan, ya dari pada uang nganggur ga di apa2in..mending saya invest saja (ke reksadana). Setelah invest..jujur saya juga tidak tau selanjutnya mesti ngapain. Setelah pertemuan kemaren, saya sadar, klo investasi hanya alat untuk mencapai tujuan. dan tujuan mesti terlebih dahulu ditentukan.
Pertanyaan saya.. apabila saya telah menetapkan tujuan saya (lengkap dengan jangka waktu, resiko yg berani di ambil, brapa persen pertambahan hasil per tahun yg ingin dicapai, dan tingkat likuiditas), bagaimana dengan investasi yg telah saya tanam sebelumnya? apakah di cairkan dahulu dan disesuaikan dengan tujuan yang telah saya buat ( mgkn istilah nya di reset)..atau di biarkan saja? Klo seandainya ada bagian investasi saya tidak sesuai dengan yg telah saya rumuskan (misal resiko yg berani saya ambil hanya 10% sedangkan yg telah saya investasikan mempunyai resiko sebesar 30%) apakah saya hrs mereset nya juga (jual investasi tersebut, dan dibeli lagi yg sesuai dengan tujuan saya)?
Sulis
RD 2035
Masih ada kaitam dgn perubahan,tapi yg ini dari sisi lain - yg dikutip dari mimpinya Ubaidillah Nugraha - salah satu finalis lomba penulisan nasional tentang RD
+Manager Investasi-MI sdh demikian responsif & berlomba do the best to investor hingga mereka bukan cuma membuat laporan bulanan kebijakan investasi, bahkan sampai ada yg memasang audio visual set yg memungkinkan investor memantau kegiatan sehari-hari MI, termasuk setiap pengambilan keputusan investasi via kamera yg dipasang disudut-sudut ruang kerja MI secara live. Wah seandainya mimpi ini segera menjadi nyata !
+Yang terjadi hari ini kan MI berlindung dibalik para CS agen yg lebih bisa senyam-senyum dibanding menjelaskan apa itu AUM. Jika diemail langsung ke MI, sudah responnya lama isinya juga sangat normatif sekali-tdk menyelesaikan masalah. Rasanya ada "jarak" antara MI dgn investornya & perlu suatu media komunikasi langsung / aktif & bukan cuma berupa laporan pasif yg isinya sdh ada dikoran yg sdh dipakai bungkus kacang. Kapan ya, masak sih mesti tunggu sampai 2035 ?
Sudah dilakukan oleh PNM
Bro Agus Mulia, apa yang menjadi dambaan anda sudah dilakukan oleh PNM. Kalau anda membaca iklan di Infovesta dua minggu y.l. pasti anda akan membaca iklan gathering IIC dengan pembicara dari PNM.
Biayanya cukup terjangkau (Rp 150.000,- untuk yang bukan anggota IIC) di Hotel Sofyan Cikini, acara hari Jumat minggu y.l. dimulai jam 18.00 (makan malam) sampai selesai. Yang hadir ternyata tidak terlalu banyak, aneh juga ternyata pertemuan dengan MI kurang diminati (mungkin karena yang dibahas adalah mengenai RDS Syariah). Sedangkan yang datang dari PNM adalah pentolannya yang terkait dengan Reksadana, yaitu Sdr. Wawan Dewanto (salah satu Direktur PNM) dan Sdr. Fadlul (Portofolio Manager) yang keduanya bertindak selaku Wakil Manajer Investasi di PNM.
Semua pertanyaan detail dijawab dengan terbuka, sehingga ane betul-betul puas karena sampai tahu strategi dan jerohan dari PNM, khususnya PNM Ekuitas Syariah yang merupakan salah satu koleksi ane, yang baru saja mendapat peringkat bintang lima untuk kinerja 6 bulan terakhir. Apalagi ditunjang dengan data dari Infovesta, diskusi jadinya sangat hidup.
Jadi pertemuan langsung dengan MI seperti itu sangat bermanfaat, mungkin untuk masa y.a.d. bro Autogebet dapat merancang garthering Portalreksadana dengan salah satu atau beberapa MI yang bonafid.
Semoga............
MI Idaman
+ Wah gitu ya Mas Sayogo, apa itu gathering exclusive ? Karena PNM E juga salah satu koleksiku. Kok mbak Putri tdk ada info apa2 tuh. Next time kalau ada event seru begitu tolong dimuat di portal ini dong, biar pd ikut datang.
+ Memang diantara MI terkoleksi, hubungan ke investor PNM relatif lebih baik. Selain rutin email NAB / prospektus juga tetap dikirim perpos. Mandiri juga sering gathering ,sayang msh milih2 bagi member Prioritas saja - mungkin mereka prefer pd yg sdh mapan ,karena type ini biasanya nurut saja disiapkan financial plan sesuka CSnya - tinggal tandatangan.
+ Wah setuju sekali, ada diskusi antara Portal RD dgn MI Idaman .Semoga saja waktunya pas, jadi bisa hadir - maklum lah orang proyek kalau lagi sibuk suka lupa waktu.
Acara gathering
Acara gathering tersebut dilaksanakan oleh Infovesta a/n IIC, jadi bukan oleh PNM. Bukan eklusif, nyatanya diiklankan di situsnya. Mau ane muat di portal ini, takut dikatakan promosi RDS Syariah, karena memang hanya membahas RDS Syariah. Apalagi kelihatannya Infovesta banyak dibaca oleh teman-teman di portal ini, karena ane tahu ada Infovesta justru dari informasi posting salah satu teman di portal ini.
Tapi tak apalah, mungkin setelah KDR sukses, bro Autogebet dapat membuat gathering khusus untuk kita semua dengan menghadirkan Wakil MI yang berkualitas, dengan topik mengupas reksadana, bukan malah cerita tentang makro ekonomi atau outlook yang bisa kita baca dari koran.
PNM
Dear Bro Sayogo,
Ane juga ngoleksi RDS PNM ES, boleh dong di share ilmu yang didapat dari acara gathering tersebut.
Sebelumnya terima kasih
Berdasarkan data/grafik
Maaf bro Kosegu, diskusinya berdasarkan data/grafik yang disuplai oleh Infovesta dan data/analisis dari PNM. Jadi memang detail sekali, termasuk jawaban mengapa ada kesan bahwa sebelum Daftar Efek Syariah yang baru (Nov 2007), ada isu mengenai penempatan saham yang kurang sesuai dengan syariah. Seru deh pokoknya, kalau kita dapat ketemu di KDR mungkin dapat ane ceritakan serba sedikit tentang diskusi itu.
Perubahan
Mas Eko035
+ Kalau yg dimaksud perubahan "attitude" rasanya Mas Eko perlu tambahkan kuncinya - karena jika merubah knowledge atau skill relatif lebih mudah. Bukan begitu ?
+ Mungkin ada member dgn backround psikologi bisa ikut share ?
Harus berubah...
Bro Eko, Trus terang ane salah satu orang yang harus segera berubah, tp belum tau caranya. Ane di-PHK Okt06, tp invest di RD baru mulai Akhir Feb08. Mau usaha bingung mulai dari mana. Bikin rencana usaha dan baca artikel peluang usaha dah kenyang, tp setiap akan mulai selalu gagal krn ketakutan sendiri, apalagi sikond perekonomian yg gonjang-jing saat ini.
Financial Plan (tepatnya alokasi dana) yg ane buat:
Yang mau ane tanyakan:
Maaf kebanyakan nanya nih… ane sengaja sharing spy bisa diambil hikmahnya sama temans di portalRD. Pencerahaan Bro Eko tentu akan membuka wawasan dan yang penting ane bisa segera berubah. Many thx atas tanggapannya.
EcoSyariah
Syiar Syariah dengan RD Syariah
Bro Eko, ditunggu resep2nya
Ini Bro Eko kah? Sangat senang jg bisa kenal langsung dengan pakar FinPlan spt Bro Eko, tdk banyak pakar yg mau berbagi ilmu (palagi gratis), semoga amal dan ilmu yg ditularkan menjadi investasi abadi yg return-nya mengalir trus sampai kiamat. Dunia dapat akherat dapat… Demikian halnya dengan suhu2 lain dan tentunya Bro Autogebet and tim yg telah membangun PortalRD ini, dan jg para donaturs. aamiin…
Maaf Bro Eko… pertanyaan ane memang katrok krn ilmu ane masih cetek, jd maklum dah. Sabar ya Bro ngadepin wong ndeso kayak ane. Knapa harus kecewa? ane mengerti koq. Insya Allah ikut KDR dan mudah2an bisa ngegosiip langsung dgn Bro Eko. Ditunggu ya Bro, resep2nya. Syukron,EcoSyariah
Syiar Syariah dengan RD Syariah
Pentingnya financial planning dan bimbingan financial planner
Bro Eco ...
Sepertinya anda tidak sendirian dengan problem itu ... saya yakin kebanyakan dari kita tidak mempunyai financial planning yang cukup jelas untuk masa depan kita (hayo pada ngaku aja dech). Saya pun walaupun sekarang sudah mulai agak terbuka mata financialnya setelah bertemu dengan bro eko, kayaknya masih jauh tataran ideal perencanaan keuangan. Makanya saat KDR nanti ane juga akan pergunakan kesempatan yang sangat baik itu untuk belajar tentang financial plannning secara lebih jauh, beneran lho bro Eko, ane bakalan nanya banyak ... mumpung bisa ketemu sama bro Eko yang selalu super sibuk (tiap kali ane telpon diluar kota mulu ... gila sibuk banget). Jarang-jarang lho bisa nanya financial planner sengetop bro Eko dengan biaya yang sangat minim seperti di KDR hehehe.
Saya benar-benar menganggap materi KDR kita kali ini sangat ideal, karena kita tidak langsung mulai dengan apa itu reksadana dan bla bla nya tapi kita mulai dari pertanyaan yang paling mendasar "Apa tujuan financial anda" ... So kita bungkus pengetahuan reksadana dengan framework financial planning. Sepertinya sampai saat ini saya belum pernah melihat ada kursus lain yang bisa memberikan point of view sehebat KDR. Mulai dari holistic view terjun sampai tingkatan detail penerapan ... wow ... Kalo di organisasi bisa kita bilang dari visi misi, turun ke business strategy sampai penerapan project di lapangan ... itu lengkap banget lho ...
Buat bro Eko, salam hormat dari ane selalu. Tiap kali ane ketemu sama bro Eko ada saja yang bisa ane pelajari dari bro kita ini. Mudah-mudahan amal bro Eko ngajar di KDR nanti dibalas sama yang diatas hehehe ... Sering nulis lagi dong bro .... ane selalu kangen sama tulisan bro hehehe
Btw sekedar sharing juga ... kalo ane penggemar fanatik Robert Kiyosaki ... so memang investasi ane akan diarahkan ke tiga sektor :
seperti kata robert kiyosaki ... investor yang tangguh adalah investor yang memiliki kombinasi 3 asset diatas (atau setidaknya 2 kombinasi dari asset)... so jangan cuma rely on 1 tipe investasi saja hehehe, tapi dia selalu menekankan skala prioritas memang tergantung kita ... pencerahan ini penting untuk saya sharing karena kayaknya dulu walaupun saya tahu goal saya dan besarnya investasi yang saya harus tanam, tapi saya tidak terbayang instrumen dan cara penerapannya. Untuk bisnis sekarang saya sedang coba belajar dari Komunitas Tangan Di Atas, ini komunitas yang mengajarkan tahapan untuk keluar dari dunia "Employee" masuk ke dunia Bisnis.
Ada 1 ilustrasi Kiyosaki di buku "Who Took My Money" yang selalu saya ingat. Dia bilang investasi itu seperti pekerja yang selalu mencari uang untuk kita. Dan pekerja ini selalu punya profesi. Kalo anda menanam uang anda di bank, maka profesinya adalah Bankir. Yang selalu anda harus tanyakan adalah apakah pekerja anda mendapatkan hasil yang memadai dari profesinya, kalo dia sebagai bankir penghasilannya selalu kalah dengan inflasi dan dikenakan pajak yang tinggi lagi, maka seharusnya anda memindahkan pekerja anda ke profesi lain seperti profesi manajer investasi reksadana yang penghasilannya lebih tinggi dari Bankir dan tidak kena pajak.
So anda sebagai majikan mereka yang selalu harus memastikan pekerja anda mendapatkan penghasilan yang sesuai dengan keringat yang mereka keluarkan. Kalo hasil yang mereka dapatkan masih kurang juga, itu artinya anda harus menambah pekerja anda ...
Semoga membantu bro Eco ... Selamat mencari Passive Income menuju Kebebasan Finansial ...
Seorang Newbie - P a s s i o n 4 U
Memang penting bro Passion 4U
Ane jadi tergelitik ingin menanggapi soal financial planning, karena ane juga termasuk yang setuju dengan pendapat Robert Kiyosaki. Menurut pendapat ane jangan dibatasi hanya pada 2 quadrant saja (sebagai contoh bro Passion4U hanya berencana aktif di quadrant B dan I saja setelah pensiun). Menurut pengalaman ane justru pengetahuan, pengalaman dan sikap kerja kita berupa kompetensi yang jarang dipunyai oleh orang lain, masih dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan uang. Jadi quadrant E tetap dapat kita pilih setelah pensiun, misalnya dengan menjadi tenaga outsourcing atau dosen, sedang quadrant S dapat kita terapkan dengan menjadi pembicara seminar atau konsultan bisnis. Bukankah KDR adalah salah satu sarana untuk berlatih menjadi pembicara profesional?
Tentu ada pertanyaan apakah kita dapat menggabungkan bisnis (quadrant B) dengan E atau S. Ane sarankan agar anda mulai mempelajari waralaba yang sekarang banyak ditawarkan, menurut pendapat ane kendali terhadap perusahaan waralaba dapat dilakukan oleh seluruh anggota keluarga, tidak usah oleh kita sendiri.
Ini sedikit sumbang saran ane, mudah-mudahan kita semua dapat terbebas dari beban finansial seperti yang diinginkan dalam buku Kiyosaki.
Hehehe ... Bro Sayogo ...
Hehehe ...
Bro Sayogo ... terima kasih atas inputnya untuk menerapkan 4 kuadran sekaligus ... wow ... akan ane pikirkan lebih lanjut (walaupun kalo untuk kuadran E kayaknya berat bro untuk ane jalankan setelah pensiun hehehe ... soalnya kalo ane pengennya pensiun nanti, bangun siang main saham online dari rumah cuma pake kutang plus gendong cucu... hehehe ... kebahagiannya itu ya karena free dari rutinitas itu hehehe)
Tapi anyway terima kasih banyak atas masukan yang berharga untuk ane ... kalo gitu kayaknya ane harus sering latihan presentasi dong, biar bisa jadi pembicara ulung seperti bro Eko Endarto ... hehehe
Seorang Newbie - P a s s i o n 4 U
Cash Flow Quadrant vs Katroknya Ane
Stuju, konsep KDR memang oyye… mudah2an ilmu2 di KDR nanti bs dserap maksimal.
Maap suhu, ane lancang nih… dr power point cashflow quadrant om Kiyosaki, yg ane ngertiin (cmiiw): apapun profesi kita (E=employee, B=Businessman, S=Self Employee) yg penting harus bs (kl perlu maksa) mnyisihkan pnghasilan spy bs SAVING. Krn INCOME-CONSUME/SPENDING=SAVING, mk unt bs saving incomenya yg dinaikin or consumenya yg ditekan. Dan saat saving dah cukup gede (relatif), bs dipake beli asset trus-mnerus unt menghasilkan passive income, shingga bs sampai di kwadran I=INVESTOR yg mmiliki Financial Freedom. Tapi prakteknya ane koq katrok ya?
Sharing lagi nih, tp ksalahan ini jgn ditiru ya… slama ane kerja mang bs maksa saving, tp bodohnya sama skali gak dibeliin asset, jd cuma dpt bagi hasil dr bank syariah. Bgitu di-PHK jd bingung krn cashflow defisit (income gak ada spending trus), bs stress nih. Bruntung ane bs kenalan dgn RD dan PortalRD, yg mulai membuka wawasan ane.
Mudah2an dgn pencerahan2 di PortalRD, ane bs ktemu dgn alternatif investasi/assets yg bs memberikan income yg top markotop. Boleh dong Bro n Sis yg punya success story sharing ke kita.
Syukron, EcoSyariah
Syiar Syariah dengan RD Syariah